Anda di halaman 1dari 4

DEMENSIA

Filed under: Uncategorized 

 Leave a comment January 12, 2011MAKALAH DEMENSIAOleh :1. Nur Muslimah
Rhahmayanti2. Riza Duwi Liana Sari3. Sofyan Ekoferdi HansyahPROGRAM STUDI
D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANINSAN CENDEKIA
MEDIKAJOMBANG2010KATA PENGANTARPuji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, yang telah memberikanrahmat, serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang
berjudul ―Makalah Dimensia‖ ini tanpa ada halangan suatu apapun.
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai referensi bagi pembacayang ingin
mengetahui lebih jauh mengenai Makalah Dimensia. Selain itu makalah ini jugakami susun
untuk memenuhi tugas dari dosen System Neurobihavior.Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenaitu, kami mengharap tegur sapa dan kritik yang membangun
dari para pembaca gunaperbaikan dan peningkatan untuk karya selanjutnya.Demikian kiranya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan pembaca padakhususnya.Jombang, 24 Oktober
2010PenyusunA. DEFINISIDemensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara
perlahan,dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkanperhatian,
danbisa terjadi kemunduran kepribadian. Pada usia muda, demensia bisa terjadisecara mendadak jika
cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida)menyebabkan hancurnya sel-sel
otak.Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan danmenyerang usia diatas 60 tahun. Namun
demensia bukan merupakan bagian dari prosespenuaan yang normal.Sejalan dengan bertambahnya umur,
maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkanhilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka
pendek) dan penurunan beberapakemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.
Lupa pada usia lanjutbukn merupakan pertanda dari demensia maupun penyakit Alzameir stadium
awal. Demensiamerupakan penurunan kemampuan mental yang lebih serius, yang makin lamamakin parah.
Pada penuaan normal, seseorang bisa lupa akan hal-hal yang detil; tetapipenderita

demensia bisa lupa akan keseluruhan peristiwa yang baru saja terjadi.Demensia ialah kondisi keruntuhan
kemampuan intelek yang progresif setelah mencapaipertumbuhan & perkembangan tertinggi (umur
15 tahun) karena gangguan otak organik,diikuti keruntuhan perilaku dan kepribadian, dimanifestasikan
dalam bentuk gangguan fungsikognitif seperti memori, orientasi, rasa hati dan pembentukan pikiran
konseptual. Biasanyakondisi ini tidak reversibel, sebaliknya progresif. Diagnosis dilaksanakan
denganpemeriksaan klinis, laboratorlum dan pemeriksaan pencitraan (imaging), dimaksudkan untuk mencari
penyebab yang bisa diobati. Pengobatan biasanya hanya suportif. Zat penghambatkolines terasa (Cholinesterase
inhibitors) bisa memperbaiki fungsi kognitif untuk sementara,dan membuat beberapa obat antipsikotika
lebih efektif daripada hanya dengan satu macamobat saja. Demensia bisa terjadi pada setiap umur, tetapi
lebih banyak pada lanjut usia (l.k 5%untuk rentang umur 65-74 tahun dan 40% bagi yang berumur >85
tahun). Kebanyakanmereka dirawat dalam panti dan menempati sejumlah 50% tempat tidur.Demensia
dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapatmempengaruhi aktifitas sehari-hari.
Penderita Demensia seringkali menunjukkan beberapagangguan dan perubahan pada tingkah laku
harian (behavior symptom) yang menganggu(disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptif) (Voicer.
L., Hurley, A.C., Mahoney,E.1998). Grayson (2004) menyebutkan bahwa demensia bukanlah sekedar
penyakit biasa,melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau
kondisi tertentusehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.Demensia adalah satu penyakit
yang melibatkan sel-sel otak yang mati secaraabnormal. Hanya satu terminologi yang digunakan untuk
menerangkan penyakitotak degeneratif yang progresif. Daya ingatan, pemikiran, tingkah laku dan emosi
terjejas bilamengalami demensia. Penyakit ini boleh dialami oleh semua orang dari berbagailatarbelakang
pendidikan mahupun kebudayaan. Walaupun tidak terdapat sebarang rawatanuntuk demensia namun
rawatan untuk menangani gejala-gejala boleh diperolehi.Demensia adalah penurunan kemampuan
mental yang biasanya berkembangsecara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan
kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian.B.
EPIDEMIOLOGILaporan Departemen Kesehatan tahun 1998, populasi usia lanjut diatas 60 tahunadalah
7,2 % (populasi usia lanjut kurang lebih 15 juta). peningkatan angka kejadian kasusdemensia berbanding
lurus dengan meningkatnya harapan hidup suatu populasi . Kira-kira 5% usia lanjut 65

70 tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahunmencapai lebih 45 % pada
usia diatas 85 tahun. Pada negara industri kasus demensia 0.5

1.0% dan di Amerika jumlah demensia pada usia lanjut 10

15% atau sekitar 3

4 juta orang.Demensia terbagi menjadi dua yakni Demensia Alzheimer dan Demensia Vaskuler.Demensia
Alzheimer merupakan kasus demensia terbanyak di Negara maju Amerika danEropa sekitar 50-70%.
Demensia vaskuler penyebab kedua sekitar 15-20% sisanya 15- 35%disebabkan demensia lainnya. Di
Jepang dan Cina demensia vaskuler 50

60 % dan 30

40% demensia akibat penyakit Alzheimer.Insiden dimensia meningkat secara bermakna seiring
meningkatnya usia, setelah 65 tahun.Prafalensia demensia meningkat 2 kali lipat setiap pertambahan usia
5 tahun. Secarakeseluruhan prevelensi demensia pada populasi berusia lebih dari 60 tahun adalah 5,6
%.Penyebab sering dimensia di amerika serika dan eropa penyebab tersering demensia diamerika dan eropa
adalah penyakit Alzameir sedangkan di asia diperkirakan dimensiavascular merupakan penyebab tersering
demensia.

C. KLASIFIKASIh1. Klasifikasi Menurut Umur:


• Demensia senilis (>65th)

• Demensia prasenilis (<65th)


2. Menurut perjalanan penyakit :
• Reversibel

•I
reversibel (Normal pressure hydrocep alus, subdural hematoma, vit BDefisiensi, Hipotiroidisma, intoxikasi
Pb.3. Menurut kerusakan otak :
• Demensia tipe Alzameir
Dari semua pasien dengan demensia, 50-60% memiliki demensia tipe ini. Prang kalimendefinisikan
penyakit ini adalah Alois Alzameir sekitar tahun 1910. Demensia ini di tandaidengan gejala :1. Penurunan
fungsi kongnitif dengan onset bertahap dan progresif 2. Daya ingat terganggu, ditemukan adanya : afaksia,
apraksia, agnosia, gangguan fungsieksekutif.3. Tidak mampu mempelajari / mengingat informasi baru.Penyakit
Alzheimer terbagi atas 3 stadium berdasarkan beratnya detorisasi intelektual, yaitu:1. Stadium
IBerlangsung 2-4 tahun disebut stadium amnestik dengan gejala gangguan memori, berhitung
dan aktifitas spontan menurun. ―Fungsi memori yang terganggu
adalah memori baru atau lupa hal baru yang dialami.2. Stadium IIBerlangsung selama 2-10 tahun, dan
disebutr stadium demensia. Gejalanyaantara lain :Disorientasi gangguan bahasa (afasia) : penderita mudah
bingung penurunan fungsi memorilebih berat sehingga penderita tak dapat melakukan kegiatan sampai
selesai, tidak mengenalanggota keluarganya tidak ingat sudahmelakukan suatu tindakan sehingga
mengulanginya lagi. Dan ada gangguan visuospasial,menyebabkan penderita mudah tersesat
di lingkungannya, depresi berat prevalensinya 15-20%.3. Stadium IIIStadium ini dicapai setelah penyakit
berlangsung 6-12 tahun. Gejala klinisnya antara lain:a. Penderita menjadi vegetative.b. tidak bergerak dan
membisu.c. daya intelektual serta memorimemburuk sehingga tidak mengenal keluarganya sendiri.d. tidak
bisa mengendalikan buang air besar/kecil.e. kegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan orang lain.f.
kematian terjadi akibat infeksi atau trauma :
• De
mensia VaskulerUntuk gejala klinis demensia tipe Vaskuler, disebabkan oleh gangguan sirkulasi
darah di otak. ―Dan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat

terjadinya demensia,‖. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibat
gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi itu dapat didiuga sebagai demensia vaskuler.Gejala
depresi lebih sering dijumpai pada demensia Vaskuler daripada Alzheimer. Hal inidisebabkan karena
kemampuan penilaian terhadap diri sendiri dan respos emosi tetap stabilpada demensia vaskuler.

Dibawah ini merupakan klasifikasi penyebab demensia vaskuker, diantaranya:Kelainan sebagai penyebab
Demensia :
• penyakit degenaratif

• penyakit serebrovaskuler

• keadaan anoksi/ cardiac arrest, gagal jantung, intiok


si CO
• trauma otak

• infeksi (Aids, ensefalitis, sifilis)

• Hidrosefaulus normotensif

• Tumor primer atau metastasis

• Autoimun, vaskulitif

• Multiple sclerosis

• Toksik

• kelainan lain : Epilepsi, stress mental, heat stroke, whipple disease


Kelainan/ keadaan yang dapat menampilkan demensiGangguan psiatrik :
• Depresi

• Anxietas

• Psikosis
Obat-obatan :
• Psikofarmaka

• Antiaritmia

• Antihipertensi

• Antikonvulsan

• Digitalis
Gangguan nutrisi:
• Defisiensi B6 (Pelagra)

• Defisiensi B12

• Defisiensi asam f
olat
• Marchiava
-bignami diseaseGangguan metabolisme :
• Hiper/hipotiroidi

• Hiperkalsemia

• Hiper/hiponatremia

• Hiopoglikemia

• Hiperlipidemia

• Hipercapnia

• Gagal ginjal

• Sindromk Cushing

• Addison’s disesse

• Hippotituitaria

• Efek remote penyakit k


ankerD. ETIOLOGIYang paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer.Penyebab
penyakitAlzheimer tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik,karena penyakit ini tampaknya
ditemukan dalam beberapa keluarga dan disebabkan ataudipengaruhi oleh beberapa kelainan gen
tertentu. Pada penyakit Alzheimer, beberapa bagianotak mengalami kemunduran, sehingga terjadi
kerusakan sel danberkurangnya responterhadap bahan kimia yang menyalurkan sinyal di dalam otak.
Di dalam otak ditemukan jaringan abnormal (disebut plak senilis dan serabut saraf yang semrawut) dan
protein

Anda mungkin juga menyukai