Revisi kurikulum 2013 telah dilakukan pada tahun 2017, dan mulai diberlakukan serentak secara
Nasional mulai Juli Tahun 2017. Perubahan dalam proses pembelajaran diantaranya harus muncul
implementasi: penguatan pendidikan karakter (PPK); literasi; creative, critical thingking,
communicative, collaborative (4C); dan higher order thinking skill (HOTS).
1. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Dasar pelaksanaan PPK adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017.
Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di
bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa,olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara
satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM).
Tujuan dari PPK adalah: (1) untuk membekali peserta didik dengan jiwa pancasila dan
pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan; (2)
mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakan pendidikan karakter sebagai jiwa
utama dalam penyelenggaraan pendidikan formal, non formal dan informal; (3) merevitalisasi dan
memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, Peserta Didik, masyarakat,
dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter
terutama meiiputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatit mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab.
2. Literasi
Literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis, tetapi ketrampilan berfikir menggunka sumber-
sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi dapat dijabarkan
menjadi: (1) literasi dini (early literacy); (2) literasi dasar (basic literacy); (3) literasi perpustakaan (
library literacy); (4) literasi media (media literacy); (5) literasi teknologi (technology literacy); dan
literasi visual (visual literacy)