Kurikulum 2013 diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta
didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.
Kondisi nyata:
1. Penyusun butir soal cenderung hanya mengukur kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order
Thinking Skills/LOTS), yaitu:
a) Soal-soal yang dibuat tidak kontekstual
b) Mengukur keterampilan mengingat (recall)
c) Menggunakan konteks di dalam kelas
d) Menggunakan konteks sangat teoretis,
2. Tidak memperlihatkan keterkaitan antara pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran dengan
situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pada umumnya kemampuan peserta didik Indonesia sangat rendah dalam:
a) memahami informasi yang kompleks;
b) teori, analisis, dan pemecahan masalah;
c) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah; dan
d) melakukan investigasi.
TUJUAN:
1.
Memberikan pemahaman kepada guru SMA Negeri 70 Jakarta tentang konsep penyusunan soal
standar internasional;
2.
Menginspirasi guru SMA Negeri 70 Jakarta untuk menyusun butir soal sesuai dengan model-model
soal yang dikembangkan dalam studi internasional;
3.
Mengembangkan kemampuan guru SMA Negeri 70 Jakarta untuk menyusun butir soal standar
internasional.
KARAKTERISTIK HOTS:
1.
2.
3.
Evaluasi
Analisis
Kegiatan
Mengkreasi
ide/gagasan sendiri.
Mengambil
keputusan sendiri.
Menspesifikasi
aspekaspek/elemen.
Kata Kerja
mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung.
membandingkan, memeriksa, menguji,
mengkritisi, menguji.
Peserta didik mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar memilih jawaban yang tersedia.
Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan dalam dunia nyata.
Tugas-tugas yang diberikan tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar, tetapi
memungkinkan banyak jawaban benar atau semua jawaban benar.
Tradisional
Peserta didik cenderung memilih respons yang
diberikan.
Konteks dunia kelas (buatan)
Umumnya mengukur aspek ingatan (recalling)
Terpisah dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung, cenderung teoretis.
Kontekstual
Peserta didik mengekspresikan respons
Konteks dunia nyata (realistis)
Mengukur performansi tugas (berpikir tingkat tinggi)
Terintegrasi denganpembelajaran
Pembuktian langsung melalui penerapan
pengetahuan dan keterampilan dengan konteks
nyata.
Apakah bermanfaat?
Analisis
Sintesis
Evaluasi
4. Soal pilihan ganda dapat muncul dari pertanyaan HOTs
KISI-KISI
1. Pilihlah KD
2. Pilih materi yang dapat dibuat soal HOT
3. Tentukan stimulus yang memuat informasi untuk menjawab soal.
Stimulus: gambar/grafik/wacana/data yang merupakan konteks dari dunia nyata.
4. Buatlah indikator yang merefleksikan soal HOT: analisis, sintesis, evaluasi
GEO
MAT
BIO
Kompetensi Dasar
Mendeskripsi
kan dampak polusi terhadap
kesehatan manusia dan
lingkungan
Menganalisis mitigasi
dan adaptasi
bencana alam
dengan kajian
geografis.
Materi
Dampak polusi
Stimulus
Hujan asam
Indikator
Disajikan deskripsi tentang hujan asam.
Siswa dapat menganalisis penyakit yang timbul akibat hujan asam
Mitigasi dan
adaptasi
bencana
Wacana Bencana
Tanah longsor
Mendeskripsikan dan
menerapkan konsep sistem
persamaan linier dan
kuadrat dua variabel
(SPLKDV) dan memilih
metode yang efektif untuk
menentukan himpunan
penyelesaiaanya
Merencanakan percobaan
pengaruh luar terhadap
pertumbuhan tumbuhan
Sistem
persamaan
linear dua
variabel
Pertumbuhna
dan
perkembangan
tumbuhan
Grafik hasil
percobaan siswa
No Soal
Bentuk Soal
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
Uraian
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
CONTOH
KISI KISI SOAL HOTS
SATUAN PENDIDIKAN
MATA PELAJARAN
KELAS / SEMESTER
TAHUN PELAJARAN
NO
: SMAN 70 JAKARTA
: FISIKA
: XII MIPA3/GANJIL
: 2015/2016
KOMPETENSI DASAR
MATERI
KURIKULUM
TIM PENYUSUN
STIMULUS
INDIKATOR SOAL
: 2013
: 1. SUNARYO, MM
2. --
NO.
SOAL
BENTUK
SOAL
:
:
Kompetensi Dasar
SOAL: