Anda di halaman 1dari 35

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN


KABUPATEN BANDUNG BARAT
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................3
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit ....................................................................4
BAB III Visi, Misi, Motto dan Tujuan RS .................................................................5
3.1 Visi .......................................................................................................................5
3.2 Misi ......................................................................................................................5
3.3 Motto ....................................................................................................................5
3.4 Tujuan ..................................................................................................................5
BAB IV Struktur Organisasi RS ................................................................................6
BAB V Struktur Organisasi Unit Rawat Jalan ...........................................................22
BAB VI Uraian Jabatan .............................................................................................23
BAB VII Tata Hubungan kerja ..................................................................................29
7.1 Hubungan internal ................................................................................................29
7.2 Hubungan eksternal ..............................................................................................29
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil ................................................30
8.1 Kualifikasi SDM ..................................................................................................30
8.2 Distribusi ketenagaan ...........................................................................................30
8.3 Pengaturan Dinas .................................................................................................30
BAB IX Kegiatan Orientasi .......................................................................................31
9.1 Orientasi Umum ...................................................................................................31
9.2 Orientasi Khusus ..................................................................................................32
BAB X Pertemuan / Rapat .........................................................................................33
BAB XI Pelaporan .....................................................................................................34
BAB XII Penutup .......................................................................................................35

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 2


LAMPIRAN SK DIREKTUR
NOMOR : 445/398/V/RSUD/2018
TENTANG : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan

BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan Rumah Sakit di era sekarang tidak terlepas dari perkembangan


ekonomi masyarakat.Hal ini tercemin pada perubahan fungsi Rumah Sakit yang pada
awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan saja terhadap pasien
melalui rawat jalan dan rawat jalan bergeser ke pelayanan yang lebih komprehensif.
Rumah Sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan dan sekaligus sebagai suatu
unit usaha ( baik pemerintah atau swasta), dimana lembaga kesehatan ini dari waktu
ke waktu semakin lama akan semakin berkembang, baik dari segi kuantitas mapupun
kualitas dan dilihat dari berbagai macam bentuk Rumah Sakit kecil maupun
besaryang ada diseluruh penjuru tanah air
Pelayanan Rawat Jalan merupakan salah satu unit kerja di Rumah Sakit yang
melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk
seluruh prosedur, diagnostik dan terapeutik. Penerimaan pasien merupakan pelayanan
pertama yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit atau sarana pelayanan
kesehatan.Sebelum menerima pelayanan kesehatan berupa medis dari penyedia
layanan kesehatan, pasien diharuskan mendaftar terlebih dahulu. Hal ini penting agar
pasien dapat menerima pelayanan dan pasien tercatat dalam rekam medis.
Rumah Sakit merupakan institusi kesehatan yang dituntut untuk
dapatmemberikan pelayanan yang bermutu, bukan hanya dari pelayanan medis tetapi
jugadari informasi kesehatan, yang dapat berguna sebagai alat informasi dasar
dalamupaya perencanaan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakituntuk perencanaan masa depan.
Perkembangan pelayanan kesehatan selalu bergerak dinamis mengikuti
perkembangan teknologi. Ukuran kemajuan suatu negara sebagai salah satu
parameternya adalah derajat kesehatan rakyatnya dengan kata lain adalah pelayanan
kesehatan rakyatnya. Pelayanan rawat jalan sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan intra rumah sakit juga selalu berusaha mengikuti perkembangan kemajuan
tersebut.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 3


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah Cililin adalah rumah sakit pemerintah pertama
yang berdiri di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Berawal dari Rumah Sakit Umum
Daerah yang beroperasi dari tahun 2012, Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
berkembang sangat pesat seiring dengan minat masyarakat untuk berobat disini.
Dikelola sesuai dengan amanat dan tujuan dari dinas kesehatan Kabupaten Bandung
Barat.
Rumah Sakit Umum Daerah Cililin adalah Rumah Sakit Umum tipe D sesuai
dengan Keputusan 591.4/Kep/244-4-Pert/2004. dan izin operasional dengan nomor
591.4/Kep/244-4-Pert/2004
Rumah Sakit Umum Daerah Cililin berlokasi di Kecamatan Cililin Kabupaten
Bandung Barat dengan luas bangunan bawah 3.841,96 m2, serta luas bangunan atas
3.418,36 m2. Jumlah penduduk Kabupaten Bandung Baratpada tahun 2010 kurang
lebih sekitar 1.400.000 penduduk jiwa. Kabupaten Bandung Barat sendiri memiliki
luas wilayah 2.324.84km2, jumlah penduduk sekitar 1,4 jutajiwa.
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Cililin terdiri dari pelayanan gawat
darurat 24 jam, pelayanan penunjang (farmasi, laboratorium, radiologi), pelayanan
spesialistik (poli penyakit dalam, anak, saraf, bedah, kulit dan kelamin, mata,
kebidanan dan kandungan, THT, dokter gigi, dan spesialis bedah mulut ), perawatan
HCU, fisioterapi serta kamar operasi
Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan kesembuhan dan
pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat
dipertanggung jawabkan.Pelayanan rawat jalan dibagi menjadi beberapa bagian atau
poliklinik, menggambarkan banyaknya pelayanan spesialistik, dan pelayanan gigi
dari staf medis yang ada pada rumah sakit.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 4


BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RSUD CILILIN

3.1 VISI
Rumah Sakit Umum Daerah Cililin mempunyai visi yaitu sebagai Pusat Rujukan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kabupaten Bandung Barat

3.2 MISI
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Terjangkau
Masyarakat
2. Menghargai Profesionalisme Profesi Guna Peningkatan Pelayanan Kesehatan
di RSUD CIlilin
3. Menciptakan Kesejahteraan Bagi Pegawai RSUD CIlilin
4. Menghasilkan Sumber Daya Manusia di Bidang Kesehatan dan Keilmuan
Lainnya yang Mendukung Kualitas dan Profesionalisme Profesi di RSUD
cililin

3.3 MOTTO
Motto RSUD Cililin yaitu :
“ Melayani dengan IKHLAS”
I = Ikhtiar
K = Komitmen
H = Handal
L = Luhur
A = Akuntable
S = Senyum

3.4 TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari didirikannya Rumah Sakit ini adalah:
1. Meningkatkan kualitas managemen dan profesionalisme untuk
mewujudkan kemandirian rumah sakit
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standar
rumah sakit terakreditasi paripurna
3. Mengembangkan produk pelayanan dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 5


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKT

Kepala UPT RSUD Cililin : dr. Achmad Oktorudy, MARS


Kepala Sub Bagian Tata Usaha : dr.Muhammad Hidayat
Kepala Satuan Pengawas Internal : dr.Jajang Hadianto Sp.An, MARS
Ketua Komite Medik : dr.Ade Purnama Sp.S
Ketua Komite Etik Dan Hukum : dr.Frenki P Hetharia Sp.OG M.HKes
Ketua Komite Keperawatan : Ade Muhlis S.Kep, NERS
Kepala Perencanaan,Evaluasi dan Pelaporan : dr.Muhammad Hidayat (Plt)
Kepala Keuangan dan Aset : Wulan Kinanthi Bekti S.Farm,Apt, MARS
Kepala Kepegawaian danUmum : Anda Setiawan S.Kep
Kepala Pelayanan Medik : dr.Imam Subekti Sp.A, M.Kes
Kepala Penunjang Medik : dr.M.Budi Firmardani Sp.PK
Kepala Instalasi Gawat darurat : dr.Dwi Puspitasari
Kepala Instalasi Rawat Jalan : Bambang Supriatna S.Kep, NERS
Kepala Instalasi Rawat Inap : Ade Muhlis S.Kep, NERS
Kepala Instalasi Bedah Sentral : dr.Jajang Hadianto Sp.An, MARS
Kepala Instalasi Farmasi : Dita Marulin S.Farm, Apt
Kepala Instalasi Laboratorium : Fitra Lestari Amd
Kepala Instalasi Radiologi : dr.Rosilah Sp.Rad
Kepala Instalasi Prasarana, Sarana Rumah Sakit: Hayun Somantri AmKL
Kepala Instalasi Gizi : Eli Muliawati S.Gz
Kepala Rekam Medik : Siti Fatimah S.Tr.Kes

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 6


4.1 Tugas pokok di Struktur Organisasi

I. Kepala UPT RSUD Cililin

Memimpin, menetapkan kebijakan, membina, mengkoordinasikan dan


mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas
rumah sakit

II. Kepala Sub Bagian Tata Usaha


• Membantu tugas-tugas Kepala UPT RSUD Cililin.
• Berkolaborasi dengan Kepala UPT RSUD Cililin
• Melaporkan kegiatan kepada Kepala UPT RSUD Cililin.
III. Kepala Satuan Pengawas Internal

Mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan


tugas semua satuan kerja, baik struktural, fungsional maupun yang non
struktural seperti panitia, tim dan sebagainya, agar dapat berjalan
sesuai denganrencana dan peraturan perundangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, SPI mempunyai fungsi:


1. Pemeriksaan, meliputi:
• Pelaksanaan manajerial/administratif kegiatan
opersional,termasuk kegiatan pelayanan;
• Penyelenggaraan Administrasi Umum seperti Logistik,
Perlengkapan, Kesekretariatan dan Perencanaan.
• Pengelolaan Kepegawaian
• Pengelolaan Keuangan.
2. Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan.
3. Penilaian, Pengujian dan Pengusutan terhadap laporan, baik
yang berasal dari satuan kerja/perorangan maupun dari
masyarakat. Laporan dari satuan kerja dapat bersifat
reguler/rutin maupun yang insidentil.

IV. Ketua Komite Medik


1. Membantu Kepala UPT RSUD Cililin rumah sakit menyusun
standar pelayanan medis dan memantau pelaksanaanya
2. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan
mutu profesi
3. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 7


4. Membantu Kepala UPT RSUD Cililin menyusun medical staff
bylaws dan memantau pelaksanaanya
5. Membantu Kepala UPT RSUD Cililin rumah sakit menyusun
kebijakan dan prosedur yang terkait dengan mediko-legal
6. Membantu Kepala UPT RSUD Cililin rumah sakit menyusun
kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko-legal
7. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang pelayanan medik
dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan
tugaskelompok staf medis
8. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan
serta penelitian dan pengembangan dalam bidang medis
9. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis
antara lain melalui monitoring dan evaluasi kasus bedah,
penggunaan obat, farmasi dan terapi, ketepatan, kelengkapan
dan keakuratan rekam medis, tissue review, mortalitas dan
motdibitas, medical care review/peer review/audit medis
melalui pembentukan sub komite-sub komite.
10. Memberikan laporan kegiatan kepada Kepala UPT RSUD
Cililin rumah sakit

V. Ketua Komite Etik Dan Hukum


1. Tugas Komite Etik dan Hukum secara umum yaitu
membantu Kepala UPT RSUD Cililin dalam
menerapkan Kode Etik dan Hukum Baik diminta
maupun tidak diminta. Secara khusus Komite Etik
dan Hukum memiliki tugas, wewenangdan
tanggung jawab:
a. Melakukan pembinaan insan dalam secara
komprehensif dan berkesinambungan, agar
setiap individu menghayati dan
mengamalkan etik sesuai dengan peran dan
tanggung jawab masing- masing di Rumah
Sakit Umum Daerah Cililin
b. Komite Etik dan hukum dalam pembinaan
melakukan upaya preventif, persuasif,
edukatif, dan korektif terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 8


atau pelanggaran kode etik danhukum.
c. Komite Etik dan Hukum dalam
melaksanakan pembinaan dapat
dilakukanmelaluipendidikan,pelatihan,disku
sikasusdanseminar.
d. Komite Etik dan Hukum memberi nasehat,
saran, dan pertimbangan
terhadapsetiapkebijakanataukeputusanyang
dibuatolehKepala UPT RSUD Cililin.
e. Membuat pedoman pelaksanaan pelayanan
kesehatan yang terkait dengan etika
RumahSakit.
f. Menangani masalah etik dan hukum yang
muncul didalam Rumah Sakit Umum
Daerah Cililin.
g. Memberi nasehat, saran dan pertimbangan
etik dan hukum kepada pihak yang
membutuhkan di Rumah Sakit Umum
Daerah Cililin.
h. Membantu menyelesaikan perselisihan atau
sengketa medik yang terjadi di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Cililin.
2. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Etik dan
Hukum wajib menerapkan prinsip kerjasama,
koordinasi, dan sinkronisasi dengan Komite
Medik serta struktur organisasi lain di Rumah
Sakit Umum Daerah Cililin sesuai dengan tugas
masing-masing bagian.

VI. Ketua Komite Keperawatan


1. Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan
profesionalisme tenagakeperawatan yang bekerja di Rumah
Sakit dengan cara:
a. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga
keperawatan yang akan melakukan pelayanan
keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.
b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 9


c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat
dan bidan.
2. Dalam melaksanakan fungsi Kredensial, Komite Keperawatan
memiliki tugas sebagai berikut:

a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku


Putih.

b. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial

c. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga


keperawatan

d. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis

e. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai


waktu yang ditetapkan.

f. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua


Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada
kepala/direktur Rumah Sakit.

3. Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, Komite


Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:

a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai


area praktik.

b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan


profesional berkelanjutan tenaga keperawatan.

c. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan.

d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.

4. Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi


tenaga keperawatan, Komite Keperawatan memiliki tugas
sebagai berikut:

a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga


keperawatan.

b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga


keperawatan.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 10


c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran
disiplin dan masalah etik dalam kehidupan profesi dan
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.

d. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis.

e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan


etis dalam asuhan keperawatan dan kebidanan.

5. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya KomiteKeperawatan


berwenang, sebagai berikut:

a. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis.

b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian


Kewenangan Klinis.

c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan


Klinis tertentu.

d. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis.

e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit


keperawatan dan kebidanan.

f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan


pendidikan kebidanan berkelanjutan.

g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan


memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.

VII. Kepala Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

1. Kepala Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai


tugas melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan dan
pemenuhan kebutuhan kegiatan perencanaan program,
anggaran, evaluasi dan pelaporan dan perumusan kebijakan
dan perumusan kebijakan.Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Kepala Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan,
mempunyaifungsi:
a. pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan
pemenuhan kebutuhan dalam pengembangan kegiatan
perencanaan program dan anggaran, evaluasi
danpelaporan;

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 11


b. pengkoordinasian pengembangan kegiatanperencanaan
program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan;
c. pelaksanaan monitoring
danevaluasikegiatanperencanaan program dan
anggaran, evaluasi dan pelaporan;
d. pelaksanaan koordinasi dengan instalasiterkait;

VIII. Kepala Keuangan dan Aset

1. KepalaKeuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan


perencanaan dan mengembangkan kegiatan perbendaharaan,
penerimaan, verifikasi, akuntansi dan perumusan kebijakan
serta koordinasi dengan instalasi dan
perumusankebijakan.Untuk melaksanakan tugas Kepala
Keuangan dan Aset, mempunyaifungsi:
a. pengkoordinasian,pelaksanaanperencanaan
kegiatanperbendaharaan,
penerimaan, verifikasi danakuntansi;
b. pengkoordinasian pengembangan kegiatan
perbendaharaan, penerimaan, verifikasi danakuntansi;
c. pelaksanaanmonitoring danevaluasikegiatan
perbendaharaan, penerimaan, verifikasi
danakuntansi;pelaksanaan koordinasi dengan instalasi.

IX. Kepala Kepegawaian dan Umum

1. Kepala Kepegawaian dan Umum, mempunyai tugas


merumuskan kebijakan, mengembangkan,
mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan
kegiatan kepegawaian, perencaraan program, ketatausahaan di
bawahkoordinasinya.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Kepala Kepegawaian dan Umum,
mempunyai fungsi:
a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di
bidang kepegawaian, perencanaan program,
ketatausahaan ;
b. perencanaan dan pengembangan kepegawaian,

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 12


penyusunan program, ketatausahaan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kepegawaian,
perencanaan program, ketatausahaan;
d. pembinaan terhadap penyelenggaraan kepegawaian,
perencanaan program, ketatausahaan dan Instalasi di
bawah koordinasinya;

e. pengkoordinasian dan sinkronisasi pengelolaan


kepegawaian, dengan instalasi dan/atau instansi
lainnya;

f. pemantauan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi


kegiatan kepegawaian, perencanaan program,
ketatausahaan;
g. pengarahan, penggerakan pelaksanaan dan
pemanfaatan sumberdaya rumahsakit;
h. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi
karyawan di bawah koordinasinya;
i. penyiapan bahan-bahan perumusan kebijakan;
j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan olehKepala
UPT RSUD Cililin.

X. Kepala Pelayanan Medik

1. KepalaPelayanan Medik mempunyai tugas merumuskan


kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi,
membina, dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik,
pelayanan diagnostik dan khusus, dan keperawatan, serta
Instalasi di bawah koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas
diatas, Kepala Pelayanan Medik, mempunyaifungsi:
a. pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan di
bidang pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di
bawah koordinasinya;
b. perencanaan dan pengembangan pelayanan medik,
keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya;

c. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medik,


keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya;
d. pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 13


medik, keperawatan dan instalasi di bawah
koordinasinya;
e. pengkoordinasian dan sinkronisasi pelayanan medik
dan keperawatan dengan instalasi, komite dan staf
fungsional dan/atau instansi lainnya;
f. pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelayanan
medik, keperawatan dan instalasi di bawah
koordinasinya;
g. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi
karyawan di bawah koordinasinya;
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan
olehKepala UPT RSUD Cililin.

XI. Kepala Penunjang Medik

1. Kepala Penunjang Medik mempunyai tugas merumuskan


kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi,
membina, dan mengendalikan kegiatan perbekalan dan
peralatan medik dan rekam medik serta Instalasi di bawah
koordinasinya.Untuk melaksanakan tugas Kepala Penunjang
Medik, mempunyaifungsi:
a. Pengkoordinasianperumusanstrategidankebijakandi
bidang penunjangmedik;

b. perencanaan dan pengembangan perbekalan dan


peralatan medik dan rekam medik;

c. pengkoordinasian penyusunan standar pelayanan


perbekalan dan peralatan medik dan rekam medik;
d. pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan
perbekalan dan peralatan medik, dan rekam medik;
e. pengarahan, penggerakan pelaksanaan dan
pemanfaatan sumberdaya rumahsakit;
f. pengkoordinasian dan sinkronisasi pelayanan
perbekalan dan peralatan medik dan rekam medik
dengan Kepala yang lain serta instalasi, komite dan
staf fungsional di lingkungan rumah sakit maupun
instansi terkait lainnya;
g. pengawasan, pengendalian dan evaluasi perbekalan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 14


dan peralatan medik dan rekam medik;
h. pembinaan dan penilaian kinerja serta remunerasi
karyawan di bawah koordinasinya;
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
olehKepala UPT RSUD Cililin.

XII. Kepala Instalasi Gawat Darurat

Kepala Instalasi Rawat Daruratmempunyai tugas :


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun bahan
perumusan kebijakan,perencanaan dan pengembangan instalasi
rawat darurat;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan rawat
darurat;
c. menghimpun, mengolah, menganaiisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan rawat
darurat;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat darurat;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan (unit cost) pelayanan rawat darurat;
f. melaksanakan pengukuran kinerja pelayanan rawat darurat;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

XIII. Kepala Instalasi Rawat Jalan

Kepala Instalasi Rawat Jalan mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan rawat inap;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan rawat inap;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan rawat
inap;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat inap;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 15


satuan rawat inap;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf rawat jalan;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Pelayanan Medis.

XIV. Kepala Instalasi Rawat Inap

Kepala Instalasi Rawat Jalan mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan rawat inap;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan rawat inap;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan
rawat inap;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat inap;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan rawat inap;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf rawat jalan;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Pelayanan Medis.

XV. Kepala Instalasi Bedah Sentral

Kepala InstalasiBedahSentral mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan bedah sentral;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan bedah
sentral;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan
bedah sentral;

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 16


d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan bedah sentral;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan bedah sentral;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf bedah sentral;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Pelayanan Medis.

XVI. Kepala Instalasi Farmasi

Kepala InstalasiFarmasi mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan instalasi farmasi;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan instalasi
farmasi;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan
kefarmasian;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan kefarmasian;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan farmasi;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf instalasi farmasi;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
KepalaPenunjang Medis.

XVII. Kepala Instalasi Laboratorium

Kepala Instalasi Laboratorium mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan instalasi Laboratorium;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan instalasi
Laboratorium;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 17


Laboratorium;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan Laboratorium;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan Laboratorium;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf instalasi farmasi;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Penunjang Medis.

XIII. Kepala Instalasi Radiologi

Kepala Instalasi Radiologi mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan instalasi Radiologi;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan instalasi
Radiologi;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan
Radiologi;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan Radiologi;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan Radiologi;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf instalasi Radiologi;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Penunjang Medis.

XIX. Kepala Instalasi PrasaranaSarana Rumah Sakit

Kepala InstalasiPrasaranaSarana Rumah Sakit mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan InstalasiPrasaranaSarana
Rumah Sakit;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan instalasi
PrasaranaSarana Rumah Sakit;

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 18


c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan
PrasaranaSarana Rumah Sakit;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan PrasaranaSarana Rumah Sakit;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan PrasaranaSarana Rumah Sakit;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf instalasi PrasaranaSarana
Rumah Sakit;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Penunjang Medis.

XX. Kepala Instalasi Gizi

Kepala InstalasiGizi mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan Instalasi Gizi;
b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan instalasi
Gizi;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan
Gizi;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan Gizi;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan Gizi;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf instalasi Gizi;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Penunjang Medis.

XXI. Kepala Rekam Medik

Kepala Instalasi Rekam Medik mempunyaitugas:


a. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun usulan
perencanaan dan pengembangan Instalasi Rekam Medik;

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 19


b. menghimpun, menginventarisasi standar pelayanan instalasi
Rekam Medik;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun standar
kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan SDM pelayanan
Rekam Medik;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pelayanan Rekam Medik;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis dan menyusun biaya
satuan Rekam Medik;
f. melaksanakan pengukuran kinerja staf instalasi Rekam Medik;
g. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Penunjang Medis

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 20


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT JALAN

Instalasi rawat jalan merupakan salah satu unit pelayanan yang dalam struktur
organisasi di bawah kepala pelayanan medis yang di kepalai oleh instalasi rawat
jalan.Kepala Instalasi Rawat jalan dalam menjalankan tugasnya dukung oleh perawat
pelaksana rawat jalan

Kepala pelayanan Medis

Kepala Instalasi
Rawat Jalan

Perawat Perawat Perawat


Pelaksana Rawat Pelaksana Rawat Pelaksana Rawat
Jalan Jalan Jalan
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Rawat Jalan


Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rawat Jalan
Unit Kerja : Instalasi Rawat Jalan
Tugas Pokok : Bertanggung jawab dalam mengatur serta
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang rawat jalan

Uraian Tugas :
a. Menyusun rencana kerja Koordinator Ruang Rawat Jalan
b. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di ruang rawat jalan yang bersangkutan
c. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi
jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat jalan,
koordinasi dengan kepala seksi dan kepala bagian keperawatan
d. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
di ruang rawat jalan, melalui kerja sama dengan petugas lain
yang bertugas di unit terkait
e. Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu-waktu dengan
perawat pelaksana dan petugas lain yang bertugas di ruang
rawat jalan
f. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai
g. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan ruang rawat jalan
h. Menyimpan berkas catatan medik pasien dan selanjutnya
mengembalikan berkas tersebut ke bagian rekam medik bila
pasien pulang/ keluar poli rawat jalan
i. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/ keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
j. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya
k. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai
standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan tim
pengendalian mutu asuhan keperawatan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 23


Tanggung Jawab :
1. Melaksanakan asuhan keperawatan
2. Mengecek fungsi alat-alat setiap hari
3. Menulis pengajuan SPK untuk perbaikan sarana dan prasarana di
Unit Rawat Jalan
4. Memberikan masukan usulan rencana kebutuhan barang
5. Membuat laporan inventarisasi barang setiap tahun
6. Menjaga kesiapan sarana dan prasarana untuk dapat digunakan setiap
saat
7. Mengatur penempatan alat-alat kesehatan
8. Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan prasarana
9. Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kesediaan sarana prasarana
di unit rawat jalan
10. Melaporkan kepada kepala pelayanan medis bila ada barang yang
rusak

Wewenang :
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan
3. Mengawasi, mengedalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di unit rawat
jalan
4. Menghadiri rapat berkala dengan kepala Instalasi/ Kasi/ Kepala
rumah sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan

Jabatan Bawahan Langsung


1. Perawat Pelaksana rawat jalan

Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan : Pendidikan S1Profesi Keperawatan
2. Kursus / Pelatihan : Pelatihan unit terkait
3. Pengalaman Kerja :Sebagai kepala Tim / PJ Shift > 1 tahun
Masa kerja >4 tahun bagi S1 Profesi
Keperawatan
4. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
5. Lain-lain :

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 24


a. Mempunyai akhlak yang baik, dedikasi dan loyalitas yang
tinggi, tegas, dan mampu mengorganisasikan bawahannya.
b. Memiliki kemampuan managerial / kepemimpinan.
c. Memahami konsep dasar pelayanan keperawatan.
d. Mempunyai kondite / penilaian kinerja katagori baik.
e. Bersedia mengembangkan ilmu keperawatan.
f. Telah melawati seleksi kenaikan jenjang karir

Hubungan Kerja
1. Internal
a) Kepala pelayanan medik
b) Perawat pelaksana rawat jalan
2. Eksternal
a) Instalasi yang terkait
b) Pasien dan keluarga pasien

B. Perawat pelaksana Rawat Jalan


Nama Jabatan :Perawat pelaksana Rawat Jalan
Unit Kerja : Instalasi Rawat Jalan
Tugas Pokok : Bertanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan /
asuhan keperawatan di unit rawat jalan (poliklinik)

Uraian Tugas :
1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran
pelayanan serta memudahkan pasien dalam menerima pelayanan
dengan cara :
a. Mengawasi kebersihan lingkungan
b. Mengatur tata ruang poliklinik agar memudahkan dan
memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien
c. Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam
memberikan pelayanan
2. Mengkaji kebutuhan pasien dengan cara :
a. Mengamati keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental
dan keluhan utama)
b. Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan dan
kewenangannya, meliputi :
1) Alasan kunjungan ke poliklinik

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 25


2) Saat dirasakan timbulnya keluhan
3) Riwayat keluhan
4) Hasil pemeriksaan penunjang
3. Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien, khususnya pada
kasus darurat, (antara lain panas tinggi, koleps, pendarahan,
keracunan, henti nafas dan henti jantung)
4. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter, antara lain :
a. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan
pemeriksaan yang akan dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan dengan cara :
a) Mengatur posisi pasien
b) Menciptakan rasa aman dan nyaman selama tindakan
pemeriksaan berlangsung
c) Memberikan informasi administrasi setelah dilakukan
pemeriksaan
5. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan yang
ditentukan oleh dokter
6. Memberi penyuluhan kesehatan secara perorang/ kelompok sesuai
kebutuhan dengan cara :
a) Memberi penjelasan kepada pasien/keluarganya secara
perorangan tentang hasil pemeriksaan diagnose, pengobatan
yang diberikan, tindak lanjut perawatan dan pengobatan
dirumah, sebatas wewenang dan kemampuannya
b) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pengunjung, secara
kelompok pada saat menunggu untuk memperoleh pelayanan
kesehatan, bila memungkinkan
7. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan pengobatan dan
perawatan lanjutan
8. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan sesuai kebutuhan
yang berlaku di poliklinik, dengan cara :
a) Mencatat asuhan keperawatan yang diberikan, reaksi dan
keadaan pasien
b) Memelihara buku register dan kartu berobat pasien
c) Berperan serta dalam pembuatan laporan harian dan bulanan
mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan dan kegiatan lain di
poliklinik

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 26


9. Memelihara peralatan medis dalam keadaan siap pakai, dengan cara :
a) Membersihkan dan menyimpan alat-alat yang telah digunakan
b) Menyiapkan alat secara lengkap dalam keadaan siap pakai
10. Bekerja secara kooperatif dengan anggota tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di poliklinik dengan cara
menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik antara
anggota tim
11. Menyarankan kunjungan ulang, terutama pasien yang pertama kali
berkunjung sesuai program pengobatan
12. Melaporkan adanya temuan penyakit infeksi atau menular kepada
dokter atau atasannya untuk tindakan selanjutnya
13. Mengkuti pertemuan berkala yang diadakan oleh penanggung jawab
unit rawat jalan/poliklinik
14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan,
antara lain melalui pertemuan ilmiah
15. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan asuhan keperarawatan
yang tepat dan benar sesuai standar asuhan keperawatan
Tanggung jawab :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
2. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai standar
3. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan/kegiatan lain yang dilakukan
4. Sebagai role model bagi perawat lain
5. Kebenaran dan ketepatan dalam kelancaran pelayanan di unit
pelayanan keperawatan
6. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat laporan kepada koordinator
pelayanan keperawatan unit terkait
Wewenang
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangan

Jabatan bawahan langsung


-

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 27


Persyaratan jabatan
1. Pendidikan :Pendidikan minimal D III Keperawatan/
kebidanan
2. Kursus / Pelatihan :Pelatihan unit terkait
3. Pengalaman Kerja :Minimal bekerja selama ≥ 2 tahun di Rumah
Sakit Umum Daerah Cililin
4. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
5. Lain-lain :
a. Mempunyai akhlak yang baik, dedikasi dan loyalitas yang
tinggi.
b. Memahami konsep standard pelayanan keperawatan.
c. Mempunyai kondite / penilaian kinerja katagori baik.
d. Bersedia mengembangkan ilmu keperawatan.

Hubungan kerja
1. Internal
a) Kepala Instalasi Rawat Jalan
2. Eksternal
a) Kepala Pelayanan Medis
b) Supervisi Keperawatan
c) Instansi terkait
d) Pasien dan keluarga pasien

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 28


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. HUBUNGAN INTERNAL
Unit Rawat Jalanadalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya selama
pasien di Rumah Sakit. Dimana dalam pelayanan yang holistic, unit ini
bekerja sama dengan instalasi/unit lain seperti rekam medik, pemeriksaan
penunjang dan administratif

B. HUBUNGAN EKSTERNAL
Unit Rawat Jalan berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan
pasien yang memerlukan perawatan tingkat lebih tinggi atau lanjut.

Unit
REKAM MEDIS RS Lain
RawatJalan

LABORATORIUM RADIOLOGI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 29


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Unit Rawat Jalan berkoordinasi dengan bidang pelayanan dalam pengaturan sumber
daya manusia yang ada di ruang rawat jalan. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi
personel adalah sebagai berikut :
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Kualifikasi tenaga dokter spesialis di Unit Rawat Jalan adalah dokter
tetap atau dokter tamu yang mempunyai STR dan bersedia mengurus
SIP yang bersangkatutan di Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
2. Kualifikasi kepala instalasi rawat jalan adalah perawat yang
merupakan Aparatur Sipil Negara Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung Barat
3. Perawat pelaksana Unit Rawat Jalan adalah perawat/bidan yang
bertugas sebagai asisten dokter spesialis yang berpengalaman di
bidang paramedic
B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan rawat jalan perlu menyediakan SDM yang kompeten,
cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi
sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif dan efisian. Atas
dasar tersebut diatas, maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan
mendayagunakan sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan Rawat Jalan
di Unit Rawat Jalan, maka dibutuhkan tenaga dokter, perawat dan bidan yang
mempunyai pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.

No Tenaga Medis Jumlah


1. Dokter Spesialis 13
2. Perawat 7
3. Bidan 3

A. Pengaturan Dinas
Pengaturan jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi dokter,
perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah
Sakit Umum Daerah Cililin Pelayanan dalam satu shift dan istirahat yaitu :
Hari : Senin-Jumat
Pukul : 08.00-16.00 WIB,
istirahat Pukul 12.00-13.00 WIB

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 30


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi Karyawan merupakan kegiatan pengenalan lingkungan umum


Rumah Sakit Umum Daerah Cililin, falsafah, visi, misi, motto, tujuan, kebijakan
rumah sakit, susunan organisasi, hak dan kewajiban / peraturan dan tata kerja serta
prosedur kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Cililin pada karyawan baru.
Jadwal orientasi karyawan baru maksimal 3 bulan.Setelah masa orientasi
selesai maka dilakukan test orientasi evaluasi. Hasil evaluasi tersebut sebagai bahan
pertimbangan apakah akan ditetapkan sebagai perawat/bidan pelaksana instalasi
rawat jalan.
Orientasi karyawan baru terdiri dari :
A. Orientasi umum
Pelaksanaan Orientasi Umum selama 3 hari sebagai proses adaptasi untuk
mendapatkan pengetahuan tentang keadaan Rumah Sakit Daerah Cililin
Materi Orientasi karyawan baru meliputi :
• Selayang pandang profil Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
• Falsafah, Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah
Cililin
• Susunan Organisasi, Pejabat Struktural dan Fungsional serta Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
• Peraturan Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
• Produk layanan Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
• Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
• K3
• SIM Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
• Pengenalan Lingkungan Rumah Sakit/ Sanitasi lingkungan
• Penanganan / tehnik – tehnik Basic Life Support dalam keadaan
darurat.
• Mutu Rumah Sakit
Pelaksanaan orientasi karyawan baru diawali dengan pre test dan dilanjutkan
dengan pemaparan materi sesuai jadwal orientasi. Sebelum berakhir orientasi
karyawan dilakukan post test.Peserta orientasi umum dinyatakan lulus dilihat
dari penilaian Post test.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 31


B. Orientasi Khusus
Orientasi khusus adalah kegiatan karyawan baru dalam mengenal dan
memahami uraian tugasnya.Dalam menjalankan orientasi khusus
karyawan baru tersebut dibimbing oleh Kepala Instalasi Rawat Jalan.
Karyawan orientasi tersebut belum diperbolehkan untuk mengerjakan
pekerjaannya sendiri.Belum mendapat tanggung jawab dan belum berlaku
sanksi apabila yang bersangkutan melakukan kesalahan.
Kegiatan orientasi khusus sesuai dengan uraian tugas masing-masing.
Sebagai bukti pelaksanaan orientasi khusus harus ada materi kegiatan
orientasi khusus, tanda tangan pembimbing,karyawan orientasi dan hasil
bimbingan
Setelah masa orientasi selesai dilakukan test evaluasi orientasi umum dan
khusus. Hasil evaluasi orientasi harus dilaporkan oleh kepala Instalasi kepada
komite keperawatan kemudian dilanjutkan ke bagian kepegawaian dan kepala
pelayanan medik sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan keputusan
bagi karyawan tersebut..

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 32


BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu

B. Tujuan
1. Rapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang
kesehatan yang diberikan.
2. Rapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan

C. Kegiatan Rapat
Rapat Unit Rawat Jalan dipimpin oleh koordinator dan diikuti oleh seluruh
staf. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat rutin bulanan ( terjadwal )
Rapat diadakan setiap satu bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh staf
Instalasi Rawat Jalan dipimpin oleh kepala instalasi rawat jalan.Rapat
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan selama satu tahun dengan
agenda rapat yang telah ditentukan.
2. Rapat tidak terjadwal
Rapat tidak terjadwal adalah rapat yang sifatnya insidental sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi dan memerlukan keputusan
bersifat segera oleh kepala pelayanan medis atau kepala instalasirawat
Jalan untuk membahas permasalahan yang sifatnya mendadak

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 33


BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segalasesuatu bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan
keperawatan di instalasi rawat jalan

B. Jenis Laporan
a) Laporan harian
a) Laporan kunjungan jumlah pasien
b) Laporan Bulanan
a) Laporan kunjungan pasien : jumlah, kasus
b) Laporan mutu :kepuasan pasien atau keluarga pasien
c) Laporan Tahunan
a) Laporan kunjungan pasien : jumlah, kasus
b) Laporan SDM : kualitas, kuantitas
c) Laporan sarana prasarana : kelengkapan, kondisi
d) Laporan mutu dan evaluasi : kepuasan pasien atau keluarga pasien

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 34


BAB XII
PENUTUP

Dengan dikeluarkannya Pedoman Pengorganisasian InstalasiRawat Jalan ini


maka setiap petugas Rumah Sakit Umum Daerah Cililin yang terkait agar senantiasa
memperhatikan dan menjalankan pelayanan rawat jalan sebaik-baiknya. Senantiasa
mematuhi prosedur dan mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan dan
kepuasan pasien.

Mengetahui
Kepala UPT Rumah Sakit Umum Daerah Cililin

dr. Achmad Octorudy MARS

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN 35

Anda mungkin juga menyukai