Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang

merawat pasien.
Nilai hasil kritis adalah hasil pemeriksaan
diagnostik/penunjang (laboratorium, radiologi,
kardiologi) yang memerlukan penanganan segera
Petugas yang melaporkan hasil kritis adalah dokter,
petugas yang melakukan pemeriksaan kardiologi, analis
laboratorium dan radiografer yang menemukan hasil
kritis.
Terlaksananya proses pelaporan nilai-nilai yang perlu
diwaspadai ( hasil laboratorium, radiologi, kardiologi).
Hasil kritis dapat diterima oleh DPJP yang merawat dan
diinformasikan pada pasien sesuai waktu
Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien
dengan hasil kritis
KEBIJAKAN 1.Surat Keputusan Kepala UPTD RSUD Cililin
Kabupaten Bandung Barat nomor :
440/044B/III/SK/SKP/2016
2.Keputusan Menteri Kesehatan no HK.02.04/1/2612/12
1.Petugas yang melakukan pemeriksaan laboratorium,
radiologi, kardiologi menyampaikan hasil kritis ke
dokter pengirim pada 10 menit pertama melalui telepon
dan SMS/whatsapp.
2.Pelaporan kasus kritis dilakukan secara lisan dengan
menggunakan metode SBAR (Situation, Background,
Assesment, Recommendation) dan TBaK (Tulis, Baca,
Konfirmasi)
3.Petugas yang melaporkan hasil kritis mencatat identitas
pasien, tanggal dan waktu menelpon, nama lengkap
petugas kesehatan yang dihubungi, nama lengkap yang
menelepon dan hasil kritis yang disampaikan.
4.Bila setelah 10 menit dokter yang mengirim
pemeriksaan tidak bisa dihubungi, petugas yang
melakukan pemeriksaan langsung menghubungi
perawat/dokter jaga ruangan tempat pasien dirawat. Bili
belum berhasil menghubungi perawat/dokter jaga
ruangan, menghubungi Kepala Departemen.
Pelaporan kasus kritis dilakukan secara lisan dengan
menggunakan metode SBAR (Situation, Background,
Assesment, Recommendation) dan TBaK (Tulis, Baca,
Konfirmasi). Proses pelaporan ini ditulis di dalam
rekam medis , berupa hasil tes kritis, tanggal, dan waktu
menerima tanpa disertai stempel konfirmasi serta
petugas yang melaporkan.

Anda mungkin juga menyukai