Gambar 2. Spektrum UV atorvastatin dalam fase gerak metanol : air pH 3 (80:20, v/v)
dengan konsentrasi 100 µg/mL.
23
24
berbagai variasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak. Prioritas pertama dalam
pemilihan perbandingan komposisi fase gerak adalah nilai resolusi yang dihasilkan
yaitu RS > 2. Nilai ini menunjukkan puncak yang dihasilkan terpisah sempurna
dengan puncak yang lain. Prioritas kedua adalah waktu retensi, semakin cepat maka
akan semakin baik karena menghemat waktu analisis. Prioritas ketiga adalah
tailling factor dari masing-masing puncak yang dihasilkan yaitu < 2 dan nilai N
yang dihasilkan > 2000.
Optimasi metode analisis atorvastatin dengan KCKT kondisi awal yaitu
kolom Cosmosil C18, ukuran partikel 5 µm, panjang kolom 150 mm dan diameter
dalam 4,6 mm, fase gerak campuran metanol-air pH 3, volume injeksi 20 µL,
detektor UV 245 nm, dan kecepatan alir fase gerak 1 mL/menit. Optimasi metode
analisis dilakukan dengan optimasi perbandingan komposisi fase gerak metanol-air
pH 3. Hasil optimasi komposisi fase gerak dapat dilihat pada tabel 2, sedangkan
kromatogram hasil optimasi perbandingan fase gerak metanol-air pH 3 dapat dilihat
pada lampiran 2.
kromatogram pada lampiran 3, peak yang dihasilkan memberikan hasil yang baik
pula.
Selanjutnya, hasil dari optimasi perbandingan komposisi fase gerak yang
dipilih yaitu metanol-air pH 3 (80:20) dilakukan optimasi kecepatan alir fase gerak.
Optimasi kecepatan alir yang dilakukan yaitu pada kecepatan 0,9; 1,0 dan 1,1
mL/menit. Hasil optimasi kecepatan alir dapat dilihat pada tabel 3.
KCKT memberikan hasil yang baik (Gandjar dan Rohman, 2012). Syarat uji
kesesuaian sistem yang baik menurut Snyder et al. (2010), apabila waktu retensi
menghasilkan CV ≤ 1,0%, luas area dan intensitas menghasilkan CV ≤ 2,0%, nilai
resolusi > 2, tailing factor ≤ 2, dan nilai N > 2000. Hasil uji kesesuaian sistem dapat
dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil uji kesesuaian sistem KCKT untuk analisis atorvastatin 120 ng/mL
dalam larutan fase gerak
Syarat
Parameter Rerata SD CV (%) (Snyder et
al., 2010)
Waktu Retensi 3,96 0,01 0,17 CV ≤ 1,0 %
Luas Area 2726465 21018,89 0,77 CV ≤ 2,0 %
Tinggi Puncak 362225 1829,41 0,51 CV ≤ 2,0 %
Resolusi 2,45 0,05 2,02 Rs > 2
Tailing Factor 0,88 0,01 1,67 TF ≤ 2
Jumlah Lempeng
Teoritis (N) 6055 4,19 0,07 N > 2000
Hasil uji kesesuaian sistem terhadap kadar atorvastatin 120 ng/mL yang
dianalisis dengan KCKT menunjukkan bahwa kondisi yang digunakan untuk
analisis kadar atorvastatin dalam tablet memenuhi persyaratan uji kesesuaian
sistem.
ATR
ATR
Parameter KCKT :
Fase diam : Cosmosil C18 (150 x 4,61 mm, 5 µm)
Fase gerak : Metanol-air pH 3 yang diatur dengan asam fosfat (80:20)
Kecepatan alir : 1 mL/menit
Detektor : UV 245
Vol. Injeksi : 20 µL
28
3000000
2000000
500000
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Konsentrasi Atorvastatin (ng/mL)
2010). Pada penelitian ini, injeksi berulang konsentrasi 0,2 ng/mL dihasilkan
CV sebesar 30,07%, dapat dilihat pada tabel 6. Oleh karena itu, dapat
ditetapkan bahwa konsentrasi 0,2 ng/mL merupakan nilai LOD.
Hasil nilai LOD digunakan dasar perhitungan nilai LOQ, dimana
menurut Gandjar dan Rohman (2012), nilai LOQ diperoleh dari rumus LOQ =
10/3 LOD. Hasil dari perhitungan diperoleh nilai LOQ yaitu 0,7 ng/mL. Hasil
penentuan presisi dan akurasi untuk membuktikan nilai LOQ dapat dilihat pada
tabel 7. Pada hasil tersebut diperoleh presisi dan akurasi yang dapat diterima
dan memenuhi persyaratan presisi yaitu CV kurang dari 7,3 dan akurasi dengan
32
nilai recovery 80 – 110%. Oleh karena itu, ditetapkan konsentrasi 0,7 ng/mL
merupakan nilai LOQ.
ATR
Parameter KCKT :
Fase diam : Cosmosil C18 (150 mm x 4,61 D, 5 µm)
Fase gerak : Metanol-air pH 3 yang diatur dengan asam fosfat (80:20)
Kecepatan alir : 1 mL/menit
Detektor : UV 245
Vol. Injeksi : 20 µL
33
Tabel 7. Nilai Recovery dan Koefisien Variasi (CV) pada penentuan LOQ
Konsentrasi Kadar
Atorvastatin Atorvastatin Recovery
Replikasi CV (%)
diketahui terukur (%)
(ng/mL) (ng/mL)
1 0,70 100,01
2 0,71 101,27
0,7 3 0,71 101,14 0,93
4 0,72 103,04
5 0,71 101,10
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Metode analisis sederhana secara KCKT menggunakan kolom Cosmosil
C18 (150 x 4,6 mm, 5 µm); menghasilkan kondisi optimum untuk
penetapan kadar tablet atorvastatin dengan fase gerak campuran
metanol-air pH 3 (80:20 v/v); kecepatan alir 1 mL/menit dan dideteksi
dengan detektor UV 245 nm.
2. Metode analisis sederhana yang dikembangkan telah memenuhi
persyaratan validasi metode analisis meliputi selektivitas; linearitas
pada rentang 20 – 120 ng/mL dengan r2 = 0,999; akurasi; presisi; Limit
of Detection (LOD) sebesar 0,2 ng/mL; dan Limit of Quantitation
(LOQ) sebesar 0,7 ng/mL.
B. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka perlu dilakukan beberapa
hal seperti berikut:
1. Perlu dilakukan validasi dengan parameter yang lain seperti robustness
dan stabilitas larutan.
2. Perlu dilakukan uji keseragaman tablet atorvastatin dengan tablet merek
lain.
35
36