Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR MANAJEMEN

ISO Dan Perusahaan Yang Menerapkan ISO


Ditujukan kepada Bapak Anggiat Parlindungan Simbolon

Oleh:
Nama : Siti Aisyah
NIM : 1505091016
Kelas : AB-2A
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
T.A 2016/2017
Pengantar Manajemen Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
ISO (International Standarisation Organisation) adalah organisasi non-
pemerintah dan buka nmerupakan bagian dari PBB atau WTO (World
Trade Organization) walaupun Standar-standar yang dihasilkan
merupakan rujukan bagi kedua organisasi tersebut.Anggota ISO, terdiri
dari 110 negara, tidak terdiri dari delegasi pemerintah tetapi tersusun dari
institusi standarisasi nasional sebanyak satu wakil organisasi untuksetiap
negara. Konvergensi beberapa faktor yang berhubungan dengan pasar
global berkembang menyebabkan perkembangan ISO 14000 Seri
Manajemen Lingkungan Standar Internasional.Sebagai industrialisasi
telah menyebar kenegara-negara di seluruh dunia, warga Negara dan
pemerintah mereka telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang efek
dari industrialisasi terhadap lingkungan. Sebagai akibat dari kekhawatiran
tersebut, konsep pembangunan berkelanjutan dikembangkan. Sebagai
tujuan oleh pemerintah dan kelompok-kelompok bisnis di seluruhdunia.

1.2. Tujuan Masalah


Mengetahui lebih jauh tentang ISO sebagai salah satu bagian dari system
manajemen lingkungan, Mengetahui Keuntungan perusahaan yang
menerapkan ISO, Menjelaskan penerapan sistem managemen lingkungan
di Indonesia khususnya penerapannya di PT. Unilever Indonesia, Tbk.

1.3. Manfaatpenggunaan ISO


Meningkatkancitraorganisasi
Meningkatkankinerjalingkunganorganisasi
Meningkatkanpenaatanterhadapketentuanperaturanperundang-
undanganpengelolaanlingkungan
Mengurangiresikousaha
Meningkatkanefisiensikegiatan

Pengantar Manajemen Page 2


Meningkatkandayasaing
Meningkatkankomunikasi,internal
danhubunganbaikdenganberbagaipihak
berkepentingan
Memperbaikimanajemenorganisasidenganmenerapkanperencanaa
n, pelaksanaan,
pengukurandantindakanperbaikan (plan, do, check, act)

Pengantar Manajemen Page 3


BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian ISO
· Pengertian Standar
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah
didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai
spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang
digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk
menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang
telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran
dan format kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah
mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai
mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-
contoh lainnya. Dengan demikian standar internasional telah membantu
kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan
keandalan dan kegunaan barang dan jasa.

· Pengertian ISO
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global
yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan
tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar
pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak
tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan
standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk
membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu
pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah
menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian
dipublikasikan sebagai standar internasional.

Pengantar Manajemen Page 4


· Nama ISO
Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama
lengkap “International Organization for Standardization” dengan
kependekannya ‘ISO’, dimana ‘IOS’ dianggap lebih tepat. Anggapan itu
benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya. Yang
sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan
nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO” berasal dari Bahasa
Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan kata
“iso-“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”,
“isonomy”, dan sebagainya.
Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih
sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama
organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya
bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya
IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation Internationale de
Normalisation) dalam bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi
Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian
apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.

· Kebutuhan Standar Internasional


Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap
teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda,
kiranya dapat berakibat timbulnya semacam “technical barriers to trade
(TBT)” atau “hambatan teknis perdagangan”. Industri-industri pengekspor
telah lama merasakan perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang
dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses
perdagangan internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya
organisasi ISO didirikan. Standardisasi internasional dibentuk untuk
berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang
informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang,
pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan
dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus

Pengantar Manajemen Page 5


berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada
masa-masa yang akan datang.

Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal


sebagai berikut :
• Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia
• Penetrasi teknologi antar sektor
• Sistem komunikasi di seluruh dunia
• Standar global untuk pengembangan teknologi
• Pembangunan di negara-negara berkembang

Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di


dalam suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang
dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar
seperti ini perlu disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus
dari semua pihak yang berperan dalam sektor tersebut, terutama dari
pihak produsen, konsumen, dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka
menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara
konsisten dalam memilih dan mengklasifikasikan barang, sarana produksi,
dan persyaratan dari jasa yang ditawarkan. Tujuan penyusunan standar
adalah untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi
melalui :

 Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga


yang layak
 Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan,
dan pengurangan limbah
 Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari
berbagai komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang
lebih baik
 Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan
keandalan kegunaan barang dan jasa

Pengantar Manajemen Page 6


 Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan
pemeliharaannya

Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang


telah mendapatkan jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan
terhadap kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan
penghasil barang maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga
independen.

1.ISO 14000
ISO 14000 adalah standar internasional tentang system manajemen
lingkungan sangat penting untuk diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh
sector industri. ISO 14000 juga memberikan jaminan (bukti) kepada
produsen dan konsumen, bahwa dengan menerapkan sistem tersebut
produk yang dihasilkan/dikonsumsi, limbah, produk bekas pakai ataupun
layanannya sudah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidah-
kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan.

Ada beberapa seri dari ISO-14000, yaitu :


 ISO 14001 : Sistem Manajemen Lingkungan
 ISO 14010 - 14015 : Audit Lingkungan
 ISO 14020 - 14024 : Label Lingkungan
 ISO 14031 : Evaluasi Kinerja Lingkungan
 ISO 14040 - 14044 : Assessment/Analisa Berkelanjutan
 ISO 14060 : Aspek Lingkungan dari Produk

Keberadaan Standar ISO digerakkan oleh pasar sebagai pemakai utama


standar. Suatu Standar (misalnya, ISO 14001) dibuat berdasarkan
konsensus internasional oleh ahli-ahli dari industri, teknik atau bisnis.
Walaupun Standar ISO bersifat sukarela, pada kenyataanny astandar
dibuat berdasarkan permintaan pasar, dan didasarkan konsensus di

Pengantar Manajemen Page 7


antara pihak-pihak terkait ini membuktikan pemakaian yang luas di
seluruhdunia.

Ada beberapa keuntunganperusahaandalampemakaian ISO 14000:


1. Perlindungan Lingkungan
a. Mengurangi/meminimalisasi limbah
b. Mengoptimalisasi sumber daya alam
c. Mengatasi isu-isu lingkungan
2. Dasar Persaingan yang Setara
ISO 14000 akan mengurangi sekecil mungkin perbedaan –perbedaan
pembiayaan lingkungan yang disebabkan perbedaan sistem/geografis
3. Kesesuain Terhadap Peraturan yang Ada
Dengan menggunakan sertifikat pengelolaan lingkungan terbuka
kesempatan dalam kemampuan penulusuran dan penyesuaian dokumen-
dokumen dalam mendukung peraturan yang ada.
4. Terbentuknya Sistem Manajemen yang Efektif
Sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif
dan mampu berkiprah dalam dunia percaturan Internasional
5. Memiliki Kekuatan Pasar
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan
b. Meningkatkan peran pasar (Market Share)
c. Memenuhi persyaratan pelanggan
d. Membuka peluang investasi
6. Pengurangan Biaya
Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan
bahan kimia dan sisa-sisa/limbah lainnya. Lebih sedikit bahan
kimia/limbah, akan semakin sedikit biaya dan semakin tinggi tingkat mutu
air/tanah. Dengan ISO-14000 yangkesemuanya didasarkan penggunaan
standart, maka diharapkan semakin kecil peluang menyimpangnya
operasi.
Biaya-biaya yang dapat dikurangi meliputi :
a) Biaya-biaya kesalahan

Pengantar Manajemen Page 8


b) Biaya operasional yang terakumulasi
c) Biaya taksiran
7. Pengurangan Kerugian
“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan
juga
meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan
penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO-
14000
8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat
Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini
berarti
mengembangkan hubungan kemasyarakatan
9. Mengembangakan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan
Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih
aman dan
lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa
pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk
mendukung pernyataan tersebut.
10. Mengembangakan Perhatian Manajemen yang Lebih Tinggi
Dengan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan
merupakan konponen penting dalam perusahaan. keseluruhan proses
dalam mencapai sertifikasi ISO-14000 akan merangsang manajemen
lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan.
Standar ISO 14000 diterbitkan padabulan September 1996 oleh
Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), pribadi, organisasi
utama yang terlibat dalam standarisasi praktek manajemen industri.
Meskipun standar ISO 14000 adalah produk dari sebuah organisasi non
pemerintah dan sesuai dengan standar adalah sukarela, salah satu tujuan
utama dari standar adalah untuk memastikan bahwa bisnis mematuhi
hukum lingkungan yang berlaku. Pengusahaan melihat penerapan ISO
14000 sebagai sarana untuk diri sendiri mengatur, sehingga mengurangi

Pengantar Manajemen Page 9


eksposur mereka terhadap pengawasan dan sanksi oleh US
Environmental Protection Agency (EPA) serta tingkat Negara mitra.
Bagian III menggambarkan ketentuan ISO 14000, dan Bagian IV
menggambarkan perspektif dari berbagai pihak tentang utilitas ISO 14000.
Akhirnya, Bagian V survey keseluruhan kekuatan dan keterbatasan ISO
14000. Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran,
berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14000,
sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi
perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain
(mitrausaha, konsumen,masyarakat, investor,dll) bahwa kegiatan
pengelolaan lingkungan organisasi yang bersangkutan.Mengikuti standar
yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor pendorong
utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah
semakin meningkatnyakepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya
upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Disatusisi, pihak organisasi
yang bersangkutan dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14000
untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya,
sementara di sisi lain banyak
organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk
mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha.
Alasan pengembangan ISO 14000 adalah sebagai Konvergensi
Beberapa faktor yang berhubungan dengan pasar global berkembang
menyebabkan perkembangan ISO 14000 Seri Manajemen Lingkungan
Standar Internasional. Sebagai industrialisasi telah menyebar ke Negara-
negara di seluruh dunia, warga Negara dan pemerintah mereka telah
menyuarakan keprihatinan mereka tentang efek dari industrialisasi
terhadap lingkungan. Sebagai akibat dari kekhawatiran
tersebut, konsep pembangunan berkelanjutan dikembangkan. Sebagai
tujuan oleh pemerintah dan kelompok-kelompok bisnis di seluruh dunia
pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-
undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan

Pengantar Manajemen Page 10


keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi
komersialnya pada tahun 1933.
Visi PT. Unilever
“To become the first choice of consumer, costumer and community”
Visi ini terbentuk disadari bahwa PT. Unilever terfokus pada consumer,
costumer dan
community. Hal ini terwujud pada komitmen PT. Unilever terhadap
konsumennya yaitu menyediakan
produk bermerek dan pelayanan yang secara konsisten menawarkan nilai
dari segi harga dan kualitas,
dan yang aman bagi tujuan pemakaianny agar costumer, consumer dan
community dapat merasa puas.
Misi PT.Unilever
a. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspirasi
konsumen.
b. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
c. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
d. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang
tinggi.
e. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
f. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.
Penerapan Sistem Manajemen Lingkunganpada PT. Unilever Indonesia,
Tbk. Perkembangan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis
lingkungan dan energi. Bermula dari dampak industri inilah maka
organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban
terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini, maka tuntutan
peraturan dunia terhadap pertanggungjawaban organisasi dan industri
dalam pengelolaan lingkungan menjadi meningkat. Sistem Manajemen

Pengantar Manajemen Page 11


Lingkungantelah menjadi tuntutan dari pelanggan negara maju yang
secara sadar
o Seiton – Organisasi Tempat Kerja. Atur tempat kerja sehingga alat yang
diperlukan dapat diraih secara mudah dan cepat. Tempatkan sesuatu
sesuai dengan tempatnya.
o Seiso - Pembersihan. Segera sapu, cuci, dan bersihkan semua yang
berada di tempat kerja setelah dipakai.
o Seikhatsu - Kebersihan. Jaga kebersihan semua alat sehingga selalu
siap dipakai.
o Shitsuke - Kedisiplinan. Setiap orang memahami, mematuhi, dan
menerapkan aturan di pabrik.
Kelima prinsip ini dipercayamampu membantu mereka dalam
menjagaperalatan sedekat mungkin dengankondisi peralatan yang ideal,
bekerja lebihefisien, mengurangi waktu mesin tidakberoperasi, serta
meningkatkan catatankeselamatan kerja, kecelakaan fatal,kecelakaan
berakibat hilang waktu ataulost time accidents (LTA), kasus
yangmenghambat pekerjaan atau restrictedwork cases (RWC), serta
kasus yangmenuntut perawatan kesehatan ataumedical treatment cases
(MTC). Pada dekade terakhir ini, unilever telah terus-menerus
meningkatkan cara pengumpulan dan pelaporan data. Pada tahun 2006,
mereka mengundang URS Verification Limited (URSVL) untuk mengaudit
cara mereka mengelola catatan data pemantauan lingkungannya.
Berdasarkan hasil audit ini, pihak unilever telah memperbaiki sistem
pengelolaan datanya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan transkripsi, dan untuk mengembangkan sistem penelusuran
data lingkungan yang lebih baik. Semua ini dilakukan sebagai bukti
komitmen dalam penyediaan informasi yang lengkap dan akurat mengenai
dampak lingkungannya. Komitmen Unilever terhadap lingkungan ini telah
mengundang perhatian berbagai pihak. Selama tiga tahun terakhir, kami
meraih peringkat “Hijau” untuk kedua pabrik Unilever dari Kementerian
Lingkungan Hidup, melalui penghargaan PROPER. Peringkat hijau
diberikan kepada perusahaan yang

Pengantar Manajemen Page 12


telah mencapai “emisi nol”. Penghargaan tersebut membuktikan bahwa
Unilever mampu kecelakaan fatal, kecelakaan berakibat hilang waktu atau
lost time accidents (LTA), kasus yang menghambat pekerjaan atau
restricted work cases (RWC), serta kasus yang menuntut perawatan
kesehatan atau medicaltreatment cases (MTC). Eco Efisiensi dalam
Produksi Dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi atas
dampak yang berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya dan
energi) dan dampak yang berasal dari dalam (seperti limbah cair dan
sampah). Untuk mengelola dampak ini sambil terus-menerus
menyempurnakan proses produksi, kami menerapkan Sistem Pengelolaan
Lingkungan atau Environmental Management Sytem (EMS) berdasarkan
ISO 14001. Strategi ini mencakup:
o mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, bahan baku dan
kemasan dan/atau
energy,
o meminimalkan buangan air limbah/sampah padat dan/atau emisi ke
udara, dan
o memaksimalkan produk jadi dengan meminimalkan produk gagal/rusak.
Salah satu contoh nyata produk dari Unilever yang ramah lingkungan
adalah produk deterjen yang dihasilkan. Sebagai produsen deterjen
serbuk, PT. Unilever mengklaim bahwa teknologi yang dilakukan dalam
pengelolaan LAS adalah melakukan sulfonasi, yaitu mengubah alkil
benzen sulfonat. Selain itu upaya yang dilakukan Unilever adalah
mengubah rantai ABS yang bercabang menjadi Linier
Alkyl Benzen Sulfonat (LABS) sehingga lebih mudah terurai ke
lingkungan.

2. ISO 9001

a) ISO 9001

ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu dan merupakan


persyaratan sistem manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah

Pengantar Manajemen Page 13


mengalami beberapa kali revisi dan revisi yang paling akhir adalah ISO
9001:2008. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya
pendekatan proses. Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas sistem manajemen mutu. Pendekatan ini mensyaratkan organisasi
untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan
peningkatan berkesinambung.

Macam-macam ISO

 ISO 9001 = model system jaminan kualitas dalam desain /


pengembangan produksi, instalasi dan pelayanan.
 ISO 9002 = model system jaminan kualitas dalam produksi dan
instalasi.
 ISO 9003 = model system jaminan kualitas dalam inspeksi dan
pengujian akhir.

4 jenis dokumen untuk memenuhi persyaratan registrasi

 Manual Kualitas (dokumen tingkat I) = dokumen strategis yg berisi


persyaratan kebijaksanaan kualitas yg dikeluarkan manajemen.
 Prosedur-prosedur (dokumen tingkat II) = prosedur tertulis untuk
mencapai kebijaksanaan kualitas yang telah dinyatakan dalam
dokumen tingkat I.
 Instruksi-instruksi (dokumen tingkat III) = dokumen operasional,
berisi instruksi2 tertulis yang dikeluarkan sbg bagian dari
implementasi prosedur2 yg ada dlm dokumen tingkat II.
 Formulir-formulir (dokumen tingkat IV) = dokumen database, berisi
catatan2 kualitas.

Strategi Memperoleh ISO 9000

1. Komitmen manajemen puncak.


2. Membentuk komite pengarah / coordinator ISO.
3. Mempelajari standar & menilai kebutuhan ISO.

Pengantar Manajemen Page 14


4. Melakukan pelatihan terhadap semua staf organisasi.
5. Memulai tinjauan ulang manajemen.
6. Identifikasi kebijaksanaan kualitas, prosedur & instruksi yang
dibutuhkan yg dituangkan dalam dokumen tertulis.
7. Implementasi system manajemen kualitas ISO itu.
8. Audit system kualitas perusahaan.
9. Memilih registrar.
10. Registrasi.

Memilih badan sertifikasi ISO

 Badan sertifikasi ISO = perusahaan yang memiliki wewenang


dalam menerbitkan ISO 9001 dg ketentuan yg telah dibuat o/
International Organization of Standarization.
 Badan sertifikasi bisa dari dalam & luar negeri. Bedanya? harus
memilih yang mana?
 Apa Badan Sertifikasi yang disarankan?

3. ISO 14001

ISO 14001 berbeda dengan ISO 9001 yang berkaitan dengan sistem
manajemen mutu perusahaan, ISO 14001 adalah standar yang
menekankan pada persyaratan-persyaratan sistem manajemen
lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya sama
dengan ISO 9001, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam ISO
14001 adalah dalam mengelola lingkungan. Perusahaan yang
menerapkan ISO 14001 harus dapat melakukan identifikasi terhadap
aspek-aspek dan dampak-dampak lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan atau operasi perusahaannya tersebut terhadap aspek lingkungan
disekitarnya. Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan terhadap limbah
atau polusi, akan tetapi termasuk upaya-upaya kreatif untuk menghemat
pemakaian energi, air dan bahan bakar tentunya.

4. ISO 22000

Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk lebih memperhatikan


aspek-aspek kesehatan dan juga keselamatan pelanggannya sendiri,
sehingga dapat meningkatkan pengendalian kontrol internalnya terutama

Pengantar Manajemen Page 15


tentunya dalam proses produksi.
ISO 22000 adalah suatu standar yang berisi persyaratan sistem
manajemen keamanan pangan. Standar ini fokus terhadap pengendalian
dalam sistem dan proses produksi produk makanan dan minuman
tentunya. Setiap jenis produk baik berupa makanan atau minuman harus
dibuatkan rencana proses dan pengendaliannya. Pada dasarnya ISO
22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO 9001 diatas, hal yang
membedakan terdapat dalam klausul 7: perencanaan dan realisasi produk
dan klausul 8: validasi, verifikasi dan perbaikan sistem.

5. ISO/IEC27001

Kemajuan dunia teknologi informasi sekarang ini atau yang lebih dikenal
dengan IT (Information and Technology) telah membawa perubahan yang
sangat besar dalam dunia bisnis sekarang ini. Dimulai dengan adanya
penerapan internet dalam dunia bisnis misalnya website, email sampai
penggunaan jejaring sosial lainnya. Perubahan ini menjadikan dikenal
adanya transaksi on-line, data-data dan informasi dalam bentuk file
komputer dan sebagainya. Pada tahun 2005, The International
Organization for Standardization menerbitkan standar yang kenal dengan
ISO/IEC 27001. ISO/IEC 27001 adalah standar sistem manajemen
keamanan informasi atau dikenal juga dengan Information Security
Management System (ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak
diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan
aplikasi IT (Information and Technology) dalam kegiatan bisnisnya.

6. ISO/TS16949

ISO ini digunakan untuk perusahaan yang memproduksi jenis-jenis


kendaraan bermotor berroda dua atau empat. Kendaraan bermotor
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan otomotif yang saat ini
berkembang pesat di Indonesia. Dalam upaya menjaga “image” mereknya
dimata pelanggan, perusahaan otomotif tersebut harus menjaga mutu
produknya.
Upaya perusahaan otomotif tersebut dalam menjaga mutu produknya
yaitu dengan cara salah satunya dengan menerapkan ISO/TS 16949.
Pada dasarnya ISO/TS 16949 adalah Technical Specification yang
dikeluarkan oleh ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri
otomotif. Sebagaimana jenis-jenis standar yang dikeluarkan oleh The
International Organization for Standardization, ISO/TS 16949 mempunyai
konsep perbaikan berkesinambungan, pengendalian terhadap rantai
pasok, tindakan perbaikan dan pencegahan.

7. ISO/IEC17025

ISO/IEC 17025 adalah suatu standar yang berisi persyaratan untuk


diterapkan oleh suatu lembaga pengujian atau laboratorium. Kata kunci
yang dikendalikan dalam standar ini adalah kompetensi laboratorium

Pengantar Manajemen Page 16


pengujian dan kalibrasi. Keberadaan standar ini sangat penting terutama
untuk memastikan validitas dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan
dalam bidang kesehatan, perdagangan, produksi sampai upaya
perlindungan pelanggan.
Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya dituntut untuk menerapkan
ISO/IEC 17025 dalam kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi.
Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau
lembaga kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap
hasil uji atau kalibrasi yang dikeluarkannya.

8. OHSAS 18001

OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat
kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah
mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan
organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko
bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta
memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.

Pengantar Manajemen Page 17


BAB III

Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang menerapkan sistem

ISO :

Kategori Industri Nama Perusahaan


Fabrikasi Konstruksi Baja Pt Amarta Karya
Cable, Steel Pt Krakatau Steel
Electronik/ mesin Pt Komatsu Indonesi Tbk
Electronik/mesin Pt Omron Manufakturing Ind
Electronic/mesin Pt Sanyo Jaya
Electronik/mesin Pt Lg Electronik Indonesia
Electronik/mesin Pt Showa Indonesia Manufakturing
Cable/steel Pt Kabel Metal Indonesia
Cable Pt Vooksel Electric Tbk
Electronik/mesin Pt Skf Indonesia

Pengantar Manajemen Page 18


DAFTAR PUSTAKA

www.paradigm.consultant.com/2009/05/05/sejarah-dan-perkembangan-
iso-14001 (Diakses tanggal 30 Juni 2016, Jam 20.00 wib)

Robert N.Anthony & Jhon Dearden, Management Control Systems,


Richard D. Irwin, Inc., Homewood,Illinois, 1980

http://titisramadhani.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-iso-dan-macam-
macam-iso.html (Diakses tanggal 30 Juni 2016,Jam 20.00 wib)

http://www.amartakarya.co.id/sejarah.html (Diakses tanggal 30 Juni jam


20.00 wib)

http://www.krakatausteel.com/page=content&cid=78 (Diakses tanggal 30


Juni 2016, jam 20.00 wib)

Pengantar Manajemen Page 19

Anda mungkin juga menyukai