Anda di halaman 1dari 14

“SPG FATERLAN”

Tn.J berusia 55 tahun dengan keluhan sudah 3 hari merasakan nafas memendek, demam (40 oC),
menggigil, nyeri pada dada sebelah kanan dan batuk produktif. Pasien menyatakan gejalanya
terjadi tiga hari setelah ia mengunjungi keluarganya di luar kota. Pasien merokok sehari 3 batang
tetapi tidak mengkonsumsi alcohol. Pasien hanya menggunakan Obat OTC yang di dapat di
apotek yaitu obat batuk pilek yang berisi Paracetamol, Ammonium Chlorida dan Guaifenesin
tetapi gejalanya tidak hilang tetapi semakin memburuk. Hasil rontgen thoraxnya terdapat
infiltrasi.
1. Apakah diagnosis sementara berdasarkan gejala dan informasi dari pasien Tn.J ?
a. Hospital Acquired Pneumonia
b. Community Acquired Pneumonia
c. Tuberculosis
d. Common cold
e. Faringitis
2. Untuk kondisi penyakit Tn.J dari soal 1. Manakah bakteri pathogen berikut ini yang dapat
dicurigai sebagai penyebabnya ?
a. Streptococcus pneumoniae
b. K. pneumoniae
c. Mycobacterium Tuberculosa
d. Streptococcus pyogenes
e. S. aureus
3. Golongan Antibiotika apakah yang dapat menjadi pilihan terapi empirik utama untuk Tn.J
berdasarkan penyebab pada soal no.2 ?
a. Carbapenem
b. Tetrasiklin
c. Rifampisin
d. Makrolida
e. Aminoglikosida
4. Apakah Antibiotika yang dapat diberikan kepada pasien berdasarkan pilihan jawaban no.3?
a. Meropenem
b. Doxycline
c. Ciprofloxacin
d. Eritromisin
e. Gentamisin
Pasien Tn.R berusia 35 tahun dengan berat badan 55 kg dan tinggi badan datang ke rumah sakit
dengan keluhan batuk berdahak dan terdapat darah pada malam harinya. Pasien merupakan
perokok aktif, sehari 3-5 batang. Riwayat batuk berdahak pasien sudah 4 minggu, belum sembuh
dan semakin parah. Bersamaan dengan itu pasien mengeluh nyeri pada dada sebelah kanan,
sedikit demam, kadang menggigil, berkeringat pada malah hari, mudah lelah, tidak nafsu makan
dan berat badannya berkurang 2 kg selama 3 minggu ini.
5. Berdasarkan gejala yang dialaminya, diagnosis sementara pasien Tn.J ?
a. Hospital Acquired Pneumonia
b. Community Acquired Pneumonia
c. Tuberculosis
d. Common cold
e. Faringitis

6. Yang Bukan merupakan Adverse effect dari Pirazimanid adalah…


a. Neurophaty
b. Hepatotoksisitas
c. Hiperurisemia
d. Arthralgia
e. Rash

7. Pada penderita Pneumococcal Pneumonia yang alergi dengan Penisillin dapat diberikan terapi
pengganti ?
a. Penisillin G
b. Sulfisoksazol
c. Clindamycin
d. Sefalosporin
e. Tikarsilin

8. Manakah dari bakteri berikut yang merupakan Bakteri Atipikal penyebab Pneumonia ?
a. Strepcoccus pneumoniae
b. K. pneumoniae
c. Mycoplasma pneumoniae
d. Streptococcus pyogenes
e. H. influenza

9. Diagnosis gejala yang bukan merupakan ciri khas dari Bacterial Pneumonia adalah…
a. Demam yang melebihi 39oC
b. Batuk non produktif
c. Sputum yang purulent
d. Sianosis
e. Tachypnea

10. Untuk kasus Tuberculosis pada Anak, Obat manakah dibawah ini yang penggunaannya sangat
dibatasi ?
a. Ethambutol
b. Rifampisin
c. Isoniazid
d. Pyrazinamide
e. Streptomisin
11. Efek samping toksik apakah yang dapat terjadi dan monitorinya sulit pada penggunaan obat
soal nomor 10 untuk anak ?
a. Neuritis pherifer
b. Retrobulbar neuritis
c. Hepatotoksik
d. Neurotoksik
e. Ototoksik permanen

12. Manakah Obat AntiTuberkulosis dibawah ini yang sebaiknya dihindari penggunaannya pada
wanita hamil ?
a. Ethambutol
b. Rifampisin
c. Isoniazid
d. Para amino salisilat
e. Streptomisin

13. Efek Teratogen pada Janin apakah yang dapat terjadi pada pemberian obat untuk soal Nomor
12 ?
a. Neuritis pherifer
b. Retrobulbar neuritis
c. Hepatotosik
d. Neurotoksik
e. Ototoksik permanen
Pasien seorang Ibu T umur 40 tahun yang mengalami Tromboemboli diberikan obat Warfarin.
Namun pasien tersebut juga tahun mengkonsumsi obat dari resep dokter yaitu Cimetidine untuk
kondisi Gastritis nya yang cukup parah juga. Namun terjadi perdarahan hebat pada Pasien.
Berdasarkan analisis resep oleh Apoteker, ditemukan adanya interaksi obat, yang mengakibatkan
efek Warfarin meningkat.
14. Berdasarkan obat yang dikonsumsi Nn.T mekanisme Interaksi Obat (IO) pada proses apakah
yang mungkin terjadi ?
a. Absorbsi
b. Distribusi
c. Metabolisme
d. Ekskresi
e. Farmakodinamik

15. Ada beberapa alternatife saran yang paling tepat dapat disampingkan oleh Apoteker untuk
kondisi IO pada ibu.T tersebut ?
a. Mengganti obat anti ulcer (H2 blocker) untuk menangani gastritisnya
b. Diberikan antasida
c. Menghentikan pengguanan sementara warfarin
d. Mengkonsumi kedua obat secara terpisah dengan (jangka waktu 2-3 hari)
e. Menaikkan dosis antikoagulannya
16. Manakah pernyataan berikut yang benar ?
a. Metoklopramid meningkatkan laju pengosongan lambung sehingga penggunaan dengan
obat-obat yang penyerapannya di lambung absorbsinya akan meningkat.
b. Metoklopramid meningkatkan laju pengosongan lambung, sehingga penggunaan dengan
obat- obat penyerapannya di usus halus absorbsinya akan meningkat.
c. Antikolinergik mengurangi laju pengosongan lambung sehingga penggunaan dengan
obat-obat yang penyerapannya di lambung absorbsinya akan menurun.
d. Antikolinergik mengurangi laju pengosongan lambung sehingga penggunaan dengan
obat-obat yang penyerapannya di usus absorbsinya akan meningkat.
e. Kecepatan pengosongan lambung tidak dipengaruhi oleh makanan (karbohidrat, lemak
dan protein) yang dikonsumsi oleh seseorang.

17. Fenobarbital merupakan Inducer enzim CYP2B6 dan Cyclophospamide merupakan


substrate dari enzim tersebut. Jika diberikan bersamaan akan terjadi IO yang akibatnya
adalah…
a. Efek terapi Fenobarbital dapat menurun
b. Efek terapi Cyclophospamide dapat menurun
c. Resiko efek samping Cyclophospamide dapat meningkat
d. Resiko efek samping Fenobarbital dapat meningkat
e. Efek terapi kedua obat dapat meningkat
Ny. M berusia 27 tahun mempunyai penyakit Asma Kronik sejak kecil (usia 5 th) dan tergolong
Mild Persistent Asthma dengan serangan/gejala lebih dari 2 kali seminggu tetapi tidak lebih dari
1 kali sehari.
18. Untuk manajemen asmanya Ny. M dapat menggunakan obat jenis quick relief p.r.n. yaitu
a. Inhalasi salmeterol
b. Inhalasi budesonide
c. Inhalasi beclomethasone
d. Inhalasi fluticasone
e. Inhalasi albuterol

19. Untuk kondisi Asma yang di induksi oleh Alergen, Obat pada soal no.18 dalam quick relief
medication (Obat bantuan cepat) dapat dikombinasikan dengan obat dari golongan ?
Untuk kondisi Asma yang di induksi oleh Alergen maupun aktifitas berat (mis. Olahraga),
Ny.Maria dapat menggunakan pilihan obat dari golongan ?
a. Antagonis leukotrien
b. Metilxanthin
c. Antikolinergik
d. Glukokortikoid oral
e. Beta-2 agnonis
f. Glukokortikoid Inhalasi

20. Contoh obat pada jawaban soal nomor 19 adalah…


a. Teofilin
b. Ipratropium
c. Nedrocomil
d. Zileuton
e. Budesonide

21. Yang dapat digunakan sebagai obat Long Term Control untuk kondisi Asma Ny.M yaitu..
a. Inhalasi albuterol
b. Inhalasi salmeterol
c. Inhalasi Ipratropium
d. Inhalasi budesonide dosis tinggi
e. Prednisone oral

22. Apakah efek samping yang paling mungkin terjadi dari penggunaan obat Ny.M pada soal
no.21 ?
Apakah efek samping yang dapat terhadi pada penggunaan obat Asma Golongan
Glucocortiroid Inhalasi ?
a. Osteoporosis
b. Hiperglikemia
c. Takikardia
d. Oropharyngeal candidiasis
e. Tremor

23. Manakah obat Asma berikut ini yang termasuk Golongan Antikolinergik kerja cepat ?
a. Teofilin
b. Terbutalin
c. Ipratropium
d. Nedrocromil
e. Zafirkukast

24. Apakah efek samping Antikolinergik yang dapat terjadi pada penggunaan obat soal no.13 ?
Apakah efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan obat Asma Golongan
Antikolinergik ?
a. Tenggorokan/ mulut kering
b. Bradikardia
c. Hipoglikemia
d. Hipotensi
e. Fatigue

25. Perbedaan gejala yang spesifik antara Influenza dengan Cold adalah…
a. Pada Influenza mengalami batuk basah/produktif sedangkan pada Cold batuk kering.
b. Pada Influenza selalu mengalami demam dan menggigil sedangkan pada Cold jarang/
tidak terjadi.
c. Pada Influenza jarang terjadi rasa letih (Tiredness) sedangkan pada Cold terjadi
tiredness.
d. Pada Influenza jarang terjadi nyeri otot sedangkan pada Cold selalu terjadi.
e. Pada Influenza selalu terjadi bersin2 (Sneezing) sedangkan pada Cold tidak terjadi.
26. Obat antihistamine dibawah ini yang bisa digunakan untuk menekan batuk disamping
dapat mengatasi Cold yang disertai alergi :
a. Pyrilamine
b. Chlorpheniramine
c. Doxylamine
d. Diphenhydramine
e. Triprolidine
27. Dan antihistamine (antagonist histamine H1) yang termasuk generasi kedua dan memiliki
efek sedative yang rendah adalah :
a. Pyrilamine
b. Terfenadine
c. Diphenhydramine
d. Doxylamine
e. Brompheniramine
28. Yang dapat menimbulkan rebound congestion adalah obat nasal decongestant di bawah
ini:
a. Pseudoephedrine
b. Phenypropanolamine
c. Naphazoline
d. Codein
e. Diphenhydramine
29. Pernyataan yang paling benar dibawah ini adalah:
a. Phenylephrine merupakan simpatominetik yang tergolong precursor
b. Penggunaan caffeine dalam kombinasi obat untuk cold cukup rasional
c. Risiko peningkatan tekanan darah akan terjadi lebih besar pada pemakaian
pseudoephedrine disbanding dengan phenylpropanolamine
d. Risiko peningkatan tekanak darah akan terjadi lebih besar pada pemakaian
ephedrine disbanding dengan phenylephrine
e. Phenylpropanolamine merupakan alpha-adrenergic agonist yang selektif
30. Mayoritas penyebab sinusitis akut adalah bakteri-bakteri di bawah ini kecuali:
a. Moxarella catharralis
b. Streptococcus pneumoniae
c. Hemophillus influenza
d. Bacteroides spp
e. Streptococcus viridans
31. Antibiotic yang dapat digunakan untuk sinusitis akibat bakteri yang dapat memproduksi
lactamase adalah:
a. Ampicillin
b. Cefaclor
c. Amoksisilin
d. Erythromycin
e. Tetrasiklin
32. Pengobatan untuk otitis media (Infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah (ruang
belakang gendang telinga) pada dewasa yang bakterinya dapat memproduksi Beta-
lactamase dapat dipilih dengan pemberian obat-obat berikut, kecuali:
a. Eritromisin- sulfisoxazole
b. Kotrimoksazol
c. Amoksisilin
d. Cefixime
e. Sufuroksim
f. Fluroquinolons
33. Penyebab utama Pharyngitis karena infeksi bakteri yang tersebut di bawah ini:
a. Beta-hemolytic streptococcus
b. Streptococcus pyogenes
c. Mycoplasma pneumonia
d. Neisseria gonorrhoe
e. Yersinia enterocolitica
34. Obat Beta-blocker yang memiliki sifat lipid-solubility yang tinggi adalah:
Obat beta blocker (ob. Penghambat adrenoreseptor-beta) yg memiliki sifat lipid solubility
yang tinggi adalah:
a. Acebutolol
b. Oxprenolol
c. Practolol
d. Timolol
e. Atenolol
35. Dalam kondisi asam di lambung, obat yang disebut dibawah ini akan cenderung menjadi
bentuk senyawa non-ionik yang larut dalam lipid:
a. Klorpromazin
b. Imipramine
c. Klorokuin
d. Quinidine
e. Warfarin
36. Obat yang dapat mengurangi proses absorsi dan menurunkan efek paracetamol adalah:
a. Caffeine
b. Asetosal
c. Propantheline
d. Warfarin
e. Metoklorpramid

37. Obat yang bukan sebagai penyebab terjadinya idiosinkrasi seperti hemolysis pada
penderita definisiensi Glucose 6-phospaf dehydrogenase adalah
a. Digoksin
b. Asetosal
c. Primakuin
d. Klorokuin
e. Quinidine
38. Pertnyataan yang paling benar adalah sesuai yang tertera dibawah ini:
a. Obat yang memiliki metabolit yang aktif akan lebih mudah dideteksi
b. Persyaratan obat yang dapat ditentukan kadarnya didlam plasma darah adalah
obat yang bekerjanya irreversible
c. Obat yang memiliki metabolit yang aktif agar lebih mudah dideteksi di dalam
darah
d. Obay yang memiliki volumedistribusi yang besar akan lebih mudah dideteksi
didalam plasma
e. Obat yang bekerja selektif adalah obat yang bekerja hanya pada satu reseptor dan
dapat memberikan efek ganda
39. Obat Yang tidak perlu dimonitor kadar plasmanya adalah;
a. Lithium
b. Theofilin
c. Primakuin
d. Digoksin
e. Fenitoin
40. Penambahan warfarin (yang memiliki protein binding (PB) 99%) pada penggunaan klinik
tolbutamid (yang memiliki PB 95%), akan mengakibatkan terjadinya:
a. Peningkatan efek warfarin
b. Terjadinya efek pendarahan hebat
c. Penurunan efek tolbutamid
d. Terjadinya efek hiperglikemia hebat
e. Terjadinya efek hipoglikemia hebat
41. Pernyataan yang paling benar dibawah ini adalah:
a. Protein binding tidak dipengaruhi oleh adanya penyakit
b. Obat obatan asam lemah protein bindingnya akan meningkat pada kasus cirrhosis
c. Obat obat basa lemah seperti klorpromazin protein bindingnya berubah pada
pasien payah ginjal
d. Obat obat asalm lemah protein bindingnya akan menurunpada status
hypoalbuminemia berat
e. Pada kasus hypokalemia akan menurunkan toksisitas obat obat digitalis
42. Yang termasuk adverse drug reaction (ADR) tipe B atau Bizzare adalah:
a. Hipertermia karena pemberian obat anastetika
b. Reaksi mulut kering karena pemberian antihistmina-H1
c. Perdarahan karena pemberian warfarin
d. Fanconi-like syndrome akibat penggunaan tetrasikline yang expired
e. Agranulositosis karena pemberian fenilbutazon
43. Obat yang kerjanya non spesifik adalah:
a. Oksprenolol
b. Salmeterol
c. Asam mefenamat
d. Fluphenazine
e. Warfarin
44. Yang bukan merupakan spesifitas propranolol adalah
a. Kerja farmakodinamiknya menghambat reseptor B adrenergic
b. Bersifat high liposolubilitas
c. Dapat menimbulkan Bronkhokonstriksi
d. Memiliki waktu paruh yang panjang
e. Mengalami first past effet
45. Kehadiran makanan yang mengandung chlostyramine dapat menggagalkan proses
absorpsi obat di bawag ini:
a. Metildopa
b. Amoksisilin
c. Warfarin
d. Fenitoin
e. Salbutamol
46. Rute pemberian obat yang dapat menghindari terjadinya first pass effect yaitu:
a. Rute oral
b. Rute deep rectal
c. Rute parenteral
d. Rute oral dan deep rectal
e. Rute inhalasi
47. Warfarin diberikan bersama dengan tolbutamid akan mengakibatkan terjandinya efek:
a. Pendarahan hebat
b. Perpanjangan waktu pembentukan prothrombin
c. Hiperglisemia hebat
d. Hipoglisemia hebat
e. Tromboemboli
48. Populasi Caucasian yang bersifat slow acetylator jika diberikan hydralazine akan terjadi:
a. Penurunan waktu paruh eliminasi hydralazine
b. Peningkatan waktu paruh eliminasi hydralazine
c. Penurunan masa kerjafarmakologik hydralazine
d. Peningkatan klirens hydralazine
e. Diperlukan peningkatan dosis hydralazine
49. Pada penderita gangguan fungi renal dapat terjadi anuria pada obat obat dibawah ini:
a. Penisilin G
b. Tetrasikline
c. Gentamisin
d. Doksisiklin
e. Digoksin
50. Obat penghambat reseptor beta adrenergic yang tidak bersifat kardioselektif adalah:
a. Pindolol
b. Atenolol
c. Metoprolol
d. Praktolol
e. Asebutololl

51 Seorang pasien berobat ke poli psiaktri dan mendapatkan resep obat carbamazepine.
Setelah menggunakan obat, pasien mengalami Sindrom Stevens Johnson. ADR yang
dialami pasien tersebut merupakan …
a. Tipe Augmented
b. Kombinasi Tipe A dan B
c. Tipe dependent dose
d. Tipe Bizzare
e. Kontraindikasi
52 Setelah menerima injeksi suatu Antibiotik seorang pasien mengalami reaksi alergi serius
dengan manifestasi klinis angioedema, bronkospasme, hipotensi, dilatasi pupil dan
kejang. Apakah yang dialami pasien tersebut?
a. Reaksi Idionsikrasi
b. Reaksi Takhfilaksis
c. Over Dosis
d. Syok anafilaktik
e. Efek samping obat

Kasus No. 53-54


Seorang anak laki-laki usia 8 tahun menggunakan kombinasi dua obat oral untuk
penyakit asma persiten sedangnya. Kedua obat tersebut ternyata berinteraksi dengan
mekanisme pada proses distribusi obat sehingga terapi pengobatan pada pasien tidak
maksimal.
53 Manakah dari pernyataan berikuut ini yang merupakan mekanisme IO pada proses
distribusi?
a. Perubahan pada metabolisme lintas utama
b. Mekanisme pembentukan khelat atau kompleks suatu zat
c. Perubahan aliran darah ke ginjal
d. Interaksi pada ikatan protein obat
e. Induksi atau imhibisi enzyme sitokrom P450

54 Golongan obat apakah yang dapat digunakan pasien sehari-hari sebagai obat controller
dan sebagai profilaksis serangan asma kronik :
a. Glucocorticoid inhalasi
b. Anticholinergic
c. Methylxantin
d. Agonis leukotrien
e. Zafirlukast

Kasus No. 55-58


Tn. Toni usia 45 tahun baru seminggu mulai menjalani terapi menggunakan anti TB yaitu :

 Rifampisin tab 1 x 450 mg


 Pirazynamid 1 x 300 mg
 Isoniazid 1 x 400 mg
 Ethambutol 1 x 500mg

Riwayat penyakit pasien adalah Gagal jantung kongestif sehingga pasien juga mengkonsumsi
:
 Warfari 1 x 1 mg
 Simvastatin 1 x 20 mg
 Bisoprolol 1 x 10 mg

55 Potensi interaksi obat yang dikonsumsi pasien salah satunya adalah antara warfarin dan
rifampisin, dimana rifampisin merupakan inducer enzyme CYP450. Pada tahap apakah
mekanisme terjadinya interaksi obat tersebut?
a. Absorbsi
b. Distribusi
c. Metabolisme
d. Eksresi
e. Eliminasi

56 Pada interaksi obat yang terjadi antara rifampisin dan warfarin, efek apakah yang dapat
dialami Tn. Toni?
a. Efek terapi rimfampisin dapat menurun
b. Efek terapi warfarin dapat menurun
c. Risiko Efek samping rifampisin dapat meningkat
d. Risiko Efek samping warfarin dapat meningkat
e. Efek terapi kedua obat dapat meningkat

57 Setelah dua minggu menkonsumsi obat-obatannya, Tn. Toni mengeluh mengalami


perasaan kebas dan kesemutan pada tangannya (neuropati perifer), sehingga dokter
memperkirakan ia mengalami efek samping salah satu obat, yaitu…
a. Pirazinamid
b. Ethambutol
c. Rifampisin
d. Isoniazid
e. Simvastatin

58 Apakah efek samping yang dirasakan oleh Tn. Toni tersebut?


a. Retrobulbar neuritis
b. Neuritis / Neuropati Perifer
c. Neutropenia
d. Thrombocytopenia
e. Hiperuricemia

59 Manakah obat TB berikut ini yang absorbsinya kurang dengan adanya makanan sehingga
harus diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan?
a. Rifampisin
b. Streptomisin
c. Ethambutol
d. Pirazinamid
e. Levofloxacin
60 Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai Tahapan lanjutan pada terapi
pasien TBC?
a. Merupakan tahapan fase induksi atau fase bakterisidal untuk mengeliminasi bakteri
ekstraseluler
b. Merupakan tahapan fase konsolidasi untuk mengeliminasi bakteri intraseluler
c. Pasien diberi obat anti TBC setiap hari selama 2-3 bulan
d. Jangka waktu pengobatan lebih singkat daripada tahap intensif
e. Menggunakan kombinasi antibiotika lebih banyak dari pada tahapan intensif

Kasus No. 61-62


Pasien Nn. T berusia 25 tahun mengkonsumsi obat dari resep doker, yaitu Antasida
untuk kondisi gastritis nya bersamaan dengan antibiotik golongan kuinolon untuk kondisi
Infeksi Saluran Kemih (ISK). Setelah 3 hari pemakaian Antibiotik, kondisi ISK nya tidak
mengalami perbaikan. Berdasarkan analisis resep oleh apoteker, ditemukan adanya interaksi
obat yang mengakibatkan efek antibiotik menurun.
61 Berdasarkan obat yang dikonsumsi Nn. T mekanisme Interaksi Obat (IO) pada prosses
apakah yang paling mungkin terjadi?
a. Absorbsi
b. Distribusi
c. Metabolisme
d. Eksresi
e. Farmakodinamik

62 Apakah yang dapat disarankan oleh apoteker untuk kondisi IO pada Nn.T?
a. Mengganti antibiotik dengan golongan makrolida
b. Mengganti antasida dengan golongan H2 Bloker
c. Menghentikan penggunaan sementara obat antasida
d. Mengkonsumsi kedua obat secara terpisah (dengan jangka waktu 2-3 jam)
e. Menaikan dosis antibiotic

Kasus No. 63-65


Ny. Tina berusia 27 tahun sedang mengandung dengan usia kandungan 20 minggu
mengalami keluhan sering berkemih dan nyeri suprapubic (Nyeri perut bagian bawah)
berdasarkan hasil Lab. Dokter mendiagnosis, adanya infeksi saluran kemih.
63 Antibiotik manakah yang harus dihindari untuk terapi empirik ISK Ny.Tina?
a. Ciprofloxacin
b. Amoxycillin
c. Amoxycillin-clavulanat
d. Trimethropin-sulfametoxzaloe
e. Nitrofurantoin

64 Setelah melahirkan, Ny. Tina mengalami kekambuhan (relaps) ISK sampai dua kali
dalam setahun. Antibiotik apakah yang dapat digunakan nantinya sebagai antibiotika
profilaksis setelah terapi ISK nya Ny. Tina selesai?
a. Nitrofurantoin
b. Cefixime
c. Amoxycillin-clavulanat
d. Ciprofloksasin
e. Sefaleksim

65 Manakah pernyataan berikut ini yang benar tentang UTI?


a. Uncomplicated UTI lebih sering terjadi kepada laki-laki
b. Uncomplicated UTI biasanya diikuti dengan abnormalitas struktur dan neurologi dari
saluran kemih
c. Complicated UTI salah satunya disebabkan oleh jamur dan mikoplasma
d. Terapi untuk Complicated UTI biasanya cukup dengan antibiotic dosis tunggal
selama 3 hari
e. Pyelonephritis termasuk infeksi saluran kemih bagian bawah

Kasus No. 66-69


Pasien Nn. W berusia 20 tahun tanpa sejarah UTI sebelumnya, mengeluh perasaan
panas saat berkemih, sering berkemih tetapi sedikit demi sedikit dan nyeri pada kandung
kemihnya. Suhu tubuh pasien dan tekanan darah normal. Sampel urin menunjukan terdapat
bakteri gram negative. Hasil urinalisis sebagai berikut :

 Warna urin : Normal


 pH : 8,0
 Bj : 1.015
 Protein, glukosa, keton, bilirubin dan darah Negatif.

66 Berdasarkan uraian diatas, Bakteri apakah yang umumnya dapat menyebabkan pasien
Nn. W mengalami UTI ?
a. Stephylococcus aureus
b. Enterococcus faccalia
c. Escherichia coli
d. Stephylococcus saprophyticua
e. Streptococcus pyrogenea

67 Berdasarkan uraian diatas, apakah jenis ISK yang dialami Nn. W?


a. Uncomplicated , Acute, Lower UTI
b. Uncomplicated, Chronic, Upper UTI
c. Complicated, Acute, Lower UTI
d. Complicated, Acute, Upper UTI
e. Uncomplicated, Acute, Upper UTI

68 Antibiotik yang termasuk First line terapi untuk pasien Nn. W adalah?
a. Gentamisin
b. Ampothericin B
c. Lincomisin
d. Trimethropim-sulfametoxasol
e. Carbapenem

69 Tindakan apakah yang harus dilakukan pada pasien Nn.W jika tidak merespon dengan
baik Antibiotik empiric yang digunakan?
a. Langsung mengganti terapi dengan antibiotika golongan lain
b. Mengganti terapi dengan antibiotika spectrum sempit
c. Mengganti terapi dengan antibiotika spectrum luas
d. Melakukan kultur urin dan uji sensitifitas antibiotika
e. Menambahkan terapi antijamur

70 Obat yang termasuk supportive therapy sebagai dekongestan pada penanganan sinusitis
adalah?
a. Xylomethazoline
b. Dyphenhydramine
c. Tripolidine
d. Iproatropium
e. Ammonium chloride

71 Penyebab utama Pharyngitis karena bakteri yang tersebut dibawah ini, yaitu :
a. Bakteri hemolytic Streptococcus
b. Streptococcus pyogenes
c. Mycoplasma pneunomiae
d. Neiseria gonorrhoe
e. Yersinia enterocolitica

72 Pada Hospital Acquaired Pneunomia aspirasif. Antibiotik apakah yang menjadi pilihan
terapi kombinasi karena mempunyai efektivitas terhadap bakteri anaerob?
a. Ampicillin
b. Cefuroxime
c. Ciprofloxacin
d. Tetrasiklin
e. Metronidazole

Anda mungkin juga menyukai