Oleh :
Dr. Habib Adjie, S.H., Mh.Hum.
Editor :
Abdurrahman
ISBN : 978-979-41-3902-9
Daftar Pustaka
E. Sumaryono, Etika Profesi Hukum, Kanisius, Yogyakarta, 1995.
Supriadi, Etika & Tanggung Jawab Profesi Hukum Di Indonesia, Sinar Grafika,
Jakarta, 2006.
http://id.wikipedia.org/wiki/Notaris
http://herman-notary.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan
Notaris
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
17
PETUNJUK 1. (satu persen)
~ tidak lebih, honorarium didasarkan pada kesepakatan
di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima didasarkan
UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS pada kesepakatan antara Notaris dengan para pihak, tetapi tidak melebihi 1% (satu
persen) dari objek yang dibuatkan aktanya.- [Pasal 36 (3) c.]
1,5 % (satu koma lima persen)
~ honorarium paling besar
1 (satu) bulan di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
~ Notaris tidak membuat akta Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima paling besar 1,5 %
Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan Notaris tidak membuat akta, Notaris, secara (satu koma lima persen); atau.- [Pasal 36 (3) b.]
sendiri atau melalui kuasanya menyampaikan hal tersebut secara tertulis kepada 2 (dua) atau lebih
Majelis Pengawas Daerah dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1).- ~ rangkap, Akta yang dikeluarkan dalam bentuk originali
[Pasal 61 (2)] Akta yang dikeluarkan dalam bentuk originali yang dibuat dalam rangkap 2 (dua) atau
~ Penjilidan Akta lebih pada saat yang sama, dicatat dalam daftar dengan satu nomor.- [Pasal
g. menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang 58 (3)]
memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat 2 (dua) bulan
dimuat dalam satu buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan ~ paling lambat, pengucapan sumpah/janji jabatan Notaris
mencatat ....- [Pasal Pengucapan sumpah/janji jabatan Notaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
16 (1) g.] dilaku- kan dalam waktu paling lambat 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun keputusan pengangkatan sebagai Notaris.- [Pasal 5]
~ pemeriksaan terhadap Protokol Notaris secara berkala 2 (dua) orang
1 melakukan pemeriksaan terhadap Protokol Notaris secara berkala 1 (satu) kali dalam
~ ahli atau akademisi
(satu) tahun atau setiap waktu yang dianggap perlu;.- [Pasal 70 b.] Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
1 (satu) rangkap
atauakademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
~ Akta in originali
Akta in originali yang berisi kuasa yang belum diisi nama penerima kuasa hanya ~ unsur Pemerintah
dapat dibuat dalam 1 (satu) rangkap..- [Pasal 16 (5)] Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
~ lebih, pembuatan Akta in originali
atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuat lebih dari 1 (satu)
rangkap, ditandatangani pada waktu, bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan 2 (dua) orang saksi
pada setiap Akta tertulis kata-kata "BERLAKU SEBAGAI SATU DAN SATU ~ paling sedikit hadir dalam membacakan Akta
BERLAKU UNTUK ....- [Pasal 16 (4)] membacakan Akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua)
orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk pembuatan Akta wasiat di bawah
1 (satu) tahun
tangan, dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan Notaris; ...-
~ lebih, pengajuan cuti [Pasal 16 (1) m.-n.]
Majelis Pengawas Pusat, dalam jangka waktu cuti lebih dari 1 (satu) tahun.- [Pasal
27 (2) c.]
3 (tiga) orang
~ paling sedikit, hadir setiap pembacaan Akta oleh Notaris
~ unsur ahli atau akademisi
Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi,
Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain.- [Pasal 40 (1)] terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
2 (dua) orang saksi pengenal sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) 67 (3)]
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah ~ unsur Notaris
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
penghadap ...- [Pasal 39 (2)] sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
2 (dua) penghadap lainnya atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) ~ unsur Organisasi Notaris
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
penghadap ...- [Pasal 39 (2)] sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
2 (dua) tahun 67 (3)]
~ paling sedikit, telah bekerja sebagai karyawan kantor Notaris ~ unsur Pemerintah
Syarat untuk dapat diangkat menjadi Notaris Pengganti dan Pejabat Sementara Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
Notaris adalah warga negara Indonesia yang berijazah sarjana hukum dan telah terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
bekerja sebagai karyawan kantor Notaris paling sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut.- sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
[Pasal 33 (1)] 67 (3)]
~ setelah menjalankan jabatan, hak cuti dapat diambil 3 (tiga) tahun
Hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diambil setelah Notaris ~ lebih, berada di bawah pengampuan secara terus-menerus
menjalankan jabatan selama 2 (dua) tahun.- [Pasal 25 (2)] Notaris diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya oleh Menteri atas usul Ma-
2,5% (dua koma lima persen) jelis Pengawas Pusat apabila: a. dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
~ honorarium paling besar yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; b. berada di bawah pengampuan secara
...- [Pasal 12 a.-b.]
Nilai ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dari objek setiap akta
sebagai berikut: a. sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau ekuiva- 3 (tiga) tahun
len gram emas ketika itu, honorarium yang diterima paling besar adalah 2,5% (dua ...- ~ lebih, tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani
[Pasal 36 (3)a.] • Penyerahan Protokol Notaris dilakukan dalam hal Notaris: a. meninggal
3 (tiga) bulan dunia; b. telah berakhir masa jabatannya; c. minta sendiri; d. tidak mampu secara
~ lebih, pemberhentian sementara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas jabatan sebagai Notaris secara
Dalam hal terjadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 huruf g, penyerahan terus menerus ...- [Pasal 62 a.-d.]
Protokol Notaris dilakukan oleh Notaris kepada Notaris lain yang ditunjuk oleh • d. tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas
Majelis Pengawas Daerah jika pemberhentian sementara lebih dari 3 (tiga) bulan.- jabatan Notaris secara terus menerus lebih dari 3 (tiga) tahun; atau e. merangkap
[Pasal 63 (3)] jabatan seba-
gaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g.- [Pasal 8 (1) d.-e.]
3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan
~ usulan pemberian sanksi pemberhentian sementara ~ masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota
mengusulkan pemberian sanksi terhadap Notaris kepada Majelis Pengawas Pusat • Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Daerah
berupa: 1) pemberhentian sementara 3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan; adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 69 (4)]
atau pemberhentian dengan tidak hormat.- [Pasal 73 (1) f.] • Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Pusat adalah
~ lebih, pengajuan cuti kepada Majelis Pengawas Wilayah
3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 76 (4)] Majelis Pengawas Wilayah, dalam hal jangka waktu cuti lebih dari 6 (enam) bulan
• Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Wilayah sampai dengan 1 (satu) tahun; atau.- [Pasal 27 (2) b.]
adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 72 (4)] ~ paling lama, berlakunya pemberhentian sementara
~ syarat pindah wilayah jabatan Pemberhentian sementara berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat
Syarat pindah wilayah jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah setelah 3 (1) huruf c dan huruf d berlaku paling lama 6 (enam) bulan.- [Pasal 9 (4)]
(tiga) tahun berturut-turut melaksanakan tugas jabatan pada daerah kabupaten atau
kota tertentu tempat kedudukan Notaris.- [Pasal 23 (2)] ~ tidak lebih, pengajuan cuti kepada Majelis Pengawas Daerah Permohonan cuti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada pejabat yang berwenang, yaitu:
4 (empat) orang saksi khusus
a. Majelis Pengawas Daerah, dalam hal jangka waktu cuti tidak lebih dari 6 (enam)
~ untuk pembuatan Akta wasiat di bawah tangan
membacakan Akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua) bulan;.- [Pasal 27 (2)a.]
orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk pembuatan Akta wasiat di bawah 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun
tangan, dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan Notaris; ...- ~ kewajiban Majelis Pengawas Wilayah memberikan cuti
[Pasal 16 (1) m.-n.] memberikan izin cuti lebih dari 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun;.- [Pasal
5 (lima) hari 73 (1) c.]
~ minggu pertama, pengiriman daftar Akta atau daftar nihil 7 (tujuh) hari kerja
j. mengirimkan daftar Akta sebagaimana dimaksud dalam huruf i atau daftar ~ meninggalkan wilayah jabatannya berturut-turut tanpa alasan yang sah
nihil yang berkenaan dengan wasiat ke pusat daftar wasiat pada kementerian yang
menyelengga- rakan urusan pemerintahan di bidang hukum dalam waktu 5 (lima) hari Notaris dilarang: a. menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya; b. meninggalkan
pada minggu ...- [Pasal 16 (1) j.] wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah;
merangkap sebagai pegawai negeri;.- [Pasal 17 (1) a.-
5 (lima) tahun
c.]
~ paling lama, pengambilan cuti
~ paling lama, pemberitahuan apabila Notaris meninggal dunia
Setiap pengambilan cuti paling lama 5 (lima) tahun sudah termasuk
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dalam waktu
perpanjangannya.- [Pasal 26 (2)] paling lama 7 (tujuh) hari kerja.- [Pasal 35 (2)]
5 (lima) tahun atau lebih 7 (tujuh) orang
~ tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara ~ jumlah majelis kehormatan Notaris
• Notaris diberhentikan dengan tidak hormat oleh Menteri karena dijatuhi pidana
Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)
atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
tahun
atau ...- [Pasal 13] 9 (sembilan) orang
• tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
~ jumlah Majelis Pengawas
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.- [Pasal 3 h.] terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
6 (enam) bulan sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
~ izin cuti 67 (3)]
memberikan izin cuti untuk waktu sampai dengan 6 (enam) bulan; d. menetapkan 12 (dua belas) tahun
Notaris Pengganti dengan memperhatikan usul Notaris yang bersangkutan;.- [Pasal ~ paling lama, jumlah waktu cuti keseluruhan
70 c.-e.]
Selama masa jabatan Notaris jumlah waktu cuti keseluruhan paling lama 12 (dua ~ magang
belas) tahun.- [Pasal 26 (3)] f. telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai karyawan
Notaris dalam waktu paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut pada
15 (lima belas) hari
kantor No- taris atas prakarsa sendiri atau atas rekomendasi Organisasi Notaris setelah
Yang dimaksud dengan "15 (lima belas) hari" adalah dihitung dari tanggal 1 sampai lulus ...-
dengan tanggal 15.- [Penj. Pasal 61 Ayat (1)] [Pasal 3 f]
15 (lima belas) hari
25 (dua puluh lima) tahun
~ penyampaian secara tertulis salinan yang telah disahkan
~ umur serah terima Protokol Notaris
Notaris, secara sendiri atau melalui kuasanya, menyampaikan secara tertulis salinan
yang telah disahkannya dari daftar akta dan daftar lain yang dibuat pada bulan sebe- • Protokol Notaris dari Notaris lain yang pada waktu penyerahannya berumur 25 (dua
lumnya paling lama 15 (lima belas) hari pada bulan berikutnya kepada Majelis ...- puluh lima) tahun atau lebih diserahkan oleh Notaris penerima Protokol Notaris
[Pasal 61 (1)] kepada Majelis Pengawas Daerah.- [Pasal 63 (5)]
• e. menentukan tempat penyimpanan Protokol Notaris yang pada saat serah
15 Januari 2014 terima Protokol Notaris telah berumur 25 (dua puluh lima) tahun atau lebih; f.
~ Undang-Undang ini mulai berlaku menunjuk Nota- ris yang akan bertindak sebagai pemegang sementara Protokol
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang me- Notaris yang diangkat
ngetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penem- ...- [Pasal 70 e.-f.]
patannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.- [Pasal II]
27 (dua puluh tujuh) tahun
15 Januari 2015 ~ umur paling sedikit
~ paling lama peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan c. berumur paling sedikit 27 (dua puluh tujuh) tahun; d. sehat jasmani dan
Peraturan rohani yang
pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) dinyatakan dengan surat keterangan sehat dari dokter dan psikiater;.- [Pasal 3
tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.- [Pasal 91B] c.-d]
18 (delapan belas) tahun 30 (tiga puluh) hari
~ saksi pengenal ~ menyampaikan hasil pemeriksaan
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) memeriksa laporan masyarakat terhadap Notaris dan menyampaikan hasil
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah pemeriksaan tersebut kepada Majelis Pengawas Wilayah dalam waktu 30 (tiga puluh)
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) hari, dengan tembusan kepada pihak yang melaporkan, Notaris yang bersangkutan,
penghadap ...- Majelis Penga-
[Pasal 39 (2)] was ...- [Pasal 71 e.]
~ syarat penghadap umur paling rendah ~ paling lama, Notaris Pengganti menjalankan tugas jabatan Notaris Apabila
Penghadap harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. paling rendah berumur 18 (dela- Notaris meninggal dunia pada saat menjalankan cuti, tugas jabatan Notaris dijalankan
pan belas) tahun atau telah menikah; dan b. cakap melakukan perbuatan hukum.- oleh Notaris Pengganti sebagai Pejabat Sementara Notaris paling lama 30
[Pasal (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Notaris meninggal dunia.- [Pasal 35
39 (1)] (3)]
~ syarat saksi umur paling rendah ~ paling lambat, penyerahan Protokol Notaris
Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Penyerahan Protokol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 dilakukan paling lama 30
paling rendah berumur 18 (delapan belas) tahun atau sebelumnya telah menikah; b. (tiga puluh) hari dengan pembuatan berita acara penyerahan Protokol Notaris yang di-
cakap melakukan perbuatan hukum;.- [Pasal 40 (2) a.-b.] tandatangani oleh yang menyerahkan dan yang menerima Protokol Notaris.- [Pasal
24 (dua puluh empat) bulan 63 (1)]
~ Protokol Notaris tidak diserahkan meninggal dunia kepada Majelis Pengawas Daerah paling lama 60 (enam puluh) hari
Dalam hal Protokol Notaris tidak diserahkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Notaris meninggal dunia.- [Pasal 35 (4)]
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Majelis Pengawas Daerah berwenang 65 (enam puluh lima) tahun
untuk ~ berhenti atau diberhentikan dari jabatannya dengan hormat
mengambil Protokol Notaris.- [Pasal 63 (6)] Notaris berhenti atau diberhentikan dari jabatannya dengan hormat karena: a.
30 (tiga puluh) hari kerja meninggal dunia; b. telah berumur 65 (enam puluh lima) tahun; c. permintaan
~ waktu paling lama, Majelis kehormatan Notaris wajib memberikan jawaban sendiri;.- [Pasal (1) a.-c.]
Majelis 67 (enam puluh tujuh) tahun
kehormatan Notaris dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhi- tung ~ perpanjangan masa jabatan
sejak diterimanya surat permintaan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat diperpanjang
wajib memberikan jawaban menerima atau menolak permintaan persetujuan.- sam- pai berumur 67 (enam puluh tujuh) tahun dengan mempertimbangkan kesehatan
[Pasal 66 (3)] yang bersangkutan.- [Pasal 8 (2)]
50 (lima puluh) Akta 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
~ tidak lebih, muatan buku dalam 1 (satu) bulan ~ honorarium paling besar
g. menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang Nilai sosiologis ditentukan berdasarkan fungsi sosial dari objek setiap akta dengan
memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat honorarium yang diterima paling besar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).- [Pasal
dimuat dalam satu 36 (4)]
buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat ...- [Pasal 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) - 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
16 (1) g.] ~ honorarium paling besar 1,5 %
60 (enam puluh) hari di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
~ menyampaikan berita acara Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima paling besar 1,5 %
b. menyampaikan berita acara sumpah/janji jabatan Notaris kepada Menteri, (satu koma lima per-sen); atau.- [Pasal 36 (3) b.]
Organisasi 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
Notaris, dan Majelis Pengawas Daerah; dan.- [Pasal 7 (1) b.] ~ honorarium paling besar 2,5%
Nilai ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dari objek setiap akta
~ paling lambat, kewajiban menjalankan jabatannya
sebagai berikut: a. sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau ekuiva-
Dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengambilan
len gram emas ketika itu, honorarium yang diterima paling besar adalah 2,5% (dua ...-
sumpah/janji jabatan Notaris, yang bersangkutan wajib: a. menjalankan
jabatannya [Pasal 36 (3)a.]
dengan nyata;.- [Pasal 7 (1) a.] 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
~ diatas, honorarium tidak melebihi 1%
~ paling lambat, kewajiban menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima didasarkan
dan pada kesepakatan antara Notaris dengan para pihak, tetapi tidak melebihi 1% (satu
paraf, serta teraan cap atau stempel persen) dari objek yang dibuatkan aktanya.- [Pasal 36 (3) c.]
menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, dan paraf, serta teraan cap atau
stempel jabatan Notaris berwarna merah kepada Menteri dan pejabat lain yang
bertang- gung jawab di bidang pertanahan, Organisasi Notaris, Ketua Pengadilan
Negeri, ...- [Pasal 7 (1) c.]
~ paling lama, penyerahan Protokol Notaris yang meninggal dunia
~ Pejabat Sementara Notaris menyerahkan Protokol Notaris dari Notaris yang
A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 huruf a, penyerahan Protokol Notaris
dilakukan oleh ahli waris Notaris kepada Notaris lain yang ditunjuk oleh Majelis
Pengawas Daerah.- [Pasal 63 (2)]
Advokat
Yang dimaksud dengan "advokat" adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang- Akhir Akta
Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.- [Penj. Pasal 3 Huruf g ~ dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta
paragraf 2] Dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta, perubahan tersebut
dibuat pada akhir Akta, sebelum penutup Akta, dengan menunjuk bagian yang diubah
~ larangan bagi Notaris merangkap jabatan
atau dengan menyisipkan lembar tambahan.- [Pasal 49 (2)]
d. merangkap jabatan sebagai pejabat negara; e. merangkap jabatan sebagai
advokat; f. merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik ~ menyatakan secara tegas alasan penghadap yang tidak dapat membubuhkan
negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta;.- [Pasal 17 (1) d.- tanda
f.]= tangan
Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan secara tegas pada akhir Akta.-
~ tidak berstatus, syarat menjadi Notaris
[Pasal 44 (2)]
tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat negara, advokat, atau tidak sedang
memangku jabatan lain yang oleh undang-undang dilarang untuk dirangkap dengan ~ menyatakan secara tegas pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan
jabatan Notaris; dan.- [Pasal 3 g.] penan-
datanganan
Ahli atau Akademisi
Pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan penandatanganan sebagaimana
~ keanggotaan sebanyak 2 (dua) orang
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan secara tegas pada akhir akta.- [Pasal
Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
45 (3)]
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)] Pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan penandatanganan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) serta dalam Pasal 43 ayat (3) dinyatakan secara
~ keanggotaan sebanyak 3 (tiga) orang
tegas pada akhir Akta.- [Pasal 44 (4)]
Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris Akhir atau Penutup Akta
sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal Setiap Akta terdiri atas: a. awal Akta atau kepala Akta; b. badan Akta; dan c. akhir
67 (3)] atau penutup Akta.- [Pasal 38 (1)]
Ahli Waris ~ muatan
~ pemberian jaminan perlindungan terhadap kepentingan Akhir atau penutup Akta memuat: a. uraian tentang pembacaan Akta sebagaimana di-
Kewajiban yang diatur dalam ketentuan ini adalah penting untuk memberi jaminan maksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf m atau Pasal 16 ayat (7); b. uraian tentang
perlindungan terhadap kepentingan ahli waris, yang setiap saat dapat dilakukan pene- penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan Akta jika
lusuran atau pelacakan akan kebenaran dari suatu Akta wasiat yang telah dibuat di ...- ada;.-
[Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf I] [Pasal 38 (4) a.-b.]
~ yang berkepentingan pada Akta Akta [1]
Notaris hanya dapat memberikan, memperlihatkan, atau memberitahukan isi ~ bagian-bagiannya
Akta, Grosse Akta, Salinan Akta atau Kutipan Akta, kepada orang yang Setiap Akta terdiri atas: a. awal Akta atau kepala Akta; b. badan Akta; dan c. akhir
berkepentingan lang- sung pada Akta, ahli waris, atau orang yang memperoleh hak, atau penutup Akta.- [Pasal 38 (1)]
kecuali ditentukan lain oleh ...- [Pasal 54 (1)] ~ dapat dibuat dalam bahasa asing
Ahli Waris Notaris Jika para pihak menghendaki, Akta dapat dibuat dalam bahasa asing.- [Pasal 43 (3)]
melakukan penyerahan Protokol Notaris kepada Notaris lain Dalam hal terjadi
~ dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi ~ menyatakan secara tegas pengenalan penghadap
Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi, Pengenalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan secara tegas dalam
kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain.- [Pasal 40 (1)] Akta.- [Pasal 39 (3)]
~ ditandatangani oleh penghadap, Notaris, saksi, dan penerjemah resmi ~ menyatakan secara tegas pengenalan saksi
~ Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3) ditandatangani oleh penghadap, Pengenalan atau pernyataan tentang identitas dan kewenangan saksi dinyatakan secara
Notaris, saksi, dan penerjemah resmi.- [Pasal 44 (3)] tegas dalam Akta.- [Pasal 40 (4)]
~ ditandatangani oleh setiap penghadap, saksi, dan Notaris ~ menyimpan dalam bentuk aslinya
Segera setelah Akta dibacakan, Akta tersebut ditandatangani oleh setiap penghadap, Kewajiban dalam ketentuan ini dimaksudkan untuk menjaga keautentikan suatu Akta
saksi, dan Notaris, kecuali apabila ada penghadap yang tidak dapat membubuhkan dengan menyimpan Akta dalam bentuk aslinya, sehingga apabila ada pemalsuan atau
tanda tangan dengan menyebutkan alasannya.- [Pasal 44 (1)] penyalahgunaan grosse, salinan, atau kutipannya dapat segera diketahui dengan
mudah ...- [Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf b]
~ diterjemahkan atau dijelaskan oleh seorang penerjemah resmi
~ merahasiakan isi
~ Apabila Notaris tidak dapat menerjemahkan atau menjelaskannya, Akta tersebut
bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam
diterjemahkan atau dijelaskan oleh seorang penerjemah resmi.-[Pasal 43 (5)]
pelaksanaan jabatan saya.- [Pasal 4 (2) paragraf 4]
Akta [2] ~ merahasiakan yang dibuat dan keterangan yang diperoleh
~ fungsi sosial merahasiakan segala sesuatu mengenai Akta yang dibuatnya dan segala keterangan
Akta yang mempunyai fungsi sosial, misalnya, akta pendirian yayasan, akta pendirian yang diperoleh guna pembuatan Akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali
sekolah, akta tanah wakaf, akta pendirian rumah ibadah, atau akta pendirian rumah undang-undang menentukan lain;.- [Pasal 16 (1) f.]
sakit.- [Penj. Pasal 36 Ayat (4)] Akta [3]
~ hanya bagian tertentu yang dibacakan ~ pembuatan
Dalam hal penghadap mempunyai kepentingan hanya pada bagian tertentu dari akta, memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta; f. membuat
hanya bagian akta tertentu tersebut yang dibacakan kepadanya.- [Pasal 45 (1)] Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau g. membuat Akta risalah lelang.-
[Pasal 15 (2) e.-g.]
~ hanya mempunyai kekuatan pembuktian ~ pencoretan kata, huruf, atau angka
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat Jika dalam Akta perlu dilakukan pencoretan kata, huruf, atau angka, pencoretan
(3), dan ayat (4) mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian dilaku- kan sedemikian rupa sehingga tetap dapat dibaca sesuai dengan yang
seba- gai akta di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita tercantum semula, dan jumlah kata, huruf, atau angka yang dicoret dinyatakan pada
kerugian ...- [Pasal 44 (5)] sisi kiri Akta.- [Pasal 50 (1)]
~ kewajiban untuk merahasiakan ~ pengecualian yang dicetak dalam bentuk formulir
Kewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Akta dan Ruang dan sela kosong dalam akta digaris dengan jelas sebelum akta ditandatangani,
surat-surat lainnya adalah untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terkait kecuali untuk akta yang dicetak dalam bentuk formulir berdasarkan peraturan
dengan Akta tersebut.- [Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf f] perundang-undangan.- [Pasal 42 (2)]
~ larangan untuk mengubah isi ~ penghadap menolak membubuhkan tanda tangannya
Isi Akta dilarang untuk diubah dengan: a. diganti; b. ditambah; c. dicoret; d. Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dinyatakan dalam akta
disisipkan; dihapus; dan/atau f. ditulis tindih.- [Pasal 48 (1)] dengan mengemukakan alasannya.- [Pasal 46 (2)]
~ menjilid dalam 1 (satu) bulan menjadi buku ~ penutup
menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang memuat tidak Pada penutup setiap Akta dinyatakan tentang ada atau tidak adanya perubahan atas
lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat dimuat dalam satu pencoretan.- [Pasal 50 (4)]
buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat ...- [Pasal ~ perbedaan penafsiran
16 (1) g.]
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran terhadap isi Akta sebagaimana dimaksud Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakibat akta
pada ayat (2), maka yang digunakan adalah Akta yang dibuat dalam bahasa hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan apabila akta itu
Indonesia.- [Pasal 43 (6)] ditandatangani oleh penghadap, tanpa mengurangi kewajiban Notaris yang membuat
~ perubahan akta ...- [Pasal 52 (3)]
Dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta, perubahan tersebut Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dibuat pada akhir Akta, sebelum penutup Akta, dengan menunjuk bagian yang diubah mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di
atau dengan menyisipkan lembar tambahan.- [Pasal 49 (2)] bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk
Perubahan isi Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan menuntut ...- [Pasal 48 (3)]
huruf d dapat dilakukan dan sah jika perubahan tersebut diparaf atau diberi tanda Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
pengesahan lain oleh penghadap, saksi, dan Notaris.- [Pasal 48 (2)] mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di
Setiap perubahan atas Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2) dibuat di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian
untukmenuntut ...- [Pasal 49 (4)]
sisi kiri Akta.- [Pasal 49 (1)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat
Akta Autentik (3), dan ayat (4) mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuk- tian
~ kewenangan Notaris membuat sebagai akta di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita
Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian,
kerugian ...-[Pasal 44 (5)]
dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang
dike- hendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik, ~ legislasi
menjamin kepastian ...- [Pasal 15 (1)] Ketentuan ini merupakan legalisasi terhadap akta di bawah tangan yang dibuat sendiri
oleh orang perseorangan atau oleh para pihak di atas kertas yang bermaterai cukup
Akta dan Surat dengan jalan pendaftaran dalam buku khusus yang disediakan oleh Notaris.- [Penj.
~ yang dibuat Notaris sebagai dokumen resmi bersifat autentik Pasal
Akta dan surat yang dibuat Notaris sebagai dokumen resmi bersifat autentik memerlu- 15 Ayat (2) Huruf a]
kan pengamanan baik terhadap Akta itu sendiri maupun terhadap isinya untuk
mencegah penyalahgunaan secara tidak bertanggung jawab.- [Penj. Pasal 16 Ayat Akta Ikrar Wakaf
(1)Huruf g] Yang dimaksud dengan “kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundang-
Akta di Bawah Tangan undangan”, antara lain, kewenangan mensertifikasi transaksi yang dilakukan secara
~ hanya mempunyai kekuatan pembuktian elektronik (cyber notary), membuat Akta ikrar wakaf, dan hipotek pesawat terbang.-
Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat [Penj. Pasal 15 Ayat (3)]
(4), serta dalam Pasal 38 ayat (4) huruf d tidak dipenuhi, Akta tersebut hanya Akta in Originali
mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan dan dapat menjadi • Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. Akta pem-
alasan ...- [Pasal 50 (5)] bayaran uang sewa, bunga, dan pensiun; b. Akta penawaran pembayaran tunai; c. Akta
Jika salah satu syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf m dan ayat (7) tidak protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat berharga;.- [Pasal 16
dipenuhi, Akta yang bersangkutan hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai (3)a.-c.]
akta di bawah tangan.- [Pasal 16 (9)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Pasal 39, dan • Kewajiban menyimpan Minuta Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal 40 mengakibatkan Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di huruf b tidak berlaku, dalam hal Notaris mengeluarkan Akta in originali.- [Pasal
bawah tangan.- [Pasal 41] 16 (2)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mengaki- • Yang dimaksud dengan "Akta in originali" adalah Akta yang dibuat oleh
batkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah ta- Notaris dengan menyerahkan aslinya kepada pihak yang bersangkutan.- [Penj.
ngan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut Pasal 16 Ayat (2)]
penggantian ...- [Pasal 51 (4)]
Akta in Originali
~ dapat dibuat lebih dari 1 (satu) rangkap
Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuat lebih dari 1 (satu)
rangkap, ditandatangani pada waktu, bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan
pada setiap Akta tertulis kata-kata "BERLAKU SEBAGAI SATU DAN SATU
BERLAKU UNTUK ...- [Pasal 16 (4)]
~ hanya dapat dibuat dalam 1 (satu) rangkap
Akta in originali yang berisi kuasa yang belum diisi nama penerima kuasa hanya
dapat
dibuat dalam 1 (satu) rangkap.- [Pasal 16 (5)]
Akta Kelahiran
fotokopi akta kelahiran yang disahkan oleh Notaris; 4. fotokopi akta perkawinan bagi
yang sudah kawin yang disahkan oleh Notaris; 5. surat keterangan kelakuan baik dari
kepolisian setempat;.- [Penj. Pasal 29 Ayat (1) Huruf c. 3.-5.]
Akta Keterangan Kepemilikan
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta Kuasa
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta Lainnya
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta lihat juga Pembacaan Akta
Akta lihat juga Sisi Kiri Akta
Akta Notaris
Akta Notaris yang selanjutnya disebut Akta adalah akta autentik yang dibuat oleh atau
di hadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam
Undang-Undang ini.- [Pasal 1.7.]
~ penulisan dengan jelas
Akta Notaris dituliskan dengan jelas dalam hubungan satu sama lain yang tidak
terputus-putus dan tidak menggunakan singkatan.- [Pasal 42 (1)]
~ tidak boleh memuat penetapan atau ketentuan
Akta Notaris tidak boleh memuat penetapan atau ketentuan yang memberikan sesuatu
hak dan/atau keuntungan bagi : a. Notaris, istri atau suami Notaris; b. saksi, istri atau
suami saksi; atau c. orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan
Notaris ...- [Pasal 53]