Anda di halaman 1dari 20

Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris

Oleh :
Dr. Habib Adjie, S.H., Mh.Hum.

Editor :
Abdurrahman

Pustaka Aditama 09 024 17


Diterbitkan Pertama kali Dalam Bahasa Indonesia oleh
Pustaka Aditama, Jakarta 1997

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.


Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun tanpa seijin tertulis dari penerbit.

ISBN : 978-979-41-3902-9

Cetakan Pertama : Juni 2011


Cetakan Kedua : April 2013
Cetakan Ketiga : Maret 2015
Cetakan Ke Empat : Desember 2017

Dicetak oleh Percetakan PT Pustaka Aditama


Isi di luar dari tanggung jawab percetakan
Akta otentik sebagai alat bukti terkuat dan terpenuh
mempunyai peranan penting dalam setiap hubungan
hukum dalam kehidupan masyarakat. Dalam berbagai
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB hubungan bisnis, kegiatan di bidang perbankan,
PROFESI NOTARIS pertanahan, kegiatan sosial, dan
BAB I lain-lain, kebutuhan akan pembuktian tertulis berupa akta
PENDAHULUAN otentik makin meningkat
A. Latar Belakang sejalan dengan berkembangnya tuntutan akan kepastian
Indonesia sebagai negara yang meletakkan hukum sebagai hukum dalam berbagai
kekuatan tertinggi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 hubungan ekonomi dan sosial, baik pada tingkat nasional,
telah memberikan jaminan bagi seluruh warga negaranya regional, maupun global.
untuk mendapatkan kepastian, ketertiban, dan Melalui akta otentik yang menentukan secara jelas hak dan
perlindungan hukum yang berintikan pada kebenaran dan kewajiban, menjamin
keadilan. Jaminan kepastian, ketertiban, dan perlindungan kepastian hukum, dan sekaligus diharapkan pula dapat
hukum tersebut tentunya membutuhkan upaya konkret dihindari terjadinya
agar terselenggara dengan seksama sebagai bentuk sengketa. Walaupun sengketa tersebut tidak dapat
pertanggung jawaban negara bagi kemakmuran seluruh dihindari, dalam proses
rakyat Indonesia. penyelesaian sengketa tersebut, akta otentik yang
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk merupakan alat bukti tertulis
membuat akta otentik sejauh pembuatan akta otentik terkuat dan terpenuh memberi sumbangan nyata bagi
tertentu tidak dikhususkan bagi pejabat umum lainnya. penyelesaian perkara secara
Pembuatan akta otentik ada yang diharuskan oleh murah dan cepat.
peraturan perundang-undangan dalam rangka menciptakan Akta otentik pada hakikatnya memuat kebenaran formal
kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum. Selain sesuai dengan apa yang
akta otentik yang dibuat oleh atau di hadapan Notaris, diberitahukan para pihak kepada Notaris. Namun, Notaris
bukan saja karena diharuskan oleh peraturan perundang- mempunyai kewajiban
undangan, tetapi juga karena dikehendaki oleh pihak yang untuk memasukkan bahwa apa yang termuat dalam Akta
berkepentingan untuk memastikan hak dan kewajiban para Notaris sungguh-sungguh
pihak demi kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum telah dimengerti dan sesuai dengan kehendak para pihak,
bagi pihak yang berkepentingan sekaligus bagi masyarakat yaitu dengan cara
secara keseluruhan. membacakannya sehingga menjadi jelas isi Akta Notaris,
serta memberikan akses
terhadap informasi, termasuk akses terhadap peraturan
perundang-undangan yang
terkait bagi para pihak penandatangan akta. Dengan
demikian, para pihak dapat
menentukan dengan bebas untuk menyetujui atau tidak
menyetujui isi Akta Notaris
yang akan ditandatanganinya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaturan Notaris dalam Undang-Undang Jabatan Notaris?
2. Bagaimana tinjauan tentang profesi dan kode etik Notaris? ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
3. Bagaimana pelanggaran yang dilakukan Notaris atas Kode Etik Notaris?
2
C. Tujuan
beliau merangkap jabatan sebagai secretaries van den gereclite dan notaries
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
publiek. Baru lima tahun kemudian jabatan-jabatan tersebut dipisahkan dan jumlah
1. Untuk mengetahui pengaturan Notaris dalam Undang-Undang Jabatan Notaris.
notaries pada waktu itu bagi kandidat-kandidat yang telah pernah menjalani masa
2. Untuk mengetahui tinjauan tentang profesi dan kode etik Notaris.
magang pada seorang notaries.
3. Untuk memahami pelanggaran yang dilakukan Notaris atas Kode Etik Notaris.
Pada tanggal 26 januari 1860, diterbitkannya peraturan Notaris Reglement yang
D. Metodologi selanjutnya dikenal sebagai Peraturan Jabatan Notaris. Reglement atau ketentuan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode/cara pengumpulan data
ini bisa dibilang adalah kopian dari Notariswet yang berlaku di Belanda. Peraturan
atau informasi melalui :
jabatan notaris terdiri dari 66 pasal. Peraturan jabatan notaris ini masih berlaku
• Penelitian kepustakaan (Library Research); yaitu penelitian yang dilakukan
sampai dengan diundangkannya undang-undang nomor 30 tahun 2004 tentang
melalui studi literature, undang-undang, dan sebagainya yang sesuai atau yang ada
jabatan notaris.
relevansinya (berkaitan) dengan masalah yang dibahas.
Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 agustus 1945, terjadi kekosongan
• Browsing; yaitu mencari data dan informasi melalui media internet.
pejabat notaris dikarenakan mereka memilih untuk pulang ke negeri Belanda.
E. Sistematika Penulisan Untuk mengisi kekosongan ini, pemerintah menyelenggarakan kursus-kursus bagi
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang penulisan ini, maka terlebih warga negara Indonesia yang memiliki pengalaman di bidang hukum (biasanya
dahulu penulis akan menguraikan sistematika penulisannya agar lebih mudah wakil notaris). Jadi, walaupun tidak berpredikat sarjana hukum saat itu, mereka
dipahami dalam memecahkan masalah yang ada, di dalam penulisan ini dibagi mengisi kekosongan pejabat notaris di Indonesia.
dalam 3 (tiga) bab yang terdiri dari: Selanjutnya pada tahun 1954, diadakan kursus-kursus independen di universitas
Bab I : Bab ini merupakan bab pendahuluan yang memuat Indonesia. Dilanjutkan dengan kursus notariat dengan menempel di fakultas
latar belakang, hukum, sampai tahun 1970 diadakan program studi spesialis notariat, sebuah
rumusan masalah, tujuan, metodologi, dan sistimatika program yang mengajarkan keterampilan (membuat perjanjian, kontrak dll) yang
penulisan. memberikan gelar sarjana hukum (bukan CN – candidate notaris/calon notaris)
Bab II : Bab ini merupakan bab yang berisi tentang pada lulusannya.
pembahasan mengenai Pada tahun 2000, dikeluarkan sebuah peraturan pemerintah nomor 60 yang
kode etik profesi Notaris. membolehkan penyelenggaraan spesialis notariat. PP ini mengubah program studi
Bab III : Bab ini merupakan bab penutup yang memuat spesialis notarist menjadi program magister yang bersifat keilmuan, dengan gelar
kesimpulan dan akhir magister kenotariatan.
saran. Yang mengkhendaki profesi notaris di Indonesia adalah pasal 1868 Kitab
BAB II undangundang
PEMBAHASAN hukum perdata yang berbunyi: “Suatu akta otentik ialah suatu akta di
A. Notaris dalam Undang-Undang Jabatan Notaris dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, yang dibuat oleh atau
1.1. Sejarah Perkembangan Notaris dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu ditempat dimana akta
Lembaga notaris di Indonesia berasal dari zaman Belanda, Karena Peraturan dibuatnya.” Sebagai pelaksanaan pasal tersebut, diundangkanlah undang-undang
Jabatan Notaris Indonesia berasal dari Notaris Reglement (Stbl.1660-3) bahkan nomor 30 tahun 2004 tentang jabatan notaris (sebagai pengganti statbald 1860
jauh sebelumnya yakni dalam tahun 1620, Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen nomor 30).
mengangkat Notarium Publicum. Notaris pertama di Hindia Belanda ialah Perjalanan Notaris Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan
Melchior Kerchem dan tugasnya adalah melayani semua surat, surat wasiat di perkembangan Negara dan bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan berhasilnya
bawah tangan (codicil), persiapan penerangan, akta kontrak perdagangan, pemerintahan orde Reformasi mengundangkan UU Nomor 30 Tahun 2004 tentang
perjanjian kawin, surat wasiat (testament), dan akta-akta lainnya dan Jabatan Notaris. Peraturan UU Nomor 30 Tahun 2004 ini merupakan pengganti
ketentuanketentuan Peraturan jabatan Notariat (Stbl. 1660-3) dan Reglement op Het Notaris Ambt in
yang perlu dari kota praja dan sebagainya. Melchior Kerchem pada Indonesie (Stbl. 1860:3) yang merupakan peraturan Pemerintah Kolonial Belanda.
waktu itu menjabat sebagai sekretaris college Van Schepenen di Jakarta sehingga Dalam dictum penjelasan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 dinyatakan
bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 menentukan Sebagai profesional notaris:
secara tegas bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum. Prinsip 1. Memiliki perilaku notaris;
Negara hukum menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum yang 2. Ikut serta pembangunan nasional di bidang hukum;
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS 3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat.
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
Notaris menertibkan diri sesuai dengan fungsi, kewenangan dan kewajiban
3
sebagaimana ditentukan di dalam undang-undang jabatan notaris.
berintikan kebenaran dan keadilan. Kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum
1.2. Pengangkatan dan Pemberhentian Notaris
menunttut antara lain, bahwa lalu lintas hukum dalam kehidupan masyarakat ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
memerlukan adanya alat bukti yang menentukan dengan jelas hak dan kewajiban Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
seseorang sebagai subjek hukum dalam masyarakat. 4
Akta autentik sebagai alat bukti terkuat dan penuh mempunyai peranan penting Notaris sebagai pejabat umum merupakan sebuah profesi hukum yang memiliki
dalam setiap hubungan hukum dalam kehidupan masyarakat. Dalam berbagai posisi yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena
hubungan bisnis, kegiatan di bidang perbankan, pertanahan, kegiatan social, dan itu, untuk dapat diangkat menjadi notaries maka harus memenuhi persyaratan
lain-lain, kebutuhan akan pembuktian tertulis berupa akta autentik makin tertentu. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 3 UU Nomor 30 Tahun 2004.
meningkat sejalan dengan berkembangnya tuntutan akan kepastian hukum dalam Dinyatakan bahwa syarat untuk dapat diangkat menjadi notaries sebagaimana
berbagai hubungan ekonomi dan social, baik pada tingkat nasional, regional, dimaksud Pasal 3 adalah:
maupun global. Melalui akta autentik yang menentukan secara jelas hak dan a) Warga Negara Indonesia;
kewajiban, menjamin kepastian hukum, dan sekaligus diharapkan pula dapat b) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
dihindari terjadinya sengketa. Walaupun sengketa tersebut dapat dihindari, dalam c) Berumur paling sedikit 27 tahun;
proses penyelesaian sengketa tersebut, akta autentik yang merupakan alat bukti d) Sehat jasmani dan rohani;
tertulis dan terpenuh memberi sumbangan nyata bagi penyelesaian perkara secara e) Berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang strata dua kenotariatan;
murah dan cepat. f) Telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai karyawan
Berdasarkan uraian di atas, maka Notaris adalah pejabat umum yang berwenang Notaris dalam waktu 12 bulan berturut-turut pada kantor notaries atas prakarsa
untuk membuat akta autentik sejauh pembuatan akta autentik tertentu tidak sendiri atau atas rekomendasi Organisasi Notaris setelah lulus strata dua
dikhususkan bagi pejabat umum lainnya. Pembuatan akta autentik tertentu tidak kenotariatan;
ada yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dalam rangka g) Tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat Negara, advokat, atau tidak
menciptakan kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum. Selain autentik yang sedang memangku jabatan lain yang oleh Undang-undag dilarang untuk
dibuat oleh atau dihadapan Notaris, bukan saja karena diharuskan oleh peraturan dirangkap dengan jabatan notaries.
perundang-undangan, tetapi juga karena dikehendaki oleh pihak yang Sejalan dengan ketentuan pasal 3 diatas, maka notaries sebagai pejabat umum dan
berkepentingan untuk memastikan hak dan kewajiban para pihak demi kepastian, sebagai organisasi profesi dalam menjalankan tugasnya wajib mengangkat sumpah.
ketertiban, dan perlindungan hukum bagi pihak yang berkepentingan sekaligus bagi Sumpah merupakan persyaratan formal yang harus dijalani sebelum memulai
masyarakat secara keseluruhan. menjalankan tugasnya. Dalam pasal 4 ayat (1) dan (2) UU Nomor 30 Tahun 2004
Menurut pengertian undang undang no 30 tahun 2004 dalam pasal 1 disebutkan dinyatakan bahwa:
definisi notaris, yaitu: “Notaris adalah pejabat umum yang “Sebelum menjalankan jabatannya, notaries wajib mengucapkan sumpah/janji
berwenang untuk menurut agamanya di hadapan menteri atau pejabat yang ditunjuk. Sumpah janji
membuat akta otentik dan kewenangan lainnya berbunyi sebagai berikut:
sebagaimana maksud dalam “Saya bersumpah/berjanji:
undang-undang ini.” Pejabat umum adalah orang yang menjalankan -Bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara Republik Indonesia, Pancasila
sebagian dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sesuai peraturan
fungsi publik dari negara, khususnya di bidang hukum perdata. perundang-undangan lainnya.
Sebagai pejabat umum notaris adalah: -Bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan amanah, jujur, saksama,
1. Berjiwa pancasila; mandiri, dan tidak berpihak.
2. Taat kepada hukum, sumpah jabatan, kode etik notaris; -Bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan
3. Berbahasa Indonesia yang baik; kewajiaban saya sesuai dengan kode etik profesi, kehormatan, martabat, dan
tanggung jawab saya sebagai Notaris. Pengawas Pusat apabila:
-Bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam a. Dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
pelaksanaan jabatan saya. kekuatan hukum tetap;
-Bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara langsung maupun b. Berada di bawah pengampuan secara terus menerus lebih dari tiga tahun;
tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun, tidak pernah dan tidak akan c. Melakukan perbuatan yang merendahkan kehormatan dan martabat Notaris;
memberikan atau menjanjiakan sesuatu kepada siapa pun.” atau
Berkaitan dengan ketentuan dalam pasal 4 di atas, maka pengucapan sumpah/janji d. Melakukan pelanggaran berat terhadap kewajiban dan larangan jabatan.
ini merupakan hal yang sangat prinsipil bagi notaries, sebab jika tidak sempat 1.3. Kewenangan, Kewajiban, dan Larangan
mengangkat sumpah/janji setelah diangkat dalam jangka waktu dua bulan, 1.3.1. Kewenangan notaris menurut UUJN (pasal 15)
pengangkatannya sebagai notaris dapat dibatalkan oleh Menteri (Pasal 5 dan Pasal Kewenangan seorang notaris adalah sebagai berikut:
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS a. Membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
yang diharuskan oleh peraturan perundangan dan/atau yag dikhendaki oleh
5
yang berkepentingan, untuk dinyatakan dalam akta otentik, menajmin kepastian
6). Dengan demikian dalam jangka waktu 30 hari setelah disumpah/janji sebagai ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
notaris wajib menjalankan tugasnya. Hal ini sesuai ketentuan dalam pasal 7 UU Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
Nomor 30 tahun 2004, dinyatakan bahwa dalam jangka waktu 30 haru terhitung 6
sejak tanggal pengambilan sumpah/janji jabatan notaries, yang bersangkutan wajib: tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan
a) Menjalankan jabatannya dengan nyata; kutipan akta, semuanya sepanjang pembuatan akta tersebut tidak ditugaskan
b) Menyampaikan berita acara sumpah/janji jabatan Notaris kepada Menteri, atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain yang ditetapkan oleh
Organisasi Notaris, dan Majelis Pengawas Daerah; undangundang.
c) Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, dan paraf, serta teraan b. Mengesahkan tanda tangan dan menetapakan kepastian tanggal pembuatan
cap/stempel jabatan Notaris berwarna merah kepada menteri dan pejabat lain surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus (legalisasi).
yang bertanggung jawab di bidang agrarian/pertanahan, Organisasi Notaris, Legalisasi adalah tindakan mengesahkan tanda tangan dan menetapkan
ketua Pengadilan Negeri, Majelis Pengawas Daerah, serta bupati atau walikota kepastian tanggal surat dibawah tangan yang dibuat sendiri oleh orang
di tempat Notaris diangkat. perseorangan atau oleh para pihak diatas kertas yang bermaterai cukup yang di
Sehubungan dengan ketentuan dalam pasal 7 UU Nomor 30 Tahun 2004 di atas, tanda tangani di hadapan notaris dan didaftarkan dalam buku khusus yang
maka notaries sebagai pejabat umum atau organisasi profesi dalam menjalankan disediakan oleh notaris.
tugasnya dapat berhenti atau diberhentikan karena alasan-alasan tertentu. Dalam c. Membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku
pasal 8 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 2004 dinyatakan bahwa notaris berhenti atau khusus (waarmerking).
diberhentikan dari jabatannya dengan hormat karena: d. Membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat
a) Meninggal dunia; uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan.
b) Telah berumur 65 tahun; e. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya (legalisir).
c) Permintaan sendiri; f. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta.
d) Tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas g. Membuat akta yang berhubungan dengan pertanahan.
jabatan Notaris secara terus-menerus lebih dari 3 tahun, atau h. Membuat akta risalah lelang.
e) Merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g. i. Membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan ketik yang terdapat pada
Sementara itu, dalam kaitannya dengan ketentuan Pasal 8 ayat (1) di atas, maka minuta akta yang telah di tanda tangan, dengan membuat berita acara (BA) dan
notaries dapat diberhentikan sementara dari jabatannya karena: memberikan catatan tentang hal tersebut padaminuta akta asli yang
a) Dalam proses pailit atau penundaan kewajiban pembayaran utang; menyebutkan tanggal dan nomor BA pembetulan, dan salinan tersebut
b) Berada di bawah pengampuan; dikirimkan ke para pihak (pasal 51 UUJN).
c) Melakukan perbuatan tercela; dan 1.3.2. Kewajiban notaris menurut UUJN (pasal 16)
d) Melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan jabatan. Kewajiban seorang notaris adalah sebagai berikut:
Sejalan dengan ketentuan dalam Pasal 7 dan Pasal 8 di atas, maka Notaris dapat 1. Bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan
diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya oleh menteri atas usul Majelis pihak yang terkait dalam perbuatan hukum;
2. Membuat akta dalam bentuk minuta akta dan menyimpannya sebagai bagian Sejalan dengan ketentuan dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b khusus mengatur akta
dari protokol notaris, dan notaris menjamin kebenarannya; Notaris tidak wajib minuta, maka akta minuta tersebut dapat dibatalkan, karena notaris membuat akta
menyimpan minuta akta apabila akta dibuat dalam bentuk akta originali. originali. Adapun akta originali tersebut adalah akta:
3. Mengeluarkan grosse akta, salinan akta dan kutipan akta berdasarkan minuta a) Pembayaran uang sewa, bunga, dan pensiunan;
akta; b) Penawaran pembayaran tunai;
4. Wajib memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam UUJN, kecuali c) Protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat berharga;
ada alasan untuk menolaknya. d) Akta kuasa;
5. Yang dimaksud dengan alasan menolaknya adalah alasan: e) Keterangan kepemilikan;
• Yang membuat notaris berpihak, f) Akta lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
• Yang membuat notaris mendapat keuntungan dari isi akta; 1.3.3. Larangan jabatan notaris menurut UUJN (pasal 17)
• Notaris memiliki hubungan darah dengan para pihak; Notaris dilarang:
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS 1. Menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
2. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 hari kerja berturut-turut tanpa
7
alasan yang sah;
• Akta yang dimintakan para pihak melanggar asusila atau moral.
3. Merangkap sebagai pegawai negeri;
6. Merahasiakan segala suatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala
4. Merangkap sebagai pejabat negara;
keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan sumpah\jabatan.
5. Merangkap sebagai advokat;
7. Kewajiban merahasiakan yaitu merahasiakan segala suatu yang berhubungan ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
dengan akta dan surat-surat lainnya adalah untuk melindungi kepentingan Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
semua pihak yang terkait. 8
8. Menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 bulan menjadi 1 buku/bundel yang 6. Merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai BUMN, BUMD, atau
memuat tidak lebih dari 50 akta, dan jika jumlahnya lebih maka dapat dijilid badan usaha swasta;
dalam buku lainnya, mencatat jumlah minuta akta, bulan dan tahun 7. Merangkap sebagai pejabat pembuat akta tanah di luar wialayah jabatan notaris;
pembuatannya pada sampul setiap buku;Hal ini dimaksudkan bahwa 8. Menjadi notaris pengganti;
dokumendokumen 9. Melakukan profesi lain yang bertentangan dengan norma agam, kesusilaan atau
resmi bersifat otentik tersebut memerlukan pengamanan baik kepatutan yang dapat memengaruhi kehoramatan dan martabat jabatan notaris.
terhadap aktanya sendiri maupun terhadap isinya untuk mencegah 1.4. Tempat Kedudukan, Formasi, dan Wilayah Jabatan
penyalahgunaan secara tidak bertanggung jawab. Notaris
9. Membuat daftar dan akta protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak Notaris dalam menajalankan tugas dan fungsinya harus mempunyai wilayah kerja
diterimanya surat berharga; sebagai tempat kedudukan. Tempat kedudukan notaris ini terbatas pada wilayah
10. Membuat daftar akta yang berkenaan dengan wasiat menurut uraian waktu kabupaten/kota.
pembuatan akta setiap bulan dan mengirimkan daftar akta yang dimaksud atau Hal ini sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004,
daftar akta nihil ke Daftar Pusat Wasiat Departemen Hukum Dan HAM paling yaitu:
lambat tanggal 5 tiap bulannya dan melaporkan ke majelis pengawas daerah Pasal 18:
selambat-lambatnya tanggal 15 tiap bulannya; (1) Notaris mempunyai tempat kedudukan di daerah kabupaten atau kota.
11. Mencatat dalam repotrorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada seiap akhir (2) Notaris mempunyai wilayah jabatan meliputi seluruh wilayah provinsi dari
bulan; tempat kedudukannya.
12. Mempunyai cap/stempel yang memuat lambang negara republik indonesia dan Pasal 19
pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama, jabatan, dan tempat (1) Notaris wajib mempunyai hanya satu kantor, yaitu di tempat kedudukannya.
kedudukan yang bersangkutan; (2) Notaris tidak berwenang secara teratur menjalankan jabatan di luar tempat
13. Membacakan akta di hadapan pengahadap dengan dihadiri minimal 2 orang kedudukannya.
saksi dan ditanda tangani pada saat itu juga oleh para penghadap, notaris dan Pasal 20
para saksi; (1) Notaris dapat menjalankan jabatannya dalam bentuk perserikatan perdata
14. Menerima magang calon notaris; dengan tetap memperhatikan kemandirian dan ketidakberpihakan dalam
menjalankan jabatannya. B. Profesi dan Kode Etik Notaris
(2) Bentuk perserikatan perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh 2.1. Notaris Sebagai Profesi
para Notaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Notaris merupakan suatu pekerjaan yang memiliki keahlian khusus yang menuntut
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dalam menjalankan jabatan pengetahuan luas, serta tanggung jawab yang berat untuk melayani kepentingan
Notaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri. umum dan inti tugas notaris adalah mengatur secara tertulis dan autentik
Dalam kaitannya dengan tempat kedudukan Notaris di atas, maka keberadaan hubunganhubungan
Notaris harus disesuaikan pula dengan kondisi wilayah yang ada di tempat hukum antara para pihak yang secara mufakat meminta jasa notaris.
kedudukannya. Oleh karena itu, untuk mencukupi jumlah Notaris di suatu tempat, Menurut Ismail Saleh, notaris perlu memperhatikan apa yang disebut sebagai
maka tetap mengacu pada misalnya jumlah penduduk yang ada di wilayah perilaku profesi yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
kabupaten/kota tersebut. Hal ini sesuai ketentuan yang diatur dalam UU No.30 1. Mempunyai integritas moral yang mantap
Tahun 2004, dinyatakan bahwa: 2. Harus jujur terhadap klien maupun diri sendiri (kejujuran intelektual)
Pasal 21 3. Sadar akan batas-batas kewenangannya
Menteri berwenang menentukan Formasi Jabatan Notaris pada daerah sebagaimana 4. Tidak semata-mata berdasarkan uang.
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dengan mempertimbangkan usul dari Organisasi Lebih jauh Ismail Saleh mengatakan bahwa empat pokok yang harus diperhatikan
Notaris. para notaris adalah sebagai berikut:
Pasal 22 1. Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang notaris harus mempunyai
(1) Formasi Jabatan Notaris ditetapkan berdasarkan: integritas moral yang mantap. Dalam hal ini, segala pertimbangan moral harus
a. kegiatan dunia usaha; melandasi pelaksanaan tugas profesinya. Walaupun akan memperoleh imbalan
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS jasa yang tinggi, namun sesuatu yang bertentangan dengan moral yang baik
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
harus dihindarkan.
9 ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
b. jumlah penduduk; dan/atau Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
b. rata-rata jumlah akta yang dibuat oleh dan/atau di hadapan Notaris setiap bulan. 10
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Formasi Jabatan Notaris sebagaimana 2. Seorang notaris harus jujur, tidak hanya pada kliennya, juga pada dirinya
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri. sendiri. Ia harus mengetahui akan batas-batas kemampuannya, tidak member
Berkaitan dengan ketentuan dalam Pasal 22 di atas, maka untuk mencari suasana janji-janji sekedar untuk menyenangkan kliennya, atau agar si klien tetap mau
yang lebih baik, UU Nomor 30 Tahun 2004 ini memberikan kesempatan kepada memakai jasanya.
Notaris untuk pindah tempat wilayah kerja. 3. Seorang notaris harus menyadari akan batas-batas kewenangannya. Ia harus
Pasal 23 menaati ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku tentang seberapa jauh ia
(1) Notaris dapat mengajukan permohonan pindah wilayah jabatan Notaris secara dapat bertindak dan apa yang boleh serta apa yang tidak di tempat
tertulis kepada Menteri. kedudukannya sebagai notaris.
(2) Syarat pindah wilayah jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah 4. Sekalipun keahlian seseorang dapat dimanfaatkan sebagai upaya yang lugas
setelah 3 (tiga) tahun berturut-turut melaksanakan tugas jabatan pada daerah untuk mendapatkan uang, namun dalam melaksanakan tugas profesinya ia tidak
kabupaten atau kota tertentu tempat kedudukan Notaris. semata-mata didorong oleh pertimbangan uang. Seorang notaris yang
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan setelah mendapat Pancasilais harus tetap berpegang teguh kepada rasa keadilan yang hakiki, tidak
rekomendasi dari Organisasi Notaris. terpengaruh oleh jumlah uang, dan tidak semata-mata hanya menciptakan alat
(4) Waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak termasuk cuti yang telah bukti formal mengejar adanya kepastian hukum, tapi mengakibatkan rasa
dijalankan oleh Notaris yang bersangkutan. keadilan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan pindah wilayah jabatan 2.2. Kode Etik Notaris
Notaris diatur dalam Peraturan Menteri. Dalam menjalankan tugasnya seorang notaris harus berpegang teguh kepada kode
Pasal 24 etik jabatan notaris. Dalam kode etik Notaris Indonesia telah ditetapkan beberapa
Dalam keadaan tertentu atas permohonan Notaris yang bersangkutan, Menteri kaidah yang harus dipegang teguh oleh notaris (selain memegang teguh kepada
dapat memindahkan seorang Notaris dari satu wilayah jabatan ke wilayah jabatan peraturan jabatan notaris), diantaranya adalah:
lain. a. Kepribadian notaris, hal ini dijabarkan kepada:
1. Dalam melaksanakan tugasnya dijiwai pancasila, sadar dan taat kepada hukum bekerja sama dengan Biro jasa/orang/Badan Hukum yang pada hakekatnya
peraturan jabatan notaris, sumpah jabatan, kode etik notaris dan berbahasa bertindak sebagai perantara untuk mencari atau mendapatkan klien;
Indonesia yang baik. menandatangani akta yang proses pembuatan minutanya telah dipersiapkan
2. Memiliki perilaku professional dan ikut serta dalam pembangunan nasional, oleh pihak lain;
terutama sekali dalam bidang hukum. mengirimkan minuta kepada klien untuk ditandatangan;
3. Berkepribadian baik dan menjunjung tinggi martabat dan kehormatan notaris,
berusaha atau berupaya dengan jalan apapun, agar seseorang berpindah dari
baik di dalam maupun di luar tugas jabatannya. notaris lain kepadanya, baik upaya itu ditujukan langsung kepada klien yang
b. Dalam menjalankan tugas, notaris harus: bersangkutan maupun melalui perantaraan orang lain;
1. Menyadari kewajibannya, bekerja mandiri, jujur tidak berpihak dan dengan
melakukan pemaksaan kepada klien dengan cara menahan dokumen-dokumen
penuh rasa tanggung jawab.
yang telah diserahkan dan/atau melakukan tekanan psikologis dengan maksud
2. Menggunakan satu kantor sesuai dengan yang ditetapkan oleh undang-undang,
agar klien tersebut tetap membuat akta padanya;
dan tidak membuka kantor cabang dan perwakilan dan tidak menggunakan
perantara. melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus
3. Tidak menggunakan media massa yang bersifat promosi. ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris;
c. Hubungan notaris dengan klien harus berlandaskan: menetapkan honorarium yang harus dibayar oleh klien dalam jumlah yang lebih
1. Notaris memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan jasanya rendah dari honorarium yang telah ditetapkan perkumpulan;
dengan sebaik-baiknya. mempekerjakan dengan sengaja orang yang masih berstatus karyawan kantor
2. Notaris memberikan penyuluhan hukum untuk mencapai kesadaran hukum Notaris lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Notaris yang bersangkutan;
yang tinggi, agar anggota masyarakat menyadari hak dan kewajibannya. menjelekkan dan/atau mempersalahkan rekan Notaris atau akta yang dibuat
3. Notaris harus memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat yang kurang olehnya. Dalam hal seorang Notaris menghadapi dan/atau menemukan suatu
mampu. akta yang dibuat oleh rekan sejawat yang ternyata di dalamnya terdapat
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS kesalahan-kesalahan yang serius dan/atau membahayakan klien, maka Notaris
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
tersebut wajib memberitahukan kepada rekan sejawat yang bersangkutan atas
11 kesalahan yang dibuatnya dengan cara yang tidak bersifat menggurui,
d. Notaris dengan sesama rekan notaris haruslah: melainkan untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap
1. Hormat menghormati dalam suasana kekeluargaan. klien yang bersangkutan ataupun rekan sejawat tersebut;
2. Tidak melakukan perbuatan ataupun persaingan yang merugikan sesama. ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
3. Saling menjaga dan membela kehormatan dan korps notaris atas dasar Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
solidaritas dan sifat tolong menolong secara konstruktif. 12
C. Pelanggaran dalam Kode Etik Notaris membentuk kelompok sesama rekan sejawat yang bersifat eksklusif dengan
3.1. Larangan Notaris dalam Menjalankan Tugasnya tujuan untuk melayani kepentingan suatu instansi atau lembaga, apalagi
Jabatannya menutup kemungkinan bagi Notaris lain untuk berpartisipasi;
Sesuai dengan Rumusan Komisi D Bidang Kode Etik Ikatan Notaris (INI) Periode menggunakan dan mencantumkan gelar yang tidak sesuai dengan peraturan
1990-1993 mengenai Larangan-larangan dan ketentuan-ketentuan tentang Perilaku perundang-undangan yang berlaku;
Notaris dalam menjalankan jabatannya, anggota Ikatan Notaris Indonesia dilarang : melakukan perbuatan-perbuatan lain yang secara umum disebut sebagai
mempunyai lebih dari 1 (satu) kantor, baik kantor cabang ataupun kantor pelanggaran terhadap Kode Etik Notaris, antara lain namun tidak terbatas pada
perwakilan; memasang papan nama dan/atau tulisan yang berbunyi pelanggaran-pelanggaran terhadap: Ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang
“Notaris/Kantor Notaris” di luar lingkungan kantor; Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris; Penjelasan Pasal 19 ayat (2)
melakukan publikasi atau promosi diri, baik sendiri maupun secara bersamasama, Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang jabatanNotaris; isi sumpah
dengan mencantumkan nama dan jabatannya, menggunakan sarana jabatan Notaris; Hal-hal yang menurut ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran
media cetak dan/atau elektronik, dalam bentuk: iklan; ucapan selamat; ucapan Rumah Tangga dan/atau Keputusan-keputusan lain yang telah ditetapkan oleh
belasungkawa; ucapan terima kasih; kegiatan pemasaran; kegiatan sponsor, organisasi Ikatan Notaris Indonesia tidak boleh dilakukan oleh anggota.
baik dalam bidang sosial, keagamaan, maupun olah raga; Sedangkan pengecualian atau tidak termasuk larangan, adalah:
memberikan ucapan selamat, ucapan berdukacita dengan mempergunakan kartu - Sementara itu untuk biaya pajak, Fenny menerangkan biaya pajak yang dikenakan
ucapan, surat, karangan bunga ataupun media lainnya dengan tidak terdiri dari pajak penjual, pembeli dan pajak waris. Semua sudah saya laporkan
mencantumkan Notaris, tetapi hanya nama saja; kepada pemilik tanah, terangnya.
pemuatan nama dan alamat Notaris dalam buku panduan nomor telepon, fax - Namun, setelah dikonfrontir dengan Komarudin dan Lasiman, keduanya
dan telex, yang diterbitkan secara resmi oleh PT. Telkom dan/atau membantah hal itu. Keduanya menerangkan Fenny tidak pernah menunjukan bukti
instansiinstandan/ pembayaran pajak kepada mereka.
atau lembaga-lembaga resmi lainnya; - Komarudin dan Lasiman mengaku mereka menandatangani kuitansi kosong.
memasang 1 (satu) tanda penunjuk jalan dengan ukuran tidak melebihi 20 cm x - Terkait dengan penandatanganan akta jual beli, Fenny selaku notaris tidak pernah
50 cm, dasar berwarna putih, huruf berwarna hitam, tanpa mencantumkan nama mempertemukan pihak penjual dan pembeli untuk menandatangani akta.
Notaris serta dipasang dalam radius maksimum 100 meter dari kantor Notaris. - Menurut Hakim Mansyurdin , sebagai pejabat umum pembuat akta harusnya
3.2. Contoh Kasus Pelanggaran Notaris Fenny bertindak profesional. Jangan jadi makelar tanah.
3.2.1. Posisi Kasus 3.2.2. Analisis Kasus
- Notaris Feny Sulifadarti dituding melanggar etika profesi notaris oleh majelis Berdasarkan kasus diatas telah dapat dibuktikan bahwa Notaris tersebut melakukan
hakim Pengadilan Tipikor. Tidak hanya berperan ganda, Fenny juga menggelapkan pelanggaran, tidak hanya terhadap UU Jabatan Notaris tetapi juga Kode Etik
sejumlah data tanah dalam akta jual beli. Notaris.
- Majelis Hakim Pengadilan Tipikor menuding notaris proyek pengadaan tanah Etika Kepribadian Notaris menyebutkan bahwa Notaris
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Feny Sulifadarti melanggar etika wajib:
profesi notaris. Tuduhan itu ditenggarai karena Fenny berperan ganda dalam proses a. memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang baik;
penjualan tanah tersebut. Fenny mengaku berperan sebagai kuasa penjual dan b. menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat Jabatan Notari;
pembuat akta jual beli tanah. c. bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa tanggung jawab.
- Notaris boleh menjadi kuasa penjual dengan syarat akta jual beli itu dibuat oleh Dengan menjadi kuasa penjual Notaris Feny Sulifadarti tersebut sudah bertindak
notaris lain. Untuk menghindari hal itu, makanya saudara Feny Sulifadarti tidak menghormati dan tidak menjunjung tinggi harkat dan martabat Jabatan
membuat surat kuasa dibawah tangan. Notaris, serta tidak bertindak jujur, dan tidak penuh rasa tanggang jawab. Hal itu
- Menanggapi tudingan itu, Fenny menyatakan bahwa itu adalah kemauan dari terlihat jelas karena pada kenyataannya bahwa seyogyanya seorang Notaris tidak
pemberi kuasa. Menurutnya, pemilik tanah, Komarudin dan Lasiman, meminta boleh menjadi kuasa penjual, tetapi ia mengingkari hal tersebut dengan cara
dirinya untuk menjual tanah mereka dengan harga sama dengan Indrawan Lubis. membuat Surat Kuasa dari penjual kepada dirinya selaku kuasa penjual secara di
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
- Lasiman membantah pernyataan Fenny. Sebelumnya, dalam kesaksiannya, Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
Lasiman membeberkan bahwa Fenny yang menawarkan jasa untuk menjadi kuasa 14
penjual. bawah tangan. Selain itu, sikap tidak jujur Notaris tersebut juga terlihat dalam hal
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
ia memberikan kuitansi kosong untuk ditanda tangani oleh penjual.
13 3.2.3. Sanksi yang Dapat Dijatuhkan Terhadap Notaris
- Hal senada juga diutarakan oleh Komarudin. Fenny yang menawarkan. yang Melakukan
Komarudin mengaku awam soal penjualan tanah, karena itu ia menerima tawaran Pekerjaan Lain
Fenny. Terhadap Notaris Feny Sulifadarti, tindakan pertama yang dilakukan adalah
- Mendengar hal itu, Fenny bersikukuh dialah yang benar. melaporkan Notaris tersebut kepada MPD dimana ia berkedudukan. Melalui
- Tidak hanya itu, Fenny juga mengaku menerima uang penjualan tanah dari pihak laporan tersebut maka MPD mengambil tindakan yaitu menyelenggarakan sidang
Bapeten. Anehnya, uang sebesar Rp19 miliar, tidak langsung diberikan kepada untuk memeriksa adanya dugaan pelanggaran Kode Etik Notaris atau pelanggaran
pemilik tanah. Fenny langsung memotong uang tersebut dengan dalih untuk pelaksanaan Jabatan Notaris, kemudian membuat dan menyampaikan laporan
membayar pajak-pajak dan fee buat dirinya. sebagaimana dimaksud kepada Majelis Pengawas Wilayah.
- Fenny menerangkan fee yang dia terima selaku kuasa penjual notaris sebesar Setelah laporan tersebut diterima oleh MPW maka MPW menyelenggarakan sidang
Rp312 juta. Uang itu digelontorkan untuk biaya pembuatan akta jual beli plus untuk memeriksa dan mengambil keputusan atas laporan masyarakat yang
pengurusan izin lokasi. disampaikan melalui Majelis Pengawas Wilayah; memanggil Notaris yang
- Namun, ia tidak merinci besarnya biaya pengurusan. bersangkutan untuk dilakukan pemeriksaan atas laporan tersebut. Kemudian MPW
dapat memberikan sanksi berupa teguran lisan atau tertulis, mengusulkan keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan sumpah/janji
pemberian saksi terhadap Notaris kepada Majelis Pengawas Pusat berupa: jabatan, kecuali undang-undang menentukan lain;
a) pemberhentian sementara 3 (tiga) bulan sampai 6 (enam) bulan; menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang memuat
b) pemberhentian dengan tidak hormat. tidak lebih dari 50 (lima puluh) akta, dan jika jumlah tidak dapat dimuat dalam
Setelah laporan tersebut diteruskan kepada MPP maka MPP mengusulkan satu buku, akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat
pemberian sanksi berupa pemberhentian dengan tidak hormat kepada Menteri. jumlah minuta akta, bulan, dan tahun pembuatannya pada sampul setiap buku;
Sanksi pemberhentian dengan tidak hormat adalah sanksi yang terberat yang membuat daftar dari akta protes terhadap tidak dibayar atau tidak diterimanya
kenakan terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran Kode Etik dan UU Jabatan surat berharga;
Notaris. membuat daftar akta yang berkenaan dengan wasiat menurut urutan waktu
BAB III pembuatan akta setiap bulan;
PENUTUP mengirimkan daftar akta sebagaimana dimaksud dalam huruf h atau daftar nihil
A. Kesimpulan yang berkenaan dengan wasiat ke daftar pusat wasiat departemen yang tugas
Fungsi dan peran notaris dalam gerak pembangunan nasional yang semakin dan tanggungjawabnya di bidang kenotariatan dalam waktu 5 (lima) had pada
kompleks dewasa ini tentunya makin luas dan makin berkembang, sebab hari minggu pertama setiap bulan berikutnya;
kelancaran dan kepastian hukum segenap usaha yang dijalankan oleh segenap
mencatat dalam repertorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada setiap akhir
pihak makin banyak dan luas, dan hal ini tentunya tidak terlepas dari pelayanan dan
bulan;
produk hukum yang dihasilkan oleh notaris. Pemerintah (sebagai yang memberikan
sebagian wewenangnya kepada notaris) dan masyarakat banyak tentunya mempunyai cap/stempel yang memuat lambang negara Republik Indonesia dan
mempunyai harapan agar pelayanan jasa yang diberikan oleh notaris benar-benar pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama, jabatan, dan tempat
memiliki nilai dan bobot yang dapat diandalkan. kedudukan yang bersangkutan;
Oleh karena itu, agar notaris dapat memberikan pelayanan jasa secara maksimal membacakan akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2
serta menghasilkan “produk” akta yang benar-benar terjaga otentisitasnya sehingga (dua) orang saksi dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi,
memiliki nilai dan bobot yang handal, maka notaris harus menjalankan kewajiban dan notaris;
yang diamanatkan baik oleh UUJN maupun dalam Kode Etik Notaris dan menerima magang calon notaris.
menghindari larangan-larangan dalam jabatannya. Dengan demikian dapat Larangan:
dikatakan bahwa terdapat hubungan yang saling melengkapi antara UUJN dan menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;
Kode Etik dalam mengatur ketentuan tentang kewajiban dan larangan serta meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut
pengecualian dalam jabatan Notaris. tanpa alasan yang sah;
Dalam menjalankan jabatnnya seorang notaris tidak pernah lepas dari kewajiban merangkap sebagai pegawai negeri;
yang harus dipenuhi serta untuk memaksimalkan kinerjanya, notaries pun harus merangkap jabatan sebagai pegawai negara;
dapat menghindari ketentuan-ketentuan tentang larangan dalam jabatannya. merangkap jabatan sebagai advokat;
Pasal 16 dan Pasal 17 UUJN menentukan hal-hal yang menjadi kewajiban dan
merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik negara,
larangan notaris yaitu:
badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta;
Kewajiban:
merangkap jabatan sebagai pejabat pembuat akta tanah di luar wilayah jabatan
bertindak jujur,seksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan
notaris;
pihak yang terkait dalam perbuatan hukum;
menjadi notaris pengganti;
membuat akta dalam bentuk minuta akta dan menyimpannya sebagai bagian
dari protokol notaris; melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan norma agam, kesusilaan,
atau kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan dan martabat jabatan
mengeluarkan groose akta, salinan akta, atau kutipan akta berdasarkan minuta
notaris.
akta;
B. Saran
memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang ini, Berdasarkan uraian tentang kewajiban dan larangan sebagaimana terinci di atas,
kecuali ada alasan untuk menolaknya; diharapkan notaris dalam menjalankan jabatannya senantiasa bercermin pada etika
merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala
moral profesi yang diembannya, taat asas, serta tunduk dan patuh pada setiap
peraturan yang mengatur jabatannya tersebut sehingga masyarakat dan semua
kalangan benar-benar dapat memaknai profesi notaris sebagai salah satu profesi
yang mulia dan bermartabat.

Daftar Pustaka
E. Sumaryono, Etika Profesi Hukum, Kanisius, Yogyakarta, 1995.
Supriadi, Etika & Tanggung Jawab Profesi Hukum Di Indonesia, Sinar Grafika,
Jakarta, 2006.
http://id.wikipedia.org/wiki/Notaris
http://herman-notary.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan
Notaris
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
17
PETUNJUK 1. (satu persen)
~ tidak lebih, honorarium didasarkan pada kesepakatan
di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima didasarkan
UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS pada kesepakatan antara Notaris dengan para pihak, tetapi tidak melebihi 1% (satu
persen) dari objek yang dibuatkan aktanya.- [Pasal 36 (3) c.]
1,5 % (satu koma lima persen)
~ honorarium paling besar
1 (satu) bulan di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
~ Notaris tidak membuat akta Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima paling besar 1,5 %
Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan Notaris tidak membuat akta, Notaris, secara (satu koma lima persen); atau.- [Pasal 36 (3) b.]
sendiri atau melalui kuasanya menyampaikan hal tersebut secara tertulis kepada 2 (dua) atau lebih
Majelis Pengawas Daerah dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1).- ~ rangkap, Akta yang dikeluarkan dalam bentuk originali
[Pasal 61 (2)] Akta yang dikeluarkan dalam bentuk originali yang dibuat dalam rangkap 2 (dua) atau
~ Penjilidan Akta lebih pada saat yang sama, dicatat dalam daftar dengan satu nomor.- [Pasal
g. menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang 58 (3)]
memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat 2 (dua) bulan
dimuat dalam satu buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan ~ paling lambat, pengucapan sumpah/janji jabatan Notaris
mencatat ....- [Pasal Pengucapan sumpah/janji jabatan Notaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
16 (1) g.] dilaku- kan dalam waktu paling lambat 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun keputusan pengangkatan sebagai Notaris.- [Pasal 5]
~ pemeriksaan terhadap Protokol Notaris secara berkala 2 (dua) orang
1 melakukan pemeriksaan terhadap Protokol Notaris secara berkala 1 (satu) kali dalam
~ ahli atau akademisi
(satu) tahun atau setiap waktu yang dianggap perlu;.- [Pasal 70 b.] Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
1 (satu) rangkap
atauakademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
~ Akta in originali
Akta in originali yang berisi kuasa yang belum diisi nama penerima kuasa hanya ~ unsur Pemerintah
dapat dibuat dalam 1 (satu) rangkap..- [Pasal 16 (5)] Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
~ lebih, pembuatan Akta in originali
atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuat lebih dari 1 (satu)
rangkap, ditandatangani pada waktu, bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan 2 (dua) orang saksi
pada setiap Akta tertulis kata-kata "BERLAKU SEBAGAI SATU DAN SATU ~ paling sedikit hadir dalam membacakan Akta
BERLAKU UNTUK ....- [Pasal 16 (4)] membacakan Akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua)
orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk pembuatan Akta wasiat di bawah
1 (satu) tahun
tangan, dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan Notaris; ...-
~ lebih, pengajuan cuti [Pasal 16 (1) m.-n.]
Majelis Pengawas Pusat, dalam jangka waktu cuti lebih dari 1 (satu) tahun.- [Pasal
27 (2) c.]
3 (tiga) orang
~ paling sedikit, hadir setiap pembacaan Akta oleh Notaris
~ unsur ahli atau akademisi
Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi,
Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain.- [Pasal 40 (1)] terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
2 (dua) orang saksi pengenal sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) 67 (3)]
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah ~ unsur Notaris
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
penghadap ...- [Pasal 39 (2)] sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
2 (dua) penghadap lainnya atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) ~ unsur Organisasi Notaris
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
penghadap ...- [Pasal 39 (2)] sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
2 (dua) tahun 67 (3)]
~ paling sedikit, telah bekerja sebagai karyawan kantor Notaris ~ unsur Pemerintah
Syarat untuk dapat diangkat menjadi Notaris Pengganti dan Pejabat Sementara Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
Notaris adalah warga negara Indonesia yang berijazah sarjana hukum dan telah terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
bekerja sebagai karyawan kantor Notaris paling sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut.- sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
[Pasal 33 (1)] 67 (3)]
~ setelah menjalankan jabatan, hak cuti dapat diambil 3 (tiga) tahun
Hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diambil setelah Notaris ~ lebih, berada di bawah pengampuan secara terus-menerus
menjalankan jabatan selama 2 (dua) tahun.- [Pasal 25 (2)] Notaris diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya oleh Menteri atas usul Ma-
2,5% (dua koma lima persen) jelis Pengawas Pusat apabila: a. dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
~ honorarium paling besar yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; b. berada di bawah pengampuan secara
...- [Pasal 12 a.-b.]
Nilai ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dari objek setiap akta
sebagai berikut: a. sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau ekuiva- 3 (tiga) tahun
len gram emas ketika itu, honorarium yang diterima paling besar adalah 2,5% (dua ...- ~ lebih, tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani
[Pasal 36 (3)a.] • Penyerahan Protokol Notaris dilakukan dalam hal Notaris: a. meninggal
3 (tiga) bulan dunia; b. telah berakhir masa jabatannya; c. minta sendiri; d. tidak mampu secara
~ lebih, pemberhentian sementara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas jabatan sebagai Notaris secara
Dalam hal terjadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 huruf g, penyerahan terus menerus ...- [Pasal 62 a.-d.]
Protokol Notaris dilakukan oleh Notaris kepada Notaris lain yang ditunjuk oleh • d. tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas
Majelis Pengawas Daerah jika pemberhentian sementara lebih dari 3 (tiga) bulan.- jabatan Notaris secara terus menerus lebih dari 3 (tiga) tahun; atau e. merangkap
[Pasal 63 (3)] jabatan seba-
gaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g.- [Pasal 8 (1) d.-e.]
3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan
~ usulan pemberian sanksi pemberhentian sementara ~ masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota
mengusulkan pemberian sanksi terhadap Notaris kepada Majelis Pengawas Pusat • Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Daerah
berupa: 1) pemberhentian sementara 3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan; adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 69 (4)]
atau pemberhentian dengan tidak hormat.- [Pasal 73 (1) f.] • Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Pusat adalah
~ lebih, pengajuan cuti kepada Majelis Pengawas Wilayah
3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 76 (4)] Majelis Pengawas Wilayah, dalam hal jangka waktu cuti lebih dari 6 (enam) bulan
• Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Wilayah sampai dengan 1 (satu) tahun; atau.- [Pasal 27 (2) b.]
adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 72 (4)] ~ paling lama, berlakunya pemberhentian sementara
~ syarat pindah wilayah jabatan Pemberhentian sementara berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat
Syarat pindah wilayah jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah setelah 3 (1) huruf c dan huruf d berlaku paling lama 6 (enam) bulan.- [Pasal 9 (4)]
(tiga) tahun berturut-turut melaksanakan tugas jabatan pada daerah kabupaten atau
kota tertentu tempat kedudukan Notaris.- [Pasal 23 (2)] ~ tidak lebih, pengajuan cuti kepada Majelis Pengawas Daerah Permohonan cuti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada pejabat yang berwenang, yaitu:
4 (empat) orang saksi khusus
a. Majelis Pengawas Daerah, dalam hal jangka waktu cuti tidak lebih dari 6 (enam)
~ untuk pembuatan Akta wasiat di bawah tangan
membacakan Akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua) bulan;.- [Pasal 27 (2)a.]
orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk pembuatan Akta wasiat di bawah 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun
tangan, dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan Notaris; ...- ~ kewajiban Majelis Pengawas Wilayah memberikan cuti
[Pasal 16 (1) m.-n.] memberikan izin cuti lebih dari 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun;.- [Pasal
5 (lima) hari 73 (1) c.]
~ minggu pertama, pengiriman daftar Akta atau daftar nihil 7 (tujuh) hari kerja
j. mengirimkan daftar Akta sebagaimana dimaksud dalam huruf i atau daftar ~ meninggalkan wilayah jabatannya berturut-turut tanpa alasan yang sah
nihil yang berkenaan dengan wasiat ke pusat daftar wasiat pada kementerian yang
menyelengga- rakan urusan pemerintahan di bidang hukum dalam waktu 5 (lima) hari Notaris dilarang: a. menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya; b. meninggalkan
pada minggu ...- [Pasal 16 (1) j.] wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah;
merangkap sebagai pegawai negeri;.- [Pasal 17 (1) a.-
5 (lima) tahun
c.]
~ paling lama, pengambilan cuti
~ paling lama, pemberitahuan apabila Notaris meninggal dunia
Setiap pengambilan cuti paling lama 5 (lima) tahun sudah termasuk
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dalam waktu
perpanjangannya.- [Pasal 26 (2)] paling lama 7 (tujuh) hari kerja.- [Pasal 35 (2)]
5 (lima) tahun atau lebih 7 (tujuh) orang
~ tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara ~ jumlah majelis kehormatan Notaris
• Notaris diberhentikan dengan tidak hormat oleh Menteri karena dijatuhi pidana
Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)
atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
tahun
atau ...- [Pasal 13] 9 (sembilan) orang
• tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
~ jumlah Majelis Pengawas
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.- [Pasal 3 h.] terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
6 (enam) bulan sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
~ izin cuti 67 (3)]
memberikan izin cuti untuk waktu sampai dengan 6 (enam) bulan; d. menetapkan 12 (dua belas) tahun
Notaris Pengganti dengan memperhatikan usul Notaris yang bersangkutan;.- [Pasal ~ paling lama, jumlah waktu cuti keseluruhan
70 c.-e.]
Selama masa jabatan Notaris jumlah waktu cuti keseluruhan paling lama 12 (dua ~ magang
belas) tahun.- [Pasal 26 (3)] f. telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai karyawan
Notaris dalam waktu paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut pada
15 (lima belas) hari
kantor No- taris atas prakarsa sendiri atau atas rekomendasi Organisasi Notaris setelah
Yang dimaksud dengan "15 (lima belas) hari" adalah dihitung dari tanggal 1 sampai lulus ...-
dengan tanggal 15.- [Penj. Pasal 61 Ayat (1)] [Pasal 3 f]
15 (lima belas) hari
25 (dua puluh lima) tahun
~ penyampaian secara tertulis salinan yang telah disahkan
~ umur serah terima Protokol Notaris
Notaris, secara sendiri atau melalui kuasanya, menyampaikan secara tertulis salinan
yang telah disahkannya dari daftar akta dan daftar lain yang dibuat pada bulan sebe- • Protokol Notaris dari Notaris lain yang pada waktu penyerahannya berumur 25 (dua
lumnya paling lama 15 (lima belas) hari pada bulan berikutnya kepada Majelis ...- puluh lima) tahun atau lebih diserahkan oleh Notaris penerima Protokol Notaris
[Pasal 61 (1)] kepada Majelis Pengawas Daerah.- [Pasal 63 (5)]
• e. menentukan tempat penyimpanan Protokol Notaris yang pada saat serah
15 Januari 2014 terima Protokol Notaris telah berumur 25 (dua puluh lima) tahun atau lebih; f.
~ Undang-Undang ini mulai berlaku menunjuk Nota- ris yang akan bertindak sebagai pemegang sementara Protokol
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang me- Notaris yang diangkat
ngetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penem- ...- [Pasal 70 e.-f.]
patannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.- [Pasal II]
27 (dua puluh tujuh) tahun
15 Januari 2015 ~ umur paling sedikit
~ paling lama peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan c. berumur paling sedikit 27 (dua puluh tujuh) tahun; d. sehat jasmani dan
Peraturan rohani yang
pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) dinyatakan dengan surat keterangan sehat dari dokter dan psikiater;.- [Pasal 3
tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.- [Pasal 91B] c.-d]
18 (delapan belas) tahun 30 (tiga puluh) hari
~ saksi pengenal ~ menyampaikan hasil pemeriksaan
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) memeriksa laporan masyarakat terhadap Notaris dan menyampaikan hasil
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah pemeriksaan tersebut kepada Majelis Pengawas Wilayah dalam waktu 30 (tiga puluh)
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) hari, dengan tembusan kepada pihak yang melaporkan, Notaris yang bersangkutan,
penghadap ...- Majelis Penga-
[Pasal 39 (2)] was ...- [Pasal 71 e.]
~ syarat penghadap umur paling rendah ~ paling lama, Notaris Pengganti menjalankan tugas jabatan Notaris Apabila
Penghadap harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. paling rendah berumur 18 (dela- Notaris meninggal dunia pada saat menjalankan cuti, tugas jabatan Notaris dijalankan
pan belas) tahun atau telah menikah; dan b. cakap melakukan perbuatan hukum.- oleh Notaris Pengganti sebagai Pejabat Sementara Notaris paling lama 30
[Pasal (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Notaris meninggal dunia.- [Pasal 35
39 (1)] (3)]
~ syarat saksi umur paling rendah ~ paling lambat, penyerahan Protokol Notaris
Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Penyerahan Protokol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 dilakukan paling lama 30
paling rendah berumur 18 (delapan belas) tahun atau sebelumnya telah menikah; b. (tiga puluh) hari dengan pembuatan berita acara penyerahan Protokol Notaris yang di-
cakap melakukan perbuatan hukum;.- [Pasal 40 (2) a.-b.] tandatangani oleh yang menyerahkan dan yang menerima Protokol Notaris.- [Pasal
24 (dua puluh empat) bulan 63 (1)]
~ Protokol Notaris tidak diserahkan meninggal dunia kepada Majelis Pengawas Daerah paling lama 60 (enam puluh) hari
Dalam hal Protokol Notaris tidak diserahkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Notaris meninggal dunia.- [Pasal 35 (4)]
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Majelis Pengawas Daerah berwenang 65 (enam puluh lima) tahun
untuk ~ berhenti atau diberhentikan dari jabatannya dengan hormat
mengambil Protokol Notaris.- [Pasal 63 (6)] Notaris berhenti atau diberhentikan dari jabatannya dengan hormat karena: a.
30 (tiga puluh) hari kerja meninggal dunia; b. telah berumur 65 (enam puluh lima) tahun; c. permintaan
~ waktu paling lama, Majelis kehormatan Notaris wajib memberikan jawaban sendiri;.- [Pasal (1) a.-c.]
Majelis 67 (enam puluh tujuh) tahun
kehormatan Notaris dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhi- tung ~ perpanjangan masa jabatan
sejak diterimanya surat permintaan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat diperpanjang
wajib memberikan jawaban menerima atau menolak permintaan persetujuan.- sam- pai berumur 67 (enam puluh tujuh) tahun dengan mempertimbangkan kesehatan
[Pasal 66 (3)] yang bersangkutan.- [Pasal 8 (2)]
50 (lima puluh) Akta 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
~ tidak lebih, muatan buku dalam 1 (satu) bulan ~ honorarium paling besar
g. menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang Nilai sosiologis ditentukan berdasarkan fungsi sosial dari objek setiap akta dengan
memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat honorarium yang diterima paling besar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).- [Pasal
dimuat dalam satu 36 (4)]
buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat ...- [Pasal 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) - 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
16 (1) g.] ~ honorarium paling besar 1,5 %
60 (enam puluh) hari di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
~ menyampaikan berita acara Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima paling besar 1,5 %
b. menyampaikan berita acara sumpah/janji jabatan Notaris kepada Menteri, (satu koma lima per-sen); atau.- [Pasal 36 (3) b.]
Organisasi 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
Notaris, dan Majelis Pengawas Daerah; dan.- [Pasal 7 (1) b.] ~ honorarium paling besar 2,5%
Nilai ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dari objek setiap akta
~ paling lambat, kewajiban menjalankan jabatannya
sebagai berikut: a. sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau ekuiva-
Dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengambilan
len gram emas ketika itu, honorarium yang diterima paling besar adalah 2,5% (dua ...-
sumpah/janji jabatan Notaris, yang bersangkutan wajib: a. menjalankan
jabatannya [Pasal 36 (3)a.]
dengan nyata;.- [Pasal 7 (1) a.] 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
~ diatas, honorarium tidak melebihi 1%
~ paling lambat, kewajiban menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima didasarkan
dan pada kesepakatan antara Notaris dengan para pihak, tetapi tidak melebihi 1% (satu
paraf, serta teraan cap atau stempel persen) dari objek yang dibuatkan aktanya.- [Pasal 36 (3) c.]
menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, dan paraf, serta teraan cap atau
stempel jabatan Notaris berwarna merah kepada Menteri dan pejabat lain yang
bertang- gung jawab di bidang pertanahan, Organisasi Notaris, Ketua Pengadilan
Negeri, ...- [Pasal 7 (1) c.]
~ paling lama, penyerahan Protokol Notaris yang meninggal dunia
~ Pejabat Sementara Notaris menyerahkan Protokol Notaris dari Notaris yang
A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 huruf a, penyerahan Protokol Notaris
dilakukan oleh ahli waris Notaris kepada Notaris lain yang ditunjuk oleh Majelis
Pengawas Daerah.- [Pasal 63 (2)]
Advokat
Yang dimaksud dengan "advokat" adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang- Akhir Akta
Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.- [Penj. Pasal 3 Huruf g ~ dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta
paragraf 2] Dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta, perubahan tersebut
dibuat pada akhir Akta, sebelum penutup Akta, dengan menunjuk bagian yang diubah
~ larangan bagi Notaris merangkap jabatan
atau dengan menyisipkan lembar tambahan.- [Pasal 49 (2)]
d. merangkap jabatan sebagai pejabat negara; e. merangkap jabatan sebagai
advokat; f. merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik ~ menyatakan secara tegas alasan penghadap yang tidak dapat membubuhkan
negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta;.- [Pasal 17 (1) d.- tanda
f.]= tangan
Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan secara tegas pada akhir Akta.-
~ tidak berstatus, syarat menjadi Notaris
[Pasal 44 (2)]
tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat negara, advokat, atau tidak sedang
memangku jabatan lain yang oleh undang-undang dilarang untuk dirangkap dengan ~ menyatakan secara tegas pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan
jabatan Notaris; dan.- [Pasal 3 g.] penan-
datanganan
Ahli atau Akademisi
Pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan penandatanganan sebagaimana
~ keanggotaan sebanyak 2 (dua) orang
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan secara tegas pada akhir akta.- [Pasal
Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
45 (3)]
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)] Pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan penandatanganan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) serta dalam Pasal 43 ayat (3) dinyatakan secara
~ keanggotaan sebanyak 3 (tiga) orang
tegas pada akhir Akta.- [Pasal 44 (4)]
Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris Akhir atau Penutup Akta
sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal Setiap Akta terdiri atas: a. awal Akta atau kepala Akta; b. badan Akta; dan c. akhir
67 (3)] atau penutup Akta.- [Pasal 38 (1)]
Ahli Waris ~ muatan
~ pemberian jaminan perlindungan terhadap kepentingan Akhir atau penutup Akta memuat: a. uraian tentang pembacaan Akta sebagaimana di-
Kewajiban yang diatur dalam ketentuan ini adalah penting untuk memberi jaminan maksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf m atau Pasal 16 ayat (7); b. uraian tentang
perlindungan terhadap kepentingan ahli waris, yang setiap saat dapat dilakukan pene- penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan Akta jika
lusuran atau pelacakan akan kebenaran dari suatu Akta wasiat yang telah dibuat di ...- ada;.-
[Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf I] [Pasal 38 (4) a.-b.]
~ yang berkepentingan pada Akta Akta [1]
Notaris hanya dapat memberikan, memperlihatkan, atau memberitahukan isi ~ bagian-bagiannya
Akta, Grosse Akta, Salinan Akta atau Kutipan Akta, kepada orang yang Setiap Akta terdiri atas: a. awal Akta atau kepala Akta; b. badan Akta; dan c. akhir
berkepentingan lang- sung pada Akta, ahli waris, atau orang yang memperoleh hak, atau penutup Akta.- [Pasal 38 (1)]
kecuali ditentukan lain oleh ...- [Pasal 54 (1)] ~ dapat dibuat dalam bahasa asing
Ahli Waris Notaris Jika para pihak menghendaki, Akta dapat dibuat dalam bahasa asing.- [Pasal 43 (3)]
melakukan penyerahan Protokol Notaris kepada Notaris lain Dalam hal terjadi
~ dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi ~ menyatakan secara tegas pengenalan penghadap
Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi, Pengenalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan secara tegas dalam
kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain.- [Pasal 40 (1)] Akta.- [Pasal 39 (3)]
~ ditandatangani oleh penghadap, Notaris, saksi, dan penerjemah resmi ~ menyatakan secara tegas pengenalan saksi
~ Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3) ditandatangani oleh penghadap, Pengenalan atau pernyataan tentang identitas dan kewenangan saksi dinyatakan secara
Notaris, saksi, dan penerjemah resmi.- [Pasal 44 (3)] tegas dalam Akta.- [Pasal 40 (4)]
~ ditandatangani oleh setiap penghadap, saksi, dan Notaris ~ menyimpan dalam bentuk aslinya
Segera setelah Akta dibacakan, Akta tersebut ditandatangani oleh setiap penghadap, Kewajiban dalam ketentuan ini dimaksudkan untuk menjaga keautentikan suatu Akta
saksi, dan Notaris, kecuali apabila ada penghadap yang tidak dapat membubuhkan dengan menyimpan Akta dalam bentuk aslinya, sehingga apabila ada pemalsuan atau
tanda tangan dengan menyebutkan alasannya.- [Pasal 44 (1)] penyalahgunaan grosse, salinan, atau kutipannya dapat segera diketahui dengan
mudah ...- [Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf b]
~ diterjemahkan atau dijelaskan oleh seorang penerjemah resmi

~ merahasiakan isi
~ Apabila Notaris tidak dapat menerjemahkan atau menjelaskannya, Akta tersebut
bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam
diterjemahkan atau dijelaskan oleh seorang penerjemah resmi.-[Pasal 43 (5)]
pelaksanaan jabatan saya.- [Pasal 4 (2) paragraf 4]
Akta [2] ~ merahasiakan yang dibuat dan keterangan yang diperoleh
~ fungsi sosial merahasiakan segala sesuatu mengenai Akta yang dibuatnya dan segala keterangan
Akta yang mempunyai fungsi sosial, misalnya, akta pendirian yayasan, akta pendirian yang diperoleh guna pembuatan Akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali
sekolah, akta tanah wakaf, akta pendirian rumah ibadah, atau akta pendirian rumah undang-undang menentukan lain;.- [Pasal 16 (1) f.]
sakit.- [Penj. Pasal 36 Ayat (4)] Akta [3]
~ hanya bagian tertentu yang dibacakan ~ pembuatan
Dalam hal penghadap mempunyai kepentingan hanya pada bagian tertentu dari akta, memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta; f. membuat
hanya bagian akta tertentu tersebut yang dibacakan kepadanya.- [Pasal 45 (1)] Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau g. membuat Akta risalah lelang.-
[Pasal 15 (2) e.-g.]
~ hanya mempunyai kekuatan pembuktian ~ pencoretan kata, huruf, atau angka
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat Jika dalam Akta perlu dilakukan pencoretan kata, huruf, atau angka, pencoretan
(3), dan ayat (4) mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian dilaku- kan sedemikian rupa sehingga tetap dapat dibaca sesuai dengan yang
seba- gai akta di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita tercantum semula, dan jumlah kata, huruf, atau angka yang dicoret dinyatakan pada
kerugian ...- [Pasal 44 (5)] sisi kiri Akta.- [Pasal 50 (1)]
~ kewajiban untuk merahasiakan ~ pengecualian yang dicetak dalam bentuk formulir
Kewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Akta dan Ruang dan sela kosong dalam akta digaris dengan jelas sebelum akta ditandatangani,
surat-surat lainnya adalah untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terkait kecuali untuk akta yang dicetak dalam bentuk formulir berdasarkan peraturan
dengan Akta tersebut.- [Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf f] perundang-undangan.- [Pasal 42 (2)]
~ larangan untuk mengubah isi ~ penghadap menolak membubuhkan tanda tangannya
Isi Akta dilarang untuk diubah dengan: a. diganti; b. ditambah; c. dicoret; d. Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dinyatakan dalam akta
disisipkan; dihapus; dan/atau f. ditulis tindih.- [Pasal 48 (1)] dengan mengemukakan alasannya.- [Pasal 46 (2)]
~ menjilid dalam 1 (satu) bulan menjadi buku ~ penutup
menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang memuat tidak Pada penutup setiap Akta dinyatakan tentang ada atau tidak adanya perubahan atas
lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat dimuat dalam satu pencoretan.- [Pasal 50 (4)]
buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat ...- [Pasal ~ perbedaan penafsiran
16 (1) g.]
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran terhadap isi Akta sebagaimana dimaksud Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakibat akta
pada ayat (2), maka yang digunakan adalah Akta yang dibuat dalam bahasa hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan apabila akta itu
Indonesia.- [Pasal 43 (6)] ditandatangani oleh penghadap, tanpa mengurangi kewajiban Notaris yang membuat
~ perubahan akta ...- [Pasal 52 (3)]
Dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta, perubahan tersebut Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dibuat pada akhir Akta, sebelum penutup Akta, dengan menunjuk bagian yang diubah mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di
atau dengan menyisipkan lembar tambahan.- [Pasal 49 (2)] bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk
Perubahan isi Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan menuntut ...- [Pasal 48 (3)]
huruf d dapat dilakukan dan sah jika perubahan tersebut diparaf atau diberi tanda Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
pengesahan lain oleh penghadap, saksi, dan Notaris.- [Pasal 48 (2)] mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di
Setiap perubahan atas Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2) dibuat di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian
untukmenuntut ...- [Pasal 49 (4)]
sisi kiri Akta.- [Pasal 49 (1)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat
Akta Autentik (3), dan ayat (4) mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuk- tian
~ kewenangan Notaris membuat sebagai akta di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita
Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian,
kerugian ...-[Pasal 44 (5)]
dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang
dike- hendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik, ~ legislasi
menjamin kepastian ...- [Pasal 15 (1)] Ketentuan ini merupakan legalisasi terhadap akta di bawah tangan yang dibuat sendiri
oleh orang perseorangan atau oleh para pihak di atas kertas yang bermaterai cukup
Akta dan Surat dengan jalan pendaftaran dalam buku khusus yang disediakan oleh Notaris.- [Penj.
~ yang dibuat Notaris sebagai dokumen resmi bersifat autentik Pasal
Akta dan surat yang dibuat Notaris sebagai dokumen resmi bersifat autentik memerlu- 15 Ayat (2) Huruf a]
kan pengamanan baik terhadap Akta itu sendiri maupun terhadap isinya untuk
mencegah penyalahgunaan secara tidak bertanggung jawab.- [Penj. Pasal 16 Ayat Akta Ikrar Wakaf
(1)Huruf g] Yang dimaksud dengan “kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundang-
Akta di Bawah Tangan undangan”, antara lain, kewenangan mensertifikasi transaksi yang dilakukan secara
~ hanya mempunyai kekuatan pembuktian elektronik (cyber notary), membuat Akta ikrar wakaf, dan hipotek pesawat terbang.-
Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat [Penj. Pasal 15 Ayat (3)]
(4), serta dalam Pasal 38 ayat (4) huruf d tidak dipenuhi, Akta tersebut hanya Akta in Originali
mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan dan dapat menjadi • Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. Akta pem-
alasan ...- [Pasal 50 (5)] bayaran uang sewa, bunga, dan pensiun; b. Akta penawaran pembayaran tunai; c. Akta
Jika salah satu syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf m dan ayat (7) tidak protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat berharga;.- [Pasal 16
dipenuhi, Akta yang bersangkutan hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai (3)a.-c.]
akta di bawah tangan.- [Pasal 16 (9)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Pasal 39, dan • Kewajiban menyimpan Minuta Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal 40 mengakibatkan Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di huruf b tidak berlaku, dalam hal Notaris mengeluarkan Akta in originali.- [Pasal
bawah tangan.- [Pasal 41] 16 (2)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mengaki- • Yang dimaksud dengan "Akta in originali" adalah Akta yang dibuat oleh
batkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah ta- Notaris dengan menyerahkan aslinya kepada pihak yang bersangkutan.- [Penj.
ngan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut Pasal 16 Ayat (2)]
penggantian ...- [Pasal 51 (4)]
Akta in Originali
~ dapat dibuat lebih dari 1 (satu) rangkap
Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuat lebih dari 1 (satu)
rangkap, ditandatangani pada waktu, bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan
pada setiap Akta tertulis kata-kata "BERLAKU SEBAGAI SATU DAN SATU
BERLAKU UNTUK ...- [Pasal 16 (4)]
~ hanya dapat dibuat dalam 1 (satu) rangkap
Akta in originali yang berisi kuasa yang belum diisi nama penerima kuasa hanya
dapat
dibuat dalam 1 (satu) rangkap.- [Pasal 16 (5)]
Akta Kelahiran
fotokopi akta kelahiran yang disahkan oleh Notaris; 4. fotokopi akta perkawinan bagi
yang sudah kawin yang disahkan oleh Notaris; 5. surat keterangan kelakuan baik dari
kepolisian setempat;.- [Penj. Pasal 29 Ayat (1) Huruf c. 3.-5.]
Akta Keterangan Kepemilikan
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta Kuasa
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta Lainnya
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta lihat juga Pembacaan Akta
Akta lihat juga Sisi Kiri Akta
Akta Notaris
Akta Notaris yang selanjutnya disebut Akta adalah akta autentik yang dibuat oleh atau
di hadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam
Undang-Undang ini.- [Pasal 1.7.]
~ penulisan dengan jelas
Akta Notaris dituliskan dengan jelas dalam hubungan satu sama lain yang tidak
terputus-putus dan tidak menggunakan singkatan.- [Pasal 42 (1)]
~ tidak boleh memuat penetapan atau ketentuan
Akta Notaris tidak boleh memuat penetapan atau ketentuan yang memberikan sesuatu
hak dan/atau keuntungan bagi : a. Notaris, istri atau suami Notaris; b. saksi, istri atau
suami saksi; atau c. orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan
Notaris ...- [Pasal 53]

Anda mungkin juga menyukai