Disusun Oleh :
Ketua :
Rotua Suryani S, SKM, M.Kes 0315018401
Anggota :
Dini 17.156.02.11.046
Dwita Sari Herada Putri 17.156.02.11.047
Elirahma Agustina 17.156.02.11.048
Elok Faiqoh 17.156.02.11.049
Gita Farera 17.156.02.11.050
Hanifa Madihatillah 17.156.02.11.051
Heni Ayu Lestari 17.156.02.11.052
Marina Rissen 17.156.02.11.057
Meike Syahputri K 17.156.02.11.058
Nabila Kiblati 17.156.02.11.062
Siti Sa’adah 17.156.02.11.073
Visca Vionita 17.156.02.11.076
Menyetujui,
Ketua STIKes Medistra Indonesia
ii
USULAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
1. JUDUL
2. ANALISIS SITUASI
Sasaran pembangunan milenium (millennium development goals atau disingkat
dalam MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara
peserikatan bangsa-bangsa (PBB) yang telah dijalankan mulai sebtember 2000,
memiliki beberapa poin sasaran salah satunya yaitu tercapainya kesejahteraan rakyat
dan pembangunan masyarakat pada 2015. Pencapaian kesejahteraan rakyat didukung
oleh kesehatan masyarakat salah satunya meliputi kesehatan anak-anak. Kesehatan
masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka kemajuan kehidupan
bangsa.
Jumlah anak yang besar yakni 30 persen dari total penduduk indonesia atau
sekitar 73 juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan
nilai-nilai periaku hidup bersih dan sehat (PHBs) sehingga berpotensi sebagai agen
perubahan untuk mempromosikan PHBs, baik dilingkugan sekolah, keluarga, dan
masyarakat, saat ini indonesia dapat lebih dari 250.000 baik dari sekolah negri , swasta
maupun sekolah agama.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi
ancamaan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi
anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS disekolah
yaitu : mencuci tanggan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, konsumsi
jajanan sehat dikantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olah raga
yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamauk, tidak merokok di sekolah,
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap enam bulan, membuang
sampah pada tempatnya.
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia
6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-
nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui
pendekatan usaha kesehatan sekolah (UKS).
1
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakar melalui proses pembelajarab bersama masyarakat, khusunya masyarakat
pendidikan di sekolah. Promosis kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber pada masyarakat,
sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan secara
internal maupun lingkungannya yang berwawasan kesehatan. Dalam konteks menolong
diri sendiri dimaksudkan bahwa masyarakat sekolah mampu berperilaku mencegah
timbulna maslah masalah kesehatan, memelihara dan meningkatakan derajat kesehatan
serta mampu pula mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi
lingkungan mereka.
3. RUMUSAN MASALAH
Banyaknya penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh kurangnya pendidikan
tentang cuci tangan yang benar menggunakan sabun.
4. TUJUAN KEGIATAN
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan anak-anak (sasaran) mampu mengetahui
teknik mencuci tangan yang baik dan benar serta lebih tahu tentang penanganan pada
diri sendiri.
a. Pengetahuan
1) Anak-anak mengerti tentang kegunaan dan cara mencuci tangan, serta akibat
jika tidak mencuci tangan
2) Mengerti hal yang menggangu kesehatan anak, seperti terserang demam, batuk,
pilek, kurang nafsu makan dan lain-lain
3) Anak-anak mengerti tentang bahayanya sampah
b. Sikap
1) Anak menerima penjelasan tentang pengerti, manfaat, tujuan dan cara menyuci
tangan yang baik dan benar.
2) Anak-anak lebih disiplin mencuci tangan serta penanganan kesehatan pada diri
sendiri
3) Anak-anak lebih tahu apa itu tentang bahanya sampah.
2
5. MANFAAT KEGIATAN
1) Peningkatan pengetahuan anak – anak tentang bahanya sampah dan pentingnya
cuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun.
2) Terosialisasinya upaya melakukan cuci tangan pakai sabun dengan baik dan
benar dalam menghindari penyebab penyakit menular.
3) Anak – anak dapat meningkatkan kebersihan diri sendiri.
7. SASARAN
1. Anak – anak TK Pelangi Bekasi
8. TINJAUAN TEORI
A. Terminologi umum
a. Limbah
limbah semua buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan hewan
yang berbentuk padat, lumpur (sludge), cairan maupun gas yang dibuang karena
tidak dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi. Walaupun sudah dianggap tidak
berguna dan tidak dikehendaki, namun bahan tersebut kadang-kadang masih
dapat dimanfaatkan kembali dan dijadikan bahan baku.
a) Pengolahan limbah:
3
b) Terbentuknya limbah secara umum
b. Sampah
Definisi sampah menurut UU-18/2008 tentang pengelola sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat.
4
f) Sampah spesifik (UU-18/2008)
1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
2. Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun
3. Sampah yang timbul akibat bencana
4. Puing bongkaran bangunan
5. Sampah yang secara belum dapat diolah dan atau
6. Sampah yang timbul secara tidak periodik
g) Timbulan sampah
5
2. Daerah komersial: yang meliputi pertokoan, rumah makan, pasar,
perkantoran, hotel, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antar
lain kertas, kardus, plastik, kayu, sisa makanan, kaca, logam, limbah
berbahaya dan beracun, dan sebagainya.
3. Institusi: yaitu sekolah, rumah sakit, penjara , pusat pemerintahan, dan
lain-lain. Jenis sampah yang ditimbukan sama dengan jenis sampah pada
daerah komersial.
4. Kontruksi dan pembongkaran bangunan: meliputi pembuatan kontruksi
baru, perbaikan jalan dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan
antara lain kayu, baja, beton , debu dan lain-lain.
5. Fasilitas umum: seperti penyapuan jalan, pantai, tempat rekreasi dan
lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain rubis , sampah
tanah , ranting daun, dan sebagainya pengolah limbah domestik seperti
instalasi pengolahan air minum, istalasi pengolahan air buangan dan
insinelator. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain lumpur hasil
pengolahan, debu, dan sebagainya.
6. Kawasan industri: jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa proses
produksi buangan non industri dan sebagainya.
7. Pertanain , jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa makanan
busuk, sisa pertanian.
6
c. Cuci Tangan
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dan kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah
untuk menghilangkan kotoran dan debu secar mekanis dari permukaan kulit
dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. (Dahlan dan Umrah,
2007) (Diunduh dari repository.ump.ac.id)
7
b) Waktu Untuk Mencuci Tangan
8
f. Sebelum dan setelah menggunakan lensa kontak
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika anda
menempelkan lensa kontak pada mata anda.
9. METODE KEGIATAN
Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 di TK Pelangi Bekasi. Metode
yang digunakan berupa penyuluhan dan pelatihan cuci tangan yang baik dan benar
menggunakan sabun dalam rangka menghindari penyebab penyakit menular. Alat yang
digunakan berupa banner, leaflet, sabun, materi yang akan disampaikan, dan
perlangkapn demonstrasi cuci tangan.
10. RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi kegiatan dilakukan selama proses dan akhir pelatihan, pada aspek pencapaian
tujuan pelatihan dan juga penyelenggaraan pelatihan. Evaluasi proses dan hasil
9
(pencapaian tujuan pelatihan) tanya jawab dan observasi. Sedangkan evaluasi aspek
penyelenggaraan pelatihan dilakukan dengan melakukan indikator kesehatan dengan
hasil tanya jawab yang telah dilakukan pada kegiatan. Indikator keberhasilan dalam
pelaksanaan penyuluhan tentang bagaimana mencegah penyebab penyakit menular.
JULI AGUSTUS
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pesrsiapan
2 Penyuluhan
Pendidikan Cuci
3 Tangan
4 Laporan
Rincian Dana
“Hidup Sehata Bersama Tenaga Kesehatan Cilik”
I. Kesekretariatan
30.000
Jumlah
10
II. Perlengkapan
Jumlah 45000
III. P3K
Jumlah 55000
IV. Cindramata
Jumlah 60000
Jumlah 150000
11
VI. Konsumsi
Jumlah 275000
No Uraian Jumlah
1 Kesekertariatan 30000
2 Perlengkapan 45000
3 P3K 55000
5 Konsumsi 275000
6 Cindramata 60000
Jumlah 615.000
12