Anda di halaman 1dari 8

Segmentasi Mikrofilaria untuk Diagnosis Penyakit Kaki Gajah (Izzati Muhimmah, dkk)

SEGMENTASI MIKROFILARIA UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT KAKI GAJAH


BERBASIS CITRA MIKROSKOPIS

Izzati Muhimmah1, Silvia Nurul Fata2, Novyan Lusiyana3

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Inslam Indonesia1,3)


Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia2)
Jl. Kaliurang Km. 14,5, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, 55584
E-Mail : izzati@uii.ac.id1, silvianurulfata@gmail.com2

ABSTRACT

Elephantiasis is a chronic disease (chronic) that could attack humans and animals, and causes a
permanent disability if not immediately given treatment. Some filaria species in Indonesia include
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, and Brugia timori. The main goal in the early treatment of
people with this disease is to eradicate parasites or larvae that develop in the patient's body, so that
the level of transmission can be reduced. To help identifying the type of microfilaria that develops in
the body of the patient, the authors took the initiative to create a computer-assisted program that is
expected to recognize microfilaria on peripheral blood preparation. In this case, there are 4 stages of
analysis of the microscopic images, namely image readings, preprocessing, segmentation, and shape
analysis to identity the microfilaria.

Keywords : Elephantiasis, Microfilaria, Processing Image, Microscopic Image, Segmentation Image.

1. PENDAHULUAN gajah), dilengan, buah dada, serta kantong


Penyakit kaki gajah atau dalam istilah zakar (skrotum). Tujuan utama dalam
medis disebut elephantiasis merupakan penanganan dini terhadap penderita filariasis
penyakit yang bersifat menahun (kronis), adalah membasmi parasit atau larva yang
dapat menyerang manusia dan hewan, serta berkembang dalam tubuh penderita, sehingga
menimbulkan cacat yang menetap apabila tingkat penularan dapat ditekan dan
tidak segera diberi pengobatan. Meskipun dikurangi. Mikrofilaria dapat ditemukan pada
bukan penyakit yang mematikan namun pemeriksaan darah tepi. Untuk membantu
dapat mengganggu aktifitas sehari-hari mengidentifikasi mikrofilaria yang
karena pembengkakan yang terdapat pada berkembang pada tubuh penderita, maka
salah satu anggota tubuh. Penyakit ini dibuat program berbantuan komputer yang
disebabkan oleh cacing nematoda yang diharapkan dapat membantu menganalisa
termasuk dalam golongan filaria, oleh karena mikrofilaria yang terdapat pada tubuh
itu penyakit ini juga biasa disebut dengan manusia. Pada kasus ini, terdapat 4 tahapan
filariasis. Penyakit kaki gajah umumnya analisa, yaitu pembacaan citra mikroskopis,
banyak terdapat pada wilayah tropis. pengolahan (preprocessing), pengolahan
Beberapa spesises filaria yang terdapat di (processing), dan analisis (analizing) yaitu
Indonesia diantaranya adalah Wuchereria menemukan cacing filaria pada sediaan
bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. darah. Citra mikroskopis mikrofilaria dapat
Masing-masing spesies filaria menyebabkan dilihat pada gambar 1, gambar 2, dan gambar
pembengkakan di daerah yang berbeda, bisa 3.
terjadi pembengkakan ditungkai / kaki (kaki

744
Vol.22 No.10 Desember 2016 : 744-751

Gambar 1. Citra Mikroskopis W.bancrofti.


(http://www.cdc.gov/dpdx/lymphaticFilariasis/gallery.html)

Gambar 2. Citra Mikroskopis B.malayi.


(Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia)

Gambar 3. Citra Mikroskopis B.timori.


(http://www.cdc.gov/dpdx/lymphaticFilariasis/gallery.html)

2. TUJUAN PENELITIAN 3. DASAR TEORI


Penelitian ini bertujuan untuk 3.1. Perbaikan Kualitas Citra (Image
mendeteksi mikrofilaria yang terdapat pada Enhancement)
citra mikroskopis dengan cara memisahkan Tujuan perbaikan kualitas citra (image
obyek cacing dengan background maupun sel enhancement) adalah untuk menonjolkan
darah (noise). suatu ciri tertentu dalam citra tersebut,
ataupun untuk memperbaiki aspek tampilan.
Proses ini biasanya bersifat eksperimental,

745
Segmentasi Mikrofilaria untuk Diagnosis Penyakit Kaki Gajah (Izzati Muhimmah, dkk)

subjektif, dan bergantung pada tujuan yang merubah representasi gambar menjadi
hendak dicapai. sesuatu yang lebih bermakna dan mudah
dianalisa. Segmentasi citra pada umumnya
3.2. Penajaman Citra (Image Sharpening) berdasar pada sifat discontinuity atau
Operasi penajaman citra bertujuan similarity dari intensitas piksel.
memperjelas tepi pada obyek didalam citra.
Penajaman citra merupakan kebalikan dan  Pendekatan discontinuity : melakukan
operasi pelembutan citra, karena operasi ini partisi citra bila terdapat perubahan
menghilangkan bagian citra yang lembut. intensitas secara tiba - tiba (edge based).
Operasi penajaman dilakukan dengan  Pendekatan similarity : mempartisi citra
melewatkan citra pada penapis lolos - tinggi menjadi daerah-daerah yang memiliki
(highpass filter). Penapis lolos - tinggi akan kesamaan sifat tertentu (region based)
meloloskan (atau memperkuat) komponen contoh: thresholding, region growing,
yang berfrekuensi tinggi (misalnya tepi atau region splitting and merging.
pinggiran obyek) dan akan menurunkan
komponen berfrekuensi rendah. Akibatnya, 3.5. Pemrosesan Morfologi Citra
pinggiran obyek telihat lebih tajam Operasi morfologi adalah teknik
dibandingkan sekitarnya. Selain untuk pengolahan citra yang didasarkan pada
mempertajam gambar, penapis lolos - tinggi bentuk segmen atau region dalam citra untuk
juga digunakan untuk mendeteksi mengubah struktur bentuk obyek yang
keberadaan tepi (edge detection). Dalam hal terkandung dalam citra. Perbedaan antara
ini, piksel - piksel tepi ditampilkan lebih pemrosesan citra secara morfologis dengan
terang (highlight) sedangkan piksel - piksel pemrosesan biasa yaitu, pada citra biasa
bukan tepi dibuat gelap (hitam). sebuah citra dipandang sebagai suatu fungsi
intensitas terhadap posisi (x,y), sedangkan
3.3. Ekualisasi Histogram (Histogram pada pendekatan morfologi, suatu citra
Equalization) dipandang sebagai himpunan. Pemrosesan
Histogram equalization merupakan citra secara morfologi biasanya dilakukan
sebuah proses yang mengubah distribusi terhadap citra biner. Tidak menutup
nilai derajat keabuan pada sebuah citra kemungkinan dilakukan terhadap citra
sehingga menjadi seragam (uniform). Tujuan dengan skala keabuan 0 - 255. Contoh
dari histogram equalization adalah untuk penerapan operasi morfologi citra yaitu
memperoleh penyebaran histogram yang untuk menutup lubang pada suatu obyek
merata sehingga setiap derajat keabuan hasil segmentasi, memisahkan dua atau lebih
memiliki jumlah piksel yang relatif sama. obyek yang saling berhimpitan, memperoleh
Perataan histogram diperoleh dengan cara skeleton (rangka) obyek, menentukan letak
mengubah derajat keabuan sebuah piksel (r) obyek didalam citra, serta memperoleh
dengan derajat keabuan yang baru (s) dengan bentuk struktur obyek.
sebuah fungsi transformasi T. Secara
matematis dapat ditulis dengan persamaan s 3.5.1. Bwareaopen
= T(r), r dapat diperoleh kembali dari s Bwareaopen merupakan fungsi yang
dengan transformasi invers seperti pada terdapat pada Matlab, digunakan untuk
persamaan : menghilangkan obyek yang kecil (artefak /
noise) pada citra biner. Bwareaopen bekerja
r = T-1(s), dimana 0 ≤ s ≤ 1.......................(1) dengan cara menghilangkan daerah yang
luasnya kurang dari sekian piksel. Untuk
3.4. Segmentasi luasan daerah piksel yang ingin dihilangkan
Segmentasi merupakan proses partisi tergantung pada masukan dari pengguna.
gambar digital dibeberapa daerah dengan
tujuan untuk menyederhanakan ataupun

746
Vol.22 No.10 Desember 2016 : 744-751

3.5.2. Bwboundaries dari citra asli. Satu buah citra berukuran


Fungsi bwboundaries digunakan untuk 3136x2352 piksel untuk gambar yang
mendeteksi tepian obyek yang terdapat pada diperoleh dari laborartorium FK UII,
citra yang bertipe biner. sedangkan citra yang diperoleh dari database
situs CDC berukuran 300x 300 piksel
3.5.3. Roifill (Region of Interest Fill) sampai 349x300 piksel. Semua citra yang
Fungsi roifill digunakan untuk menutup digunakan dalam penelitian ini mempunyai
suatu daerah yang spesifik. Ada dua cara kedalaman warna 24 bit per piksel. Citra
untuk meyeleksi daerah yang akan mikroskopis meliputi 3 jenis mikrofilaria,
diterapkan fungsi roifill, pertama yaitu yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi,
dengan menarik garis sehingga membentuk dan Brugia timori.
kurva tertutup, pada teknik ini dapat Penelitian ini menggunakan dua metode
digunakan menggunakan mouse, cara yang segmentasi, yaitu segmentasi menggunakan
kedua yaitu dengan memasukkan koordinat x perulangan, dimana pengguna harus
dan y masing - masing daerah yang akan memasukkan nilai threshold, serta
ditutup. Setelah mendapatkan daerag yang segmentasi lokal menggunakan metode
spesifik kemudian fungsi roifill akan bekerja adaptive threshold. Karena perbedaan
dengan cara menutup daerah tersebut dengan kualitas citra, maka metode segmentasi yang
warna yang sama dengan daerah sekitarnya. digunakan juga berbeda. Segmentasi
dilakukan pada masing - masing citra cacing
4. METODOLOGI PENELITIAN yang berbeda jenis. Gambar 2
Citra mikroskopis diperoleh dari dua menunujukkan skema tahapan segmentasi
sumber, yang pertama pengambilan citra pada citra mikroskopis mikrofilaria.
mikroskopis dilakukan oleh dr.Novyan Tahapan segmentasi pada citra
Lusiyana, M.Sc., dengan preparat yang mikroskopis mikrofilaria adalah sebagai
dimiliki oleh Laboratorium Parasitologi berikut :
Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia. Preparat tersebut diambil 1. Meningkatkan kualitas citra mikroskopis
gambarnya menggunakan mikroskop terlebih dahulu dengan metode
Olympus CX-41 dengan perbesaran 1000 sharpening dan histogram equalization
kali dari citra asli dan ditetesi dengan larutan (histeq) dengan tujuan untuk
imersi. Serta sumber yang kedua diperoleh mempermudah proses segmentasi.
dari situs CDC (Centers for Disease Control Tahapan ini disebut juga preprocessing.
and Prevention) dengan perbesaran 500 kali

747
Segmentasi Mikrofilaria untuk Diagnosis Penyakit Kaki Gajah (Izzati Muhimmah, dkk)

Gambar 1. Skema Tahapan Segmentasi pada Citra Mikroskopis Mikrofilaria.

2. Setelah dilakukan preprocessing dan 3. Pada citra hasil segmentasi dihasilkan


citra menjadi lebih jelas pada tepi obyek cacing dan obyek sel darah
obyeknya, kemudian dilakukan (dikarenakan mikrofilaria hidup di
segmentasi, untuk citra yang diperoleh aliran darah), dalam penelitian ini sel
dari situs CDC (Centers for Disease darah dianggap sebagai noise, oleh
Control and Prevention), metode yang karena itu perlu dihilangkan. Cara
digunakan adalah segmentasi adaptive menghilangkan noise menggunakan
thresholding, sedangkan citra pemrosesan morfologi citra fungsi
mikroskopis yang diperoleh dari bwareaopen. Pada citra 1 nilai
Laboratorium Parasitologi Fakultas bwaraeaopen yang digunakan adalah
Kedokteran Universitas Islam Indonesia 500, pada citra 2 nilai bwareaopen
metodenya adalah segmentasi 60000, pada citra 3 nilai bwareaopen
menggunakan perulangan dengan 900.
memasukkan nilai threshold. Pada citra Menghilangkan lubang yang terdapat
1 hasilnya terjadi over segmentation pada citra 2 hasil segmentasi karena nilai
(timbul lubang pada obyek karena bwareaopen yang besar menggunakan
proses segmentasi). pemrosesan morfologi citra roifill

748
Vol.22 No.10 Desember 2016 : 744-751

(region of interest fill), yaitu dengan Dapat dilihat pada gambar 2 terdapat
memasukkan koordinat x dan y masing - citra mikroskopis asli, kemudian pada
masing daerah yang akan ditutup gambar 2 (1) dilakukan proses grayscalling,
lubangnya. Setelah mendapatkan daerah gambar 2 (2) merupakan proses binerisasi
yang spesifik kemudian fungsi roifill dengan nilai 0 (hitam) adalah background,
akan bekerja dengan cara menutup nilai 1 (putih) adalah foreground, gambar 2
daerah tersebut dengan warna yang sama (3) merupakan proses menghilangkan noise
dengan daerah sekitarnya. Tahapan dengan nilai bwareaopen 500, dan gambar 2
segmentasi pada citra mikroskopis (4) proses mengubah gambar biner yang
mikrofilaria dapat dilihat pada gambar 1. telah dihilangkan noise nya menjadi gambar
RGB.
Tahap pengujian dilakukan untuk Hasil tahapan segmentasi pada citra
mengevaluasi sejauh mana kinerja sistem mikroskopis Brugia malayi dapat dilihat
yang dibuat. Metode pengujian dilakukan pada gambar 3.
dengan cara memandingkan citra hasil
segmentasi oleh sistem dengan hasil analisa
dokter spesialis parasitologi.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil tahapan segmentasi pada citra
mikroskopis Wuchereria bancrofti, Brugia Citra mikroskopis (1)
malayi, dan Brugia timori dapat dilihat pada
gambar 2, gambar 3, dan gambar 4.

(2) (3)

Citra mikroskopis (1)

(4) (5)
(2) (3)

Gambar 3. Tahapan Segmentasi pada Citra


Mikroskopis Brugia malayi.

Pada gambar 3 terdapat citra


mikroskopis asli, kemudian pada gambar 3
(1) dilakukan proses grayscalling, gambar 3
(4) (2) merupakan proses binerisasi dengan nilai
0(hitam) adalah background, nilai 1 (putih)
Gambar 2. Tahapan Segmentasi pada Citra adalah foreground, gambar 3 (3) merupakan
Mikroskopis Wuchereria bancrofti. proses menghilangkan noise dengan nilai
bwareaopen 60000, terdapat lubang pada

749
Segmentasi Mikrofilaria untuk Diagnosis Penyakit Kaki Gajah (Izzati Muhimmah, dkk)

obyek mikrofilaria dikarenakan nilai Hasil pengujian akurasi dilakukan


bwareaopen yang besar, gambar 3 (4) proses dengan cara membandingkan citra hasil
mengubah gambar biner menjadi gambar segmentasi sistem dengan hasil analisa
RGB, serta gambar 3 (5) proses menutup dokter spesialis parasitologi dapat dilihat
lubang pada citra RGB mikrofilaria pada gambar 5, gambar 6, dan gambar 7.
menggunakan fungsi roifill.
Hasil tahapan segmentasi pada citra
mikroskopis Brugia timori dapat dilihat pada
gambar 4.

(1) (2)
Gambar 5. Perbandingan Hasil Segmentasi
Sistem dengan Analisa Dokter pada
Citra W.bancrofti.
Citra mikroskopis (1)
Gambar 5 (1) menunujukkan hasil
segmentasi W.bancrofti berdasarkan sistem
dengan perhitungan jumlah piksel 1443,
gambar 5 (2) didalam tanda bergaris hitam
menunujukkan obyek W.bancrofti menurut
dokter dengan jumlah piksel 1413.

(2) (3)

(1) (2)
(4)
Gambar 6. Perbandingan Hasil Segmentasi
Gambar 4. Tahapan Segmentasi pada Citra Sistem dengan Analisa Dokter pada Citra
Mikroskopis Brugia timori. B.malayi.

Pada gambar 4 terdapat citra Gambar 6 (1) menunujukkan hasil


mikroskopis asli, kemudian pada gambar 4 segmentasi B.malayi berdasarkan sistem
(1) dilakukan proses grayscalling, gambar 4 dengan perhitungan jumlah piksel 7446.17,
(2) merupakan proses binerisasi dengan nilai gambar 6 (2) didalam tanda bergaris hitam
0 (hitam) adalah background, nilai 1 (putih) menunujukkan obyek B.malayi menurut
adalah foreground, gambar 4 (3) merupakan dokter dengan jumlah piksel 7446.17.
proses menghilangkan noise dengan nilai
bwareaopen 900, serta gambar 4 (4) proses
mengubah gambar biner yang telah
dihilangkan noise nya menjadi gambar RGB.

750
Vol.22 No.10 Desember 2016 : 744-751

Tabel 1. Perbandingan Obyek Mikrofilaria Berdasarkan Sistem dan Dokter


Jumlah piksel
Mikrofilaria
Sistem Dokter
Wuchereria bancrofti 1443 1413
Brugia malayi 7446.17 7446.17
Brugia timori 1600.34 1458.4

dilanjutkan pada tahap klasifikasi


berdasarkan ciri morfologi.

DAFTAR PUSTAKA

Gandahusada, S., Ilahude, H. D., Pribadi,


W, 2002. “Parasitologi
(1) (2) Kedokteran,” Jakarta : Balai
Gambar 7. Perbandingan Hasil Segmentasi Penerbit Fakultas Kedokteran
Sistem dengan Analisa Dokter pada Citra Universitas Indonesia.
B.timori. Garcia, L. S., Bruckner, D. A, 1996.
 “Diagnostik Parasitologi
Gambar 7 (1) menunujukkan hasil Kedokteran,” Jakarta : Penerbit
segmentasi B.timori berdasarkan sistem Buku Kedokteran ECG.
dengan perhitungan jumlah piksel 1600.34, Mallawaarachchi, S., Premalal, G., V., A.,
gambar 7 (2) didalam tanda bergaris hitam Wimalana, K., W., S., S., Liyanage,
menunujukkan obyek B.timori menurut A., S., Samarasinghe, S., 2013.
dokter dengan jumlah piksel 1458.4. “Detection Microfilariae in
Perbandingan hasil deteksi obyek Perpheral Blood Smears using
mikrofilaria secara matematis berdasarkan Image Analysis,” IEEE 8th.
sistem dan berdasarkan dokter dapat dilihat Sri Lanka, August 2013 [International
pada Tabel 1. Conference on Industrial and
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa Information Systems (ICIIS).
jumlah piksel mikrofilaria W.bancrofti Sugiharto, A., 2007. “ Pemrograman GUI
berdasarkan sistem dan dokter mempunyai dengan Matlab,” Yogyakarta :
selisih 30 piksel, mikrofilaria B.malayi Penerbit Andi.
mempunyai selisih 0 piksel, mikrofilaria Tim Blok Infeksi, 2014. “Panduan
B.timori dengan selisih 141.94 piksel. Praktikum Blok Infeksi(2.2),”
Universitas Islam Indonesia.
6. KESIMPULAN
Wijaya, Ch. M., Prijono, A, 2007.
Segmentasi menggunakan perulangan
“Pengolahan Citra Digital
dan adaptive thresholding beserta
Menggunakan Matlab,” Bandung :
pemrosesan morfologi citra sangat
Penerbit Informatika.
membantu dalam mendeteksi mikrofilaria
pada sediaan darah tepi. Hasil segmentasi
akan lebih baik jika menggunakan tahap pre
processing dengan mencoba metode lain.
Penelitian ini merupakan tahapan sebelum
dilakukan identifikasi ciri morfologi untuk
menentukan jenis mikrofilaria penyebab
penyakit kaki gajah, apakah cacing tersebut
termasuk dalam jenis Wuchereria bancrofti,
Brugia malayi, dan Brugia timori, bisa juga

751

Anda mungkin juga menyukai