BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Desa Bugisan RT 03/RW 06 Ambarawa Kab. Semarang
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2018
Komposisi keluarga :
Keterangan :
: Meninggal
: Perempuan
: Laki-laki
: Kien
4. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak M merupakan keluarga usila yang terdiri dari Bapak M (56
tahun) dan Ibu S (50 tahun), serta anak W (30 tahun), anak P (27 tahun), dan anak E
(24 tahun) dimana semua anak-anak Bapak M sudah menikah dan tinggal terpisah
dengan Bapak M dan ibu S.
5. Budaya
Keluarga Bapak M dan Ibu S merupakan suku Betawi. Keluarga Bapak M
masih mempercayai hal-hal mistik seperti berobat ke orang pintar. Dalam kehidupan
sehari-hari, keluarga menggunakan bahasa Indonesia.
6. Agama
Agama yang dianut oleh seluruh anggota keluarga Bapak M adalah Islam.
Dalam kehidupan sehari-hari, Ibu S merupakan umat Islam yang taat melaksanakan
ibadah sholat 5 waktu. Walau terkadang waktu untuk sholat telat beberapa menit
dikarenakan sibuk berjualan. Saat ditanya ketaatan Bapak M dalam melaksanakan
sholat 5 waktu, Ibu S mengatakan bahwa Bapak M taat sholat. Saat ditanyakan
apakah keluarga sering sholat bersama, Ibu S mengatakan jarang sekali karena
kesibukan Ibu S berjualan. Bapak M dan Ibu S kadang-kadang mengikuti kegiatan
pengajian yang dilakukan di RT 01/RW 01 Kelurahan Cisalak Pasar yang diadakan
setiap satu minggu sekali.
III. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali keluarga Bapak M adalah rumah tetap yang saling
berhimpitan satu sama lain. Rumah tersebut berukuran 8 meter x 3 meter. Desain
panjang ke belakang sehingga desain interior rumah terbagi menjadi 3 ruangan, yang
paling depan adalah ruang tamu, ruang kedua adalah kamar tidur dan ruang
menonton TV keluarga Bapak M, dan ruang ketiga adalah dapur dan kamar mandi,
dan di bagian luar rumah ada tempat mencuci piring dan mencuci pakaian. Pada
bagian depan rumah terdapat jendela dan pintu dan di bagian belakang rumah
terdapat pintu. Lantai rumah terbuat dari keramik berwarna putih dan terdapat
jendela berukuran 1,2 meter x 1,1 meter di samping pintu masuk. Warna dinding rumah
adalah putih. Kondisi perabotan rumah tertata dengan
rapi, dan hanya memiliki satu jendela, yaitu jendela di dekat ruang tamu. Ibu S
mengatakan jendela sudah dipaku mati sehingga tidak pernah dibuka. Pintu rumah
selalu tertutup jika Bapak M dan Ibu S berjualan di warung.
Kondisi ruang tamu kosong dan tidak terdapat kursi atau barang apapun.
Ruangan kedua terdapat 1 buah kasur yang besar, 1 buah televisi, dan 1 buah lemari.
Ruangan ketiga terbagi menjadi dua bagian yaitu dapur dan kamar mandi (toilet)
yang terdiri dari bak mandi dan WC. Sumber air untuk minum dan mandi dan
keperluan lainnya menggunakan air sumur. Air tersebut bening, bersih, dan tidak
berbau. Jarak WC dan septic tank sekitar 20 m dengan sumber air. Saluran
pembuangan air adalah selokan yang mengalir di belakang rumah. Tempat
pembuangan sampah adalah tong sampah di depan rumah. Sampah tersebut di ambil
petugas kebersihan sekali seminggu.
Keluarga Bapak M menggunakan gas elpiji untuk memasak. Toilet tampak
bersih dengan penataan sabun, odol, dan sikat gigi rapi. Pencahayaan di toilet cukup
namun untuk penerangan di malam hari dibutuhkan lampu. Ruang terakhir dibatasi
oleh pintu keluar menuju bagian luar di belakang rumah. Rumah Bapak M tidak
memiliki teras. Di depan rumah adalah jalan setapak.
Tampak Belakang
V. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif keluarga (kedekatan, penghargaan, ikatan dan pengenalan)
Ibu S mengatakan bahwa setiap anggota keluarga di dalam rumah sudah dekat
dan saling menyayangi. Bapak M dan Ibu S saling mengenali karakter dan kebiasaan
setiap anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi antar anggota keluarga terlaksana dengan baik dan hubungan antar
anggota keluarga dengan tetangga juga baik.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Bapak M merupakan keluarga yang cukup memperhatikan masalah
kesehatan. Saat ini Bapak M sedang menjalankan pengobatan OAT kembali yang
akan berakhir awal bulan Juli 2013. Keluarga mengatakan Bapak M ingin benar-benar
sembuh dari plek paru yang sekarang dna akan benar-benar berobat sampai tuntas.
Saat dilakukan auskultasi pada Bapak M terdengar ronchi pada kedua lapang paru,
tampak sesak dengan RR 20x/menit, tidak tampak batuk dan mengatakan tidak batuk
lagi.
Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit plek paru yang
dialami Bapak M. Keluarga mengaku sudah membawa Bapak M ke klinik dokter dan
akan mengobati Bapak M sampai sembuh. keluarga mengatakan Bapak M sudahmengalami
peningkatan berat badan sejak memulai pengobatan kembali. Nafsu
makan Bapak M meningkat dan Bapak M makan 3-4 kali sehari. Keluarga
mengatakan ingin mengetahui cara meningkatkan nutrisi Bapak M
d. Fungsi reproduksi
Bapak M dan Ibu S memiliki tiga orang anak dalam keluarganya.
VI. Stres dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
Keadaan Bapak M yang sedang menderita TB paru.
b. Stressor jangka panjang
Ibu S mengatakan bahwa hal yang menjadi stressor jangka panjang adalah
kondisi ekonomi keluarga.
Ibu S
1. Tanda Vital: TD: 140/80 mmHg; Nadi: 88 x/mnt RR: 16 x/mnt Suhu: 36,7 0 C
2. TB : 146 cm IMT = 23,45 (Normal)
3. BB : 55 kg
4. Kepala Rambut terdistribusi secara merata, kulit kepala bersih, benjolan(-), lesi (-), sakit
kepala (-)
5. Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
6. Telinga Simetris, nyeri (-), pembengkakan (-), pengeluaran cairan (-),
serumen (-), berdengung (-)
7. Hidung Mukosa lembab, tidak ada pengeluaran cairan atau lendir, tidak
ada pembengkakan
8. Mulut & gigi Mukosa lembab, mulut dan gigi bersih, karies gigi (-), kesulitan
menelan (-)
9. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
10. Dada/thorak Dada simetris, ronchi -/-, wheezing -/-, BJ I & II normal, murmur
(-), gallop (-), sesak (-)
11. Abdomen Datar, lemas, BU (+), nyeri tekan (-), nyeri ulu hati (-)
12. Ekstremitas Edema (-), refleks patela ++/++, rentang gerak sempurna,
kekuatan otot
13. Kulit Warna putih, lesi (-), integritas kulit utuh, turgor kulit elastis,lembab
ANALISA DATA
No. Data Analisa Data
1. Data Subjektif Ketidakefektifan manajemen
Pernah menjalankan pengobatan OAT kesehatan
selama 3 bulan pada tahun 2012 diri pada Bapak M
Keluarga mengatakan bpk. M jarang
melakukan aktivitas olahraga
Bpk. M mengatakan ingin benar-benar
sembuh dari flek paru dan akan berobat
sampai tuntas
Data Objektif
RR 20x/menit
Tampak sesak
Tampak lemas
Pengobatan saat ini: pyrazinamide
500mg
1x1 tab/hari, rifampisin 450mg 1x1
tab/hari, INH 300mg 1x1½ tab/hari
2. Data Subjektif Kesiapan meningkatkan nutrisi
Keluarga mengatakan Bapak M sudah pada
mengalami peningkatan berat badan Bapak M
sejak memulai pengobatan kembali.
Nafsu makan Bapak M meningkat dan
Bapak M makan 3-4 kali sehari.
Keluarga mengatakan ingin mengetahui
cara meningkatkan nutrisi Bapak M.
Data Objektif
BB Bapak M: 60 Kg
TB: 160 cm
Bapak M tidak terlihat kurus
Berdasarkan penghitungan IMT, Bapak
M tergolong normal
SCORING/PEMBENARAN
1. Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada Bapak M
Keriteri Sekor Bobot Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1= 1 Saat kunjungan Bapak M tampak
ancaman terlihat
kesejahteraan/ sesak, RR 20 x/menit, tampak
aktual sesak dan
lemas
Keluarga mengatakan Bapak M
pernah
menderita flek paru dan putus obat.
Kemungkinan 1 2 ½ x 2= 1 Ada motivasi dari keluarga untuk
masalah dapat mencari
diubah : tahu. Di sekitar rumah keluarga pun
sebagian terdapat
fasilitas pelayanan kesehatan
(Posyandu,praktek dokter dan &
Puskesmas).
Potensial 3 1 3/3 x 1= 1 Masalah yang terjadi tidak sampai
masalah untuk membuat
dicegah : tinggi aktivitas Bapak M terganggu.
Menonjolnya 2 1 2/2 x 1= 1 Keluarga mengatakan bahwa
masalah : masalah pada
masalah berat Bapak M merupakan masalah yang
harus segera serius
ditangani sehingga harus segera diatasi
karena dapat
menimbulkan berbagai penyakit
lain.
Total 4(24/6)
2. Diagnosa keperawatan :
Kesiapan meningkatkan nutrisi pada Bapak M
Keriteria Bobot Sekor Nilai Pembenaran
Sifat masalah: 1 1 1/3 x 1=1/3 Ibu S ingin mengetahui cara
Potensial meningkatkan
nutrisi Bapak M
Kemungkinan 2 2 2/2 x 2= 1 Keluarga mengatakan Bapak M
masalah sudah
dapat diubah : mengalami peningkatan BB sejak
mudah memulai
pengobatan kembali
Potensial 1 1 1/3 x 1=1/3 Ibu S hanya ingin mengetahui
masalah apakah
untuk dicegah: nutisi Bapak M sudah ssuai atau
Rendah tidak
Menonjolnya 1 1 1/2 x 1= ½ Ibu S mengatakan tidak perlu
masalah : segera
tidak ditangani karena makan Bapak M
perlu segera 3-4 kali
ditangani sehari
Total 17/6
Penghitungan skor:
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada Bapak M : 24/6
2. Kesiapan meningkatkan nutiri pada Bapak M: 17/6
5.Keluarga
5. Keluarga mampu memanfaatkanfasilitas
memanfaatkanfasilitas pelayanan kesehatan.
pelayanan kesehatan a.keluaga memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk
konsultasi
b.keluarga dan Tn.H
menggunakan
fasilitas kesehatan untuk
mengambil obat TB paru
ketika
obat yang di konsumsi
habis.
S :Keluarga
2. Keluarga mengambil sudah
keputusan mengetahui
Menjelaskan akibat minum obat akibat lanjut
TB paru tuberculosis
tidak teratur paru bila tidak
- Batuk darah. diobati teratur.
- Kerusakan jaringan paru. O : Keluarga
- Kebocoran pada paru-paru se- dapat
cara menjelask
spontan. an akibat
- Mengganggu kerja jantung. lanjut
- Dapat menyebabkan kematian. tuberculos
is paru
bila tidak
diobati
teratur.
A : masalah
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan.
S :Keluarga
3. merawat anggota keluarga sudah
yang mengetahui
menderita tuberculosis paru cara batuk
Mejelaskan cara batuk efektif efektif dan
yaitu: buang
- Mengatur posisi duduk : badan dahak yang
tegak,kepala menghadap ke benar
depan. O:Keluarga
- Meminta pasien meletakkan 1 dan Tn.H
tangan dapat
di dada dan 1 tangan di perut. memperaga
- Melatih pasien melakukan kan batuk
nafas perut efektif dan
( menarik nafas dalam melalui cara
hidung membuang
selama 3 hitungan, jaga mulut dahak yang
tetap benar
tertutup) benar
- Meminta pasien merasakan A : Masalah
mengembangnya perut ( cegah teratasi
lengkung pada punggung) P : Intervensi
- Meminta pasien menahan dilanjutkan.
nafas 3
Hitungan- Meminta pasien
menghembuskan
nafas perlahan dalam 3 hitungan
(lewat mulut, bibir seperti
meniup)
- Meminta pasien merasakan
mengempisnya abdomen dan
kontraksi
dari perut
- Memasang tempat dahak di
pangkuan
pasien
- Meminta pasien untuk
melakukan
nafas dalam 2 kali, yang ke-3 :
melakukan tarik nafas, tahan
nafas dan
terakhir batukkan dengan kuat
- Menampung dahak ke tempat
yang
telah disediakan
Menjelaskan cara Cara
membuang dahak
yang benar :
- Siapkan tempat pembuangan
dahak
yang berisi cairan desinfektan (
sabun, detergen, air bayclin,atau
pasir
- Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
- Buang dahak ke temapt
tersebut
- Bersihkan kaleng setiap 2 atau
3 hari
sekali
- Buang isi kaleng bila berisi
pasir:
kubur di bawah tanah
- Bila berisi udara desinfektan :
buang
di dalam toilet,siram
- Bersihkan kaleng dengan
sabun.
S : Keluarga
sudah
memanfaat
5.Keluarga memanfaatkan kan
fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan. kesehatan
a.keluaga memanfaatkan O : Keluarga
fasilitas dan Tn.H
kesehatan untuk dapat
konsultasi Memanfaat
b.keluarga menggunakan kan
fasilitas pelayanan
kesehatan untuk kesehatan
memperoleh obat TB paru untuk A : masalah
Tn.LR agar tidak teratasi
putus minum obat P : Intervensi
dilanjutkan.
Kurangnya Rabu, 13.35 1. Mengenal masalah kesehatan S:
pengetahuan 16/05/2018 keluarga Tn.H beserta
keluarga dengan tuberculosis paru keluarga
tentang a. pengertian tuberculosis paru mengatakan
penyakit Tuberculosis paru adalah sudah
tuberculosis penyakit megetahui
paru infeksi menahun menular yang pengertian,pen
disebabkan oleh kuman TB yebab,tanda
(Mycobacterium Tuberculosis) dan gejala Tb
b.Tanda dan gejala TB paru paru
Demam (40-41˚C) , hilang 0:
timbul Tn.H beserta
Batuk : terjadi karena adanya keluarga dapat
iritasi menjelaskan
pada bronchus, batuk ini terjadi tentang
untuk membuang/mengeluarkan pengertian,
produksi radang yang dimulai penyebab,
dari tanda dan
batuk kering sampai dengan gejala Tb paru
batuk A:
purulen (menghasilkan sputum). Masalah
Sesak nafas teratasi
Nyeri dada sebagian
Malaise : nafsu makan P:
menurun, Lanjukan
berat badan menurun, sakit Intervensi
kepala,
nyeri otot, dan keringat malam.
c.Penyebab TB paru adalah
kuman
Mycobacterium Tuberculosis
S :Keluarga
3.merawat anggota keluarga sudah
dengan mengetahui
masalah kesehatan tuberculosis cara
paru penularan,
Keluarga dapat menjelaskan pencegahan,
Cara dan
Penularan tuberculosis paru perawatan
melalui tb paru
jalan nafas, makanan, dan O:Keluarga dan
minuman, Tn.H dapat
batuk, meludah di sembarang menjelaskan
tempat. cara
pencegahan TB paru yaitu penularan,pe
menutup ncegahan,dan
mulut kalau batuk dan bersin, perawatan tb
membuang paru
ludah pada tempat khusus, A :Masalah
memisahkan teratasi
alat makan, dan keluarga dengan P : Intervensi
penderita. dilanjutkan.
Dan cara perawatan TB paru
adalah
minum obat secara
teratur,istirahat
cukup, memberi makanan yang
bergizi.
S :Keluarga
4. Keluarga memodifikasi sudah
lingkungan mengetahui
dengan cara : cara
a.keluarga selalu membuka memodifikasi
jendela agar lingkungan
sianr matahari bisa masuk ke O : Keluarga
dalam dan Tn.H
rumah. dapat
b.menjaga kebersihan rumah. menyebutkan
c.menjemur kasur dan bantal 1 lingkungan
minggu yang bersih
sekali untuk
d.Mempunyai tempat sampah penderita tb
yang paru
tertutup sehingga A : masalah
tidak menimbulkan bau. teratasi
e.menjaga rumah agar bebas P : Intervensi
dari asap dilanjutkan.
rokok.
S :Keluarga
5. Keluarga memanfaatkan sudah
fasilitas memanfaat
pelayanan kesehatan. kan
a. keluaga memanfaatkan pelayanan
fasilitas kesehatan
kesehatan untuk konsultasi O:Keluarga dan
b. keluarga menggunakan Tn.H dapat
fasilitas memanfaat
kesehatan untuk memperoleh kan
obat TB paru untuk Tn.H agar pelayanan
tidak putus minum obat. kesehatan
A : masalah
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.M
DENGAN PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU
Disusun Oleh :
Nama : Nur Rahmawati Santi
NIM : P1337420316039
3 Reguler A