Anda di halaman 1dari 22

I.

BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Desa Bugisan RT 03/RW 06 Ambarawa Kab. Semarang
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2018
Komposisi keluarga :

No Nama Hubungan TTL/Umur Pekerjaan Pendidikan


dengan KK
1. Bapak M KK (Suami) 56 Tahun Tidak Tidak tamat
bekerja SD
2. Ibu S Istri 50 Tahun Pedangan Tidak
nasi uduk bersekolah

Diagnosa Medis : TB Paru


Genogram :

Keterangan :

: Meninggal

: Perempuan

: Laki-laki

: Garis hubungan keluarga yang tidak serumah

: Garis hubungan keluarga

: Kien
4. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak M merupakan keluarga usila yang terdiri dari Bapak M (56
tahun) dan Ibu S (50 tahun), serta anak W (30 tahun), anak P (27 tahun), dan anak E
(24 tahun) dimana semua anak-anak Bapak M sudah menikah dan tinggal terpisah
dengan Bapak M dan ibu S.

5. Budaya
Keluarga Bapak M dan Ibu S merupakan suku Betawi. Keluarga Bapak M
masih mempercayai hal-hal mistik seperti berobat ke orang pintar. Dalam kehidupan
sehari-hari, keluarga menggunakan bahasa Indonesia.

6. Agama
Agama yang dianut oleh seluruh anggota keluarga Bapak M adalah Islam.
Dalam kehidupan sehari-hari, Ibu S merupakan umat Islam yang taat melaksanakan
ibadah sholat 5 waktu. Walau terkadang waktu untuk sholat telat beberapa menit
dikarenakan sibuk berjualan. Saat ditanya ketaatan Bapak M dalam melaksanakan
sholat 5 waktu, Ibu S mengatakan bahwa Bapak M taat sholat. Saat ditanyakan
apakah keluarga sering sholat bersama, Ibu S mengatakan jarang sekali karena
kesibukan Ibu S berjualan. Bapak M dan Ibu S kadang-kadang mengikuti kegiatan
pengajian yang dilakukan di RT 01/RW 01 Kelurahan Cisalak Pasar yang diadakan
setiap satu minggu sekali.

7. Kelas sosial & status ekonomi


Keluarga Bapak M merupakan keluarga dengan status ekonomi menengah ke
bawah dengan penghasilan keluarga kurang lebih Rp. 1.000.000,00/bulan. Bapak M
sehari-hari membantu istrinya berjualan nasi uduk. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
diperoleh dari hasil jualan istrinya tersebut. Saat ditanyakan apakah kebutuhankebutuhan
sehari-hari sudah terpenuhi, Ibu S mengatakan bahwa dengan penghasilan
yang diperoleh kadang-kadang sulit untuk membiayai rumah tangganya, tetapi Ibu S
selalu berusaha mangada-adakan. Sedangkan untuk makan, Ibu S merasa bahwa ia
masih dapat mencukupi kebutuhan makanan keluarganya.
Alat-alat elektronik yang dimiliki oleh keluarga Bapak M adalah TV, kulkas, ,
dan setrika. Sedangkan untuk kendaraan, keluarga Bapak M tidak memiliki
kendaraan. Keluarga Bapak M makan 3 kali sehari.

8. Aktivitas rekreasi keluarga


Aktivitas rekreasi keluarga yang paling sering dilakukan adalah menonton TV.
Keluarga Bapak M jarang jalan-jalan atau rekreasi. Ibu S mengatakan jarang ke mall
atau tempat rekreasi karena mall ataupun tempat rekreasi letaknya jauh dari rumah
dan keluarga Bapak M tidak memiliki kendaraan. Namun kadang-kadang keluarga
Bapak M pergi berekreasi. Waktu untuk rekreasi keluarga biasanya dilakukan saat
hari-hari besar saja.

II. Riwayat dan Tugas Perkembangan Keluarga


a. Tugas perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bapak M adalah keluarga dengan dewasa. Tugas
perkembangan keluarga dengan dewasa pada keluarga Bapak M semua sudah
terpenuhi.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada
c. Riwayat keluarga inti
Bapak M dan Ibu S telah menikah kurang lebih selama 40 tahun. Sejak awal
pernikahan Bapak M dan Ibu S memtuskan untuk hidup mandiri (terpisah dari
orangtua). Riwayat keluarga Bapak M yakni, keluarga mengatakan Bapak M pernah
menderita flek paru pada pertengahan tahun 2012 dan telah menjalakan pengobatan
OAT selama 3 bulan. Keluarga mengatakan Bapak M memutuskan untuk tidak
melanjutkan pengobatannya karena ia sudah merasa lebih enak badannya dan keluhan
saat didiagnosa flek paru sudah tidak ia rasakan lagi. Keluarga mengatakan Bapak M
pernah merokok kurang lebih selama 20 tahun. Bapak M memutuskan untuk berhenti
merokok sejak didiagnosa flek paru di tahun 2012. Awal tahun 2013, keluarga
mengatakan Bapak M mengalami batuk lebih dari 3 minggu, keluar darah saat batuk,
batuk sampai sesak terutama di malam hari. Keluarga mengatakan Bapak M juga
mengalami penurunan berat badan sebesar 5 kg. Bapak M mengatakan ia berobat ke
klinik dokter, dilakukan pemeriksaan BTA yang hasilnya negatif. Namun saat
dilakukan foto rontgen thorax, kesan TB paru duplex aktif.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Orangtua dari Bapak M dan Ibu S tidak memiliki keluhan kesehatan. Saat
ditanya keadaan kesehatan keluarga besar, Ibu S mengatakan bahwa orang tua dari
Bapak M meninggal tanpa tahu penyebab penyakitnya. Saat orang tua Bapak M
meninggal, Bapak M masih kecil dan tidak mengerti apa-apa. Sedangkan menurut Ibu
S, orang tua Ibu S meninggal karena sudah tua.
Keluarga mengatakan saudara kandung Bapak M pernah dirawat di RS Pasar
Rebo karena TB selama seminggu. Keluarga mengatakan saat itu yang menemaninya
adalah Bapak M.

III. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali keluarga Bapak M adalah rumah tetap yang saling
berhimpitan satu sama lain. Rumah tersebut berukuran 8 meter x 3 meter. Desain
panjang ke belakang sehingga desain interior rumah terbagi menjadi 3 ruangan, yang
paling depan adalah ruang tamu, ruang kedua adalah kamar tidur dan ruang
menonton TV keluarga Bapak M, dan ruang ketiga adalah dapur dan kamar mandi,
dan di bagian luar rumah ada tempat mencuci piring dan mencuci pakaian. Pada
bagian depan rumah terdapat jendela dan pintu dan di bagian belakang rumah
terdapat pintu. Lantai rumah terbuat dari keramik berwarna putih dan terdapat
jendela berukuran 1,2 meter x 1,1 meter di samping pintu masuk. Warna dinding rumah
adalah putih. Kondisi perabotan rumah tertata dengan
rapi, dan hanya memiliki satu jendela, yaitu jendela di dekat ruang tamu. Ibu S
mengatakan jendela sudah dipaku mati sehingga tidak pernah dibuka. Pintu rumah
selalu tertutup jika Bapak M dan Ibu S berjualan di warung.
Kondisi ruang tamu kosong dan tidak terdapat kursi atau barang apapun.
Ruangan kedua terdapat 1 buah kasur yang besar, 1 buah televisi, dan 1 buah lemari.
Ruangan ketiga terbagi menjadi dua bagian yaitu dapur dan kamar mandi (toilet)
yang terdiri dari bak mandi dan WC. Sumber air untuk minum dan mandi dan
keperluan lainnya menggunakan air sumur. Air tersebut bening, bersih, dan tidak
berbau. Jarak WC dan septic tank sekitar 20 m dengan sumber air. Saluran
pembuangan air adalah selokan yang mengalir di belakang rumah. Tempat
pembuangan sampah adalah tong sampah di depan rumah. Sampah tersebut di ambil
petugas kebersihan sekali seminggu.
Keluarga Bapak M menggunakan gas elpiji untuk memasak. Toilet tampak
bersih dengan penataan sabun, odol, dan sikat gigi rapi. Pencahayaan di toilet cukup
namun untuk penerangan di malam hari dibutuhkan lampu. Ruang terakhir dibatasi
oleh pintu keluar menuju bagian luar di belakang rumah. Rumah Bapak M tidak
memiliki teras. Di depan rumah adalah jalan setapak.

DENAH rumah Bapak M :

Tampak Belakang

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Karakteristik tetangga keluarga Bapak M sebagian besar adalah saudara
keluarga Bapak M dan Ibu S. Jarak antar rumah di daerah tempat tinggal keluarga
Bapak M saling berdekatan satu sama lain. Jalan menuju rumah keluarga Bapak M
masih berbatu-batu dan belum diaspal. Di sekitar rumah Bapak M banyak terdapat
empang atau kolam ikan. Letak rumah keluarga Bapak M tidak berada di dekat jalan
utama sehingga harus memasuki gang setapak yang masih bisa dilalui oleh motor.
Rumah keluarga Bapak M tidak memiliki pekarangan rumah, namun setiap rumah disekitar
tempat tinggal keluarga Bapak M memiliki pekarangan/halaman yang luas dan
kosong, digunakan sebagai tempat jemuran dan tempat bermain.
Rata-rata kondisi ekonomi tetangga keluarga Bapak M adalah menengah ke
bawah dengan karakteristik suami yang bekerja dan istri sebagai Ibu Sumah Tangga
(IRT). Adapun tetangga yang kondisi ekonominya menengah keatas hanya beberapa
keluarga saja. Mata pencaharian tetangga keluarga Bapak M bervariasi. Tetapi ada
juga beberapa keluarga yang mata pencahariannya tidak menetap bahkan ada yang
pengangguran.
c. Mobilitas geografis keluarga
Saat ini, keluarga Bapak M tinggal dalam rumah tetap. Ditempati sudah lebih
kurang 30 tahun di RT 01/RW 01, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Sebelumnya keluarga Bapak M tinggal di Mekarsari, mengikuti saudara
Bapak M. Keluarga Bapak M menggunakan motor atau jasa transportasi umum
(angkot) jika berpergian jauh dari rumah seperti ke pasar atau tempat lainnya. Namun
motor yang digunakan Bapak M adalah motor pinjaman dari menantu Bapak M. Jika
salah satu anggota keluarga sakit, keluarga Bapak M akan pergi ke Dokter Klinik di
Mekarsari.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Anggota keluarga Bapak M kadang-kadang mengikuti kegiatan
kemasyarakatan di daerah setempat RT 01 seperti arisan bapak-bapak. Ibu S
mengatakan bahwa waktu berinteraksi dengan tetangganya seringnya pada pagi dan
sore hari di depan rumah. Ibu S sendiri terlibat dalam kegiatan arisan di masyarakat
RT 01 dan pengajian. Ibu S mengatakan bahwa ia cukup dekat dengan tetanggatetangganya
dan sudah mengenal hampir semua tetangga di sekitar rumahnya.
e. Jaringan/social support keluarga
Keluarga Bapak M merupakan keluarga yang mandiri, hal itu disampaikan
oleh Ibu S. Segala kebutuhan keluarga Bapak M semaksimal mungkin sendiri tanpa meminta
bantuan dari keluarga lain. Akan tetapi, jika ada kebutuhan
yang benar-benar mendadak, Ibu S biasanya meminta bantuan biaya dari kakakkakaknya.
IV. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Bapak M termasuk komunikasi secara terbuka. Pada
saat terjadi konflik atau masalah dalam keluarga baik antara orangtua dengan anak,
atau anak dengan anak bahkan suami istri, masalah diselesaikan secara musyawarah
antara suami dan istri, anak, dan orangtua. Masalah apapun yang terjadi dirumah
selalu dikomunikasikan Ibu S dengan Bapak M.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pembuat keputusan dalam keluarga Bapak M adalah Ibu S. Akan tetapi
keputusan yang diambil adalah hasil diskusi antara Bapak M dan Ibu S misalnya adaanggota
keluarga yang sakit maka hal itu akan disampaikan oleh Ibu S kepada Bapak
M untuk dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas,
Bidan maupun pengobatan tradisional.
c. Struktur peran
Bapak M : Ayah dan suami. Ia berperan sebagai kepala keluarga. Bapak M
juga membantu Ibu S mengurus rumah tangga. Peran ini diterima oleh setiap anggota
keluarga dengan baik. Dalam hal perawatan dan mengasuh anak, Bapak M dan Ibu S
menerapkan prinsip kerjasama.
Ibu S : Ibu dan istri. Ia berperan sebagai Ibu Sumah tangga dan pencari nafkah
dalam keluarga. Pekerjaan sehari-harinya yaitu berjualan dan memasak.
d. Nilai dan norma
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga Bapak M diadopsi dari pola asuh
orangtua Bapak M dan Ibu S. Keyakinan agama yang dianut adalah Islam dimana
keluarga menjalankan ibadah sholat lima waktu dan puasa dibulan Ramadhan.
Keluarga mulai menanamkan pendidikan agama semenjak kecil untuk anaknya. Nilai
keluarga terkait pola pengasuhan anak masih sering mengikuti petuah dari orang tua.
Ibu S mengatakan anak-anaknya diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua
dan patuh terhadap nasehat.

V. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif keluarga (kedekatan, penghargaan, ikatan dan pengenalan)
Ibu S mengatakan bahwa setiap anggota keluarga di dalam rumah sudah dekat
dan saling menyayangi. Bapak M dan Ibu S saling mengenali karakter dan kebiasaan
setiap anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi antar anggota keluarga terlaksana dengan baik dan hubungan antar
anggota keluarga dengan tetangga juga baik.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Bapak M merupakan keluarga yang cukup memperhatikan masalah
kesehatan. Saat ini Bapak M sedang menjalankan pengobatan OAT kembali yang
akan berakhir awal bulan Juli 2013. Keluarga mengatakan Bapak M ingin benar-benar
sembuh dari plek paru yang sekarang dna akan benar-benar berobat sampai tuntas.
Saat dilakukan auskultasi pada Bapak M terdengar ronchi pada kedua lapang paru,
tampak sesak dengan RR 20x/menit, tidak tampak batuk dan mengatakan tidak batuk
lagi.
Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit plek paru yang
dialami Bapak M. Keluarga mengaku sudah membawa Bapak M ke klinik dokter dan
akan mengobati Bapak M sampai sembuh. keluarga mengatakan Bapak M sudahmengalami
peningkatan berat badan sejak memulai pengobatan kembali. Nafsu
makan Bapak M meningkat dan Bapak M makan 3-4 kali sehari. Keluarga
mengatakan ingin mengetahui cara meningkatkan nutrisi Bapak M
d. Fungsi reproduksi
Bapak M dan Ibu S memiliki tiga orang anak dalam keluarganya.
VI. Stres dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
Keadaan Bapak M yang sedang menderita TB paru.
b. Stressor jangka panjang
Ibu S mengatakan bahwa hal yang menjadi stressor jangka panjang adalah
kondisi ekonomi keluarga.

c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


Keluarga Bapak M khususnya Ibu S sudah seoptimal mungkin untuk merawat
Bapak M yang sakit TB paru. Adapun usaha yang dilakukan adalah pengaturan polamakan,
membiayai pengobatan dan mendukung Bapak M untuk terus bersosialisasi di masyarakat.
d. Strategi koping fungsional
Keluarga memiliki koping yang baik dalam menyelesaikan masalah yang ada
dalam keluarga, termasuk dalam masalah kesehatan anggota keluarga. Keluarga
berusaha seoptimal mungkin dengan segala sumber yang ada dalam keluarga
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada adaptasi disfungsional yang terdapat dikeluarga Bapak M. Semua
yang terjadi merupakan hasil dari pengalaman yang bersifat rasional.

VII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap dengan kedatangan mahasiswa berkunjung ke rumah Bapak M
adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga mereka khususnya
menangani masalah TB paru pada Bapak M. Keluarga dan mahasiswa bersama-sama
dapat melakukan perawatan sederhana bagi anggota keluarga yang sakit.

VIII. Pemeriksaan Fisik


Bapak M
1. Tanda Vital TD: 110/70 mmHg; Nadi: 84 x/mnt RR: 20 x/mnt Suhu: 36,5 0 C
2. TB : 160 cm IMT = 23,44 (Normal)
3. BB : 60 kg
4. Kepala Rambut terdistribusi secara merata, kulit kepala bersih, benjolan(-), lesi (-), sakit
kepala (-)
5. Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
6. Telinga Simetris, nyeri (-), pembengkakan (-), pengeluaran cairan (-),serumen (-),
berdengung (-)
7. Hidung Mukosa lembab, pengeluaran cairan atau lendir (-),pembengkakan (-)
8. Mulut & gigi Mukosa lembab, mulut dan gigi bersih, karies gigi (-), kesulitan
menelan (-)
9. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
10. Dada/thorak Dada simetris, ronchi +/+, wheezing -/-, BJ I & II normal, murmur
(-), gallop (-), sesak (+)
11. Abdomen Datar, lemas, BU (+), nyeri tekan (-), nyeri ulu hati (-)
12. Ekstremitas Edema (-), refleks patela ++/++, rentang gerak sempurna,kekuatan otot
13. Kulit Warna sawo matang, lesi (-), integritas kulit utuh, turgor kulit elastis, lembab

Ibu S
1. Tanda Vital: TD: 140/80 mmHg; Nadi: 88 x/mnt RR: 16 x/mnt Suhu: 36,7 0 C
2. TB : 146 cm IMT = 23,45 (Normal)
3. BB : 55 kg
4. Kepala Rambut terdistribusi secara merata, kulit kepala bersih, benjolan(-), lesi (-), sakit
kepala (-)
5. Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
6. Telinga Simetris, nyeri (-), pembengkakan (-), pengeluaran cairan (-),
serumen (-), berdengung (-)
7. Hidung Mukosa lembab, tidak ada pengeluaran cairan atau lendir, tidak
ada pembengkakan
8. Mulut & gigi Mukosa lembab, mulut dan gigi bersih, karies gigi (-), kesulitan
menelan (-)
9. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
10. Dada/thorak Dada simetris, ronchi -/-, wheezing -/-, BJ I & II normal, murmur
(-), gallop (-), sesak (-)
11. Abdomen Datar, lemas, BU (+), nyeri tekan (-), nyeri ulu hati (-)
12. Ekstremitas Edema (-), refleks patela ++/++, rentang gerak sempurna,
kekuatan otot
13. Kulit Warna putih, lesi (-), integritas kulit utuh, turgor kulit elastis,lembab
ANALISA DATA
No. Data Analisa Data
1. Data Subjektif Ketidakefektifan manajemen
Pernah menjalankan pengobatan OAT kesehatan
selama 3 bulan pada tahun 2012 diri pada Bapak M
Keluarga mengatakan bpk. M jarang
melakukan aktivitas olahraga
Bpk. M mengatakan ingin benar-benar
sembuh dari flek paru dan akan berobat
sampai tuntas
Data Objektif
RR 20x/menit
Tampak sesak
Tampak lemas
Pengobatan saat ini: pyrazinamide
500mg
1x1 tab/hari, rifampisin 450mg 1x1
tab/hari, INH 300mg 1x1½ tab/hari
2. Data Subjektif Kesiapan meningkatkan nutrisi
Keluarga mengatakan Bapak M sudah pada
mengalami peningkatan berat badan Bapak M
sejak memulai pengobatan kembali.
Nafsu makan Bapak M meningkat dan
Bapak M makan 3-4 kali sehari.
Keluarga mengatakan ingin mengetahui
cara meningkatkan nutrisi Bapak M.
Data Objektif
BB Bapak M: 60 Kg
TB: 160 cm
Bapak M tidak terlihat kurus
Berdasarkan penghitungan IMT, Bapak
M tergolong normal

SCORING/PEMBENARAN

1. Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada Bapak M
Keriteri Sekor Bobot Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1= 1 Saat kunjungan Bapak M tampak
ancaman terlihat
kesejahteraan/ sesak, RR 20 x/menit, tampak
aktual sesak dan
lemas
Keluarga mengatakan Bapak M
pernah
menderita flek paru dan putus obat.
Kemungkinan 1 2 ½ x 2= 1 Ada motivasi dari keluarga untuk
masalah dapat mencari
diubah : tahu. Di sekitar rumah keluarga pun
sebagian terdapat
fasilitas pelayanan kesehatan
(Posyandu,praktek dokter dan &
Puskesmas).
Potensial 3 1 3/3 x 1= 1 Masalah yang terjadi tidak sampai
masalah untuk membuat
dicegah : tinggi aktivitas Bapak M terganggu.
Menonjolnya 2 1 2/2 x 1= 1 Keluarga mengatakan bahwa
masalah : masalah pada
masalah berat Bapak M merupakan masalah yang
harus segera serius
ditangani sehingga harus segera diatasi
karena dapat
menimbulkan berbagai penyakit
lain.
Total 4(24/6)

2. Diagnosa keperawatan :
Kesiapan meningkatkan nutrisi pada Bapak M
Keriteria Bobot Sekor Nilai Pembenaran
Sifat masalah: 1 1 1/3 x 1=1/3 Ibu S ingin mengetahui cara
Potensial meningkatkan
nutrisi Bapak M
Kemungkinan 2 2 2/2 x 2= 1 Keluarga mengatakan Bapak M
masalah sudah
dapat diubah : mengalami peningkatan BB sejak
mudah memulai
pengobatan kembali
Potensial 1 1 1/3 x 1=1/3 Ibu S hanya ingin mengetahui
masalah apakah
untuk dicegah: nutisi Bapak M sudah ssuai atau
Rendah tidak
Menonjolnya 1 1 1/2 x 1= ½ Ibu S mengatakan tidak perlu
masalah : segera
tidak ditangani karena makan Bapak M
perlu segera 3-4 kali
ditangani sehari
Total 17/6

Penghitungan skor:
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada Bapak M : 24/6
2. Kesiapan meningkatkan nutiri pada Bapak M: 17/6

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada Bapak M : 24/6
2. Kesiapan meningkatkan nutiri pada Bapak M: 17/6
RENCANA TINDAKAN KEPRAWATAN

No. Diaknosa Rencana Keprawatan


Keprawatan Tujuan NOC NIC
1. TB paru tidak Keluarga Setelah dilakukan 1. Keluarga mengenal
teratur dapat tindakan keperawatan masalah
- Batuk darah. membantu selama 1 x 30 menit kesehatan.
- Kerusakan klien dalam di Yaitu menjelaskan
jaringan paru. mempertahan harapkan keluarga tentang :
- Kebocoran jalan nafas dan a.definisi penyakit
pada paru-paru yang efektif klien mampu : tuberculosis paru
secara 1. Keluarga mampu Tuberkulosis adalah
spontan. mengenal masalah penyakit
- Mengganggu kesehatan.dengan infeksi menular.
kerja jantung. cara keluarga dapat b.Etiologi penyakit
- Dapat meyebutkan : tuberculosis
menyebabkan a. Definisi penyakit paru
kematian. TB paru Penyebabnya adalah
3. Keluarga b.Etiologi penyakit kuman
merawat TB paru mycobacterium
anggota c.Tanda dan gejala tuberculosis.
keluarga TB paru c. Tanda dan gejala TB
dengan paru
masalah Demam hilang timbul
kesehatan Batuk
pengobatan Sesak nafas
DO : Nyeri dada
Klien nampak nafsu makan
batuk menurun, berat
masalah badan menurun, sakit
kesehatan kepala,
a. cara batuk nyeri otot, dan keringat
efektif malam.
untuk penderita 2. Keluarga mampu 2. Keluarga mengambil
TB memutuskan keputusan
paru. Keluarga bisa yang tepat :
b.cara menjelaskan Mejelaskan akibat minum
membuang akibat tidak teratur obat
dahak yang minum obat TB paru. TB paru tidak teratur
benar - Batuk darah.
untuk pasien - Kerusakan jaringan paru.
TB paru - Kebocoran pada paru-
paru secara
spontan.
- Mengganggu kerja
jantung.
- Dapat menyebabkan
kematian.
3.Keluarga mampu 3. Keluarga merawat
merawat anggota anggota keluarga
keluarga dengan dengan masalah kesehatan
masalah kesehatan keluarga dan Tn.H
a. cara batuk efektif mejelaskan
untuk penderita TB a. cara batuk efektif yaitu:
paru. - Mengatur posisi duduk :
b.cara membuang badan tegak,kepala
dahak yang benar menghadap ke depan.
untuk pasien TB paru - Meminta pasien
meletakkan 1
tangan di dada dan 1
tangan
di perut.
- Melatih pasien
melakukan
nafas perut ( menarik
nafas
dalam melalui hidung
selama
3 hitungan, jaga mulut
tetap
tertutup)
- Meminta pasien
merasakan
mengembangnya perut (
cegah lengkung pada
punggung)
- Meminta pasien
menahan
nafas 3 hitungan
- Meminta pasien
menghembuskan nafas
perlahan dalam 3 hitungan
(lewat mulut, bibir seperti
meniup)
- Meminta pasien
merasakan
mengempisnya abdomen
dan
kontraksi dari perut
- Memasang tempat dahak
di
pangkuan pasien
- Meminta pasien untuk
melakukan nafas dalam 2
kali,
yang ke-3 : melakukan
tarik
nafas, tahan nafas dan
terakhir
batukkan dengan kuat
- Menampung dahak ke
tempat
yang telah disediakan.
b.Cara membuang dahak
yang benar
- Siapkan tempat
pembuangan
dahak yang berisi cairan
desinfektan ( sabun,
detergen,
air bayclin,atau pasir
- Isi cairan sebanyak 1/3
kaleng
- Buang dahak ke temapt
tersebut
- Bersihkan kaleng setiap
2 atau
3 hari sekali
- Buang isi kaleng bila
berisi
pasir: kubur di bawah
tanah
- Bila berisi udara
desinfektan :
buang di dalam
toilet,siram
- Bersihkan kaleng
dengan
sabun.

4. Keluarga mampu 4.Keluarga mampu


memodifikasi memodifikasi
lingkungan lingkungan
dengan cara: a.keluarga selalu
keluarga mampu membuka jendela
menjelaskan agar sinar matahari bisa
lingkunganlingkungan masuk ke
yang baik dalam rumah.
bagi pasien penyakit b.menjaga kebersihan
TB rumah.
c.menjemur kasur dan
bantal 1
minggu sekali
d.Mempunyai tempat
sampah yang
tertutup sehingga tidak
menimbulkan bau.
e.menjaga rumah agar
bebas dari
asap rokok.

5.Keluarga mampu 5.Keluarga


Memanfaatkan memanfaatkanfasilitas
Fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan.
kesehatan. a.keluaga memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk
konsultasi
b.keluarga menggunakan
fasilitas
kesehatan untuk
memperoleh obat
TB paru untuk Tn.H agar
tidak putus minum obat.

2. Kurangnya keluarga Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu


pengetahuan khususnya tindakan keperawatan mengenal
keluarga Tn.H dapat selama 1 x 30 menit masalah kesehatan
tentang mengerti dan di keluarga
penyakit memahami harapkan keluarga dengan TB paru :
tuberculosis atas dan a. Meyebutkan pengertian
paru informasi klien mampu : TB
Ds : yang 1. Keluarga mampu paru
- Keluarga sudah mengenal masalah Tuberculosis paru adalah
beserta Tn.M diberikan kesehatan.dengan penyakit infeksi menular
mengatakan tentang cara keluarga dapat yang
kurang tau penyakit Tb meyebutkan : menahun
pengertian,pen paru. a. Definisi penyakit b. penyebabnya adalah
yebab, tanda TB paru kuman TB
dan gejala, cara b.Etiologi penyakit (Mycobacterium
penularan, TB paru Tuberculosis)
pencegahan, c.Tanda dan gejala b.Menyebutkan tanda dan
perawatan TB paru gejala TB paru
tuberculosis Demam hilang timbul
paru Batuk
-Menurut Sesak nafas
keluarga klien Nyeri dada
sudah nafsu makan
menderita menurun, berat
tuberculosis badan menurun, sakit
paru bedari 3 kepala,
bulan yang lalu nyeri otot, dan keringat
dan sedang malam.
dalam proses
pengobatan
-keluarga
bertanya akibat 2. keluarga mampu 2.Keluarga mengambil
tidak teratur memutuskan keputusan yang
minum obat Tb akibat tidak teratur tepat :
Paru. minum obat TB paru. Mejelaskan akibat minum
DO: obat
–Keluarga TB paru tidak teratur
beserta Tn.M - Batuk darah.
selalu bertanya - Kerusakan jaringan paru.
tentang - Kebocoran pada paru-
penyakitnya paru secara
spontan.
- Mengganggu kerja
jantung.
- Dapat menyebabkan
kematian.

3. Keluarga mampu 3. Keluarga dapat


merawat anggota menjelaskan
keluarga yang Cara penularan TB paru
menderita TB paru melalui jalan
dengan : nafas, makanan, dan
Cara penularan tb minuman,batuk,
paru, pencegahan Tb meludah di sembarang
paru dan cara tempat.
perawatan TB paru Pencegahan TB paru yaitu
menutup
mulut kalau batuk dan
bersin,
membuang ludah pada
tempat khusus,
memisahkan alat makan,
dan keluarga
dengan penderita.
Dan cara perawatan TB
paru adalah
minum obat secara
teratur,istirahat
cukup, memberi makanan
yang bergizi
4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu
memodifikasi memodifikasi
lingkungan. lingkungan
a.keluarga selalu
membuka jendela
agar sianr matahari bisa
masuk ke
dalam rumah.
b.menjaga kebersihan
rumah.
c.menjemur kasur dan
bantal 1
minggu sekali
d.Mempunyai tempat
sampah yang
tertutup sehingga tidak
menimbulkan bau.
e.menjaga rumah agar
bebas dari
asap rokok.

5.Keluarga
5. Keluarga mampu memanfaatkanfasilitas
memanfaatkanfasilitas pelayanan kesehatan.
pelayanan kesehatan a.keluaga memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk
konsultasi
b.keluarga dan Tn.H
menggunakan
fasilitas kesehatan untuk
mengambil obat TB paru
ketika
obat yang di konsumsi
habis.

Impementasi dan Evaluasi

Diaknosa Hari / Tgl Jam Implementasi Evaluasi SOAP


keprawatan
Tidak Selasa, 13.35 1. Mengenal masalah kesehatan S:
efektifnya 15/05/2018 keluarga Tn.H beserta
bersihan jalan dengan Tb Paru keluarga
napas pada a. penyakit TB paru adalah mengatakan
keluarga Ny.J penyakit sudah
khususnya infeksi menular yang megetahui
Tn.M disebabkan pengertian,pen
yebab,tanda
Mycobacterium tuberculosis dan gejala Tb
Yang paru
menyerang paru-paru dan 0:
hampir Tn.H beserta
seluruh organ tubuh lainnya. keluarga dapat
b.Etiologi adalah kuman menjelaskan
mycobacterium tuberculosis. tentang
c.Tanda dan gejala TB pengertian,
paru penyebab,
Demam (40-41˚C) , hilang tanda dan
timbul gejala Tb paru
Batuk : terjadi karena adanya A:
iritasi Masalah
pada bronchus, batuk ini terjadi teratasi
untuk membuang/mengeluarkan sebagian
produksi radang yang dimulai P:
dari lanjukan
batuk kering sampai dengan intervensi.
batuk
purulen (menghasilkan sputum).
Sesak nafas
Nyeri dada
Malaise : nafsu makan
menurun,
berat badan menurun, sakit
kepala,
nyeri otot, dan keringat malam.

S :Keluarga
2. Keluarga mengambil sudah
keputusan mengetahui
Menjelaskan akibat minum obat akibat lanjut
TB paru tuberculosis
tidak teratur paru bila tidak
- Batuk darah. diobati teratur.
- Kerusakan jaringan paru. O : Keluarga
- Kebocoran pada paru-paru se- dapat
cara menjelask
spontan. an akibat
- Mengganggu kerja jantung. lanjut
- Dapat menyebabkan kematian. tuberculos
is paru
bila tidak
diobati
teratur.
A : masalah
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan.
S :Keluarga
3. merawat anggota keluarga sudah
yang mengetahui
menderita tuberculosis paru cara batuk
Mejelaskan cara batuk efektif efektif dan
yaitu: buang
- Mengatur posisi duduk : badan dahak yang
tegak,kepala menghadap ke benar
depan. O:Keluarga
- Meminta pasien meletakkan 1 dan Tn.H
tangan dapat
di dada dan 1 tangan di perut. memperaga
- Melatih pasien melakukan kan batuk
nafas perut efektif dan
( menarik nafas dalam melalui cara
hidung membuang
selama 3 hitungan, jaga mulut dahak yang
tetap benar
tertutup) benar
- Meminta pasien merasakan A : Masalah
mengembangnya perut ( cegah teratasi
lengkung pada punggung) P : Intervensi
- Meminta pasien menahan dilanjutkan.
nafas 3
Hitungan- Meminta pasien
menghembuskan
nafas perlahan dalam 3 hitungan
(lewat mulut, bibir seperti
meniup)
- Meminta pasien merasakan
mengempisnya abdomen dan
kontraksi
dari perut
- Memasang tempat dahak di
pangkuan
pasien
- Meminta pasien untuk
melakukan
nafas dalam 2 kali, yang ke-3 :
melakukan tarik nafas, tahan
nafas dan
terakhir batukkan dengan kuat
- Menampung dahak ke tempat
yang
telah disediakan
Menjelaskan cara Cara
membuang dahak
yang benar :
- Siapkan tempat pembuangan
dahak
yang berisi cairan desinfektan (
sabun, detergen, air bayclin,atau
pasir
- Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
- Buang dahak ke temapt
tersebut
- Bersihkan kaleng setiap 2 atau
3 hari
sekali
- Buang isi kaleng bila berisi
pasir:
kubur di bawah tanah
- Bila berisi udara desinfektan :
buang
di dalam toilet,siram
- Bersihkan kaleng dengan
sabun.

4.Keluarga memodifikasi S :Keluarga


lingkungan sudah
Lingkungan yang memenuhi mengetahui
syarat cara
kesehatan antara memodifika
lain : si
a.keluarga selalu membuka lingkunganO :
jendela agar Keluarga
sianr matahari bisa masuk ke dan Tn.H
dalam menyebut
rumah. b.menjaga kebersihan kan
rumah. lingkungan
c.menjemur kasur dan bantal 1 yang
minggu bersih
sekali untuk
d.Mempunyai tempat sampah penderita
yang tertutup tb paru
sehingga A : masalah
tidak menimbulkan bau. teratasi
e.menjaga rumah agar bebas P : Intervensi
dari asap dilanjutkan.
rokok.

S : Keluarga
sudah
memanfaat
5.Keluarga memanfaatkan kan
fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan. kesehatan
a.keluaga memanfaatkan O : Keluarga
fasilitas dan Tn.H
kesehatan untuk dapat
konsultasi Memanfaat
b.keluarga menggunakan kan
fasilitas pelayanan
kesehatan untuk kesehatan
memperoleh obat TB paru untuk A : masalah
Tn.LR agar tidak teratasi
putus minum obat P : Intervensi
dilanjutkan.
Kurangnya Rabu, 13.35 1. Mengenal masalah kesehatan S:
pengetahuan 16/05/2018 keluarga Tn.H beserta
keluarga dengan tuberculosis paru keluarga
tentang a. pengertian tuberculosis paru mengatakan
penyakit Tuberculosis paru adalah sudah
tuberculosis penyakit megetahui
paru infeksi menahun menular yang pengertian,pen
disebabkan oleh kuman TB yebab,tanda
(Mycobacterium Tuberculosis) dan gejala Tb
b.Tanda dan gejala TB paru paru
Demam (40-41˚C) , hilang 0:
timbul Tn.H beserta
Batuk : terjadi karena adanya keluarga dapat
iritasi menjelaskan
pada bronchus, batuk ini terjadi tentang
untuk membuang/mengeluarkan pengertian,
produksi radang yang dimulai penyebab,
dari tanda dan
batuk kering sampai dengan gejala Tb paru
batuk A:
purulen (menghasilkan sputum). Masalah
Sesak nafas teratasi
Nyeri dada sebagian
Malaise : nafsu makan P:
menurun, Lanjukan
berat badan menurun, sakit Intervensi
kepala,
nyeri otot, dan keringat malam.
c.Penyebab TB paru adalah
kuman
Mycobacterium Tuberculosis

2.Keluarga mengambil S : Keluarga


keputusan sudah
mengetahui
Mejelaskan akibat minum obat akibat
TB paru minum obat
tidak teratur tuberculosis
- Batuk darah. paru tidak
- Kerusakan jaringan paru. teratur
- Kebocoran pada paru-paru O: Keluarga
secara dapat
spontan. menjelaska
- Mengganggu kerja jantung. n akibat
- Dapat menyebabkan kematian. minum obat
tuberculosis
tidak teratur
A: Masalah
teratasi
P : Intervensi
Dilanjutkan

S :Keluarga
3.merawat anggota keluarga sudah
dengan mengetahui
masalah kesehatan tuberculosis cara
paru penularan,
Keluarga dapat menjelaskan pencegahan,
Cara dan
Penularan tuberculosis paru perawatan
melalui tb paru
jalan nafas, makanan, dan O:Keluarga dan
minuman, Tn.H dapat
batuk, meludah di sembarang menjelaskan
tempat. cara
pencegahan TB paru yaitu penularan,pe
menutup ncegahan,dan
mulut kalau batuk dan bersin, perawatan tb
membuang paru
ludah pada tempat khusus, A :Masalah
memisahkan teratasi
alat makan, dan keluarga dengan P : Intervensi
penderita. dilanjutkan.
Dan cara perawatan TB paru
adalah
minum obat secara
teratur,istirahat
cukup, memberi makanan yang
bergizi.

S :Keluarga
4. Keluarga memodifikasi sudah
lingkungan mengetahui
dengan cara : cara
a.keluarga selalu membuka memodifikasi
jendela agar lingkungan
sianr matahari bisa masuk ke O : Keluarga
dalam dan Tn.H
rumah. dapat
b.menjaga kebersihan rumah. menyebutkan
c.menjemur kasur dan bantal 1 lingkungan
minggu yang bersih
sekali untuk
d.Mempunyai tempat sampah penderita tb
yang paru
tertutup sehingga A : masalah
tidak menimbulkan bau. teratasi
e.menjaga rumah agar bebas P : Intervensi
dari asap dilanjutkan.
rokok.

S :Keluarga
5. Keluarga memanfaatkan sudah
fasilitas memanfaat
pelayanan kesehatan. kan
a. keluaga memanfaatkan pelayanan
fasilitas kesehatan
kesehatan untuk konsultasi O:Keluarga dan
b. keluarga menggunakan Tn.H dapat
fasilitas memanfaat
kesehatan untuk memperoleh kan
obat TB paru untuk Tn.H agar pelayanan
tidak putus minum obat. kesehatan
A : masalah
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.M
DENGAN PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu : Rosmiati Saleh, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :
Nama : Nur Rahmawati Santi
NIM : P1337420316039

3 Reguler A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
2018

Anda mungkin juga menyukai