TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Kelahiran sectio caesarea adalah tindakan insisi secara bedah pada
abdomen ibu. Tujuan prsedur ini adalah untuk mempertahankan kesehatan
dan kesejahteraan ibu atau janin. (Kennedy, 2014 p.620)
Sectio caearea adalah persalinan melalui sayatan dinding abdomen
dan uterus yang masih utuh dengan berat janin/bayi >1.000 gram atau
umur kehamilan >28 minggu. (Manuaba,2012, p. 259)
6
7
c. Histerektomi Caesar
Jenis bedah caesar yang diikuti dengan pengangkatan rahim. Hal ini
dilakukan dalam kasus-kasus dimana pendarahan yang sulit tertangani
atau ketika plasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim.
5. Komplikasi
Komplikasi pada ibu post sectio caesarea antara lain ada yang
terdapat pada ibu misalnya perdarahan, infeksi luka bedah, dan
komplikasi-komplikasi lainnya seperti luka kandung kemih.
Komplikasi pada bayi atau janin misalnya kematian perinatal
pasca seksio caesarea sebanyak 4-7% (Mitayani,2009, p.112)
1. Pengertian Nutrisi
Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Oleh
para ahli, istilah tersebut diubah menjadi gizi. Gizi merupakan substansi
organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan
oleh tibuh agar dapat berfungsi dengan baik. (Kozier, 2004 dalam
Mubarak, 2008 p.26)
Dalam konsep dasar nutrisi ada istilah nutrien, yaitu suatu zat
organik dan non organik yang ada pada makanan dan dibutuhkan oleh
tubuh. Asupan zat gizi esensial yang memadai atau adekuat terdiri atas air,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. ( Kozier, 2011 p. 740)
9
a. Tingkat pendidikan
Upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga menimbulkan
peningkatan perilaku psitif.
b. Informasi
Seseorang yang mendapatkan lebih banyak informasi maka
pengetahuan yang ia punya akan semakin luas.
c. Pengalaman
Sesuatu yang pernah dilakukan seseorang akan menambah
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.
d. Budaya
Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena
informasi yang baru akan disaring sesuai atau tidak dengan budaya
yang ada.
12
e. Sosial ekonomi
Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan
seseorang jika ekonominya baik.
a. Data subjektif
Data yang diperoleh dengan cara anamnesa langsung pada pasien
atau pada keluarga.
1) Identitas pasien :
Nama dari pasien, umur, suku/bangsa, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat. Penanggung jawab pasien meliputi nama, umur,
suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat.
2) Keluhan utama
Pasien mengatakan tidak tau tentang makanan yang harus
dikonsumsi setelah operasi
3) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan yang lalu
Data yang dibutuhkan untuk mengetahui penyakit yang
diderita pada masa lalu yang mungkin dapat mempengaruhi
kesehatannya saat ini, misalnya hipertensi, diabetes militus.
b) Riwayat kesehatan sekarang
13
6) Riwayat KB
Data ini untuk menunjukkan apakah pasien pernah mengikuti
KB dengan jenis kontrasepsi apa, berapa lama, pakah ada keluhan
atau masalah, masa nifas ini akan menggunakan kontrasepsi apa.
7) Kehidupan sosial-budaya
Data ini digunakan untuk mengetahui ibu dan keluarga
menganut budaya apa yang menguntungkan atau merugikan ibu
dalam masa nifas. Hal penting yang biasanya mereka anut dalam
masa nifas adalah menu makan ibu nifas, misalnya pantang makan
makanan yang berasal dari daging,ikan, telur karena dipercaya
akan penghambat penyembuhan luka dan membuat ASI semakin
amis.
Pantang makanan sangat merugikan ibu nifas karena justru
menghambat proses penyembuhan luka, semakin banyak
pantangan dapat menurunkan nafsu makan sehingga seharusnya
yang porsi makan meningkat menjadi sedikit dan mengakibatkan
produksi ASI yang menurun.
8) Data Psikososial
Data ini untuk mengetahu respon ibu dan keluarga terhadap
bayi, meliputi:
a) Respon keluarga terhadap ibu dan bayi
Untuk kenyamanan psikologis ibu, adanya respon positif dari
keluarga terhadap kelahiran bayi, akan mempercepat proses
adaptasi ibu menerima perannya. Pengkajian data ini langsung
pada ibu dan keluarganya, ekspresi wajah yang mereka
tampilkan juga dapat memberikan petunjuk pada petugas
kesehatan bagaimana respon mereka terhadap kelahiran ini.
15
2) Data Laboratorium
Menurut Almatsier (2010, p.234) Bagaimanakah nilai
albuminnya, adakah peningkatan atau penurunan hemoglobin,
apakah ada peningkatan atau penurunan hematokrit, nilai limfosit,
dan nilai leukosit.
c. Data Fokus
Menurut Carpenito (2013, p.312), pengkajian tentang kurang
pengetahuan tentang nutrisi post sectio caesarea :
1) Data Subjektif
a) Pasien mengatakan belum pernah mendapatkan informasi
tentang nutrisi
b) Pasien mengatakan belum mengerti tujuan mengkonsumsi
makanan bergizi
c) Pasien mengatakan belum paham nutrisi yang baik untuk
dirinya
d) Pasien mengatakan percaya akan mitos-mitos mengkonsumsi
makanan tertentu dan melakukan pantang makan
e) Frekuensi, jumlah, dan jenis makanan
2) Data Objektif
a) Terlihat bingung
b) Melakukan pantang makan
c) Makan sedikit dengan menu yang sama
d) Tidak makan buah atau sayur yang cukup
e) Berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang diperoleh menurut Carpenito (2013)
adalah kurangnya pengetahuan tentang nutrisi pada ibu Post Sectio
Caesarea berhubungan dengan kurangnya informasi
18
3. Intervensi
Menurut Susan, dkk (2007, p.69) dan NANDA (2015, p.302)
perencanaan keperawatan dengan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
pada ibu Post Sectio Caesarea berhubungan dengan kurangnya informasi
meliputi:
a. Tujuan
Pasien dapat memahami nutrisi yang harus dipenuhi setelah ia
melahirkan.
Kriteria hasil yang diharapkan:
1) Pasien mampu menjelaskan kembali informasi tentang nutrisi
2) Pasien mampu menyusun dan mengkonsumsi menu makanan
untuk Post Sectio Caesarea
3) Pasien tidak menjalankan pantang makan
b. Intervensi
Intervensi untuk pasien dengan kurangnya pengetahuan nutrisi Post
Sectio Caesarea ialah:
1) Hari Pertama
a) Kaji tanda-tanda vital pasien selama 3x dalam sehari
b) Kaji KU pasien
c) Kaji porsi dan frekuensi, dan jenis makan pasien
d) Bantu pasien untuk makan jika kondisinya masih lemah
e) Kaji pengetahuan pasien tentang nutrisi
f) Tanyakan pada pasien apakah melakukan pantang makan
makanan tertentu
g) Pantau asupan makanan pasien
2) Hari Kedua
a) Kaji kembali pola makan pasien
b) Diskusikan mitos-mitos tentang pantangan makanan
19
4. Implementasi
1) Hari Pertama
a) Mengkaji tanda-tanda vital pasien selama 3x dalam sehari
b) Mengkaji KU pasien
c) Mengkaji porsi dan frekuensi, dan jenis makan pasien
d) Membantu pasien untuk makan jika kondisinya masih lemah
20
2) Hari Kedua
a) Mengkaji kembali pola makan pasien
b) Mendiskusikan mitos-mitos tentang pantangan makanan
c) Memberikan informasi pada pasien, dan keluarga tentang
kebutuhan nutrisi dan manfaatnya
d) Memberikan penkes pada pasien tentang menu makanan untuk
ibu post sectio caesarea
e) Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
f) Meyakinkan diet yang dimakan tinggi serat dan protein
g) Menyajikan pasien makan 3x sehari (pagi, siang, dan malam)
h) Menganjurkan pasien untuk makan menu seimbang meliputi:
nasi, lauk hewani (telur,ayam,daging sapi/kerbau), lauk nabati
(tahu, tempe, kacang kedelai), sayur-sayuran, dan buah
3) Hari Ketiga
a) Menyarankan pasien makan 3x sehari sesuai dengan menu
seimbang yang terdiri dari nasi, lauk hewani dan nabati, sayur ,
buah dan susu.
b) Mendiskusikan lagi tentang mitos-mitos pantang makan di
lingkungan pasien
c) Tanyakan pada pasien apakah sudah paham akan pemenuhan
nutrisi yang ia butuhkan
d) Mengkaji kembali tingkat pengetahuan pasien tentang nutrisi
e) Menganjurkan pasien minum obat teratur di rumah
21