Anda di halaman 1dari 3

4.

Mekanisme pengendalian sistem pencernaan pada sistem saraf dan sistem endokrin

A. Pada Sitem Saraf


Kendali saraf pada sistem pencernaan,Sistem Saraf Otonom menginervasi keseluruhan saluran
pencernaan,kecuali ujung atas dan ujung bawah yang dikendalikan secara volunteer.
1) Impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (CN X),mengeluarkan efek
stimulasi konstan pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatkan
keseluruhan aktivitas. Efek ini meliputi motilitas dan sekresi cairan pencernaan.
2) Impuls simpatis yang dibawa medulia spinalis dalam saraf splanknik, menghambat
kontraksi otot polos saluran, mengurangi motalitas, dan menghambat sekresi cairan
pencernaan.
3) Pleksus Meissner dan Auerbach merupakan sisi sinaps untuk serabut praganglionik
parasimpatis. Pleksus ini juga berfungsi untuk pengaturan kontraktil local dan aktivitas
sekretori saluran.
B. Pada Sistem Endokrin

6. Mekanisme Mual dan Muntah

1. Mual
Mual (nausea) adalah sensasi subjektif yang tidak menyenangkan dan sering mendahului
muntah. Mual disebabkan ditensi atau iritasi di bagian mana saja saluran GI, tetapi juga dapat
distimulasi oleh pusat otak yang lebih tinggi. Interpretasi mual terjadi di medulla, berdekatan
atau bagian dari pusat muntah.
2. Muntah
Muntah adalah refleks kompleks yang diperantarai pusat muntah di medulla oblongata otak.
Implus impuls aferen berjalan ke pusat muntah sebagai aferen vagus dan simpatis. Impuls
impuls aferen berasal dari lambung atau duodenum dan muncul sebagai renspons terhadap
distensi berlebihan atau iritasi, atau kadang-kadang sebagai respons terhadap stimulasi kimiawi
oleh emetik (bahan yang menyebabkan muntah), misalnya ipekak. Hipoksia dan nyeri juga dapat
menstimulasi muntah dengan mengaktivasi pusat muntah. Muntah juga dapat terjadi melalui
stimulasi langsung bagian otak yang terletak dekat dengan pusat muntah di otak. Obat tertentu
dapat mencetuskan muntah dengan mengaktifkan pusat ini, yang disebut zona pemicu
kemoreseptor, terletak di dasar ventrikel keempat. Muntah yang timbul akibat perubahan gerak
yang cepat diperkirakan berlangsung melalui perangsangan trigger zone ini. Aktivitas zona
pemicu kemoreseptor dapat secara langsung mencetuskan muntah, atau secara tidak langsung
dengan mengaktifkan pusat muntah. Input dari pusat-pusat otak yang lebih tinggi di korteks dan
peningkatan tekanan intrakranium (TIK) juga dapat menstimulasi muntah, mungkindengan
secara langsung menstimulasi pusat muntah. Muntak proyektil terjadi jika pusat muntah
distimulasi langsung, dan sering disebabkan peningkatan TIK.
Apabila refleks muntah telah dimulai di pusat muntah, muntah tersebut terjadi melalui aktivitas
beberapa saraf kranalis ke wajah dan kerongkongan serta neuron-neuron motorik spinalis ke
otot abdomen dan diafragma. Eksitasi jaras jaras ini menyebabkan terjadinya respons muntah
yang terkoordinasi. Gejala-gejala muntah biasanya mual,takikardia, dan berkeringat.

9. Fungsi Kerja Hati

1) Sekresi, hati ini memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan aborpsi lemak.
2) Metabolisme, hati memetabolis protein,lemak dan karbohidrat tercerna.
a. Hati berperan penting dalam mempertahankan homeostatic gula darah. Hati menyimpan
glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa jika diperlukan
tubuh
b. Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak. Organ ini
membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen.
c. Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protei, dan terlibat dalam penyimpanan dan
pemakaian lemak.
d. Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolestrol, dan fosfolipid)
e. Hati menyintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ ini jjuga
menyintesis bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan mensekresinya ke dalam
empedu.
3) Penyimpanan, hati menyimpan mineral seperti zat besi dan tembaga, serta vitamin larut lemak
(A,D,E,dan K) dan hati menyimpan toksin tertentu (contohnya pestisida) serta obat yang tidak
dapat diuraikan dan diekskresikan.
4) Detoksifikasi, hati ini melakukan inaktivasi hormone dan dektosifikasi toksin dan obat. Hati dan
memfagosit eritrosit dan zat asing yang terdistintegrasi dalam darah.
5) Produksi panas, berbagai aktivitas kimia dalam hati menjadikan hati sebagai sumber utama
panas tubuh, terutama saat tidur.
6) Penyimpanan darah, hati merupakan reservoar untuk sekitar 30% curah jantung dan bersama
dengan limpa, mengatur volume darah yang diperlukan.

11. Mekanisme Lapar

Rasa lapar dikendalikan oleh suatu daerah otak di hipotalamus lateral. Stimulus daerah ini
menyebabkan dorongan yang kuat untuk mencari makanan dan memakannya. Hipotalamus lateral
menerima banyak input yang dapat menstimulasi rasa lapar. Sebagai contoh, rasa lapar dapat
dirangsang dengan adanya kontraksi lapar dilambung. Kontraksi tampaknya meningkatkan. Semakin
lama lambung kosong, kontraksi semakin meningkat frekuensi dan intensitasnya. Mekanisme pasti
bagaimana kontraksi tersebut terjadi masih belum jelas.

Rasa lapar juga distimulasi oleh penurunan kadar zat-zat gizi dalam darah, seperti asam amino,
lemak, dan glukosa, serta peningkatan atau penurunan hormon yang bekerja saat terjadi penurunan
zat gizi (misalnya glukagon dan grelin). Penurunan kadar hormone yang bekerja saat makanan
penuh juga dapat menstimulasi rasa lapar (misalnya penurunan insulin dan PYY). Input ke saraf
pusat lapar hipotalamus dapat mencakup input dari bagian otak yang lain. Sebagai contoh, pusat-
pusat otak yang lebih tinggi dapat menstimulasi rasa lapar sebagai respons terhadap situasi atau
pengalaman tertentu. Selain itu, input dari pusat emosi di otak, sistem limbic, juga dapat
menstimulasi rasa lapar, demikian juga dengan sistem kerja penghidu dari bau yang berbeda di
pusat olfaktori.

Sebaliknya, nukleus ventromrdial hipotalamus tampaknya merupakan tempat menculnya rasa


kenyang, kebalikan dari rasa lapar. Pusat hormon dalam darah, dan juga dengan arah yang
berlawanan, seperti yang diperlukan untuk menstimulasi rasa lapar. Emosi dan kebiasaan juga
memengaruhi pusat kenyang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah LP Waham
    Makalah LP Waham
    Dokumen39 halaman
    Makalah LP Waham
    Martha Ayu Agustin
    Belum ada peringkat
  • KASUS UPRAK Initial Assessment
    KASUS UPRAK Initial Assessment
    Dokumen1 halaman
    KASUS UPRAK Initial Assessment
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Simulasi tk.3 Soal 20
    Simulasi tk.3 Soal 20
    Dokumen132 halaman
    Simulasi tk.3 Soal 20
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Rumusan Masalah
    Rumusan Masalah
    Dokumen8 halaman
    Rumusan Masalah
    Ibas Focus
    Belum ada peringkat
  • Risetkepedit
    Risetkepedit
    Dokumen15 halaman
    Risetkepedit
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Dokumen8 halaman
    Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Dokumen25 halaman
    Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Imron
    Belum ada peringkat
  • Askep Waham Fix
    Askep Waham Fix
    Dokumen26 halaman
    Askep Waham Fix
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Biosatistik Rina Riyana
    Biosatistik Rina Riyana
    Dokumen6 halaman
    Biosatistik Rina Riyana
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • RisetKep BAB I
    RisetKep BAB I
    Dokumen20 halaman
    RisetKep BAB I
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen26 halaman
    Saraf
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Holistic Care
    Holistic Care
    Dokumen13 halaman
    Holistic Care
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Hipertensii
    Hipertensii
    Dokumen26 halaman
    Hipertensii
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Dokumen36 halaman
    Kewirausahaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak Tipoid
    Askep Anak Tipoid
    Dokumen26 halaman
    Askep Anak Tipoid
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • RPS ANAK II (Revisi)
    RPS ANAK II (Revisi)
    Dokumen20 halaman
    RPS ANAK II (Revisi)
    Dewi
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen4 halaman
    Agama
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Idk Sistem Pencernaan
    Idk Sistem Pencernaan
    Dokumen3 halaman
    Idk Sistem Pencernaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen26 halaman
    Saraf
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi
    Farmakologi
    Dokumen29 halaman
    Farmakologi
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen23 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Askep PID
    Askep PID
    Dokumen22 halaman
    Askep PID
    Nurmila Hikmah
    100% (5)
  • Sap DHF
    Sap DHF
    Dokumen15 halaman
    Sap DHF
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Idk Sistem Pencernaan
    Idk Sistem Pencernaan
    Dokumen3 halaman
    Idk Sistem Pencernaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Peran Perawat
    Peran Perawat
    Dokumen2 halaman
    Peran Perawat
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Ca Paru Jurnal
    Ca Paru Jurnal
    Dokumen20 halaman
    Ca Paru Jurnal
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Pancasila
    Pancasila
    Dokumen14 halaman
    Pancasila
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Asli
    BAB I Asli
    Dokumen32 halaman
    BAB I Asli
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Anemia A
    Anemia A
    Dokumen12 halaman
    Anemia A
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Asli
    BAB I Asli
    Dokumen28 halaman
    BAB I Asli
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat