Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE

KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN


STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

Program : Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Hasil (Outcome) : Terselenggaranya Pelaksanaan Kegiatan Upaya


Kesehatan Pelayanan Penduduk Miskin.

Kegiatan : Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN )


UPTD Puskesmas Sampolawa.

Indikator Kinerja Kegiatan : Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Jenis Keluaran : Terlaksananya Jaminan Kesehatan Nasional


UPTD Puskesmas Sampolawa

Volume Keluaran : 1 (Satu) kali kegiatan.

Satuan Keluaran : Dokumen / Laporan Kegiatan.

A. LATAR BELAKANG

a. Dasar Hukum
1. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
3. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan
Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 81);
4. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa
Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Oerasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Bupati Buton Selatan No. . . . Tahun 2017 tentang Pengelolaan
dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan Non Kapitasi Program JKN di FKTP
Milik Pemerintah Kabupaten Buton Selatan.
6. Surat KeputusanWalikotaLubuklinggauNomor 35/KPTS/BPKAD/2016
TentangPenunjukkanBendahara Dana Kapitasi JKN
PadaFasilitasKesehatan Tingkat Pertama Kota
LubuklinggauTahunAnggaran 2016

7. Gambaran Umum Singkat

JaminanKesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan


bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan
dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang
kepesertaannya bersifat wajib (mandatory). Jaminan Sosial ini merupakan salah
satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakanoleh Negara Republik
Indonesia guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup
dasar yang layak, sebagaimana dalam Deklarasi PBB tentang Hak Asasi
Manusia (HAM) tahun 1948 dan konvensi ILO No. 102 tahun 1952 (Kemenkes
RI, 2012). Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 ditegaskan bahwa
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan terjangkau. Setiap peserta berhak memperoleh manfaat jaminan
kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative (Kemenkes RI, 2012). Jaminan
Kesehatan merupakan jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes RI,
2012). Peserta Jaminan Kesehatan adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia. Peserta Jaminan Kesehatan
Non PBI merupakan peserta yang tidak masuk dalam golongan fakir miskin dan
orang tidak mampu, meliputi pekerja penerima upah dan anggota keluarganya,
pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, bukan pekerja dan
anggota keluarganya. Peserta Non PBI Mandiri meliputi pekerja bukan penerima
upah dan bukan pekerja.

Berdasarkam PermenkesNomor 21 Tahun 2016, Pemanfaatan dana Kapitasi


JKN dibagi menjadi dua yaitu :

A. Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan


Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan ditujukan untuk meningkatkan
Kinerja dan Kesejahteraan Pegawai yang memberikan pelayanan
kesehatan baik yang di Puskesmas maupun yang ada diPustu dan
Poskelur. Pembagian Jasa tersebut untuk tiap FKTP ditetapkan sebesar
65% dari penerimaan Dana Kapitasi JKN sebagaimana telah diatur oleh
Peraturan Bupati Buton Selatan No. . . . Tahun 2017 tentang Pengelolaan
dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan Non Kapitasi Program JKN di FKTP
Milik Pemerintah Kabupaten Buton Selatan.
B. DukunganBiayaoperasionalPelayananKesehatan
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Kesehatan pada UPTD
Puskesmas Sampolawa maka diperlukan dukungan biaya operasional dari
Dana Kapitasi JKN sebesar 35 % yang meliputi :
a. 20% dari total dana kapitasi, digunakan untuk:
1. Biaya obat, Ruang lingkup dari belanja ini meliputi belanja obat-
obat untuk pelayanan kesehatan kepada semua pasien yang
mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk peserta JKN di
FKTP milik Pemerintah Daerah Contoh belanja: Paracetamol (Tab,
Syrup), Amoksisillin (Tab, Syrup), Antacida (Tab, Syrup), CTM
(Tab), Alopurinol (Tab), Asam Askorbat/Vit C (Tab), Captopril
(Tab), Deksamethason (Tab), Asam Mefenamat (Tab), Lidokain,
dan lain-lain.
2. Belanja Alat Kesehatan. Ruang lingkup dari belanja ini meliputi
belanja alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan, alat-alat
laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium di FKTP milik
Pemerintah Daerah. Contoh belanja: Dental unit, stebilisator,
stetoskop, tensi meter, tabung gas oksigen, gunting, bejana
pemeriksaan, labu pemeriksaan lab, pinset, dan lain-lain.
3. Belanja Bahan Medis Habis Pakai (BMHP). Ruang lingkup dari
belanja ini meliputi belanja bahan medis habis pakai yang
berkaitan langsung dengan pelayanan kesehatan (medis dan
laboratorium) di FKTP milik Pemerintah Daerah. Contoh belanja:
Kasa pembalut/perban, reagen, dan lain-lain.
b. 15% dari total dana kapitasi, digunakan untuk dukungan kegiatan
operasional pelayanan kesehatan lainnya dan belanja modal, yang
meliputi
1. Kesehatan secara komprehensif bagi semua pasien termasuk
peserta JKN yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif di FKTP milik Pemerintah Daerah. Contoh
belanja: Konsumsi untuk penyuluhan/sosialisasi, transport (bagi
peserta pertemuan, narasumber), uang harian bagi narasumber,
konsumsi rapat, biaya petugas piket/jaga (honor lembur + uang
makan), dan lain-lain.
2. Pelayanan Kesehatan Luar Gedung. Lingkup Pelayanan di luar
gedung mencakup pelayanan kesehatan yang bersifat upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, serta kunjungan
rumah pada peserta JKN dalam penyelenggaraan program JKN,
Contoh belanja: Uang transport, uang harian petugas dalam
kunjungan rumah, konsumsi penyuluhan/sosialisasi, transport
dan honor narasumber pada penyuluhan/sosialisasi dan lain-lain.
3. Operasional dan Pemeliharaan Kendaraan Puskesmas Keliling
Ruang Lingkup belanja ini adalah untuk operasional dan
pemeliharaan puskesmas keliling (pusling) sehingga pusling selalu
siap dan dalam kondisi prima sehingga optimal dalam pelayanan
kesehatan. Contoh belanja: Bahan Bakar Minyak (BBM),
penggantian oli, penggantian suku cadang pusling, service berkala
dan pemeliharaan kendaraan puskesmas keliling, dan lain-lain.
4. Bahan Cetak atau Alat Tulis Kantor. Lingkup untuk kegiatan ini
mencakup kebutuhan akan cetakan dan alat tulis kantor yang
diperlukan FKTP Milik Pemerintah Daerah dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat Contoh belanja: Cetak
family folder, belanja alat tulis kantor, computer supplies, tinta
printer, cetak leaflet, brosur, poster, dan lain-lain.
5. Administrasi, Koordinasi Program dan Sistem Informasi. Ruang
Lingkup belanja ini adalah untuk kegiatan administrasi,
koordinasi program dan pelaksanaan sistem informasi dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan serta Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN). Contoh belanja: Transport, uang harian, honor
panitia pengadaan dan penerima barang, konsumsi, meterai,
perangko, hardware dan software sistem informasi (komputer,
laptop), mouse, printer, langganan internet, LCD, dan lain-lain.
6. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan. Ruang
Lingkup belanja ini adalah dalam rangka meningkatkan
kemampuan/peningkatan kapasitas SDM petugas di FKTP milik
pemerintah daerah. Contoh belanja: Transport, uang harian, biaya
penginapan, biaya paket pelatihan/kursus, honor narasumber,
konsumsi, dan lain-lain.
7. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Ruang Lingkup belanja ini
adalah untuk pemeliharaan sarana dan prasarana FKTP milik
pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
lebih baik pada masyarakat termasuk peserta JKN. Contoh
belanja: Belanja penggantian kunci pintu, engsel pintu, bohlam
lampu, pengecetan FKTP, perbaikan saluran air/wastafel, biaya
tukang, penggantian pintu dan jendela yang rusak, pemeliharaan
AC, perbaikan dan pengecatan pagar FKTP, service alat
kesehatan, dan lain-lain.
8. Belanja Modal terdiri dari Pengadaan Sarana dan Prasarana yang
Berkaitan Langsung Dengan Pelayanan Kesehatan. Ruang
Lingkup belanja ini adalah untuk penyediaan sarana dan
prasarana di FKTP milik pemerintah daerah yang berkaitan
langsung maupun tidak langsung dengan pelayanan kesehatan di
FKTP milik pemerintah daerah. Contoh belanja: Belanja kursi
tunggu pasien, lemari obat, toilet, gorden, linen, lemari arsip, meja
kerja petugas, AC, genset, pembuatan papan nama, pembuatan
billboard, pembuatan pagar FKTP, dan lain lain.
8. PENERIMA MANFAAT
1. Jasa Pelayanan
Penerima jasa pelayanan di UPTD Puskesmas Sampolawa sebanyak .... orang
2. Masyarakat
3. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebanyak . . . orang tenaga
kesehatan
9. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaan pembagian jasa pelayanan JKN UPTD Puskesmas
Sampolawa berdasarkan Peraturan Bupati Buton Selatan No. . . . Tahun 2017
tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan Non Kapitasi
Program JKN di FKTP Milik Pemerintah Kabupaten Buton Selatan
Tahap dan waktu pelaksanaan
2. Pembayaran Kapitasi dan klaim BPJS dibayarkan ke UPTD Puskesmas
Sampolawa melalui rekening yang telah ditunjuk oleh Bupati dan merupakan
bagian dari rekening kas daerah yang meliputi :
 Puskesmas memferivikasi ke dinas dalam bentuk SPJ Jasa Pelayanan
BPJS dan operasional lainya
 Puskesmas Membuat SP3B
 SP3B Naik ke Kasubag Keuangan
 SP3B dibawa ke DPPKA
 DPPKA Mengeluarkan SP2B
 Bank untuk pencairan
 Pegawai mendapatkan Jasa Sesuai dengan SPJ
 Laporan Pelaksanaan Kegiatan

10. TAHAPAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Belanja Jasa
Dilaksanakan 1 tahun, mulai Januari sampai dengan Desember 2017
2. BelanjaOperasional (Bahan Cetak dan ATK)
Dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2017
3. Belanja Obat-obatan dan Bahan Habis Pakai Kesehatan
Dilaksanakan pada bulan Juni dan September 2017
4. Belanja alat Kesehatan
Dilaksanakan pada bulan Desember 2017
5. BelanjapeningkatanKapasitasSumberDayamanusia
Dilaksanakanpadabulan November 2016
6. Belanja sarana dan Prasarana
DilaksanakanpadabulanOktobersampaidenganDesember 2016

11. KURUN WAKTU YANG DIPERLUKAN


Waktu Pencapaian Keluaran untuk menghasilkan Dokumen JKN adalah 1 Tahun
Anggaran dari sejak bulan Januari 2017 sampai dengan Bulan Desember 2017.

12. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Perkiraan total biaya untuk pelaksanaan kegiatan perencanaan JKN melalui DIPA
Satuan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan sebesar Rp 705.693.120
sebagaimana Alokasi Kegiatan dan Anggaran terlampir.

Kepala UPTD Puskesmas Sampolawa

ZULKIFLI ILIMI, SKM


Nip.19870404 201001 2 021

Anda mungkin juga menyukai