NIM : N520184094
1. IDENTITA PASIEN
Inisial Klien : Ny I
2. PENGKAJIAN
DS: Klien mengatakan sesak nafas sejak tadi sore, batuk berdahak tidak
produktif,memiliki riwayat Asma,kambuh jika terpapar udara dingin
dan kelelahan
DO:
Hasil pemeriksaan fisik paru-paru
Inspeksi Frekuensi napas klien 30 kali/ menit; reguler;
dyspnea,
ada gerakan otot bantu pernapasan saat klien
bernapas cuping hidung
pengembangan dinding dada tidak maksimal.
Palpasi Ekspansi paru kanan dan kiri sama
Perkusi Terdengar sono
Auskultasi Terdengar suara wheezing
Diagnosa keperawatan: Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
Bronchospasme
3. TINDAKAN
Tindakan keperawatan yang dilakukan
Melakukan nebulizer dengan pemberian obat bronkodilator flexotide 0.5
mg dan flamicort 0,5 mg dengan nebulizer
Prinsip-prinsip tindakan
Nebulizer merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih
karena bukanlah tidakan invasif. Prinsip-prinsip pelaksanaan nebulizer,
seperti menyiapkan alat-alat dan bahan (mesin nebulizer dan masker,
obat), klien diposisikan fowler/duduk. Suara nafas, denyut nadi, status
respirasi, dan saturasi oksigen diukur sebelum dan sesudah tindakan.
Ajarkan klien cara menghirup yang benar.
Evaluasi diri
Dalam mempersiapkan alat-alat sampai melakukan nebulizer, akan
lebih baik jika cuci tangan terlebih dahulu. Membersihkan masker
oksigen dengan kapas alkohol, membuang sisa obat dan
membersihkan wadah dalam nebulizer dengan air hangat dan sabun.
Suara nafas, denyut nadi, status respirasi, dan saturasi oksigen diukur
sebelum dan sesudah tindakan
4. ANALISIS
Dasar pemikiran
Secara umum pengertian Asma adalah suatu keadaan dimana
saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan sehingga terjadi
gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat reversibel, akan
ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan
penyempitan jalan nafas. Hasil akhir dari semua itu adalah
penyempitan rongga saluran napas. Akibatnya menjadi sesak napas,
batuk keras bila paru mulai berusaha untuk membersihkan diri, keluar
dahak yang kental bersama batuk, terdengar suara napas yang berbunyi
yang timbul apabila udara dipaksakan melalui saluran napas yang sempit.
Suara napas tersebut dapat sampai terdengar keras terutama saat
mengeluarkan napas.
Serangan asma bronkial ini dapat berlangsung dari beberapa jam
sampai berhari-hari dengan gejala klinik yang bervariasi dari yang ringan
(merasa berat di dada, batuk-batuk) dan masih dapat bekerja ringan yang
akhirnya dapat hilang sendiri tanpa diobati.
Gejala yang berat dapat berupa napas sangat sesak, otot-otot daerah dada
berkontraksi sehingga sela-sela iganya menjadi cekung, berkeringat
banyak seperti orang yang bekerja keras, kesulitan berbicara karena
tenaga hanya untuk berusaha bernapas, posisi duduk lebih melegakan
napas daripada tidur meskipun dengan bantal yang tinggi, bila hal ini
berlangsung lama maka akan timbul komplikasi yang serius.
Yang paling ditakutkan adalah bila proses pertukaran gas O2 dan
CO2 pada alveolus terganggu suplainya untuk organ tubuh yang vital
(tertutama otak) yang sangat sensitif untuk hal ini, akibatnya adalah:
muka menjadi pucat, telapak tangan dan kaki menjadi dingin, bibir dan
jari kuku kebiruan, gelisah dan kesadaran menurun sehingga perlu
penanganan cepat terkait airways pasien dengan asma salah satunya
dengan membebaskan jalan nafas dengan pemberian obat
bronkodilator yang diberikan secara inhalasi.
Tim Editor. 2011. Nursing : Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta : Indeks
Jakarta.
Tim editor. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Alih bahasa, Andry Hartono.
Jakarta : EGC.
Grace, Pierce A., Borley, Neil R. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. – Ed. 3 -. Jakarta:
Erlangga.
Asih, Niluh Gede Yasmin. 2008. Keperawatan Medikal Bedah : klien dengan
Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Pernafasan.Jakarta : Salemba Medika.