PENDAHULUAN
A. Karakteristik Sasaran
1. Usia 3 – 6 tahun
2. Jumlah Peserta: 2 – 4 anak dan didampingi orang tua
3. Keadaan umum anak mulai membaik
4. Klien ( anak ) dapat duduk
5. Peserta kooperatif
B. Analisa Kasus
Berdasarkan hasil pengamatan selama praktek klinik beberapa anak merasa takut jika
didekati oleh perawat. Dampak hospitalisasi pada masa prasekolah yaitu sering
menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap
petugas kesehatan, anak sering merasa cemas, ketakutan, tidak yakin, kurang percaya
diri, atau merasa tidak cukup terlindungi dan merasa tidak aman.
METODOLOGI BERMAIN
B. Tujuan Permainan
Tujuan bermain pada anak yaitu memberikan kesenangan maupun mengembangkan
imajinsi anak. Sebagai suatu aktifitas yang memberikan stimulus dalam kemampuan
keterampilan, kognitif, dan afektif sehingga anak akan selau mengenal dunia, maupun
mengembangkan kematangan fisik, emosional, dan mental sehingga akan membuat
anak tumbuh menjadi anak yang kreatif, cerdas dan penuh inovatif.
D. Jenis Permainan
Kegiatan yang akan dilakukan oleh anak adalah membongkar pasang kepingan puzzle
berdasarkan pasangannya.
E. Alat Bermain
Puzzle ( bongkar pasang )
F. Proses Bermain
1. Stimulasi Sosial
Anak bermain bersama teman – temannya, tetapi tidak ada tujuan.
2. Stimulasi Ketrampilan
Mengetahui kemampuan ketrampilan yang ada pada anak sehingga dapat
mengetahui bakat anak.
3. Stimulasi Kerjasama
Anak mampu bekerjasama dalam permainan
G. Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu / 23 Januari 2019
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : Ruang Cempaka RSUD RAA SOEWONDO PATI
J. Pengorganisasian
Jumlah leader 1 orang, co leader 2 orang, fasilitator 2 orang, 2 orang observer dan 4
pendamping dengan susunan sebagai berikut:
Leader : Agus Prayitno, S.Kep
Co Leader : 1.Endang Mujiati, S.Kep
2.Tatik, S.Kep
Observer : 1.Dwi Sulistianingsih, S.Kep
2.Siti Nurkanah, S.Kep
Fasilitator : 1.Sri Susanti, S.Kep
2.Wiwin Maryani, S.Kep
Pendamping : 1.Siti Nuryati I, S.kep
2.Dewi Larasati, S.Kep
3.Dini Purwanti, S.kep
4.Yusminah, S.Kep
Dokumentasi : Agus Suparjo, S.Kep
Konsumsi : 1.Sri Astutik, S.Kep
2.Dwi Rini Handayani, S.Kep
Pembagian tugas :
1. Leader
a. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannyaSr
b. Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
c. Koordinator, yaitu mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan
2. Co Leader
a. Mengidentifikasi issue penting dalam proses
b. Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader
c. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada sesion atau kelompok yang
akan datang
d. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya
3. Observer
a. Mengamati keamanan jalannya kegiatan play therapy
b. Memperhatikan tingkah laku peserta selama kegiatan
c. Memperhatikan ketepatan waktu jalannya kegiatan play therapy
d. Menilai performa dari setiap tim terapis dalam memberikan terapi
4. Fasilitator
a. Mempertahankan kehadiran peserta
b. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun
dari dalam kelompok
Setting Tempat :
= anak
= pendamping
= fasilitator
= leader
=co leader
= observer
Susunan Kegiatan :
K. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi proses yang diharapkan
a. Terapi dapat berjalan dengan lancar
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar
puzzle yang telah disusun
b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c. Anak merasa senang
d. Anak tidak takut lagi dengan perawat
e. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
f. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain
BAB IV
PELAKSANAAN
Terapi bermain dengan jenis pemainan menggambar dilaksnakan
selama 30 menit, dari pukul 10.30 – 11.00 WIB. Sebelum memulai permainan,
pelaksana telah mempersiapkan tempat dan alat di dekat bed anak. Pelaksana juga
melibatkan orang tua agar dukungan keluarga tetap dipertahankan. Setelah pelaksana
mempersiapkan alat dan tempat, kemudian pelaksana menjelaskan tujuan dan
maksud dilaksanakannya terapi bermain kepada An.M, An. M.F dan orang tua.
Dalam tahap pelaksanaan, mahasiswa menyerahkan sepenuhnya An. M
dan An. M.F untuk memasang puzzle, memotivasi anak dan orang tua untuk saling
berinteraksi. Pelaksana juga memperhatikan respon anak saat bermain. Respon anak
saat bermain merasa sangat senang, tidak memikirkan tentang penyakitnya. Dalam
memasang puzzle An. M sangat antusias dan senang karena sudah diperbolehkan
pulang oleh dokter dan dampak hospitalisasi An. M sudah teratasi, sedangkan An.
M.F kurang antusias karena dampak hospitalisasi, An. M.F cenderung diam dan
kurang begitu akrab dengan mahasiswa. Kedua anak tersebut berhasil bongkar pasang
puzzle sebanyak 3 kali.
Fase terminasi, mahasiswa memberikan penghargaan/reinforcement kepada
anak dan orang tua. Kemudian mengevaluasi perasaan setelah bermain. Kegiatan
terapi bermain berakhir pukul 11.00 WIB . Tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan
kegiatan ini. Anak tidak kelelahan mengikuti terapi bermain selama 20 menit.
Orangtua juga terlibat aktif dalam mendampingi anak saat bermain.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
DI RUANG CEMPAKA
RSUD RAA SOEWONDO PATI
DISUSUN OLEH :
1. AGUS PRAYITNO
2. AGUS SUPARJO
3. DEWI LARASATI
4. DINI PURWANTI
5. DWI RINI HANDAYANI
6. DWI SULISTIANINGSIH
7. ENDANG MUJIATI
8. SITI NURKANAH
9. SITI NURYATI INDRASARI
10.SRI ASTUTIK
11.SRI SUSANTI
12.TATIK
13.WIWIN MARYANI
14.YUSMINAH
2019
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian. 2013. Tumbuh kembang dan Terapi Bermain Pada Anak.
Jakarta. Salemba Medika
Yudiernawati, Atty. 2009. Peran Bermain Dalam Perkembangan Psikososial
Anak. Malang. Politeknik Kesehatan Malang.