KONSEP OBSTETRI
DAN GINEKOLOGI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun oleh:
KELOMPOK 2 :
1. DWI ANITASARI
2. DWI HARNINGSIH
3. DWI NUGROHOWATI
4. EKO SETYAWAN
5. ENDANG SUSILOWATI
6. ENDANG WINDRAYATI
7. ENDANG MUJIATI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
C. Anatomi Fisiologi Reproduksi Laki-laki
D. Proses Konsepsi
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “KONSEP OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI “ yang mana makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Maternitas.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dan memberikan saran.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kata ginekologi sendiri berasal dari gyno/gynaikos = perempuan dan logos = ilmu, ilmu
tentang perempuan. Perdefenisi berarti ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
organ (reproduksi) wanita diluar kehamilan. Bidang ginekologi termasuk didalamnya:
kelainan bawaan, infeksi, tumor, kelainan haid, infertilitas dan lain-lain sebagainya.
Ginekologi adalah ilmu penyakit kandungan, ilmu kelamin wanita. (sumber : Achmad,
Maulana, dkk. 2003. Kamus Ilmiah Populer. Cetakan Pertama. Jakarta: Absolut.)
Ginekologi adalah dokumen bagian dari ilmu kedokteran yang berkenaan dengn fungsi-
fungsi dan penyakit yang khas pada wanita. (sumber : Poerwadarminta, W.J.S. 1987.
Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.) Ginekologi adalah cabang ilmu
kedokteran yang mengobati penyakit saluran kelamin pada wanita. (sumber: Tim
Penrjemah EGC. 1994. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 26. Jakarta: EGC ) sedangkan
Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-
hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya (Oxford English Dictionary, 1933).
Obstetri terutama membahas tentang fenomena dan penatalaksanaan kehamilan,
persalinan puerperium baik pada keadaan normal maupun abnormal. Nama lain obstetri
adalah mid wifery.
2.TUJUAN
Untuk mengetahui konsep Ginekologi dan obstetri
1
i
BAB II
PEMBAHASAN
A.DEFENISI
Obestri
Kata “obstetri” atau “obstetrix” dalam bahasa Latin rupanya ada hubungannya dengan kata
“obstare”, yang berarti berdiri di sampingnya (maksudnya adalah mendampingi), dalam hal ini di
samping wanita yang sedang bersalin. Pendapat lain mengatakan bahwa kata aslinya adalah
“adstetrix” yang berarti membantu seseorang yang sedang bersalin.
Menurut Kamus Kebidanan oleh Denise Tiran, Obstetri adalah cabang ilmu kedokteran yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. Ilmu Obstetri atau yang lebih awam dikenal
dengan Ilmu Kebidanan adalah bagian dari ilmu kedokteran yang khusus mempelajari segala
persoalan yang bersangkutan dengan kelahiran bayi. Dengan demikian dapat dikatan bahwa yang
menjadi objek ilmu ini adalah kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan.
Ginekologi
Sedangkan Ginekologi secara harfiah berarti ilmu mengenai wanita. Ginekologi berasal dari kata
Gynaecology, merupakan merupakan cabang ilmu kedokteran yang membahas dan menangani
tentang penyakit pada sistem reproduksi (traktus genitalis) wanita. Ada beberapa negara
memisahkan kedua cabang ilmu obstetri dan ginekologi menjadi spesialis yang berbeda namun
sebagian besar dokter kandungan juga merupakan dokter kebidanan.
secara gampang, Ilmu Obstetri atau Ilmu Kebidanan dalam bahasa Inggris disebut dengan
maternity care.Menurut definisi WHO, tujuan maternity care ialah “menjamin agar setiap wanita
hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-
sempurnanya agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat
merawat bayinya dengan baik.”
ii
Vagina adalah muskula membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan rahim dengan bagian
luar. Panjang vagina sekitar 8-10 cm, yang terletak antara kandung kemih dan rektum dengan
dinding yang berlipat-lipat. Bagian-bagian vagina adalah lapisan terluarnya terdapat selaput
lendir, lapisan tengah tersusun dari otot-otot, dan lapisan dalam merupakan jaringan ikat yang
berserat.
Otot vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (otot anus/dubur),
sehingga otot tersebut dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak memiliki kelenjar yang bisa
menghasilkan cairan, akan tetapi asal cairan tersebut terdapat di rahim.
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga berbentuk mirip buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan disusun
dari lapisan0-lapisan otot. Ruam pada rahim (uterus) berbentuk segitiga yang pada bagian atasnya
lebih lebar. Fungsi Uterus (Rahim) adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Otot
uterus (rahim) bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan dapat menjaga janin ketika proses
kehamilan selama 9 bulan.
Di bagian uterus terdapat Endometrium (dinding rahim) yang terdiri atas sel-sel epitel dan sebagai
pembatas uterus. Lapisan endometrium dapat menebal di saat ovulasi dan meluruh disaat
menstruasi. Uterus (rahim) dapat mempertahankan posisinya karena disangga oleh ligamentum
jaringan ikat. Bagian-bagian uterus (rahim) adalah sebagai berikut...
Disaat persalinan, rahim merupakan jalan lahir karena ototnya mampu mendorong janin untuk
keluar, serta otot uterus dapat menutupis pembuluh darah dalam mencegah terjadinya perdarahan
pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim kembali ke dalam bentuk semula dalam jangka
waktu sekitar 6 minggu.
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubunkan uterus (rahim) dengan indung telur
(ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) biasa disebut dengan saluran telur karena berbentuk mirip
saluran. Tubah fallopi (oviduk) berjumlah dua buah dengan ukuran panjang sekitar 8-20 cm.
Bagian-Bagian Tuba Fallopi (Oviduk) - Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri dari 4 bagian antara lain
sebagai berikut...
Infundibulum, yaitu bagian yang berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan
memiliki fimbriae. Fungsi fimbriae adalah untuk menangkap ovum
Pars ampularis, ialah bagian yang sedikit lebar sebagai tempat bertemunya ovum dengan
sperma (fertilisasi/pembuahan).
Pars ismika, adalah bagian tengah tuba yang sempit
Pars interstitialis, ialah bagian tuba yang terletak di dekat uterus.
d. Klitoris
Klitoris adalah organ yang bersifat erektil yang sangat sentitif akan rangsangan saat berhubungan
seks. Klitoris terdiri dengan jumlah pembuluh darah yang banyak dan terletak di ujung saraf
padanya, oleh karena itu organ yang sifatnya sensitif dan erektifl. Klitoris analog dengan penis
(alat reproduksi pria).
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga kemaluan yang dibatasi oleh labia minora di bagian sisi kiri dan kanan,
dibatasi dengan klitoris di bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora di bagian
belakang bawahnya. Vestibulum, tempat bermuaranya uretra (saluran kencing), dan bermuara
vagina (liang senggama).
Setiap dua lubang saluran kelenjar Bartholini dan skene (kelenjar ini mengeluarkan cairan yang
mirip lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan dalam masuknya penis).
vi
Alat Reproduksi Pria adalah Organ – Organ pada pria yang berperan dalam sistem
reproduksi dengan tujuan berkembangbiak atau memperbanyak keturunan. Agar mampu
menjalankan prosesnya dengan baik, maka keadaan fungsi dan struktur alat kelamin ini harus
dalam keadaan normal. Secara Garis besar, Alat Kelamin Pria dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu :
Glan Penis, bagian kepala yang apabila telah dikhitan tidak dilapisi kulit
Batang (corpus) Penis
Pangkal Penis
b. Skrotum
vii
Skrotum adalah suatu kantung pembungkus testis. Kantung ini terdiri dari lapisan subkutan, otot
polos, serta lapisan kulit. Kulit pada skrotum memiliki lipatan-lipatan. Hal ini menjadikan
skrotum bisa mengendur menjauhi tubuh saat cuaca panas, serta mengerut mendekati tubuh saat
suhu rendah (dingin). Fungsinya yakni untuk mempertahankan suhu testis agar stabil sehingga
spermatogenesis tetap terjadi.
a.Testis
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum. Testis
berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
hormon seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan organ berugae
(memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap
berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke arah tubuh,
sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
viii
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat pintalan-
pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut lobulus testis, satu
testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang terletak di
dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis berfungsi dalam
pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma
tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun setelah epididimis
menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun belum sempurna.
Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju
vesikula seminalis.
d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ – organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk menghasilkan
cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma tetap hidup dengan cara
menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa. Dalam bahasa sehari – hari cairan ini kita kenal
dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama semen. Dalam 1 ml air
mani, terdapat sekitar 60 – 100 juta sel sperma. Normalnya semen memiliki pH 7,2 dengan volume
3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning – kuningan serta sedikit kental. Berikut adalah
organ yang termasuk ke dalam kelenjar kelamin :
Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung
berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang sekitar 5
– 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat basa y (pH 7,3)
mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan prostaglandin.
Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume semen. Vesikula
ix
Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk
saluran ejakulasi.
Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi untuk
mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan ini
disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh
volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula seminalis
dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan yang disekresikan organ
ini terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga antikoagulan.
Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi
untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar ini
terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar Bulbouretra ini
keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut mazi yang merupakan najis dan
cara mensucikannya sama seperti mencucui kencing.
FSH – Hormon FSH (Follicle stimulating hormone) merupakan hormone yang dihasilkan
oleh kelenjar hiposisis anterior yang berada di otak. Hormone ini berperan memicu sel
sertoli untuk membentuk Anrogen Bound Protein atau ABP. Selanjutnya, reseptor ABP ini
akan berikatan dengan testosterone dan masuk ke dalam tubulus seminiferus dan berperan
memelihara spermatogenesis.
LH – Luteinizing Hormone atau LH juga berasal dari kelenjar hipofisis anterior. Fungsinya
pada sistem reproduksi yakni untuk merangsang sel-sel leydig untuk menghasilakna
hormone testosteron
Testosteron – Seperti dijelaskan di atas, hormon testosteron dihasilkan oleh sel-sel
interstitial atau sel leydig yang berada di antara tubulus seminiferus. Hormon ini memiliki
beberapa fungsi penting diantaranya menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan
saluran-saluran reproduksi pria, menampakkan dan memelihara sifat-sifat seks sekunder
pria, membangkitkan nafsu birahi, serta memberikan kemampuan untuk bersetubuh.
x
D.PROSES KONSEPSI
PROSES KONSEPSI
Untuk mempelajari proses konsepsi , sebaiknya terlebih dahulu memahami ovum dan sperma
OVUM
SPERMA
FERTILISASI : Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa.Bagaimana
proses terjadinya fertilisasi?
xi
1. Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi
(saluran oviduk).
2. Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat
membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.
3. Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya.
4. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk).
5. Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi.
6. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat berenang
dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur.
7. Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan
arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan.
8. Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang
pergerakan dinding rahim
9. Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta.
10. Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan
terserap oleh tubuh.
11. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel
telur.
12. Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama
hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur.
13. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur.
14. Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan
tertinggal.
xii
Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom
sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom
kelamin ( 44A XX or 44 AXY)
Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia. Untuk
mengetahui lebih jelas tentang proses fertilisasi.
Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan
langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat,
delapan dan seterusnya.
xiii
Pembelahan sel diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju
uterus.
Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke arah
rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus).
Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah.
Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya.
Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama perjalanan zigot
sampai dapat tertanam di dalam rahim.
Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam di dalam
dinding rahim.
Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi
terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi.
Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.
Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan
pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena janin tersebut akan dapat
memecahkan saluran tuba falopi.
Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya.
Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi blastula, selanjutnya
blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya di rahim zigot yang aktif membelah
akan mengebor lapisan lendir rahim dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan
tesebut. Proses pengeboran ini dapat terjadi
selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim.
IMPLANTASI :
1. Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi.
2. Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan rahim.
3. Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan progesteron
mengatur agar menstruasi tidak terjadi.
4. Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan gastrula, kemudian
terjadi Defrensialisasi dan Specialisasi menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang
menjadi janin di dalam rahim.
xiv
5. Proses perkembangan embrio terlihat fase yang terjadi meliputi fase morula, blastula,gastrula, dan
embriogenesis.
6. Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim merupakan masa kritis,
artinya kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat fatal.(Aborsi)
7. Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut.
8. Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding rahim, janin tersebut Selanjutnya
akan dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan dinding rahim.
xv
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati penyakit saluran kelamin pada
wanita. (sumber: Tim Penrjemah EGC. 1994. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 26. Jakarta:
EGC ) sedangkan Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan
persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya (Oxford English Dictionary,
1933). Obstetri terutama membahas tentang fenomena dan penatalaksanaan kehamilan,
persalinan puerperium baik pada keadaan normal maupun abnormal. Nama lain obstetri
adalah mid wifery. Sedangkan Ginekologi berasal dari kata Gynaecology yang secara harfiah
berarti "ilmu mengenai wanita" atau science of woman yaitu cabang ilmu kedokteran yang
khusus mempelajari dan menangani penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim,
vagina dan ovarium).
B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat saya harapkan.
xvi
DAFTAR PUSTAKA