Anda di halaman 1dari 2

Analisis Data

Praktikum kali ini membahas tentang kromosom raksasa (Giant Chromosome) yang
terdapat pada kelenjar ludah dari lalat buah Drosophila melanogaster. Kelenjar ludah ini
berwarna bening dengan bentuk yang menyerupai ginjal. Melalui penggunaan lalat buah
Drosophila melanogaster instar ke-3, dapat ketehui bahwa dalam kelenjar ludah larva ini
mengandung kromosom raksasa yang dapat yang dapat ditemukan dan berdasarkan tinjauan
literasi yang terpercaya menyebutkan bahwa dalam dalam kromosom raksasa terdapat
Chromonemata, interband, mRNA, cromosompuff, dan darkband (Zhimulev, dkk., 2004).

Pembahasan

Praktikum pada minggu ini merupakan praktikum yang melakukan pengamatan terhadap
kromosom raksasa (Giant Chromosome) yang terdapat pada kelenjar ludah lalat buah Drosophila
melanogaster. Kelenjar ludah yang digunakan pada pengamatan kali ini adalah kelenjar ludah
yang terdapat pada larva instar ke-3 yang biasanya merupakan larva dengan ciri berwarna putih
dan sudah mampu bergerak-gerak. Penggunaan lalat buah Drosophila melanogaster ini didasari
dengan sebuah fakta bahwa subjek ini adalah subjek yang mampu berkembangbiak dengan
cepat, siklus hidup yang cepat, memiliki sedikit kromosom, memiliki ukuran genom yang kecil,
serta memiliki kromosom raksasa pada kelenjar ludahnya (Hartwell, dkk., 2011). Sehingga akan
membuat pengamatan berjalan dengan efektif dan efisien jika dibandingkan dengan
menggunakan subjek yang lain.

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada kromosome raksasa memiliki
beberapa struktu yang meliputi Chromonemata, interband, mRNA, cromosompuff, dan darkband.
Chromonemata merupakan bagian dari kromosome raksasa yang berfungsi untuk membawa gen
dari kromosom, meskipun didalam Chromonemata tersebut juga akan terdapat bagian non-genik
yang difungsikan untuk mempertahankan integritasnya. Kemudian pada interband atau
eukromatin yang merupakan bagian yang tidak mengalami kondensasi sehingga memiliki warna
yang terang, eukromatin ini adalah bagian yang banyak mengandung gen-gen yang aktif dan
hamper mengandung semua gen yang ditranskripsikan sehingga menjadi bagian yang aktif dalam
melakukan replikasi. Sementara itu pada bagian darkband yang merupakan heterokromatid yang
berwana gelap karena adanya DNA yang memapat (terpadatkan), dimana heterokromatin ini
adalah bagian yang tidak aktif dalam bertrankripsi. (Klug, 2012). Kemudian pada bagian
cromosompuff yang merupakan bagian dari kromosome raksasa (kromosom politen) yang tidak
menggulung.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan kajian literasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa letak kromosome raksasa (kromosome politen) adalah pada kelenjar ludah lalat buah
Drosophila melanogaster pada bagian kepalanya dengan warna transparan dan bentuk
menyerupai ginjal. Dimana kromososm jenis ini tersusun atas Chromonemata, interband, mRNA,
cromosompuff, dan darkband. Kromososm raksasa ini memiliki ukuran dan struktus kromosome
yang sangat jelas berbeda dengan kromosome biasanya.

Daftar Rujukan

Hartwell LH, Hood L, Godlberg ML, Reynolds AE, dan Silver LM. 2011. Genetics, Fourth
Edition. McGraw Hill.

Klug, W.S et al. 2012 . Concepts of geneticsTenth Edition.California: Pearson Education, Inc

Zhimulev, I. F., Belyaeva, E. S., Semeshin, V. F., Koryakov, D. E., Demakov, S. A., Demakova,
O. V., … Andreyeva, E. N. 2004. Polytene Chromosomes: 70 Years of Genetic Research.
International Review of Cytology, 203–275. doi:10.1016/s0074-7696(04)41004-3.

Anda mungkin juga menyukai