Gusria Winingsih
C6
102012397
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
gusriawiningsih94@gmail.com
Pendahuluan
fisik, mental, sosial, dan bukan hanya bebas dari penyakit yang berkaitan dengan sistem
reproduksi dan fungsinya. Kesehatan reproduksi bukan hanya membahas masalah kehamilan
atau persalinan, tetapi mencakup seluruh siklus kehidupan wanita yang salah satunya adalah
masa menopause, yaitu suatu masa yang dimulai pada akhir masa reproduksi dan berakhir
pada masa senium (lanjut usia), yaitu pada usia 40-65 tahun. Pada usia ini akan banyak
muncul masalah kesehatan karena masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan
peningkatan usia.
Perkembangan dan fungsi seksual wanita secara normal dipengaruhi oleh sistem poros
(GnRH) yang akan merangsang kelenjar hipofisis untuk menghasilkan follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua hormon FSH dan LH ini yang akan
mempersiapkan sel telur pada wanita. FSH dan LH akan meningkat secara bertahap setelah
masa haid dan merangsang ovarium untuk menghasilkan beberapa follicle (kantong telur).
Dari beberapa kantong telur tersebut hanya satu yang matang dan menghasilkan sel telur
yang siap dibuahi. Sel telur dikeluarkan dari ovarium (disebut ovulasi) dan ditangkap oleh
fimbria (organ berbentuk seperti jari-jari tangan di ujung saluran telur) yang memasukkan sel
telur ke tuba fallopii (saluran telur). Apabila sel telur dibuahi oleh spermatozoa maka akan
terjadi kehamilan tetapi bila tidak, akan terjadi haid lagi. Begitu seterusnya sampai mendekati
Skenario Kasus
Seorang perempuan berusia 50 tahun, sudah mempunyai empat orang anak. Seama ini
tidak ada keluhan mengenai alat kandungannya. Tapi sejak dua bulan yang lalu haidnya tidak
teratur, perdarahan baru berhenti beberapa hari kemudian keluar lagi. Perdarahannya kadang
banyak dan terkadang juga sedikit, perut tidak sakit. Keadaan umum baik, compos mentis,
servix normal, keluar darah dari osteum uteri. hCG urun (-). USG : uterus anteflexi, ukuran
Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang wanita sebelum
mencapai senium, yang mulai dari akhir masa reproduktif dari kehidupan sampai masa non-
a. Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, keluhan klimakterik sudah
mulai timbul, hormon estrogen masih dibentuk. Bila kadar estrogen menurun maka akan
b. Menopause adalah henti haid yang terakhir yang terjadi dalam masa klimakterium dan
hormon estrogen tidak dibentuk lagi, jadi merupakan satu titik waktu dalam masa tersebut.
atau tanda berhenti. Jadi menopause adalah berhentinya secara definitif menstruasi atau
berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi dihasilkan estrogen, yaitu hormon yang membuat
wanita benar – benar murni wanita. Untuk mengatasi gangguan emosional yang timbul pada saat
seorang wanita memasuki masa menopausenya ataupun untuk bisa mengantisipasi agar bisa
menghindari munculnya gangguan emosional, setiap wanita perlu memahami semua sindrom
a. menoupose dini
Menoupouse prematur yaitu menoupouse yang terjadi sebelum berumur 40
tahun. Diagnosis menoupouse rematur tidak sukar dibuat apabila penghentian haid
sebelum waktunya disertai dengan hot flushes serta peningkatan hormon
gonadothropin. Apabila kedua gejala terakhir ini tidak ada, perlu dilakukan
penyelidikan terhadap sebab-sebab lain dari terganggunya fungsi ovarium .
Faktor yang menyebabkan monoupouse prematur ialah: herediter, gangguan
gizi yang berat, penyakit-penyakit menahun, dan penyakit yang menganggu atau
merusak jaringan ovarium.
b. menopause terlambat
Batas terjadinya menopouse adalah 52 tahun, apabila seorang wanita masih
mendapat haid di usia diatas umur 52 tahun maka itu indikasi yang diperlukan
untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebab-sebab yang dapat dihubungkan dengan
monoupouse terlambat adalah :konstitusional, fibromioma uteri, dan tumor ovarium
yang menghasilkan esterogen.
Diagnosa Banding
Penatalaksanaan
Keluhan ringan diatasi dengan konseling yang baik. Sebaiknya pada keluhan
yang cukup berat, terapi hormonal mungkin dibutuhkan terhadap “hot flushes”,
semburan panas dan banyak berkeringat. Tujuanterapi hormonal ialah mengurangi
keluhan sesegera mungkin dengan dosis sekecil mungkin, dengan masa pengobatan
sesingkat mungkin. Sikap ini diambil karena adanya kecemasan terhadap
kemungkina bahwa esterogen dapat menyebabkan atau mempercepat timbulnya
karsinoma jika diberikan dalam jangka panjang. Disamping itu pemberian esterogen
dosis tinggi dan terlalu lama dapat mengakibatkan perdarahan, sehingga muncul
kesulitan untuk menentukan arah perdarahan disebabkan pengaruh hormon atau
karena timbulnya karsinoma. Pengaruhesterogen terhadap penyakit tromboemboli
perlu juga mendapat perhatian .
Esterogen dapat diberikan dalam bentuk diestil stilbestrol, etinilestrdiol,
estradiol,valeriat, estriol(ovestin), atau estrogen konjugasi (conjugated estrogen).
Esterogen konjugasi dapat diberikan dalam dosis yang cukup tinggi tampa
menimbulkan perdarahan endometrium karena tidak menyebabkan proliferasi
endometrium.
Pemberian esterogen selama 3 minggu, kemudian dihentikan untuk 1 minggu,
dan selanjutnya cara ini diulangi, sampai terapi tidak dibutuhkan lagi. Namun,
beberapa penulis menganjurkan untuk memberikan esterogen dengan kombinasi
dengan progestron secara bersamaan atau berturut-turut atas pertimbangan bahwa
efek hiperplastik esterogen terhadap endometrium dicegah dengan pemberian
progesteron. Dengan demikian, kemungkinan perdarahan yang tidak teratur dapat
dikurangi.
Klimakterium merupakan masa yang bermula dari akhir tahap reroduksi dan
berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita berumr 40-65 tahun. Masa ini
ditandai dengan berbagai macam keluhan endrokinologis (prawirohardjo.2001)
Menopause artinya berhenti haid, terjadi dalam masa klimakterium pada usia
sekitar 50 tahun.
Pascamenopause adalah masa 3 – 5 tahun setelah menopause
Ooforopause adalah saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya.
Klimaterium dan Menopause sebagai bagian dari proses kehidupan memang
tidak dapat dihindari. Menopause dan klimaterim bukanlah suatu penyakit, namun
merupakan tahap yang tidak dapat dihindari pada kehidupan wanita. Beberapa
gangguan yang terjadi pada masa menopause yaitu: gangguan daya ingat, proses
berpikir, gangguan Sensorik dan kognitif, gangguan kesadaran, gangguan Orientasi,
dan gangguan fungsi intelektual.
4.2 Saran
Masa menopause dan klimaterium adalah suatu proses alamiah yang pasti
dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan
emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan
pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik
dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan
pengetahuan tentang masalah menopause.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Kasdu, D. (2003). Kiat sehat dan bahagia di usia menopause. Jakrta: Puspa Swara
2. Mukminah, A., Sungkono, dkk. (2003). Pengetahuan, sikap dan perilaku perempuan
pascamenopause di kota Malang terhadap menopause (studi kualitatif). Majalah Obstetri dan
Ginekologi.27 (1),73
4. Erika. (2004) Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsep diri perempuan pada masa