SISTEM OPORTINISTIK
OLEH :
KELOMPOK : 6
KUPANG
2018/2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Kasih-Nya, Shingga Kami dapat menyelesaikan Makalah
ini sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh pihak Dosen Mata kulia
Doa serta salam semoga tetap tercurah kepada Junjungan Tuhan, segenap
keluarga, para Sahabat yang selalu mendorong kelompok kami dalam penyusunan
Makalah ini.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahannya adalah sebagai
berikut:
1.2.1 Bagaimana identifikasi/ ciri-ciri masalah HIV AIDS ?
1.2.2 Apa definisi dari HIV/AIDS ?
1.2.3 Apa penyebab dan dampak dari HIV/AIDS ?
4
1.2.4 Bagaimana pelayanan Pekerjaan Sosial untuk penderita HIV/AIDS ?
1.2.5 Apa saja potensi dan sistem sumber untuk mengatasi HIV/AIDS ?
1.2.6 Bagaimana rencana pemecahan masalah melalui pendekatan-pendekatan
pemecahan masalah?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.3 Sebab dan Dampak HIV/AIDS
2.3.1 Penyebab HIV/AIDS
7
kesejahteraan warganya akan berkurang hanya untuk mambantu
menangani masalah HIV, yang akan memperlambat laju ekonomi Negara.
8
a. Pekerja sosial memberi informasi ke lembaga di luar Rumah
Sakit.
b. Pekerja sosial memberi nasehat kepada karyawan Rumah Sakit
sehubungan dengan masalah pribadi pasien.
5. Pendidik
a. Pekerja sosial membimbing praktek calon pekerja sosial.
b. Pekerja sosial memberi kuliah dalam kursus perawat.
3. Pelayanan Kuratif
a. Pengobatan dan perawatan ODHA
b. Pencegahan dan pengobatan IMS (Infeksi Menular Seksual)
c. Penyediaan dan Transfusi yang aman
9
d. Mencegah komplikasi dan penularan terhadap keluarga dan teman
sekerjanya
e. Dukungan sosial ekonomi ODHA
4. Pelayanan Rehabilitatif
a. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuan
yang masih ada secara maksimal
b. Penempatan pekerja sesuai kemampuannya
c. Penyuluhan kepada pekerja dan pengusaha untuk menerima penderita
ODHA untuk bekerja seperti pekerja lain
d. Menghilangkan Stigma dan Diskriminasi terhadap pekerja ODHA oleh
rekan kerja dan pengusaha
1. Pencegahan HIV dari ibu ke anak, yaitu ibu yang sudah positif mengidap HIV
dilarang untuk memiliki keturunan.
2. Menghindari hubungan seksual dengan orang yang rawan terjangkit HIV.
Contohnya WTS (wanita tuna susila).
3. Jangan melakukan hubungan seks anogenital.
4. Hindari hubungan seksual diluar nikah.
5. Hindari transfusi darah yang tidak jelas sumber asalnya.
6. Menggunakan alat-alat medis dan non medis yang dapat bersentuhan dengan
cairan tubuh yang steril. Contohnya suntik, jarum tato, alat pencukur rambut
(yang menggunakan pisau atau silet), dll.
Beberapa sistem sumber yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya HIV
adalah:
1. Dokter
2. Perawat
3. Tenaga ahli
4. Pekerja social
5. Keluarga
6. Lingkungan sekitar
10
2.6 Pendekatan-pendekatan untuk Pemecahan Masalah
2.6.1 Pendekatan Sosiologis
a. Pendekatan Agama
Upaya penanggulangan HIV/AIDS melalui sosialisasi penggunaan
kondom kepada pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum hanya akan
memicu tumbuhnya perilaku seks bebas. Sebagai solusi, pemerintah dan
seluruh masyarakat diminta untuk bersama-sama mengupayakan ketahanan
keluarga melalui penguatan nilai-nilai moral dan agama agar bangsa Indonesia
lebih bermoral dan bermartabat.
Cara terbaik untuk mencegah virus mematikan itu menyebar hanyalah
dengan cara memperkuat nilai moral dan agama setiap individu serta keluarga.
Semakin orang yakin akan ajaran agamanya, semakin efektif juga pendekatan
ini dilakukan. Melalui pendekatan agama ini diajarkan bahwa masalah sosial
timbul bila terjadi pelanggaran terhadap norma norma agama.
b. Pendekatan Hukum
Salah satu upaya pemecahan masalah HIV/AIDS dengan pendekatan
hukum yaitu dengan menggunakan strategi nasional. Strategi Nasional ini
merupakan kerangka acuan dan panduan untuk setiap upaya penanggulangan
HIV/AIDS di Indonesia, baik oleh pemerintah, masyarakat LSM, keluarga,
perorangan, universitas dan lembaga-lembaga penelitian, donor dan badan-
badan internasional agar dapat bekerja sama dalam kemitraan yang efektif dan
saling melengkapi dalam lingkup keahlian dan kepedulian masing-masing
berdasarkan Pasal 5 Keputusan Presiden nomor 36 Tahun 1994. Kegiatannya
meliputi pencegahan, pelayanan, pemantauan, pengedalian dan penyuluhan.
c. Pendekatan Jurnalistik
Melalui pendekatan ini masalah HIV/AIDS diuahakan untuk
dikenalkan pada masyarakat mengenai arti, sebab-akibat, serta cara-cara
menghadapinya. Pendekatan ini berperan penting dalam membangkitkan
kesadaran masyarakat akan bahaya HIV/AIDS ini.
Tujuan dari pendekatan jurnalistik ini untuk mensosialisasikan bahaya
dari HIV/AIDS karena jangkauan dari pendekatan ini cukup luas sehingga bisa
menekan situasi panik dari masyarakat yang semula tidak faham akan
permasalahan ini. Juga memperkecil penyebarluasan penyakit HIV/AIDS ini
11
karena sudah disosialisasikan mengenai bahaya yang akan ditimbulkan dan
cara pencegahannya.
d. Pendekatan Seni
Upaya ini dilakukan oleh para pekerja seni dalam rangka membangun
simpati kemanusiaan sehubungan dengan situasi sosial yang bermasalah.
Contohnya, film tentang HIV/AIDS seperti “Mika Malaikatku” yang secara
tidak langsung memperkenalkan kita tentang dampak dari HIV/AIDS.
Pengedukasian melalui cara ini lebih mudah dicerna karena selain bertujuan
untuk mempersempit penyebarluasan HIV/AIDS juga bisa menghibur.
Selain melalui film, juga banyak lagu-lagu yg diciptakan para musisi
dengan lirik yang ringan namun bermakna. Juga iklan-iklan yang banyak
beredar di masyarakat. Karena fokus dari permasalahan ini lebih banyak
kepada generasi muda, maka pendekatan dengan cara seni ini bisa sangat
menolong untuk pencegahan.
a. Pendekatan Ekologi/Lingkungan
Metode ini didasarkan atas konsep dan prinsip ekologi, dalam arti
menelaah masalah HIV/AIDS sebagai hasil interrelasi antara masyarakat
manusia dengan lingkungannya pada suatu ekosistem. Melalui pendekatan
ekologi, pertumbuhan masyarakat manusia di tempat-tempat tertentu, baik di
perkotaan maupun pedesaan dengan segala aspeknya dipelajari dan dikaji
pengaruhnya terhadap lingkungan setempat.
c. Pendekatan Sistem
Pada konsep sistem, benda, gejala, atau peristiwa ditetapkan sebagai
satu keseluruhan dan satu kebulatan yang tidak terpisahkan dari bagian-
bagiannya. Kehidupan sosial manusia atau masyarakat merupakan suatu
12
sistem sebagai hasil interrelasi dan interaksi manusia dengan segala aspek
kehidupannya. Peninjauan dan pendekatan aspek kehidupan sosial manusia
dalam mengkaji masalah sosial dengan pendekatan sistem, tidak dilepaskan
satu sama lain, melainkan ditinjau sebagai satu kebulatan yang tidak terpisah.
d. Pendekatan Interdisipliner/Multidisipliner
Karena subsistem masalah sosial banyak jumlahnya, kita harus
menggunakan disiplin ilmu sosial yang juga lebih dari satu. Pada pendekatan
ini, masalah sosial didekati, dianalisa, dan dikaji dari berbagai disiplin ilmu
sosial secara serentak dalam waktu yang sama. Dalam mengkaji masalah
sosial yang kompleks melalui pendekatan interdisipliner perlu memiliki
kemampuan interdisipliner juga. Kemampuan tersebut baik yang ada dalam
diri kita maupun kerjasama dengan berbagai keahlian dari berbagai bidang
keilmuwan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala
dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penyakit infeksi HIV dan AIDS
hingga kini masih merupakan masalah global karena penderita penyakit ini dari tahun
ke tahun makin meningkat dan sampai saat ini HIV/AIDS belum ada vaksin maupun
obat untuk benar-benar dapat menyembuhkan penyakit ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
15