Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2017
NOVELTY
Disampaikan sebagai bahan diskusi peningkatan mutu penelitian Kandidat
Doktor Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara
Medan, 11 Oktober 2017
Facilitator:
S u m i t r o
AMIK Labuhan Batu
BASIC
SIENCE
Berangkat BANGUNAN
dari disiplin MODEL
ilmu PENELITIAN
ILMU PSIKOLOGI
ILMU SOSIAL
DISIPLIN ILMU AGAMA
PELENGKAP ILMU HUKUM
(Immediate Discipline) ILMU KOMUNIKASI
Dsb
How to Move
Berangkat ILMU
dari disiplin MANAJEMEN
ilmu KEUANGAN
(Parent Discipline)
How to Move
Planning
Recruitment & Selection
Fungsi Organizing
Job Posting
Manajemen
Actuating Competency Development
Pemasaran Product
Bidang Market Entry
Manajemen
Price
Operasional
Promotion
Management Pattern
• Planning:
Pemastian
sasaran
tugas untuk
mencapai
sasaran
• Controlling:
Pemastian
pencapaian
sasaran
Management Pattern
Input Proses Output
• Sumber Daya – • Quality of Planning • Nilai Penjualan
Resources • Quality of Interaction • Volume Penjualan
Pola Pikir • Marketing • Process of • Pertumbuhan
Sistem Asset Relationship Perjualan
Manajemen & • Capability • Kualitas Perencanaan • Kinerja
Pilihan • Relational Jering Perusahaan
Penelitian Asset • Kualitas Implementasi • Kinerja organisasi
• Social Aset strategi • Loyalitas
• Relational • Kualitas pengawasan Karyawan
Capability Penjualan • Sisa Hasil Usaha
• Dan lain lain • Dan lain lain • Dan lain lain
Management Pattern
Input Proses Output
COMPETITIVE
Parent EXPERIENCE
Discipline PORTFOLIO
Manajemen KUALITAS
Pemasaran STRATEGI
PEMASARAN
Model ORIENTASI
PASAR
pendekatan
KINERJA
lintas bidang PEMASARAN
(holistik)
Immediate
Discipline KOHESI TEAM
Manajemen TENAGA
SDM PENJUALAN
Management Pattern
Input Proses Output
Parent
Discipline STEM CELLS/ KUALITAS
Manajemen DEER
Kedokteran
TERAPI
PLACENTA DOKTER
Model
pendekatan
TINGKAT
lintas bidang KESEMBUHA
(holistik) KUALITAS N PASIEN
KOMPETENSI DIAGNOSA
DOKTER
Immediate
Discipline
Manajemen KUALITAS
Pelayanan
PELAYANAN
PENDUKUNG
Management Pattern
Input Proses Output
KUALITAS
Parent INTERNAL
Discipline CONTROL
Ilmu AKURASI
Akunatansi
SISDUR
LEARNING AKUNTANSI
Model ORIENTED
COMPETENC
pendekatan
Y KUALITAS
lintas bidang INFORMASI
(holistik) AKUNTANSI
Management Pattern
Input Proses Output
LOKUS SISTEM
Parent
Discipline KENDALI KONTROL
Ilmu AKUNTANSI AKUNTANSI
Akunatansi
Model
pendekatan PENERIMAAN
TERHADAP
lintas bidang PERILAKU
(holistik) MENYIMPANG
AUDIT
KOMITMEN
PROFESIONAL
Immediate
Discipline AKUNTANSI
Ilmu Psikologi SPIRITUALITAS
Sosial
TEMPAT KERJA
Management Pattern
Input Proses Output
Kualitas
Marketing
Sensing
Process
Management Pattern
Input Proses Output
Kualitas
Marketing Kualitas
Sensing Inovasi
Process
Management Pattern
Road Map
Tentukan Jalanmu
Masalah Penelitian
• Murni • Terapan
• Masalah penelitian bersumber • Masalah penelitian berasal
pada research gap, yang berupa
keterbatasan penelitian dari fenomena bisnis, yang
Perbedaan
Penelitian
sebelumnya yang perlu berupa kesenjangan antara
dikembangkan, hasil penelitian apa yang seharusnya
Murni & sebelumnya yang dinilai belum
Terapan jelas, atau perbedaan hasil-hasil terjadi (das sollen) dan apa
penelitian sebelumnya. Selain yang benar-benar terjadi
bersumber pada research gap (das sein), adanya
sumber masalah penelitian juga
dapat berasal dari theory gap, kesangsian atau keraguan
yang berupa perbedaan antara bisnis, adanya perubahan
teori yang satu dengan teori yang perlu diantisipasi
yang lain atau perbedaan antara
teori dengan kenyataan. dalam bisnis
Go to writing
Tujuan Penelitian
• Murni • Terapan
• Tujuan penelitian untuk • Tujuan penelitian untuk
Perbedaan mengembangkan ilmu memecahkan masalah
Penelitian pengetahuan praktis dimana penelitian
Murni & dilakukan
Terapan
Go to writing
Manfaat Penelitian
• Murni • Terapan
• Lebih menekankan pada • Lebih menekankan pada
manfaat praktis untuk
Perbedaan manfaat teoritis untuk pemecahan masalah praktis
Penelitian pengembangan ilmu dilapangan dibandingkan
Murni & pengetahuan dengan manfaat teoritis
Terapan untuk pengembangan ilmu
dibandingkan manfaat pengetahuan. Manfaat
praktis untuk pemecahan praktis untuk perbaikan-
perbaikan praktek yang
masalah praktis sudah ada atau untuk
dilapangan. Manfaat meningkatkan efesiensi
teoritis dan efektifitas
Go to writing
Tinjauan Teoritis Penelitian
• Murni • Terapan
• Tinjauan teoritis dan • Tinjauan teoritis dan
Perbedaan hasil penelitian hasil penelitian
Penelitian sebelumnya, lebih sebelumnya, lebih
Murni & banyak digunakan untuk banyak digunakan untuk
Terapan
melihat posisi penelitian melihat pemecahan
yang dilakukan masalah pada kasus
dibandingkan dengan permasalahan yang
penelitian sebelumnya memiliki kesamaan
dengan penelitian
Go to writing
Subyek Penelitian
• Murni • Terapan
• Pemilihan subyek penelitian • Pemilihan subyek penelitian
karena alasan kesesuaian karena alasan untuk
Perbedaan subyek dengan konsep yang menyelesaian masalah dimana
akan diujikan, oleh karena itu subyek penelitian berada,
Penelitian sehingga jika penelitian tidak
Murni & jika penelitian tidak dapat dapat dilakukan pada subyek
dilakukan pada subyek yang yang telah ditentukan, maka
Terapan telah ditentukan dapat tidak dapat diganti dengan
digantikan dengan subyek subyek penelitian yang lain
yang lain selama subyek karena masalahnya tidak bisa
penggantinya sesuai dengan ikut dipindahkan, sehingga
konsep yang akan diujikan, subyek penelitian muncul lebih
sehingga subyek penelitian dulu dibandingkan masalah
muncul setelah menemukan penelitian.
masalah penelitian
Go to writing
Bersumber pada hasil penelitian sebelumnya (Research gap)
Adanya perbedaan hasil penelitian
(menjelaskan mengapa berbeda?)
Adanya konsep hubungan yang belum jelas
(menjelaskan alur logika hubungan?)
Adanya keterbatasan penelitian sebelumnya
Sumber (mengembangkan penelitian sebelumnya)
Permasalahan
Pada Disertasi
KONSEP
BARU
Go to writing
Bagaimana
Cara Mencari
Masalah
Penelitian
Fundamental
Go to writing
• Telaah pustaka disusun dengan melakukan telaah kritis
(critical review) terhadap teori dan hasil penelitian
Telaah
Pustaka
sebelumnya serta menjelaskan hubungan logis antar
Untuk variabel, dikaitkan dengan research gap atau teori gap
Doktoral (S3) yang akan dipecahkan, termasuk membahas perbedaan
perpektif dan kontroversi, kelebihan dan kekurangan,
dengan tujuan untuk membangun konsep baru.
Go to writing
• Sebagai penjelas
Fungsi Teori
(Letak: telaah pustaka)
Dalam
Penelitian
• Sebagai prediksi
(Letak: perumusan model dan latar belakang)
• Sebagai kontrol
(Letak: bagian pembahasan)
Go to writing
Langkah
Melakukan
Telaah
Pustaka
Go to writing
• Kesalahan yang sering terjadi:
Kesalahan • Pustaka yang ditelaah terlalu luas
Dalam • Tidak melakukan telaah terhadap variabel yang diteliti.
Melakukan
Telaah • Tidak melakukan telaah, hanya melakukan kutipan saja.
Pustaka • Kesalahan dalam penulisan kutipan.
• Kesalahan dalam penggunaan kata sambung.
Go to writing
Manfaat Hipotesis
• Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
• Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif
dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
Manfaat Hipotesis
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
Hypothesis
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Go to writing
Metode Penelitian
• Berisi penjelasan pendekatan sampai dengan instrument yang digunakan. Pokok-
pokok bahasan yang terkadung dalam metode penelitian mencakup jenis penelitian,
Metode lokasi penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, obyek penelitian, populasi dan
sampel (jika penelitian menggunakan metode sampel), sumber data, teknik
Penelitian & pengumpulan data, definisi konsepsual, definisi operasional, dan instrument
Teknik penelitian yang digunakan
Analisis Data
Teknik Analisis Data
Berisi langkah-langkah dalam melakukan analisis data baik, kualitatif maupun
kuantitatif, untuk menguji hipotesis (jika penelitian menggunakan hipotesis).
Go to writing
• Skripsi
Penulisan skripsi bagi mahasiswa S1 bertujuan untuk memberikan kemampuan
Perbedaan kepada mahasiswa dalam penulisan ilmiah secara baik dan benar.
Skripsi, • Tesis
Thesis & Penulisan tesis yang bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
Disertasi pemecahan masalah secara mendalam.
• Disertasi
Disertasi lebih bertujuan untuk membangun teori/konsep baru.
Perlu di Ingat!!!
INDEPENDENT
STUDY
Komprehensif
Bagaimana mahasiswa S3 menemukan
topik riset yang mengintegrasikan:
• Fenomena empiris
• Menjelaskan secara teoritis
fenomena tersebut
• Menurunkan Hipotesis secara teoritis
dan dapat diuji
secara empiris
NOVELTY
Observation
Foundations of Research
Mengidentifikasi pernyataan teoritis
Pernyataan Mendefinisikan konsep
Teoritis & Menspesifikasikan keterkaitan antar konsep
Mereview Prediksi Menuangkan Penjelasan teoritis
literatur dari Menguji proses eksplanatori melalui formalisasi parsial
dan riset-riset
sebelumnya
Menurunkan Setting Mengatur Jenjang abstraksi
prediksi yang
nantinya akan
diuji secara Mendefinisikan operasional
empiris. Mengkaitkan konsep setting yang spesifik dengan konsep
Hipotesis teoritis
Konsistensi keterkaitan operasional dan uji statistika
Domain harus konsisten antara pernyataan teoritis dan
hipotesis
Article Review
Model Implikasi Perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan
Penelitian Manajerial konsumen kemudian berusaha untuk memenuhinya, bukan
dengan berusaha menipu konsumen agar membeli.
Meskipun orientasi konsumen mahal tetapi dalam jang
OP: Orientasi Pasar
panjang akan menguntuntungkan. Bebera hal yang harus
INO: Inovasi
KS: Kinerja Subyektif dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan konsep
OP: Kinerja Obyektif pemasaran adalah:
Melakukan orientasi pasar untuk mengetahui
kebutuhan dan keinginan konsumen
Melakukan orientasi pesaing untung mengatahui
Hypotesis H1: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan inovasi. lingkungan persaingan
H2: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan kinerja subyektif. Melakukan koordinasi antar bagian dalam organisasi.
H3: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan kinerja obyektif.
H4: Inovasi memmediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja subyektif. Dari sudut pandang akademik penelitian ini memiliki
H5: Inovasi memmediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja obyektif.
Keterbatasan beberapa keterbatasan:
H6: Inovasi berkorelasi posistif dengan kinerja subyektif.
H7: Inovasi berkorelasi posistif dengan kinerja obyektif. Penelitian 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada hotel yang dimiliki
H8: Kinerja subyektif memediasi hubungan antara inovasi dengan kinerja obyektif. oleh global hotelier club, kesimpulan pada hotel lain
Metode H9: Kinerja subyektif memediasi hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja obyektif. hendaknya lebih berhati-hati.
2. Generalisasi pada jenis usaha jasa lainnya hendaknya
Review Hasil
Penelitian
1.Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan inovasi, dengan β = 0,52 dengan p < 0,001.
juga lebih berhati-hati.
3. Karena pengukuran variabel didasarkan pada informasi
2. Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan kinerja subyektif, dengan β = 0,47 dengan p< 0,001.
Sebuah 3. Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan kinerja obyektif, dengan β = 0,17 dengan p<0,05. yang subyektif, maka pengukuran variabel penuh dengan
bias.
4. Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap terhadap kinerja subyektif dengan β = 0,17 dengan p< 0,05,
Artikel dengan keberadaan varaibel inovasi dengan β = 0,15 dengan p<0,05, sehingga kita gagal menyatakan
bahwa inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja subyektif. Namun karena
4. Pengukuran obyektif dengan menggunakan konstruk
merupakan hal yang tidak baik, kecuali kinerja obyektif
koefesien orientasi pasar disisi lebih kecil dari koefesien orientasi pasar pada persamaan kedua. Maka
dapat dinyatakan bahwa secara parsial bahwa inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan memang tidak tersedia.
kinerja subyektif. 1. Perlu dilakukan penelitian-penelitian sejenis untuk tipe-
5. Orientasi pasar tidak berpengaruh terhadap terhadap kinerja obyektif dengan β = 0,08 dengan p> 0,05 Agenda tipe hotel yang lain yang belum tergambarkan.
dengan keberadaan varaibel inovasi dengan β = 0,17 dengan p<0,05, sehingga dapat menyatakan bahwa
inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja obyektif.
Penelitian 2. Masih diperlukannya untuk mendapatkan persepsi
6. Inovasi berpengaruh posistif dengan kinerja subyektif, dengan β = 0,36 dengan p< 0,001 Selanjutnya untuk beberapa responden dari masing-masing
7. Inovasi berpengaruh posistif dengan kinerja obyektif, dengan β = 0,22 dengan p< 0,01 perusahaan.
8. Kinerja subyektif berpengaruh terhadap kinerja obyektif dengan β = 0,36 dengan dengan p< 0,001 dengan 3. Pengukuran orientasi pasar dengan responden manajer
keberadaan varaibel inovasi β = 0,12 dengan p>0,05 (tidak signifikan), sehingga dapat menyatakan kinerja
subyektif merupakan mediator penuh hubungan antara inovasi dan kinerja obyektif.
adalah merupakan hal yang sudah umum, sehingga
9. Kinerja subyektif berpengaruh terhadap kinerja obyektif dengan β = 0,36 dengan p< 0,001 dengan perlu dilakukan penelitian dimana pelanggan dijadikan
keberadaan orientasi pasar dengan β = -0,04 dan pada p>0,05 (tidak signifikan), sehingga dapat responden untuk mengukur orientasi pasar.
menyatakan kinerja subyektif merupakan mediator penuh hubungan antara orientasi pasar dan kinerja 4. Perlu dilakukan penelitian sejenis pada jenis
obyektif.
perusahaan jasa yang lain.
Article Review
PENGEMBANGAN
HYPOTHESIS
Digunakan untuk
membangun hipotesis
Pengembangan
Hypothesis
HIPOTESIS FENOMENA
Pengembangan Konstruk
Variabel laten atau konstruk adalah variabel yang masih belum dapat diukur
1. Melakukan pembentukan item-item
Untuk mendapatkan nama-nama konstruk dan item-item pertanyaan.
Menggunakan hasil-hasil penelitian sebelumnya dan teori yang relevan.
2. Melakukan tes awal atau pretest.
Untuk menyakinkan bahwa item-item pertanyaan awal dapat dimengerti.
Langkah- Belum diuji dengan menggunakan responden sebenarnya.
Langkah Tujuan utama dari pretest adalah untuk menguji validitas isi yang meyakinkan seberapa
Pengembangan
besar item-item di dalam instrumen mewakili konsep yang akan diukur.
Reliabilitas konstruk diukur berdasarkan tingkat kesepakatan oleh masing-masing
pasangan hakim-hakim yang diukur dengan Cohen’s Kappa (http://research-
indonesia.blogspot.co.id/2012/06/uji-konsistensi-cohens-kappa.html)
Validitas konstruk diukur menggunakan validitas konvergen dan validitas diskriminan
dari hasil pengelompokan item-item oleh hakim-hakim.
Pengembangan Konstruk
3. Melakukan uji instrumen.
Uji pilot awal
Responden-responden bukan bagian dari populasi targetnya.
Sasaran utama uji pilot awal ini adalah untuk meyakinkan bahwa item-item kuesioner
telah mencukupi, benar dan dapat dipahami.
Sasaran kedua adalah untuk penilaian reliabilitas awal dari skala-skala biasanya
menggunakan skor Cronbach’s Alpha.
Uji pilot skala penuh
Langkah- Responden yang digunakan memiliki latar belakang yang sama dengan populasinya.
Langkah Sasaran utama pengujian ini adalah untuk meyakinkan bahwa bermacam-macam
Pengembangan
skala telah menunjukan tingkat reliabilitas yang semestinya yang biasanya juga diukur
dengan skor Cronbach’s Alpha.
4. Melakukan uji lapangan akhir
Menggunakan data lapangan yang benar-benar digunakan dalam penelitian
Uji reliabilitas dilakukan dengan cara yang sama yaitu dengan Cronbach’s Alpha
Validitas konstruk diukur dengan menggunakan analisis faktor, validitas konvergen, dan
validitas diskriminan denga menggunakan responden sebenarnya.
Pengembangan Konstruk
Scale
Development
Procedure
(MacKenzie et
al., 2011:297)
Pengembangan Konstruk
Apakah indikator merupakan penyebab dari (causing)
atau disebabkan (being caused) oleh konstruk atau
variabel laten yang diukur?
Pengembangan Konstruk
• Reflektif (manifest): karena indikator merupakan perwujudan atau refleksi dari konstruksinya
Contoh: variabel laten stress, terefleksi dalam indikator-indikator malas ke kantor, ingin pindah kerja,
tidak tepat waktu menyelesaikan pekerjaan
• Formatif: mempunyai karakteristik bahwa perubahan dalam indikator akan menyebabkan perubahan
dalam konstruk. Indikator-indikator menjadi penyebab atau membentuk (to form) konstruk
Contoh: variabel formatis stress kerja, dibentuk dari banyaknya target, sikap atasan, rendahnya gaji,
lingkungan kerja
Karakteristik indikator reflektif adalah mirip dan dapat dipertukarkan. Hal ini tidak menjadi masalah
Kapan dan justru seharusnya dimaksimalkan oleh peneliti
Mengukur • Oleh karena itu, membuang salah satu indikator reflektif tidak menjadi masalah dan tidak mengubah
Konstruk esensi konstruk, karena masih ada indikator-indikator lain yang mempunyai karakteristik sama
Reflektif & • Indikator konstruk formatif umumnya mempunyai kandungan yang berbeda. Masing-masing
Formatif indikator bersifat unik dan tidak dapat dipertukarkan. Membuang salah satu indikator dapat menjadi
masalah karena akan mengubah esensi konstruk. Peneliti seharusnya meminimalkan kemiripan atau
overlap antar indikator
• Hair et al. (2013) menyatakan tidak ada jawaban yang definitif, karena konstruk tidak secara
bawaannya (inherent) reflektif atau formatif.
• Metode pengukuran konstruk tergantung pada konseptualisasi konstruk atau tujuan penelitian
Pengembangan Konstruk
Kriteria Keputusan
Apakah indikator merupakan konsekuensi atau Jika konsekuensi: reflektif
penyebab konstruk Jika penyebab: formatif
Apakah konstruk merupakan sebuah sifat (trait) yang Jika sifat: reflektif
Rule of Thumb menjelaskan indikator atau kombinasi dari indikator? Jika kombinasi: formatif
Apakah jika penilaian konstruk berubah maka semua Jika ya: reflektif
indikator akan berubah dalam pola yang sama? Jika tidak: formatif
Apakah indikator dapat dipertukarkan secara sama? Jika ya: reflektif
Jika tidak: formatif
Pengembangan Konstruk
Perlengkapan
Ada banyak fasilitas
kamar hotel Kamar hotel bersih
tambahan di hotel
lengkap
Secara keseluruhan Saya akan
saya puas dengan menyarankan teman
hotel ini saya untuk memilih
KEPUASAN hotel ini
Eg. Pengukuran Karyawan hotel DENGAN
Konstruk ramah HOTEL Tarif hotel murah
secara Reflektif
vs Konstruktif Kamar hotel Saya akan menginap
tenang lagi di hotel ini
Pengembangan Konstruk
KUESIONER
Jenis Kuesioner Jenis kuesioner ditentukan oleh metode penelitian yang digunakan
Untuk penelitian kualitatif, informasi yang ingin didapatkan mayoritas adalah informasi yang
lebih mendalam sehingga kuisioner yang diperlukan adalah kuisioner yang dapat mengeksplorasi
jawaban responden
Untuk penelitian kuantitatif, informasi yang ingin didapatkan mayoritas adalah informasi yang
menyebar, sehingga jumlah responden yang dibutuhkan besar dan pertanyaan-pertanyaan dalam
kuisioner dirancang agar cepat dan mudah dijawab oleh responden
Atribut-abtribut Penampilan
dalam Jenis Pertanyaan
Kuesioner Item Jawaban yang Disediakan
KUISIONER
Contoh
• Definisikan isu dalam bentuk Siapa, Apakah, Kapan, Dimana, dan Mengapa
• Gunakan kata-kata yang biasa dan mudah dipahami responden
Tahapan • Hindari kata-kata yang membingungkan responden: biasanya, normalnya, seringnya,
Pembuatan selalu, kadang-kadang dst
Kuesioner • Hindari pertanyaan dengan kata-kata yang menuntun responden untuk menjawab
jawaban tertentu
• Hindari alternative pilihan yang tidak jelas
• Hindari asumsi yang tidak jelas
• Responden tidak dibolehkan memberikan perkiraan secara umum
• Gunakan pernyataan yang positif
Sebelum 1. Diskusi dengan pakar untuk dapat kritik & saran perbaikan
Kuesioner
dilaksanakan, 2. Mengadakan Uji Coba kuesioner untuk mengetahui:
sebaiknya (a) apakah pertanyaaan telah dimengerti responden?
(b) apakah peneliti dapat merasakan kesalahannya?
3. Mengadakan Rapport, mengenal responden lebih dahulu.
Suksema
Salam Sukses
Model DME by Sumitro (2015) Turunan E-Marketing
E.Constantinides (2014)
Marketing/
Internet
El-Gohary (2010) E-Marketing E-Commerce E-Business
Marketing
Organization
Web 1.0
web site Enabling
Technologies
Web 2.0
Social Effects
Social Media Blog
Myspace.com
Aplication Social
Facebook.com
types Network Site
hyves.nl Social
(content) Relationships
Comunities linkedin.com (Ellison, Steinfield,
and Lampe, 2007;
Forums / ning.com Chu, S. C. , 2011)
Bulletin
twitter.com
Boards
Content
Aggregator Social CRM
(Askool & Nakata, 2011;
Heidemann at.all , 2012)
Proses Sintesa Konsep
the equity theory
(Adams, 1965) EE
(Kumar & Pansari,
2014)
CRM Engagement Competive advantage
(Jayachandran (Kahn, 1990). Engagement
et.al., 2005) (Kumar & Pansari, 2015)
CE
Social CRM
(Bowden 2009;
(Greenberg, 2010)
Vivek et al.’s, 2012)
CRP
(Lehmkuhl and
Jung, 2013;
Choundhury
and Harrigan,
2014; Trainor
et al., 2014)
Customer Employee
Engagement
(Bowden 2009;
Engagement
Vivek et al.’s, (Kumar &
2012) Pansari, 2014)
Dynamic
Marketing
Engagement
Sintesa Konsep Kebaharuan
Engagement → EE
CAE
Social CRM → CE
Firm Performance
EE
PDM
Market
Knowledge
CRM
(Fang and
Zou, 2009) Competitive Advantage
SCM Engagement
Market (Kumar and Pansari, 2015)
Knowledge
PDM
(Bruni and
verona, 2009)
Competitive advantage
Engagement
(Kumar and Pansari, 2015)
"Dynamic
Marketing
Fang and Zou Engagement"
(2009)
DMCs
(V. Barrales-Molina. et al , 2014)
Bruni and
verona (2009)
Future Research : pemasaran
dan operasi berkolaborasi
untuk mengintegrasikan
pengetahuan pasar ke dalam
rantai pasokan
Proses Alur Pikir
-Lanjutan-
Market Cuctomer
Knowledge Engagement
Suppl Chain
Suply Chain Firm Performance
Engagement
Employee
Engagement
Cuctomer
Engagement
Employee
Engagement
h1 Cuctomer h5
Engagement
h3
h7 Dynamic h8
Market Suply Chain Small Firm
Marketing
Knowledge Engagement Performance
Engagement
h4
Employee
Engagement h6
h2
Daftar Pustaka
1. Suliyanto (2014). Teknik Menulis Disertasi,
2. R. Purnomo (2014). Pengembangan Hipotesis
3. R. Purnomo (2014). Pengembangan Konstruk
4. R.P. Setyanto (2014). Konstruk Formatif & Reflektif
5. Ferdinand (2015). Cheating by Number Phenomenon: Pengalaman kita dari sabang sampai merauke
6. R.P. Setyanto (2015). Persiapan Independent Study
7. Sumitro (2015) Sintesa Dynamic Marketing Engagement