Anda di halaman 1dari 79

S3 I L M U M A N A J E M E N

2017
NOVELTY
Disampaikan sebagai bahan diskusi peningkatan mutu penelitian Kandidat
Doktor Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara
Medan, 11 Oktober 2017

Facilitator:
S u m i t r o
AMIK Labuhan Batu
BASIC
SIENCE

What your basic science?


 ILMU MARKETING
 ILMU MSDM
DISIPLIN  ILMU MANAJEMEN KEUANGAN
INDUK  ILMU MANAJEMEN OPERASIONAL
(Parent Discipline)  ILMU AKUNTANSI
 ILMU ENTREPRENEURSHIP
 Dsb

 Berangkat BANGUNAN
dari disiplin MODEL
ilmu PENELITIAN

 ILMU PSIKOLOGI
 ILMU SOSIAL
DISIPLIN  ILMU AGAMA
PELENGKAP  ILMU HUKUM
(Immediate Discipline)  ILMU KOMUNIKASI
 Dsb

How to Move
 Berangkat ILMU
dari disiplin MANAJEMEN
ilmu KEUANGAN
(Parent Discipline)

How to Move
Planning
Recruitment & Selection
Fungsi Organizing
Job Posting
Manajemen
Actuating Competency Development

Controlling Career Path

Compensation & Remuneration


 Pola Pola Model Sumber
Daya Retirement & Pension
Manajemen Manajemen Manusia

Pemasaran Product
Bidang Market Entry
Manajemen
Price
Operasional
Promotion

Sales & Distribution


Keuangan
Consumer Care

Management Pattern
• Planning:
Pemastian
sasaran

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT


MARKETING MANAGEMENT
• Organizing:
Pemastian
tugas untuk PRODUCT
PLANNING
PRODUCT
ORGANIZING
CAREER
PLANNING
CAREER
ORGANIZING
mencapai
 Pola sasaran
PRODUK CAREER
Manajemen • Actuating:
Pemastian PROCUT
PRODUCT
CAREER
CAREER
ACTUATING- ACTUATING-
Pelaksanaan DIRECTING
CONTROLLING
DIRECTING
CONTROLLING

tugas untuk
mencapai
sasaran

• Controlling:
Pemastian
pencapaian
sasaran

Management Pattern
Input Proses Output
• Sumber Daya – • Quality of Planning • Nilai Penjualan
Resources • Quality of Interaction • Volume Penjualan
 Pola Pikir • Marketing • Process of • Pertumbuhan
Sistem Asset Relationship Perjualan
Manajemen & • Capability • Kualitas Perencanaan • Kinerja
Pilihan • Relational Jering Perusahaan
Penelitian Asset • Kualitas Implementasi • Kinerja organisasi
• Social Aset strategi • Loyalitas
• Relational • Kualitas pengawasan Karyawan
Capability Penjualan • Sisa Hasil Usaha
• Dan lain lain • Dan lain lain • Dan lain lain

Management Pattern
Input Proses Output

COMPETITIVE
Parent EXPERIENCE
Discipline PORTFOLIO
Manajemen KUALITAS
Pemasaran STRATEGI
PEMASARAN
 Model ORIENTASI
PASAR
pendekatan
KINERJA
lintas bidang PEMASARAN
(holistik)

Immediate
Discipline KOHESI TEAM
Manajemen TENAGA
SDM PENJUALAN

Management Pattern
Input Proses Output

Parent
Discipline STEM CELLS/ KUALITAS
Manajemen DEER
Kedokteran
TERAPI
PLACENTA DOKTER

 Model
pendekatan
TINGKAT
lintas bidang KESEMBUHA
(holistik) KUALITAS N PASIEN
KOMPETENSI DIAGNOSA
DOKTER
Immediate
Discipline
Manajemen KUALITAS
Pelayanan
PELAYANAN
PENDUKUNG

Management Pattern
Input Proses Output

KUALITAS
Parent INTERNAL
Discipline CONTROL
Ilmu AKURASI
Akunatansi
SISDUR
LEARNING AKUNTANSI
 Model ORIENTED
COMPETENC
pendekatan
Y KUALITAS
lintas bidang INFORMASI
(holistik) AKUNTANSI

Immediate DERAJAD AKURASI


Discipline UPDATING TEHNOLOGI
Teknik TEHNOLOGI INFORMASI
Informatka
INFORMASI AKUNTANSI

Management Pattern
Input Proses Output

LOKUS SISTEM
Parent
Discipline KENDALI KONTROL
Ilmu AKUNTANSI AKUNTANSI
Akunatansi

 Model
pendekatan PENERIMAAN
TERHADAP
lintas bidang PERILAKU
(holistik) MENYIMPANG
AUDIT
KOMITMEN
PROFESIONAL
Immediate
Discipline AKUNTANSI
Ilmu Psikologi SPIRITUALITAS
Sosial
TEMPAT KERJA

Management Pattern
Input Proses Output

 Pola Pikir Kapabilitas Kualitas


Sistem Rancang Proses Produk Kinerja
Manajemen & Bangun Perancangan Terdiferensiasi Pemasaran
Pilihan Produk Produk
Penelitian

Kualitas
Marketing
Sensing
Process

Management Pattern
Input Proses Output

 Pola Pikir Kapabilitas Kualitas


Sistem Rancang Proses Produk Kinerja
Manajemen & Bangun Perancangan Terdiferensiasi Pemasaran
Pilihan Produk Produk
Penelitian

Kualitas
Marketing Kualitas
Sensing Inovasi
Process

Management Pattern
Road Map

Tentukan Jalanmu
Masalah Penelitian
• Murni • Terapan
• Masalah penelitian bersumber • Masalah penelitian berasal
pada research gap, yang berupa
keterbatasan penelitian dari fenomena bisnis, yang
 Perbedaan
Penelitian
sebelumnya yang perlu berupa kesenjangan antara
dikembangkan, hasil penelitian apa yang seharusnya
Murni & sebelumnya yang dinilai belum
Terapan jelas, atau perbedaan hasil-hasil terjadi (das sollen) dan apa
penelitian sebelumnya. Selain yang benar-benar terjadi
bersumber pada research gap (das sein), adanya
sumber masalah penelitian juga
dapat berasal dari theory gap, kesangsian atau keraguan
yang berupa perbedaan antara bisnis, adanya perubahan
teori yang satu dengan teori yang perlu diantisipasi
yang lain atau perbedaan antara
teori dengan kenyataan. dalam bisnis

Go to writing
Tujuan Penelitian
• Murni • Terapan
• Tujuan penelitian untuk • Tujuan penelitian untuk
 Perbedaan mengembangkan ilmu memecahkan masalah
Penelitian pengetahuan praktis dimana penelitian
Murni & dilakukan
Terapan

Go to writing
Manfaat Penelitian
• Murni • Terapan
• Lebih menekankan pada • Lebih menekankan pada
manfaat praktis untuk
 Perbedaan manfaat teoritis untuk pemecahan masalah praktis
Penelitian pengembangan ilmu dilapangan dibandingkan
Murni & pengetahuan dengan manfaat teoritis
Terapan untuk pengembangan ilmu
dibandingkan manfaat pengetahuan. Manfaat
praktis untuk pemecahan praktis untuk perbaikan-
perbaikan praktek yang
masalah praktis sudah ada atau untuk
dilapangan. Manfaat meningkatkan efesiensi
teoritis dan efektifitas

Go to writing
Tinjauan Teoritis Penelitian
• Murni • Terapan
• Tinjauan teoritis dan • Tinjauan teoritis dan
 Perbedaan hasil penelitian hasil penelitian
Penelitian sebelumnya, lebih sebelumnya, lebih
Murni & banyak digunakan untuk banyak digunakan untuk
Terapan
melihat posisi penelitian melihat pemecahan
yang dilakukan masalah pada kasus
dibandingkan dengan permasalahan yang
penelitian sebelumnya memiliki kesamaan
dengan penelitian

Go to writing
Subyek Penelitian
• Murni • Terapan
• Pemilihan subyek penelitian • Pemilihan subyek penelitian
karena alasan kesesuaian karena alasan untuk
 Perbedaan subyek dengan konsep yang menyelesaian masalah dimana
akan diujikan, oleh karena itu subyek penelitian berada,
Penelitian sehingga jika penelitian tidak
Murni & jika penelitian tidak dapat dapat dilakukan pada subyek
dilakukan pada subyek yang yang telah ditentukan, maka
Terapan telah ditentukan dapat tidak dapat diganti dengan
digantikan dengan subyek subyek penelitian yang lain
yang lain selama subyek karena masalahnya tidak bisa
penggantinya sesuai dengan ikut dipindahkan, sehingga
konsep yang akan diujikan, subyek penelitian muncul lebih
sehingga subyek penelitian dulu dibandingkan masalah
muncul setelah menemukan penelitian.
masalah penelitian

Go to writing
Bersumber pada hasil penelitian sebelumnya (Research gap)
 Adanya perbedaan hasil penelitian
(menjelaskan mengapa berbeda?)
 Adanya konsep hubungan yang belum jelas
(menjelaskan alur logika hubungan?)
 Adanya keterbatasan penelitian sebelumnya
 Sumber (mengembangkan penelitian sebelumnya)
Permasalahan
Pada Disertasi

KONSEP
BARU

Go to writing
 Bagaimana
Cara Mencari
Masalah
Penelitian
Fundamental

Go to writing
• Telaah pustaka disusun dengan melakukan telaah kritis
(critical review) terhadap teori dan hasil penelitian
 Telaah
Pustaka
sebelumnya serta menjelaskan hubungan logis antar
Untuk variabel, dikaitkan dengan research gap atau teori gap
Doktoral (S3) yang akan dipecahkan, termasuk membahas perbedaan
perpektif dan kontroversi, kelebihan dan kekurangan,
dengan tujuan untuk membangun konsep baru.

Go to writing
• Sebagai penjelas
 Fungsi Teori
(Letak: telaah pustaka)
Dalam
Penelitian
• Sebagai prediksi
(Letak: perumusan model dan latar belakang)
• Sebagai kontrol
(Letak: bagian pembahasan)

Go to writing
 Langkah
Melakukan
Telaah
Pustaka

Go to writing
• Kesalahan yang sering terjadi:
 Kesalahan • Pustaka yang ditelaah terlalu luas
Dalam • Tidak melakukan telaah terhadap variabel yang diteliti.
Melakukan
Telaah • Tidak melakukan telaah, hanya melakukan kutipan saja.
Pustaka • Kesalahan dalam penulisan kutipan.
• Kesalahan dalam penggunaan kata sambung.

Go to writing
Manfaat Hipotesis
• Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
• Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif
dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
Manfaat Hipotesis
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
 Hypothesis
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

Dasar Merumuskan Hipotesis


1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti

Go to writing
Metode Penelitian
• Berisi penjelasan pendekatan sampai dengan instrument yang digunakan. Pokok-
pokok bahasan yang terkadung dalam metode penelitian mencakup jenis penelitian,
 Metode lokasi penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, obyek penelitian, populasi dan
sampel (jika penelitian menggunakan metode sampel), sumber data, teknik
Penelitian & pengumpulan data, definisi konsepsual, definisi operasional, dan instrument
Teknik penelitian yang digunakan
Analisis Data
Teknik Analisis Data
Berisi langkah-langkah dalam melakukan analisis data baik, kualitatif maupun
kuantitatif, untuk menguji hipotesis (jika penelitian menggunakan hipotesis).

Go to writing
• Skripsi
Penulisan skripsi bagi mahasiswa S1 bertujuan untuk memberikan kemampuan
 Perbedaan kepada mahasiswa dalam penulisan ilmiah secara baik dan benar.
Skripsi, • Tesis
Thesis & Penulisan tesis yang bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
Disertasi pemecahan masalah secara mendalam.
• Disertasi
Disertasi lebih bertujuan untuk membangun teori/konsep baru.

Perlu di Ingat!!!
INDEPENDENT
STUDY

CARI, REVIEW, TEMUKAN


DISERTASI adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau
penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri dan berisi
sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan atau
menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah
diketahui jawabannya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru
terhadap hal-hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian yang dilakukan calon doktor di
bawah pengawasan para pembimbingnya.

(KEPMENDIKBUD Nomor 212/U/1999)


KUANTITATIF
 Survey KEMAMPUAN PENALARAN
 Eksperimen Deduktif & Induktif BERPIKIR REFLEKTIF
Mencari,
DASAR & KHUSUS
KUALITATIF KEMAMPUAN ABSTRAKSI Merumuskan &
Teori & Substansi
 Fenomologi Verbal Reasoning Mengidentifikasi Masalah
 Grounded Theory &
Numerical Ability
KOMBINASI
(Mix Methods)

 Penguasaan metodologi penelitian


 Penguasaan materi bidang ilmunya
 Kemampuan penalaran termasuk kemampuan untuk mengadakan abstraksi
 Kemampuan sistematisasi dan perumusan hasil pemikiran.

Komprehensif
Bagaimana mahasiswa S3 menemukan
topik riset yang mengintegrasikan:
• Fenomena empiris
• Menjelaskan secara teoritis
fenomena tersebut
• Menurunkan Hipotesis secara teoritis
dan dapat diuji
secara empiris

NOVELTY

How to find the Research Topic


Theories

Empirical and Logical


Foundations of Research The
Empirical Predictions
(does not have to start with theory)
Generation Scientific (Hypotheses)
Source: Babbie (2012: 52)
Process

Observation

Foundations of Research
 Mengidentifikasi pernyataan teoritis
Pernyataan  Mendefinisikan konsep
Teoritis &  Menspesifikasikan keterkaitan antar konsep
 Mereview Prediksi  Menuangkan Penjelasan teoritis
literatur dari  Menguji proses eksplanatori melalui formalisasi parsial
dan riset-riset
sebelumnya
 Menurunkan Setting  Mengatur Jenjang abstraksi
prediksi yang
nantinya akan
diuji secara  Mendefinisikan operasional
empiris.  Mengkaitkan konsep setting yang spesifik dengan konsep
Hipotesis teoritis
 Konsistensi keterkaitan operasional dan uji statistika
 Domain harus konsisten antara pernyataan teoritis dan
hipotesis

Review the literature and previous research


Sublangkah Contoh
Identifikasi pernyataan teoritis Ketika kepuasan kerja ektrinsik menurun,
upaya mencari pekerjaan lain akan
meningkat
Definisikan konsep Kepuasan kerja ektrinsik meliputi
 Langkah karakteristik-karakteristik berikut
Pertama: (disebut domainnya) dan karakteristik-
Teori karakteristik yang bukan domainnya
Spesifikasikan hubungan antar konsep, Hubungan negatif
dan bagaimana konsep-konsep tersebut
berhubungan
Nyatakan hubungan atau penjelasan Jelaskan mengapa penurunan kepuasan
teoritis kerja ektrinsik berdampak pada upaya
mencari pekerjaan lain
Uji proses eksplanasi menggunakan Untuk menguji bahwa terjadi konsistensi
formalisasi parsial logis antar pernyataan (gunakan
silogisme)

Review the literature and previous research


Sublangkah Contoh
Setting: industri Jika kepuasan kerja tenaga penjualan
pada bidang industri menurun, maka
tenaga penjualan cenderung akan
 Langkah
Kedua: mencari pekerjaan lain di luar
Setting & pekerjaan sebagai tenaga penjualan
Proposisi yang bisa menawarkan imbalan lebih
besar
Tangga abstraksi: - Kepuasan kerja ektrinsik pekerja
domain konsep - Kepuasan kerja ektrinsik tenaga
bervariasi mulai dari penjualan
umum menuju setting - Kepuasan kerja ektrinsik tenaga
spesifik penjualan produk industri

Review the literature and previous research


Sublangkah Contoh
Definisi operasional: pengukuran Pengukuran kepuasan kerja ektrinsik-
konsep menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh seorang pakar
Bridge laws: mengikat konsep yang Komponen upah/gaji dalam alat ukur
 Langkah spesifik pada suatu setting dengan diatas berada dalam domain konsep
Ketiga: konsep teoritis teoritis
Hipotesis Konsistensi hubungan operasional dan Definisi operasional konsep harus
uji statistika berada dalam domain konsep, sehingga
bisa jadi ada lebih dari 1 definisi
operasional, dan setiap definisi
operasional tambahan bisa menciptakan
hipotesis lainnya
Domain harus konsisten antara Domain pernyataan teoritis: pernyataan
pernyataan teoritis dan hipotesis tersebut memang bisa terjadi di dunia
nyata, sehingga hipotesis yang akan
diuji harus konsisten dengan domainnya

Review the literature and previous research


Judul Market Orientation and Performance in Service Firm: Role of Definisi  Kinerja Obyektif
Innovation Operasional Kinerja obyektif merupakan pengukuran kinerja yang berdasarkan pada kinerja
(Orientasi Pasar dan Kinerja pada Perusahaan Jasa: Peran Inovasi) dan pemasaran dan keuangan dengan pengukuran; penggunaan kapasitas,
Pengukuran profitabilitas dan market share.
Kinerja obyektif diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan, yaitu: tingkat
Penulis: Sanjeev Agarval hunian, laba kotor dan market share.
M. Krishna Erramilli  Kinerja Subyektif
Chekitan S.Dev Merupakan pengukuran kinerja yang berdasarkan pada karyawan dan pelanggan
seperti kualitas pelayanan, kepuasan konsumen dan kepuasan karyawan.
Kinerja subyektif diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan dengan skala
Journal Journal of Service marketing 5, dimana 5 menunjukan sangat bagus dibanding pesaing, 4 bagus dibanding
Vol. 17 No.1 2003, pp.68-82 pesaing, 3 sama dengan pesaing, 2 lebih jelek dibanding pesaing dan 1 sangat
lebih jelek dibandingkan dengan pesaing.
 Orientasi Pasar
Masalah Banyak penelitian yang menyatakan bahwa orientasi pasar Filosofi bisnis yang menerapakan tiga konsep utama yaitu; orientasi konsumen,
Penelitian berkaitan erat dengan kinerja. Namun dasar yang menjelaskan orientasi pesaing dan koordinasi antar fungsi.

 Metode mengapa orientasi pasar dapat mempengaruhi kinerja masih


sangat lemah, sehingga diperlukan adanya penelitian yang dapat
Orientasi pasar diukur dengan 14 item pertanyaan yang digunakan oleh Narver
dan Slater (1990). Dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Dimana 1
menjelaskan mengapa orientasi pasar dapat mempengaruhi kinerja menunjukkan sangat ketidak setujuan dan 5 menunjukkan sangat setuju.
Review dengan melalui variabel moderator inovasi.  Inovasi
Merupakan kecenderungan hotel untuk berinvestasi dalam meningkatkan
Sebuah kemampuan dan mempertimbangan cara meningkatkan pelayanan.
Inovasi diukur dengan 2 item pertanyaan yang meliputi inovasi administratif
Artikel dan inovasi teknis. Dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Dimana 1
Tujuan Untuk menganalisis peranan variabel mediasi inovasi dan kinerja menunjukkan sangat ketidak setujuan dan 5 menunjukkan sangat setuju.
Penelitian subyektif dalam hubungan antara orientasi pasar dan kinerja
obyektif. Metodologi Sumbek penelitian: Manajer hotel di Amerika. Pengumpulan data: menggunakan
Penelitian kuesioner. Sampel: Survai pendahuluan untuk menguji kuesioner dibagikan kepada
30 manajer hotel yang diundang untuk mengikuti program pengembangan eksekutif
Variabel Orientasi Pasar yang diselenggarakan oleh hotel dan restoran di nort-eastern USA. Kuesioner yang
Penelitian Inovasi telah diperbaiki dikirimkan kepada 530 manajer hotel. Untuk mengingatkan kembali
Kinerja Subyektif dirimkan surat pada minggu kedua dan ke empat, total quesioner yang kembali dan
Kinerja Obyektif dapat dinanalisis sebayak 201 atau dengan tingkat pengembalian sebesar 39 persen.
Analisis data: Dilakukan dengan analisis regresi, baik regresi linier sederhana
maupun dengan regresi berganda.

Article Review
Model Implikasi Perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan
Penelitian Manajerial konsumen kemudian berusaha untuk memenuhinya, bukan
dengan berusaha menipu konsumen agar membeli.
Meskipun orientasi konsumen mahal tetapi dalam jang
OP: Orientasi Pasar
panjang akan menguntuntungkan. Bebera hal yang harus
INO: Inovasi
KS: Kinerja Subyektif dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan konsep
OP: Kinerja Obyektif pemasaran adalah:
 Melakukan orientasi pasar untuk mengetahui
kebutuhan dan keinginan konsumen
 Melakukan orientasi pesaing untung mengatahui
Hypotesis H1: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan inovasi. lingkungan persaingan
H2: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan kinerja subyektif.  Melakukan koordinasi antar bagian dalam organisasi.
H3: Orientasi pasar berkorelasi posistif dengan kinerja obyektif.
H4: Inovasi memmediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja subyektif. Dari sudut pandang akademik penelitian ini memiliki
H5: Inovasi memmediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja obyektif.
Keterbatasan beberapa keterbatasan:
H6: Inovasi berkorelasi posistif dengan kinerja subyektif.
H7: Inovasi berkorelasi posistif dengan kinerja obyektif. Penelitian 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada hotel yang dimiliki
H8: Kinerja subyektif memediasi hubungan antara inovasi dengan kinerja obyektif. oleh global hotelier club, kesimpulan pada hotel lain
 Metode H9: Kinerja subyektif memediasi hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja obyektif. hendaknya lebih berhati-hati.
2. Generalisasi pada jenis usaha jasa lainnya hendaknya
Review Hasil
Penelitian
1.Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan inovasi, dengan β = 0,52 dengan p < 0,001.
juga lebih berhati-hati.
3. Karena pengukuran variabel didasarkan pada informasi
2. Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan kinerja subyektif, dengan β = 0,47 dengan p< 0,001.
Sebuah 3. Orientasi pasar berpengaruh posistif dengan kinerja obyektif, dengan β = 0,17 dengan p<0,05. yang subyektif, maka pengukuran variabel penuh dengan
bias.
4. Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap terhadap kinerja subyektif dengan β = 0,17 dengan p< 0,05,
Artikel dengan keberadaan varaibel inovasi dengan β = 0,15 dengan p<0,05, sehingga kita gagal menyatakan
bahwa inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja subyektif. Namun karena
4. Pengukuran obyektif dengan menggunakan konstruk
merupakan hal yang tidak baik, kecuali kinerja obyektif
koefesien orientasi pasar disisi lebih kecil dari koefesien orientasi pasar pada persamaan kedua. Maka
dapat dinyatakan bahwa secara parsial bahwa inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan memang tidak tersedia.
kinerja subyektif. 1. Perlu dilakukan penelitian-penelitian sejenis untuk tipe-
5. Orientasi pasar tidak berpengaruh terhadap terhadap kinerja obyektif dengan β = 0,08 dengan p> 0,05 Agenda tipe hotel yang lain yang belum tergambarkan.
dengan keberadaan varaibel inovasi dengan β = 0,17 dengan p<0,05, sehingga dapat menyatakan bahwa
inovasi memediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja obyektif.
Penelitian 2. Masih diperlukannya untuk mendapatkan persepsi
6. Inovasi berpengaruh posistif dengan kinerja subyektif, dengan β = 0,36 dengan p< 0,001 Selanjutnya untuk beberapa responden dari masing-masing
7. Inovasi berpengaruh posistif dengan kinerja obyektif, dengan β = 0,22 dengan p< 0,01 perusahaan.
8. Kinerja subyektif berpengaruh terhadap kinerja obyektif dengan β = 0,36 dengan dengan p< 0,001 dengan 3. Pengukuran orientasi pasar dengan responden manajer
keberadaan varaibel inovasi β = 0,12 dengan p>0,05 (tidak signifikan), sehingga dapat menyatakan kinerja
subyektif merupakan mediator penuh hubungan antara inovasi dan kinerja obyektif.
adalah merupakan hal yang sudah umum, sehingga
9. Kinerja subyektif berpengaruh terhadap kinerja obyektif dengan β = 0,36 dengan p< 0,001 dengan perlu dilakukan penelitian dimana pelanggan dijadikan
keberadaan orientasi pasar dengan β = -0,04 dan pada p>0,05 (tidak signifikan), sehingga dapat responden untuk mengukur orientasi pasar.
menyatakan kinerja subyektif merupakan mediator penuh hubungan antara orientasi pasar dan kinerja 4. Perlu dilakukan penelitian sejenis pada jenis
obyektif.
perusahaan jasa yang lain.

Article Review
PENGEMBANGAN
HYPOTHESIS

Teori, Fakta Dan Hipotesis


Teori adalah kumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang
sistematis dan digunakan untuk menjelaskan
dan memprediksi fenomena atau fakta
Fenomena atau fakta adalah keadaan atau kejadian yang
dapat diamati di dunia nyata
 Pengembangan
Hypothesis
Proposisi adalah pernyataan tentang konsep
Hipotesis adalah prediksi tentang fenomena dan pernyataan
yang akan diuji kebenarannya dengan fakta
yang ada, sedangkan proposisi tidak akan
diuji

Teori, Fakta Dan Hipotesis


Teori
Penjelasan Logis Menjelaskan dan
Hasil Riset Sebelumnya Memprediksi

Digunakan untuk
membangun hipotesis
 Pengembangan
Hypothesis

HIPOTESIS FENOMENA

Konfirmasi Teori atau


Menemukan Teori

Teori, Fakta Dan Hipotesis


Kriteria Hipotesis
 Konsisten dengan permasalahan dan tujuan penelitian
 Dibangun berdasarkan teori, logika, dan penelitian sebelumnya
 Menunjukkan maksudnya dengan jelas
 Arah hipotesisnya jelas
 Dapat diuji secara statistik

Jenis Hipotesis yang Sering Digunakan


 Hipotesis Korelasional
 Kriteria & Jenis H: Terdapat hubungan positif antara kompensasi dan laba perusahaan
Hypothesis  Hipotesis Uji Beda
H: Ada perbedaan kinerja karyawan antara yang mengikuti pelatihan dan tidak
mengikuti pelatihan
 Hipotesis Kausal
H: Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
H: Komitmen organisasional memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan
H: Dukungan organisasi memoderasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan

Teori, Fakta Dan Hipotesis


 Tentukan tema tertentu
 Kumpulkan jurnal yang relevan
 Buat review singkat tiap jurnal (tabulasi)
 Tips
 Buat mapping
 Temukan research gap
 Gambar model sementara
 Mulailah menulis

Teori, Fakta Dan Hipotesis


PENGEMBANGAN
KONSTRUK

Pengembangan Konstruk
Variabel laten atau konstruk adalah variabel yang masih belum dapat diukur
1. Melakukan pembentukan item-item
 Untuk mendapatkan nama-nama konstruk dan item-item pertanyaan.
 Menggunakan hasil-hasil penelitian sebelumnya dan teori yang relevan.
2. Melakukan tes awal atau pretest.
 Untuk menyakinkan bahwa item-item pertanyaan awal dapat dimengerti.
 Langkah-  Belum diuji dengan menggunakan responden sebenarnya.
Langkah  Tujuan utama dari pretest adalah untuk menguji validitas isi yang meyakinkan seberapa
Pengembangan
besar item-item di dalam instrumen mewakili konsep yang akan diukur.
 Reliabilitas konstruk diukur berdasarkan tingkat kesepakatan oleh masing-masing
pasangan hakim-hakim yang diukur dengan Cohen’s Kappa (http://research-
indonesia.blogspot.co.id/2012/06/uji-konsistensi-cohens-kappa.html)
 Validitas konstruk diukur menggunakan validitas konvergen dan validitas diskriminan
dari hasil pengelompokan item-item oleh hakim-hakim.

Pengembangan Konstruk
3. Melakukan uji instrumen.
 Uji pilot awal
 Responden-responden bukan bagian dari populasi targetnya.
 Sasaran utama uji pilot awal ini adalah untuk meyakinkan bahwa item-item kuesioner
telah mencukupi, benar dan dapat dipahami.
 Sasaran kedua adalah untuk penilaian reliabilitas awal dari skala-skala biasanya
menggunakan skor Cronbach’s Alpha.
 Uji pilot skala penuh
 Langkah-  Responden yang digunakan memiliki latar belakang yang sama dengan populasinya.
Langkah  Sasaran utama pengujian ini adalah untuk meyakinkan bahwa bermacam-macam
Pengembangan
skala telah menunjukan tingkat reliabilitas yang semestinya yang biasanya juga diukur
dengan skor Cronbach’s Alpha.
4. Melakukan uji lapangan akhir
 Menggunakan data lapangan yang benar-benar digunakan dalam penelitian
 Uji reliabilitas dilakukan dengan cara yang sama yaitu dengan Cronbach’s Alpha
 Validitas konstruk diukur dengan menggunakan analisis faktor, validitas konvergen, dan
validitas diskriminan denga menggunakan responden sebenarnya.

Pengembangan Konstruk
 Scale
Development
Procedure
(MacKenzie et
al., 2011:297)

Pengembangan Konstruk
Apakah indikator merupakan penyebab dari (causing)
atau disebabkan (being caused) oleh konstruk atau
variabel laten yang diukur?

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3


 Pertanyaan
Utama
Konstruk
Konstruk Konstruk
Reflektif &
Reflektif Formatif
Formatif

Perubahan dalam konstruk Perubahan dalam satu atau


menyebabkan perubahan lebih indikator menyebabkan
dalam indikator-indikatornya perubahan dalam konstruk

Pengembangan Konstruk
• Reflektif (manifest): karena indikator merupakan perwujudan atau refleksi dari konstruksinya
Contoh: variabel laten stress, terefleksi dalam indikator-indikator malas ke kantor, ingin pindah kerja,
tidak tepat waktu menyelesaikan pekerjaan
• Formatif: mempunyai karakteristik bahwa perubahan dalam indikator akan menyebabkan perubahan
dalam konstruk. Indikator-indikator menjadi penyebab atau membentuk (to form) konstruk
Contoh: variabel formatis stress kerja, dibentuk dari banyaknya target, sikap atasan, rendahnya gaji,
lingkungan kerja

 Karakteristik indikator reflektif adalah mirip dan dapat dipertukarkan. Hal ini tidak menjadi masalah
 Kapan dan justru seharusnya dimaksimalkan oleh peneliti
Mengukur • Oleh karena itu, membuang salah satu indikator reflektif tidak menjadi masalah dan tidak mengubah
Konstruk esensi konstruk, karena masih ada indikator-indikator lain yang mempunyai karakteristik sama
Reflektif & • Indikator konstruk formatif umumnya mempunyai kandungan yang berbeda. Masing-masing
Formatif indikator bersifat unik dan tidak dapat dipertukarkan. Membuang salah satu indikator dapat menjadi
masalah karena akan mengubah esensi konstruk. Peneliti seharusnya meminimalkan kemiripan atau
overlap antar indikator

• Hair et al. (2013) menyatakan tidak ada jawaban yang definitif, karena konstruk tidak secara
bawaannya (inherent) reflektif atau formatif.
• Metode pengukuran konstruk tergantung pada konseptualisasi konstruk atau tujuan penelitian

Pengembangan Konstruk
Kriteria Keputusan
Apakah indikator merupakan konsekuensi atau Jika konsekuensi: reflektif
penyebab konstruk Jika penyebab: formatif
Apakah konstruk merupakan sebuah sifat (trait) yang Jika sifat: reflektif
 Rule of Thumb menjelaskan indikator atau kombinasi dari indikator? Jika kombinasi: formatif
Apakah jika penilaian konstruk berubah maka semua Jika ya: reflektif
indikator akan berubah dalam pola yang sama? Jika tidak: formatif
Apakah indikator dapat dipertukarkan secara sama? Jika ya: reflektif
Jika tidak: formatif

Pengembangan Konstruk
Perlengkapan
Ada banyak fasilitas
kamar hotel Kamar hotel bersih
tambahan di hotel
lengkap
Secara keseluruhan Saya akan
saya puas dengan menyarankan teman
hotel ini saya untuk memilih
KEPUASAN hotel ini
 Eg. Pengukuran Karyawan hotel DENGAN
Konstruk ramah HOTEL Tarif hotel murah
secara Reflektif
vs Konstruktif Kamar hotel Saya akan menginap
tenang lagi di hotel ini

Saya merasa Pelayanan dari Makanan dari hotel


nyaman karyawan hotel ini enak
menginap di sangat baik
hotel ini

Pengembangan Konstruk
KUESIONER

Teknik Menyusun Kuesioner


 Apakah  Kuesioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat
Kuesioner? pengumpulan data melalui survei.
 Kuesioner harus sesuai dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu sebelum menyusun
kuisioner, masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas.
 Jenis data yang dapat dikumpulkan menggunakan kuesioner bisa kualitatif maupun kuantitatif.

 Jenis Kuesioner  Jenis kuesioner ditentukan oleh metode penelitian yang digunakan
 Untuk penelitian kualitatif, informasi yang ingin didapatkan mayoritas adalah informasi yang
lebih mendalam sehingga kuisioner yang diperlukan adalah kuisioner yang dapat mengeksplorasi
jawaban responden
 Untuk penelitian kuantitatif, informasi yang ingin didapatkan mayoritas adalah informasi yang
menyebar, sehingga jumlah responden yang dibutuhkan besar dan pertanyaan-pertanyaan dalam
kuisioner dirancang agar cepat dan mudah dijawab oleh responden

 Atribut-abtribut  Penampilan
dalam  Jenis Pertanyaan
Kuesioner  Item Jawaban yang Disediakan

Teknik Menyusun Kuesioner


 Penampilan dalam kuesioner walaupun tidak menunjang penelitian tetapi penting untuk menarik
minat responden untuk menjawab pertanyaan di dalam kuisioner
 Penampilan kuesioner yang tertata rapi, dengan struktur pertanyaan yg baik akan membuat responden
mudah untuk menjawab
 Struktur jawaban sebaiknya dikelompokkan berdasarkan isi pertanyaan dan diurutkan dari yang
termudah dijawab hingga tersulit untuk dijawab, misalnya kelompok pertanyaan demografi/identitas
responden, perilaku, pendapat
 Apabila kuesioner mempunyai banyak halaman bentuk buku dapat menjadi suatu pilihan
 Penampilan Perbandingan !!!
Kuesioner

Teknik Menyusun Kuesioner


 Bentuk 1. Terstruktur / Fixed Response
Pertanyaan  Pertanyaan dikotomi
Kuesioner  Pertanyaan Multikategori
2. Terbuka / Open-Ended
 Responden bebas memberikan jawaban
 Keuntungan Keuntungan
Pertanyaan  Memudahkan responden menjawab
Terstruktur  Menghemat waktu dalam bertanya dan mencatat jawaban
 Keterampilan yang dibutuhkan surveyor tidak terlalu tinggi
 Kemungkinan salah catat lebih kecil
 Segala lapisan masyarakat dapat menjadi responden
Kelamahan
 Tidak memperoleh jawaban yang mendetail dan mendalam
 Kurang mampu menggali ide-ide baru
 Lebih makan waktu dalam mendesain kuesioner
 Jawaban belum tentu sesuai dengan maksud responden

Teknik Menyusun Kuesioner


 Bahasa YANG PERLU DIHINDARI :
Pertanyaan
Kuesioner
Pertanyaan Double Barreled
Pertanyaan Mengarahkan Responden
Penggunaan Istilah Ilmiah dan Teknis Bila Responden Awam
Meminta Responden Menghitung

 Urutan URUTAN HARUS LOGIS & SISTEMATIS


Pertanyaan
Kuesioner Keterangan Demografi
• Awal: Filter
• Akhir: Profil
Pertanyaan Sensitif di Belakang
Urutan Topik Umum didahulukan dari yang Spesifik
Filter dan Skipping

Teknik Menyusun Kuesioner


 Item jawaban yang disediakan harus sesuai ukuran variabel yang sedang dicari
 Apabila skala data yang diinginkan adalah skala nominal maka item
jawabannya juga harus berskala nominal, demikian juga dg skala ordinal
 Apabila skala data yang diinginkan adalah skala interval atau rasio maka
pertanyaannya harus berbentuk pertanyaan terbuka
 Item Jawaban  Hati-hati dalam memberikan pertanyaan yang mengandung suatu ukuran
Pertanyaan frekuensi, misalnya sering, jarang, kadang-kadang
Kuesioner yang  Item yang disediakan harus netral dan balanced, sehingga tidak
disediakan mengarahkannya untuk menjawab jawaban tertentu.
 Pertanyaan filter bisa dipergunakan untuk menyaring responden yang tidak
masuk dalam kualifikasi
 Keterangan untuk jawaban jangan terlalu jauh dari pertanyaannya
 Hindari penggunaan istilah-istilah yang tidak umum, berbahasa asing dan
membingungkan.

Teknik Menyusun Kuesioner


Kusioner yang baik adalah kuisioner yang mampu menguhubungkan antara
tujuankonsepvariabelkuisionermetode pengolahan data
KONSEP:
Variabel:
- Faktor Say
Loyalitas adalah suatu komitmen yang di miliki oleh
Antusias merekomendasikan
seorang pekerja bisa berupa kesetiaan, kemauan
Bangga pada sekolah
dan kebanggaan. Tingkat loyalitas untuk setiap Suka dan Akrab
pekerja akan berbeda tergantung dari pribadi setiap memberi kesan positif ke luar
orang dan tergantung pula dari apa dan bagaimana - Faktor Stay
yang dia dapatkan dari tempat bekerja. Rugi jika pindah
Tidak pindah meskipun gaji tinggi
Menurut Bobby dan Reza (2004), seorang pekerja Tidak pindah meskipun jabatan enak
TUJUAN: dikatakan loyal dalam bekerja jika say (mengatakan Tidak pindah meskipun kenal atasan yang baru
dengan antusias), Stay (tetap tinggal), dan strive Tidak pindah meskipun dekat rumah
Mengukur (berjuang kerja dalam membangun perusahan). Tidak pindah ke PNS
 Contoh Loyalitas 1. Say: bagaimana ia berkata dapat berupa dari
Tidak keluar karena alasan pribadi
Memprioritaskan pofresi ng guru
guru kebanggaan terhadap sekolah yang di - Faktor Strive
aktualisasikan dengan merekomendasikan Bertanggung jawab pada tugas yang diberikan
secara positif sekolah kepada pihak luar dan Punyai tanggung jawab moral yang tinggi
calon pekerja yang lain Membela nama sekolah
2. Stay : seorang akan tetap tinggal ataupun tidak Menjaga nama baik sekolah
akan berpindah ke perusahaan / instansi lain Memberikan kontribusi maximal untuk kemajuan
meskipun dengan pertimbangan lebih bonafit, Mengabdi meskipun gaji kecil
gaji besar, posisi atau jabatan yang lebih
menarik, dll
3. Stive : suatu pengupayaan yang dilakukan oleh
seorang pekerja bagi tempat kerjanya baik
berupa pengorbanan maupun kepatuhan pada
aturan.

Teknik Menyusun Kuesioner


VARIABEL

KUISIONER

 Contoh

Teknik Menyusun Kuesioner


Langkah 1 Spesifikasikan informasi yang diperlukan
• Pastikan semua informasi didapatkan seluruhnya untuk menjawab permasalahan,
permasalahan penelitian. Hipotesis, karakteristik tujuan penelitian
• Dapatkan target populasi yang jelas
 Tahapan
Pembuatan Langkah 2 Tipe metode wawancara
Kuesioner • Tentukan tipe wawancara yang ingin dilakukan.

Langkah 3 Isi pertanyaan secara individual


• Apakah pertanyaan tersebut perlu?
• Apakah ada beberapa pertanyaan yang membingungkan?
• Jangan memberikan pertanyaan yang berisi dua alternatif?

Teknik Menyusun Kuesioner


Langkah 4 Mengatasi ketidakmampuan dan ketidakinginan untuk menjawab
Apakah responden yang dipilih mengerti akan permasalahan yang akan ditanyakan
Jika tidak, pertanyaan filter (seperti familiaritas, penggunaan produk, pengalaman
masa lalu) harus ditanyakan sebelum menjawab topik penelitian.
Dapatkah responden mengingat pertanyaan yang akan diberikan
 Tahapan Hindari penghapusan kesalahan, pendekatan, dan kreasi pada jawaban
Pembuatan Dapatkah responden memahami?
Kuesioner Apakah isi pertanyaan ditanyakan secara benar
Apakah informasinya sensitif:
• Letakkan diakhir kuisioner
• Dahului pertanyaaan dengan kata-kata bahwa perilaku yang ditanyakan adalah hal
umum
• Sembunyikan pertanyaan dalam kelompok dimana responden mau menjawab
• Berikan beberapa katagori jawaban daripada menanyakan hal-hal khusus

Teknik Menyusun Kuesioner


Langkah 5 Pilihlah Struktur Pertanyaan

• Pertanyaan terbuka digunakan untuk riset eksploratory


• Gunakan struktur pertanyaan bila mungkin
• Pertanyaan multiple choice, alternatif jawaban harus mengikutkan kemungkinan
 Tahapan
jawaban yang mungkin dan harus mutually exclusive
Pembuatan
• Dalam pertanyaan dikotomus, jika diperkirakan ada sejumlah orang yang terlihat
Kuesioner
netral tambahkan jawaban netral.
• Pertimbangkan untuk menggunakan teknik pemilihan terpisah untuk menekan bias
dalam urutan dalam pertanyaan dikotomus dan multiple choice.
• Jika alternatif jawaban sangat banyak, pertimbangkan menggunakan lebih dari satu
pertanyaan untuk memudahkan responden menjawab

Teknik Menyusun Kuesioner


Langkah 6 Memilih Kata-kata dalam pertanyaan

• Definisikan isu dalam bentuk Siapa, Apakah, Kapan, Dimana, dan Mengapa
• Gunakan kata-kata yang biasa dan mudah dipahami responden
 Tahapan • Hindari kata-kata yang membingungkan responden: biasanya, normalnya, seringnya,
Pembuatan selalu, kadang-kadang dst
Kuesioner • Hindari pertanyaan dengan kata-kata yang menuntun responden untuk menjawab
jawaban tertentu
• Hindari alternative pilihan yang tidak jelas
• Hindari asumsi yang tidak jelas
• Responden tidak dibolehkan memberikan perkiraan secara umum
• Gunakan pernyataan yang positif

Teknik Menyusun Kuesioner


Langkah 7 Tentukan Urutan Pertanyaan

• Pertanyaan pembuka harus menarik, sederhana dan mudah


• Pertanyaan umum harus diletakkan dimuka
• Informasi dasar harus didapatkan diawal, dilanjutkan dengan klasifikasi dan
 Tahapan diakhiri dengan identifikasi informasi.
Pembuatan • Pertanyaan sulit, sensitif, dan kompleks harus diletakkan diakhir
Kuesioner • Pertanyaan umum harus mendahului pertanyaan khusus
• Pertanyaan harus mengikuti urutan logika
• Cabang-cabang pertanyaan harus dirancang secara hati-hati untuk mendapatkan
semua kemungkinan
• Pertanyaan yang menjadi cabang harus diletakkan sedekat mungkin dengan
pertanyaan penyebab adanya cabang dan pertanyaan cabang harus durutkan
sehingga memudahkan responden memberikan jawaban tambahan yang diminta

Teknik Menyusun Kuesioner


Langkah 8 Bentuk dan Tampilan
• Pisahkan kuisioner dalam beberapa bagian
• Pertanyaan dalam setiap bagian harus diberi nomor
• Kuisioner harus diberi kode terlebih dahulu
• Kuisioner harus diberi nomer secara serial

Langkah 9 Memperbanyak kuisioner


 Tahapan
Pembuatan • Kuisioner harus mempunyai penampilan yang profesional
Kuesioner • Format seperti buku catatan harus digunakan untuk kuisionare yang panjang
• Setiap pertanyaan harus diperbanyak dalam satu halaman
• Jawaban vertikal dapat digunakan
• Kisi-kisi berguna bila ada sejumlah pertanyaan yang berhubungan yang menggunakan
himpunan jawaban yang sama
• Kecenderungan untuk menjadikan satu pertanyaan untuk memperpendek kuisioner harus
dihindari
• Arahan pengisian harus diletakkan dekat pertanyaan yang diberikan arahan

Teknik Menyusun Kuesioner


Langkah 10 Pretest
 Ujicoba atau pretest kusioner harus selalu dilakukan
 Semua aspek pada kuisoner harus diuji, termasuk isi pertanyaan, kata-kata, bentuk, dan
tampilan, kesulitan pertanyaan dan instruksinya
 Responden yang diberi ujicoba harus responden yang akan disurvai sebenarnya
 Tahapan  Awali ujicoba dengan menggunakan intervew secara personal
Pembuatan  Bila survai ingin dilakukan dengan menggunakan telepon atau email, ujicoba juga
Kuesioner dilakukan dengan cara yang sama
 Variasi dalam wawancara harus dilakukan dalam ujicoba
 Ukuran sampel dalam ujicoba kecil minimum 30 responden
 Gunakan analisis awal dan lakukan identifikasi masalah
 Sesudah revisi secara signifikan dilakukan pada kuisioner ujicoba lain bisa dilakukan
dengan menggunakan sampel yang berbeda
 Respons yang didapatkan dari ujicoba harus dikoding dan dianalisis.

Teknik Menyusun Kuesioner


 Aspek-aspek Maksud pertanyaan harus dinyatakan dengan tegas & jelas
Lain • Tegas: hanya mempunyai satu penafsiran
• Jelas: responden mengerti dgn jelas apa yang ditanyakan (Self-administered
questionaire)
Pertanyaan harus sederhana tidak panjang berbelit belit
Jangan menggunakan istilah yang tidak dimengerti
Jangan menggunakan pertanyaan yang diarahkan jawabannya
contoh : “Setujukah Anda dengan program KB yang digalakkan pemerintah
demi tercapainya kehidupan keluarga bahagia dan sejahtera?”

 Sebelum 1. Diskusi dengan pakar untuk dapat kritik & saran perbaikan
Kuesioner
dilaksanakan, 2. Mengadakan Uji Coba kuesioner untuk mengetahui:
sebaiknya (a) apakah pertanyaaan telah dimengerti responden?
(b) apakah peneliti dapat merasakan kesalahannya?
3. Mengadakan Rapport, mengenal responden lebih dahulu.

Teknik Menyusun Kuesioner


Mauliate
Matur Nuwun
sauweghele
Bujur
Amanai

Suksema

hatur nuhun Tarimo kasi


Teurimong Gaseh beh
kurrusumanga

Salam Sukses
Model DME by Sumitro (2015) Turunan E-Marketing
E.Constantinides (2014)

Marketing/
Internet
El-Gohary (2010) E-Marketing E-Commerce E-Business
Marketing
Organization

Web 1.0
web site Enabling
Technologies

Web 2.0
Social Effects
Social Media Blog
Myspace.com
Aplication Social
Facebook.com
types Network Site
hyves.nl Social
(content) Relationships
Comunities linkedin.com (Ellison, Steinfield,
and Lampe, 2007;
Forums / ning.com Chu, S. C. , 2011)
Bulletin
twitter.com
Boards

Content
Aggregator Social CRM
(Askool & Nakata, 2011;
Heidemann at.all , 2012)
Proses Sintesa Konsep
the equity theory
(Adams, 1965) EE
(Kumar & Pansari,
2014)
CRM Engagement Competive advantage
(Jayachandran (Kahn, 1990). Engagement
et.al., 2005) (Kumar & Pansari, 2015)

CE
Social CRM
(Bowden 2009;
(Greenberg, 2010)
Vivek et al.’s, 2012)

the social CRM perspective


RBV (Keramati, Mehrabi, &
Mojir, 2010; Rapp et al.,
RBV
2010; Trainor, 2012) CRP
(Wernerfelt, 1984)
(Lehmkuhl and
the social CRM perspective Jung, 2013;
of The dynamic capabilities Choudhury &
(Maklan & Knox, 2009). Harrigan, 2014;
Dynamic Capability Trainor et.al,
(Teece et al.1997) 2014)
Measurement
SCRM in SMEs
(Harrigan & Miles, 2014)

DMCs: Product Development


and market knowledge DMCs : Market knowledge,
Dynamic Marketing
(Bruni dan Verona, 2009) Organization Resource and
Capabilities
(Bruni & Verona, 2009; Capability
DMCs : market knowledge in
Fang & Zou 2009) (V. Barrales-Molina et al , 2014)
Crossfunctional business
processes PDM, - CRM, - SCM
(Fang and Zou, 2009) DME
Sintesa Konsep Kebaharuan
The resource-based The equity
view (RBV) theory
(Wernerfelt, 1984) CRM (Adams, 1965)
Dynamic Marketing through Engagement: (Jayachandran
et.al., 2005)
Answering the Role of Marketing Functions
International Journal of Marketing, Communication and New Media Social CRM
Dynamic Capability (Greenberg, 2010; Engagement
Publish: Vol.5 No.9 Desember 2017 (Teece et al.1997)
Askool & Nakata, 2011;
Heiderman at al, 2012; (Kahn, 1990).
Keramati et al.,2010; Rapp
et al., 2010; Trainor,
2012, Maklan and Knox,
2009, Harrigan and Miles,
2014)

CRP
(Lehmkuhl and
Jung, 2013;
Choundhury
and Harrigan,
2014; Trainor
et al., 2014)

Customer Employee
Engagement
(Bowden 2009;
Engagement
Vivek et al.’s, (Kumar &
2012) Pansari, 2014)

Dynamic Marketing Competive


Capabilities Advantage
(Bruni & Verona, 2009; Fang & Engagement
Zou 2009; V. Barrales-Molina et
(Kumar & Pansari,
al, 2014) 2015)

Dynamic
Marketing
Engagement
Sintesa Konsep Kebaharuan

Engagement → EE
CAE
Social CRM → CE

Dynamic Capability →DMCs


DME
Proses Alur Pikir
CE

Firm Performance

EE

Future Research: konsep dan mengukur jenis


lain dari kemampuan dinamis dan menyelidiki
pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan dan
keunggulan kompetitif.

PDM
Market
Knowledge
CRM
(Fang and
Zou, 2009) Competitive Advantage
SCM Engagement
Market (Kumar and Pansari, 2015)
Knowledge
PDM
(Bruni and
verona, 2009)

Future Research : Memperhatikan


pengetahuan pasar sebagai sumber pelengkap
penting dari keunggulan kompetitif.
Proses Alur Pikir
-Lanjutan-

Future Research : fokus pada


pemahaman dampak relatif
dari masing-masing komponen
CE dan EE pada kinerja
perusahaan.

Competitive advantage
Engagement
(Kumar and Pansari, 2015)

"Dynamic
Marketing
Fang and Zou Engagement"
(2009)
DMCs
(V. Barrales-Molina. et al , 2014)
Bruni and
verona (2009)
Future Research : pemasaran
dan operasi berkolaborasi
untuk mengintegrasikan
pengetahuan pasar ke dalam
rantai pasokan
Proses Alur Pikir
-Lanjutan-

DMCs Competitive Advantage Engagement

Market Cuctomer
Knowledge Engagement

Suppl Chain
Suply Chain Firm Performance
Engagement

Employee
Engagement

Marketing and Operational

Pendapat siapa area ini pemasaran dan operasi?


Pendapat siapa Supplu Chain bisa jadi engagement?
Proses Alur Pikir Kebaharuan

DMCs Competitive Advantage Engagement

Cuctomer
Engagement

Market Suppl Chain


DME Firm Performance
Knowledge Engagement

Employee
Engagement

Marketing and Operational


Model Konseptual

h1 Cuctomer h5
Engagement
h3
h7 Dynamic h8
Market Suply Chain Small Firm
Marketing
Knowledge Engagement Performance
Engagement
h4

Employee
Engagement h6
h2
Daftar Pustaka
1. Suliyanto (2014). Teknik Menulis Disertasi,
2. R. Purnomo (2014). Pengembangan Hipotesis
3. R. Purnomo (2014). Pengembangan Konstruk
4. R.P. Setyanto (2014). Konstruk Formatif & Reflektif
5. Ferdinand (2015). Cheating by Number Phenomenon: Pengalaman kita dari sabang sampai merauke
6. R.P. Setyanto (2015). Persiapan Independent Study
7. Sumitro (2015) Sintesa Dynamic Marketing Engagement

Anda mungkin juga menyukai