Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

TOKSIKOLOGI KLINIK – I

“METODE EKSTRAKSI KIMIA / BAHAN ALAM”

OLEH :

WA ODE HERTI

AK.17.026

PRODI D-III ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

2019
METODE EKSTRAKSI

A. Pengertian Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan secara kimia dan fisika kandungan zat
simplisia menggunakan pelarut yang sesuai.

Hal-hal yang penting diperhatikan dalam melakukan ekstrasi yaitu


pemilihan pelarut yang sesuai dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang
ingin diekstraksi ataupun sesuai dengan sifat kepolaran kandungan kimia
yang diduga dimiliki simplisia tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan
adalah ukuran simplisia harus diperkecil dengan cara perajangan untuk
memperluas sudut kontak pelarut dan simplisia, tapi jangan terlalu halus karna
dikhawatirkan menyumbat pori-pori saringan menyebabkan sulit dan lamanya
proses ekstraksi.

Pemilihan metode ekstraksi tergantung bahan yang digunakan, bahan yang


mengandung mucilago dan bersifat mengembang kuat hanya boleh dengan
cara maserasi. sedangkan kulit dan akar sebaiknya di perkolasi. untuk bahan
yang tahan panas sebaiknya diekstrasi dengan cara refluks sedangkan
simplisia yang mudah rusak karna pemanasan dapat diekstrasi dengan metode
soxhlet.

B. Macam-macam Metode Ekstrasi

Berdasarkan energi/suhu yang digunaka ekstrasi dibagi menjadi 2 :

a) Cara dingin : maserasi dan perkolasi


b) Cara panas : refluks dan soxhletasi

Metode ekstraksi yang umum dilakukan :

1. Maserasi

Maserasi adalah metode ekstrasi dengan prinsip pencapaian


kesetimbangan konsentrasi, menggunakan pelarut yang direndamkan pada
simplisia dalam suhu kamar, bila dibantu pengadukan secara konstan maka
disebut maserasi kinetik. Remaserasi adalalah penambahan pelarut
kedalam simplisia yang diekstrasi, maserat (hasil maserasi) pertama
disaring, sisa simplisia (residu) diekstrasi dengan menambahkan pelarut
yang baru dengan cara yang sama seperti diatas. kekurangan metode ini,
butuh waktu yang lama dan memerlukan pelarut dalam jumlah yang
banyak.

2. Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu


baru hingga semua pelarut tertarik dengan sempurna (exhaustive
extraction), umunya dilakukan pada suhu kamar. Tahapan perkolasi
penetesan pelarut serta penampungan perkolatnya hingga didapat volume
1 sampai 5 kali jumlah bahan. Proses keberhasilan ekstraksi dengan cara
perkolasi dipengaruhi selektifitas pelarut, kecepatan alir pelarut dan
suhunya, ukuran simplisia tidak boleh terlalu halus, karena dapat
menyumbat pori - pori saringan perkolator.

3. Refluks

Refluks adalah proses ekstraksi dengan pelarut yang didihkan beserta


simplisia selama waktu tertentu dan jumlah pelarutnya konstan, karna
pelarut terus bersirkulasi didalam refluks (menguap, didinginkan,
kondensasi, kemudian menetes kembali ke menstrum (campuran pelarut
dan simplisia) di dalam alat). Umumnya dilakukan pengulangan pada
residu pertama, hingga didapat sebanyak 3-5 kali hingga didapat proses
ekstraksi sempurna (exhaustive extraction).

4. Soxhletasi atau ekstraksi sinambung

Soxhletasi atau ekstraksi sinambung adalah proses ekstraksi dengan


menggunakan pelarut yang selalu baru dengan menggunakan soxhlet.
Ekstraksi terjadi secara kontinyu,dengan jumlah pelarut yang relatif
konstan.

Metode ekstraksi lainnya :

5. Digesti

Digesti adalah maserasi kinetik (maserasi dengan pengadukan


konstan) yang dilakukan pada suhu temperatur yang lebih tinggi,
umumnya 40-50º Celcius

6. Infus dan dekok

Infus adalah ekstraksi dengan menggunakan air yang mendidih pada


suhu 96 - 98º C, dalam waktu tertentu sekitar 15-20 menit, sedangkan
dekok adalah proses infus yang terjadi selama skitar 30 menit lebih, untuk
dekok sekarang sudah sangat jarang digunakan.

7. Destilasi Uap

Destilasi uap adalah ekstraksi dengan cara mengalirkan uap air pada
simplisia (umumnya cara ini dilakukan pada kandungan kimia simplisia
yang mudah menguap seperti minyak atsiri), sehingga uap air menarik
kandungan zat didalam simplisia, yang kemudian terkondensasi bersama-
sama menghasilkan ekstrak cair (campuran).

8. Ekstraksi ultrasonik

Ekstrasi dengan bantuan getaran ultrasonik (>20.000 Hz)


memberikan efek meningkatkan permeabilitas dinding sel, sehingga
banyak zat yang bisa ditarik oleh pelarut.

Anda mungkin juga menyukai