Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

S DENGAN
MASALAH DENGUE HAEMOREGIK FEVER
(DHF) DI RUANG AL-IKHLAS
PKU MUHAMMADIYAH
BANTUL

Disusun Oleh:
Kelompok D1

1. Aulyana Dewi Safitri (1810206048)


2. Ayu Ningtyas Andriani (1810206099)
3. Windah Roh Ekawati (1810206025)
4. Yunita Nugraheni (1810206047)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
MIND MAP DENGUE HAEMORHAGIC FEVER (DHF)
PENGERTIAN KLASIFIKASI TANDA DAN GEJALA
Dengue haemorhagic fever adalah a. Derajat I: demam disertai gejala tidak a. Demam tinggi selama 5-7 hari.
penyakit yang disebabkan oleh khas, hanya terdapat manifestasi b. Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare,
virus yang tergolong arbovirus dan perdarahan. Uji touniket (+) konstipasi.
masuk kedalam tubuh penderita b. Derajat II: seperti derajat I disertai c. Pendarahan terutama pendarahan bawah kulit,
melalui gigitan nyamuk aedes perdarahan spontan dikulit. ptechie, echymosis, melena, hematuri.
aegypty (Christantie Efendy, 2011). c. Derajat III: ditemukan kegagalan d. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu
sirkulasi darah dengan adanya nadi hati
Dengue haemorhagic fever adalah cepat dan lemah, tekanan darah e. Sakit kepala
penyakit yang terdapat pada anak menurun(hypotension),gelisah,sianosis f. Pembengkakan hati, limpa, dan kelenjar getah
dan orang dewasa dengan gejala sekitar mulut dan ujung jari (tanda bening.
utama nyeri ototdan nyeri sendi renjatan) disertai kulit dingin g. Tanda-tanda renjatan (sianosis,kulit lembab
disertai ruam atau tanpa ruam d. Derajat IV: renjatan berat (DDS) dan dingi, tekanan darah menurun, gelisah,
(Seoparman,2012). dengan nadi tidak teraba dan tekanan capillary refill > 2 detik, nadi cepat dan
darah tidak dapat diukur. lemah.

KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
a. Efusi pleura DENGUE
a. Tirah baring.
b. Asikes HAEMORHAGIC
b. Pemberian makanan lunak.
c. Sepsis FEVER (DHF)
c. Pemberian cairan melalui infuse.
d. Kematian d. Pemberian obat-obatan: antibiotic,
antipiretik, anti konvulsi jika terjadi
PEMERIKSAAN PENUNJANG kejang.
ETIOLOGI a. Darah e. Monitor tanda-tanda vital
a. Virus dengue sejenis - Trombosit menurun (TD,N,S,RR)
arbovirus. - Hemoglobin meningkat lebih 20% f. Monitor adanya tanda-tanda renjatan.
b. Virus dengue tergolong - Hematokrit meningkat lebih 20% g. Monitor tanda-tanda pendarahan lebih
dalam family - Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3 lanjut.
- Protein darah rendah h. Periksa HB,HT,dan trombosit sitiap
- Ureum PH bisa meningkat hari.
b. Serology: HI (Hemaglutination inhibitin test)
- Rontgen thorax: Efusi pleura
- Uji test tourniket (+)
MIND MAP ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan: Ketidakseimbangan


nutrisi kurang dari kebutuhan.

NOC: Keseimbangan nutrisi

NIC: Manajemen nutrisi


Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa keperawatan: Resiko kekurangan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
volume cairan
kebutuhan
2. Resiko kekurangan volume cairan NOC: Keseimbangan cairan
3. Keletihan
NIC: Monitor cairan

Diagnosa Keperawatan: Keletihan

NOC: Tingkat kelelahan

NIC: Manajemen energi


Virus Dengue (Arbovirus)

PATHWAY DHF Melalui gigitan nyamuk

Re infection oleh virus dengue dengan serotip berbeda

Potensial terjadinya
Bereaksi dengan antibody
pendarahan

Menimbulkan Terbentuk kompleks antibodi


Trombositopenia
respon peradangan dalam sirkulasi darah

Menstimulasi Perubahan status kesehatan


hipertermia medulla Pengaktifan sistem complement
dan dilepaskannya anvilaktoksin anak
vomiting
C3a dan C5a
Anak harus di hospitalisasi
Mual dan
Melepaskan histamin yang
muntah
bersifat vasoaktif Perubahan peran keluarga

anoreksia
Permeabilitas dinding
pembuluh darah
Intake nutrisi
kurang Kebocoran plasma intertisium
Gangguan
keseimbangan
Gangguan cairan dan elektrolit Penurunan jumlah cairan intravskuler
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Peningkatan viskositas isi pembuluh darah

Gangguan aktivitas sehari- kelemahan


Aliran darah terhambat
hari

Energi berkurang Suplai O2 ke jaringan tidak adekuat

Metabolisme anaerob
Nyeri Iritasi terhadap ujung-ujung
saraf oleh asam laktat
Penimbunan asam laktat di jaringan
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Data Identitas
Nama : An. S
Tempat/ tanggal lahir : Bantul, 05-04-2007
Usia : 12 tahun
Nama ayah/ibu : Tn.S , Ny. A
Pekerjaan ayah : Buruh Harian
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Prancak Dukuh RT 3
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan ayah : SLTA
Pendidikan ibu : SMP
Tanggal masuk : 18 April 2019

II. Keluhan Utama


1. Alasan utama dibawa ke rumah sakit
Ibu mengatakan demam tinggi saat di rumah, sekarang masih mual-mual, dan
kemarin muntah 1 kali.
2. Tanda dan gejala yang dilihat orang tua
Ibu pasien mengatakan anak tampak lemas karena mual tapi gak keluar dan
sejak kemarin muntah 1 kali

III. Riwayat Kesehatan Masa Lampau


1. Riwayat kelahiran
Saat kehamilan ibu mengatakan periksa ke rumah sakit dan klinik bidan
sebanyak ± < 10 kali, ibu mengatakan melahirkan anak ketiganya dengan normal
di bidan dekat rumah. Ibu mengatakan alasan melahirkan di bidan saja tidak ke
rumah sakit karena biar bisa langsung pulang.
2. Pernah dirawat dirumah sakit
Ibu pasien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit ini 6 tahun yang lalu
karena radang paru sekitar masih TK.
3. Obat-obatan yang digunakan
Ibu pasien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan sendiri kecuali
waktu dirawat dulu waktu dirawat di rumah sakit
4. Tindakan operasi
Ibu pasien mengatakan belum pernah dilakukan tindakan operasi sebelumnya
5. Alergi
Ibu pasien mengatakan tidak ada alergi
6. Kecelakaan
Ibu pasien mengatakan pernah mengalami kecelakaan waktu bersepeda jatuh
sendiri
7. Imunisasi yang telah didapatkan
Ibu pasien mengatakan imunisasi lengkap sudah diberikan pada anak

IV. Riwayat Keluarga


1. Penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh keluarga
Ibu pasien mengatakan terdapat riwayat bronkitis yang terjadi pada saya waktu
hamil anak kedua mungkin karena kecapekan waktu itu saya sedang hamil dan
harus mengurus anak pertama sendirian sehingga harus menggendongnya.
2. Gambar genogram

Keterangan:
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Tinggal serumah
: Garis Keturunan
V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh anak dan alasannya
Ibu pasien mengatakan sejak kecil diasuh sendiri, karena saya pengangguran
kok mbak
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu pasien mengatakan memiliki hubungan baik dengan semua anggota
keluarga serta orang-orang dilingkungan tempat tinggalnya.
3. Hubungan dengan teman sebaya
Ibu pasien mengatakan memiliki teman dekat sejak kecil dan memiliki teman
baik dengan teman-teman sebayanya yang lain.
4. Pembawaan secara umum
Ibu pasien mengatakan cenderung memiliki sifat pemalu apalagi dengan orang
yang belum dikenal, namun dalam kehidupan sehari-hari pasien merupakan anak
yang periang. Pasien tampak hanya senyum saat ditanya perawat

VI. Kebutuhan Dasar


1. Nutrisi metabolik
a. Pemberian ASI
Ibu pasien mengatakan diberikan ASI penuh 2 tahun
b. Makanan yang disukai dan tidak disukai
Ibu pasien mengatakan anak menyukai semua jenis namun semenjak sakit
anak menjadi malas makan.
c. Makanan dan minuman selama 24 jam
Ibu pasien mengatakan anak belum mau makan sehari ini dan minum ±
sebanyak 2 gelas. Tidak ada makanan tambahan atau vitamin yang
dikonsumsi. Saat sakit sekarang ini ibu pasien mengatakan pasien tidak mau
makan, nafsu makan pasien menurun dan ketika makan hanya 3-4 sendok saja
2. Masalah di kulit
Tidak tampak kelainan pada kulit, tidak tampak perdarahan di bawah kulit
3. Pola istirahat tidur
Ibu pasien mengatakan sekarang hanya tidur 6 jam sehari dan sering terbangun
4. Mandi
a. Rutinitas mandi
Ibu pasien mengatakan hanya membersihkan badannya sekali sehari dengan
cara dilap-lap menggunakan handuk basah dan dibantu
b. Kebersihan sehari-hari
Ibu pasien mengatakan memiliki kebersihan yang cukup.
5. Aktivitas
a. Aktivitas sehari-hari
Ibu pasien mengatakan aktivitas hanya di tempat tidur karena badan lemes dan
hanya tidur.
b. Tingkat aktivitas anak secara umum
Pasien tampak tertidur di tempat tidur
c. Kemampuan kemandirian anak
Ibu pasien mengatakan melakukan kegiatan dibantu seperti saat akan kencing
di gendog ayahnya, saat akan makan mintanya di suapin karena jika tidak di
suapin tidak mau makan.
6. Eliminasi (BAK dan BAB)
a. Pola defekasi / BAB
Ibu pasien mengatakan hari ini belum BAB. Biasanya BAB ± 1 x/hari dan
kadang-kadang dalam sehari juga tidak BAB, bentuknya lembek dan tidak ada
darah.
b. Pola eliminasi urin / BAK
Ibu pasien mengatakan buang air kecil (BAK) sudah ± 3-5 x/hari.
7. Kenyamanan
Pasien mengatakan tidak sakit atau nyeri.

VII. Kesehatan Saat Ini


1. Diagnosis medis
Dengue Haemoregik Fever (DHF)
2. Tanggal masuk rumah sakit
18 April 2019
3. Tindakan operasi
Tidak ada tindakan operasi
4. Terapi
a. Infus futrolit 20 tpm makro
b. Cefixime 2 x 100 mg
c. Paracetamol 250 mg
d. Multivitamin 1 x 1,5
5. Aktivitas (mandiri atau dibantu)
Ibu pasien mengatakan semua aktivitas pasien dibantu oleh orangtuanya
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah
Kamis, 18 April 2019 pukul 09.55 WIB
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
IGG anti dengue Positif Negatif
IGM anti dengue Negatif Negatif
HB(Hemoglobin) 14.85 11-17
AL (Lekosit) 9.06 4-11
DIFF Eosinofil 0.47 0-3
DIFF Basofil 0.25 0-1
DIFF Segmen 32.5 40-70
DIFF Limfosit 56.37 20-40
DIFF Monosit 10.41 2-8
HMT (Hematokrit) 43.80 32-52
AT (Trombosit) 140 150-450
AE(Antal Eritrosit) 6.1 3.5-5.5

Kamis, 18 April 2019 pukul 22.25 WIB


Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
HMT (Hematokrit) 39 32-52
AT (Thrombosit) 100 150-450

Jumat, 19 April 2019 puklu 12.44 WIB


Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
HMT (Hematokrit) 30 32-52
AT (Thrombosit) 74 150-450
b. Pemeriksaan tinja
Kamis, 18 April 2019 pukul 22.38 WIB
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
T.Konsistensi Lembek Lembek
T.Warna Coklat Kuning-coklat
T.Amilum - negatif
T.Amoeba (Kista) - negatif
T.Amoeba (Tropozoit) - negatif
T.Bakteri + negatif
T.Epitel - negatif
T.Eritrosit - negatif
T.Jamur (Ragi) - negatif
T.Lekosit - negatif
T.Lemak - negatif
T.SRT Daging + negatif
T.SRT Tumbuhan - negatif
T.Sterkobilin - negatif
T.Telor Ankolost - negatif
T.Telor Ascaris - negatif

c. Pemeriksaan urine
Kamis, 18 April 2019 pukul 22.39 WIB
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
U.Warna Kuning Kuning
U.Reduksi - Negatif
U.PH 5.5 7.0
U.Protein - Negative
U.BJ >1.025 1.010-1.030
U.Urobilinogen +3 Positif
U.Bilirubin - Negatif
U.Keton +2 Negatif
U.Nitrit - Negatif
U.Lekosit Esterase - Negatif
U.Lekosit 0-2 Negatif
U.Eritrosit - Negatif
U.Epitel - Negatif
U.Sed CA Oxalat - Negatif
U.Jamur - Negatif
U.Sil Granula - Negatif
U.Sed Nh4urat - Negatif
U.Sed Phospat Amorf - Negatif
U.Sed Sil Epitel - Negatif
U.Sed Sil Hyalin - Negatif
U.Sed Triphel Phosphat - Negatif
U.Sed Urat Amorf - Negatif
U.Trichomonas - Negatif
U.Bakteri Batang - Negatif
U.Bakteri Coccus + Negatif
U.Sed Asam Urat - Negatif

VIII. Pemeriksaan Fisik


Data Klinis
Kesadaran : Composmentis
BB : 22,5 kg
Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 102 x/menit
RR : 18 x/menit
1. Keadaan umum
Keadaan umum pasien lemah, sadar penuh.
2. Kepala
Tidak ada lesi, tidak ada hematoma dan tidak ada nyeri tekan. Rambut warna
hitam, distribusi rambut merata
3. Mata
Bentuk isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak memakai alat
bantu penglihatan, tidak ada keluhan.
4. Telinga
Bentuk simetris, telinga bersih, tidak ada pembengkakan, tidak ada cairan, tidak
ada perdarahan, fungsi pendengaran baik.
5. Hidung
Bentuk simetris, tidak pilek, tidak ada lesi dan benjolan, fungsi penciuman baik.
6. Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir kering, terlihat pucat, gigi bersih, tidak sariawan
7. Leher
Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan.
8. Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, pergerakan dada baik, tidak ada
luka dan tidak ada benjolan, RR 18 x/menit.
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan
dibagian dada
Perkusi : Suara sonor disemua lapang paru
Auskultasi : tidak ada suara tambahan, suara napas vesikuler.
9. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada lesi diperut, tidak ada nyeri tekan, gerakan peristaltik
10 x/menit.
10. Genetalia dan Anus
Tidak terpasang DC dan ibu mengatakan tidak adapembengkakan pada anus
11. Ektremitas
Kekuatan otot lemah, pasien tidak dapat duduk dan berdiri dan tidak bisa
mempertahankan anggota gerak secara bergantian saat diangkat. Tidak ada fraktur
atau cedera pada ekstremitas atas dan bawah. Ekstremitas atas bagian kiri
terpasang Infus futrolit 20 tpm makro
12. Kulit
Kulit sawo matang, tidak terdapat lesi dan keadaan kulit kering.
IX. Perencanaan Pulang
1. Kelola minum obat secara rutin
2. Kelola nutrisi sesuai diit makan
3. Kelola cairan sesuai kebutuhan asupan cairan
4. Atur jadwal kegiatan harian sesuai kecukupan energi

X. Analisis Data
Data Fokus Etiologi Masalah
DS Asupan diet Ketidak-
 Ibu mengatakan sekarang masih mual- kurang seimbangan
mual, dan kemarin muntah 1 kali. nutrisi kurang
 Ibu pasien mengatakan pasien tidak mau dari kebutuhan
makan, nafsu makan pasien menurun dan
ketika makan hanya 3-4 sendok saja
DO
 Tidak ada makanan tambahan atau
vitamin yang dikonsumsi.
 BB 22,5 kg
DS: Fisik tidak Keletihan
 Ibu pasien mengatakan anak tampak bugar
lemas karena mual tapi gak keluar
 Ibu pasien mengatakan sekarang hanya
tidur 6 jam sehari dan sering terbangun
 Ibu pasien mengatakan aktivitas hanya di
tempat tidur karena badan lemes dan
hanya tidur.
 Ibu pasien mengatakan melakukan
kegiatan dibantu seperti saat akan
kencing di gendong ayahnya, saat akan
makan mintanya di suapin karena jika
tidak di suapin tidak mau makan.
 Ibu pasien mengatakan semua aktivitas
pasien dibantu oleh orangtuanya
DO:
 Pasien tampak tertidur di tempat tidur
DS: - Risiko
 Ibu mengatakan sekarang masih mual- defisiensi
volume cairan
mual, dan kemarin muntah 1 kali.
 Ibu pasien mengatakan minum ±
sebanyak 2 gelas.
DO:
Mukosa bibir kering

XI. Diagnosis Keperawatan Prioritas


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan asupan
diet kurang
2. Risiko kekurangan volume cairan
3. Keletihan berhubungan dengan fisik tidak bugar
XII. Rencana Keperawatan

No Diagnosis Tujuan tindakan (NOC) Rencana tindakan (NIC) Rasionalisasi


keperawatan
1. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi (1100)
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi adanya alergi 1. Untuk dapat
kebutuhan diharapkan nutrisi seimbang dengan atau intoleransi makanan mengetahui alergi atau
berhubungan kriteria hasil: yang dimiliki pasien tidak dalam makanan
dengan asupan Status nutrisi (1004): 2. Monitor kalori dan 2. Mengetahui jumlah
kurang 1. Asupan gizi (3 ke 4) asupan makan kalori yang masuk
2. Asupan makanan (3 ke 4) 3. Pastikan makanan 3. Agar dapat tertarik
3. Rasio berat badan/ tinggi badan disajikan dengan cara untuk makan
(3 ke 4) yang menarik
4. Anjurkan keluarga untuk 4. Agar pasien mau
membawakan makanan makan
favorit pasien
5. Anjurkan pemberian 5. Agar dapat menambah
makanan ringan yang gizi
padat gizi
6. Anjurkan untuk 6. Agar dapat mengetahui
memantau kalori dan jumlah kalori yang
intake makanan (buku masuk
harian makanan) 7. Untuk menambah
7. Bantu pasien untuk pengetahuan
mengakses program-
program gizi untuk anak

(Windah) (Windah) (Windah)


2. Risiko kekurangan Setelah dilakukan tindakan Monitor cairan (4130)
volume cairan keperawatan selama 3 x 24 jam - Monitor intake output - Untuk memantai
pasien menunjukkan keseimbangan cairan keseimbangan cairan
cairan (0601) dengan indicator: dalam tubuh pasien
- Turgor kulit (3 ke 5) - Catat intake output cairan - Untuk mengetahui
- Hematikrit (3 ke 5) perkembangan
- Keseimbangan intake output keseimbangan cairan
dalam 24 jam (3 ke 5) pasien selama perawatan
- Pusing (4 ke 5) - Monitor membrane - Agar mengetahui tanda
mukosa, turgor kulit, dan dan gejala dehidrasi pada
respon haus pasien
- Berikan cairan dengan - Untuk membantu
tepat mempertahankan dan
meningkatkan
keseimbangan cairan
dalam tubuh secara tepat
- Pastikan semua IV dan - Untuk memastikan asupan
asupan enteral berjalan dalam tubuh pasien
dengan benar mencukupi

(Ayu) (Ayu) (Ayu)


3. Keletihan Setelah dilakukan tindakan Manajemen energy (0180)
keperawatan selama 3 x 24 jam - Kaji status fisiologis - untuk mengetahui fungsi
pasien menunjukkan tingkat fisiologis pasien
kelelahan (0007) dengan indicator: - Monitor intake output - Untuk mengetahui cairan
- Kelelahan (3 ke 5) pasien yang masuk dan keluar
- Kehilangan selera makan (3 ke dari pasien agar tidak
5) kekurangan asupan cairan
- Tingkat stress (3 ke 5) - Monitor istirahat pasien - Untuk mengetahui pola
istirahat pasien
- Bantu pasien dan - Agar pasien dan keluarga
keluarga untuk catat mempunyai kegiatan yang
intake output pasien lebih sehat
- Konsultasikan ke ahli - Untuk memenuhi gizi
gizi terkait asupan pasien pasien agar tidak
mengalami penurunan
berat badan
- Evaluasi secara bertahap - Untuk memantau
kenaikan tingkat kesehatan akitivitas pasien
akrtivitas pasien

(Yunita) (Yunita) (Yunita)

XIII. Catatan Perkembangan (Implementasi)

Diagnosis
No. Hari, Tanggal Imlementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
1. Ketidakseimbangan Kamis, 18 April Shift siang Pukul 20.30 WIB
nutrisi kurang dari 2019 Jam 16.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan sudah
kebutuhan 1. Mengkaji kebutuhan asupan dibawakan makanan namun
pasien dengan status gizi pasien belum mau makan
2. Mengidentifikasi adanya alergi O:
atau intoleransi makanan yang - Keadaan umum composmentis
dimiliki pasien - Pasien tampak belum mau makan
3. Menganjurkan keluarga untuk - Suhu 36,5 ºC
membawakan makanan favorit - Nadi 103 x/menit
pasien - RR 20 x/menit
4. Menganjurkan pemberian A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
makanan ringan yang padat gizi dari kebutuhan tubuh belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
(Yunita) - Berikan nutrisi yang seimbang
yang sesuai dengan kebutuhan
pasien selama dirumah sakit
- Berikan pengetahuan mengenai
gizi seimbang bagi ibu maupun
keluarga pasien ketika dirumah

(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00 WIB
Pukul 06.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan sudah mau
- Memberikan nutrisi yang makan walaupun hanya sedikit
seimbang yang sesuai dengan sekitar 2 sendok
kebutuhan pasien selama dirumah O :
sakit - Keadaan umum composmentis
- Memberikan pengetahuan - Pasien tampak mau makan
mengenai gizi seimbang bagi ibu - Suhu 36,8 ºC
maupun keluarga pasien ketika - Nadi 101 x/menit
dirumah - RR 20 x/menit
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh belum
(Ayu) teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk tetap
makan walaupun sedikit
- Motivasi ibu untuk selalu
mendorong anak agar makan
secara teratur

(Ayu)
Jumat, 19 April Shift pagi Pukul 14.30 WIB
2019 Pukul 10.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan minta
- Memotivasi pasien untuk tetap dibelikan mie ayam dan habis
makan walaupun sedikit setengahnya
- Memotivasi ibu untuk selalu
mendorong anak agar makan O :
secara teratur - Keadaan umum composmentis
- Pasien tampak mau makan mie
ayam
(Windah) - Suhu 36,7 ºC
- Nadi 99 x/menit
Pukul 12.00 WIB - RR 20 x/menit
- Memonitor intake output nutrisi A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
pasien dari kebutuhan tubuh teratasi
- Memonitor tanda vital pasien sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk makan
(Windah) secara teratur
- Monitor intake output nutrisi

(Windah)
Shift siang Pukul 20.00
Pukul 15.00 S: ibu pasien mengatakan anaknya
- Memonitor keadaan umum habis 1 kue bakpau dan makan
- Memotivasi pasien untuk makan habis ½ porsi
secara teratur O:
- Memonitor intake output nutrisi - Keadaan umum composmentis
- Suhu36,7 ºC
- Nadi94 x/menit
(Yunita) - RR 20 x/menit
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk makan
secara teratur
- Monitor intake output nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
terkait asupan nutrisi pasien

(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00
Pukul 06.00 S: ibu pasien mengatakan belum
- Memonitor keadaan umum makan tadi pagi ini
- Memotivasi pasien untuk makan O:
secara teratur - Keadaan umum composmentis
- Memonitor intake output nutrisi - Suhu 36,8 ºC
- Nadi 95 x/menit
- RR 20 x/menit
(Auliyana) A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk makan
secara teratur
- Monitor intake output nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
terkait asupan nutrisi pasien

(Auliyana)
Sabtu, 20 April Shift pagi Pukul 14.35 WIB
2019 Pukul 11.30 WIB S : Ibu pasien mengatakan makan
- Memonitor pasien untuk makan habis setengahnya saja
secara teratur O:
- Memonitor intake output nutrisi - Keadaan umum composmentis
pasien - Makan pasien tampak habis
setengahnya
- Suhu 36,5 ºC
(Windah) - Nadi 100 x/menit
- RR 20 x/menit
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake output nutrisi
- Monitor makanan yang masuk

(Windah)
Shift siang Pukul 20.30
Pukul 15.00 S : ibu pasien mengatakan anaknya
- Memonitor keadaan umum mau makan tapi tidak habis
- Memonitor intake output nutrisi O:
- keadaan umum cukup baik
- Memonitor makanan yang masuk - kesadaran composmentis
- Suhu : 36,6oC
- Nadi : 100x/menit kuat
(Ayu) - TD : 110/80 mmHg
- Akral hangat
- CRT<2detik
- Rash ( + )
- Gatal gatal (-)
- RL 20 tpm makro
- Makan : ¾ porsi
- Minum : 400cc
- Bak : 2 kali
- Bab :-
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake output nutrisi
- Monitor makanan yang masuk

(Ayu)
Shift malam Pukul 07.30
Pukul 21.00 S: ibu pasien mengatakan anaknya
- Memonitor keadaan umum sudah makan habis 1 porsi dan
- Memonitor intake output nutrisi semalam sebelum tidur minum ½
- Memonitor makanan yang masuk gelas susu
O: Keadaan umum composmentis
- Makan pasien tampak habis
(Yunita) setengahnya
- Suhu36,7 ºC
- Nadi94 x/menit
- RR 20 x/menit
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
P : Hentikan intervensi, besok pagi
boleh pulang

(Yunita)
2. Risiko kekurangan Kamis, 18 April Shift siang Pukul 20.30 WIB
volume cairan 2019 Pukul 16.00 WIB S : ibu pasien mengatakan belum
- Mengkaji intake output cairan banyak minum, hanya tambah ½
pasien gelas tadi
- Mengkaji keadaan umum O:
termasuk pemeriksaan fisik - Turgor kulit elastis
pasien - CRT < 2 detik
- Air mineral di gelas tampak
(Yunita) sisa ½ gelas
- Terpasang infus futrolit 20
tpm makro
A: Risiko kekurangan volume cairan
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien

(Yunita)
Shift malam Pukul 20.30 WIB
Pukul 06.00 WIB S : ibu pasien mengatakan minum 2
- Memonitor intake output cairan gelas
- Memonitor keadaan membran O:
mukosa, turgor kulit dan respon - Turgor kulit elastis
haus pasien - CRT < 2 detik
- Terpasang infus futrolit 20
tpm makro
(Ayu) A: Risiko kekurangan volume cairan
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien

- Motivasi pasien untuk minum


banyak

(Ayu)
Jumat, 19 April Shift pagi Pukul 14.30 WIB
2019 Pukul 10.00 WIB S : ibu pasien mengatakan minum 1,5
- Memonitor intake output gelas
cairan O:
- Memonitor keadaan membran - Turgor kulit elastis
mukosa, turgor kulit dan - CRT < 2 detik
respon haus pasien - Terpasang infus futrolit 20
- Memotivasi pasien untuk tpm makro
minum banyak - Mukosa bibir tampak kering
A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
(Windah) P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
- Motivasi pasien untuk minum
banyak

(Windah)
Shift siang Pukul 20.00
Pukul 15.30 S: ibu pasien mengatakan anaknya
1. Monitor intake output cairan sudah mulai banyak minum 2 gelas
2. Monitor keadaan membran air putih dan ½ jus jambu
mukosa, turgor kulit dan respon O: - Turgor kulit elastis
haus pasien - CRT < 2 detik
3. Motivasi pasien untuk minum - Terpasang infus futrolit 20
banyak tpm makro
- Suhu: 36,7 OC
- TD: 96/64 mmHg
- Nadi: 94x/menit
A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
- Motivasi pasien untuk minum
banyak

(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00
Pukul 06.00 S: ibu pasien mengatakan baru
- Monitor intake output cairan minum ½ gelas air putih saja
- Monitor keadaan membran O: - Turgor kulit elastis
mukosa, turgor kulit dan respon - CRT < 2 detik
haus pasien - Terpasang infus futrolit 20
tpm makro
- Suhu: 36,5 OC
- TD: 98/63 mmHg
- Motivasi pasien untuk minum - Nadi: 93 x/menit
banyak A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
(Auliyana) - Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
- Motivasi pasien untuk minum
banyak

(Auliyana)
Sabtu, 20 April Shift pagi Pukul 14.35 WIB
2019 Pukul 11.30 WIB S : ibu pasien mengatakan minum 1,5
- Memonitor intake output cairan botol aqua sedang itu
- Memonitor keadaan membran O:
mukosa, turgor kulit dan respon - Turgor kulit elastis
haus pasien - CRT < 2 detik
- Memotivasi pasien untuk minum - Terpasang infus futrolit 20
banyak tpm makro
- Mukosa bibir tampak lembab
- Pasien tampak menghabiskan
(Windah) air mineral 500 cc
A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
- Motivasi pasien untuk minum
banyak

(Windah)
Shift siang Pukul 20.30
Pukul 15.00 S : ibu pasien mengatakan anaknya
- Memonitor cairan infus RL tidak panas dan ada merah merah
yang terpasang pada pasien di kaki.
diganti secara berkala sesuai O:
tetesan yaitu 20 tpm - keadaan umum cukup baik
- Memonitor intake dan output - kesadaran composmentis
pasien - Suhu : 36,6oC
- Memonitor TTV berkala - Nadi : 100x/menit kuat
- TD : 110/80 mmHg
- Akral hangat
(Ayu) - CRT<2detik
- Rash ( + )
- Gatal gatal (-)
- RL 20 tpm makro
- Makan : ¾ porsi
- Minum : 400cc
- Bak : 2 kali
- Bab :-
A : Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien

(Ayu)
Shift malam Pukul 07.30
Pukul 22.00 S: ibu pasien mengatakan anaknya
1. Monitor keadaan umum dan sudah habis 1 botol aqua ukuran
vital sign sedang karena cuaca panas jadi
2. Monitor intake output cairan haus terus.
3. Monitor keadaan membran O: - Turgor kulit elastis
mukosa, turgor kulit dan - CRT < 2 detik
respon haus pasien - Terpasang infus futrolit 20
4. Motivasi pasien untuk minum tpm makro
banyak - Suhu: 36, 5OC
- TD: 96/64 mmHg
- Nadi: 100x/menit
(Yunita) - TD: 97/64 mmHg
A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi
P: hentikan intervensi

(Yunita)
3. Keletihan Kamis, 18 April Shift siang Pukul 20.30 WIB
2019 Pukul 16.00 WIB S:-
- Mengkaji tingkat kelelahan O:
pasien - Pasien tampak lemes
- Mengkaji keadaan umum pasien - Pasien tampak tidak nafsu untuk
makan
(Yunita) A: keletihan belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien

(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00 WIB
Pukul 06.00 WIB S : ibu pasien mengatakan selalu
- Memonitor istirahat pasien terbangun, seperti tidak tenang
- Memonitor peningkatakan nafsu O:
makan pasien - Pasien tampak menggelengkan
kepala
- Pasien tampak tidak nafsu
(Ayu) makan
A: keletihan belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS

(Ayu)
Jumat, 19 April Shift pagi Pukul 14.30 WIB
2019 Pukul 10.00 WIB S : ibu pasien mengatakan sudah
- Monitor istirahat pasien mulai tenang dan dapat tidur
- Monitor peningkatakan nafsu O:
makan pasien - Pasien mulai nafsu makan
- Monitor aktivitas di RS dengan meminta mie ayam
- Pasien tampak tidur siang
(Windah) - Pasien tampak senyum-senyum
saat ditanya
A: keletihan teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS

(Windah)
Shift siang Pukul 19.30
Pukul 16.00 S:
1. Memonitor istirahat pasien - ibu pasien mengatakan
2.Memonitor peningkatakan nafsu anaknya sudah tidur siang
makan pasien selama 2 jam dan tertidur
3.Memonitor aktivitas di RS nyenyak
- Pasien mengatakan
aktivitasnya kalau di RS yaitu
(Yunita) melihat video melalui hp
O: - Pasien tampak tenang
- Pasien tampak lebih sehat
- Pasien tampak sedang
memakan roti bakpau
A: keletihan teratasi sebagian
P: - Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS

(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00
Pukul 06.00 S: ibu pasien mengatakan sudah tidur
- Memonitor istirahat pasien mlama tidak terbangun dan siang
- Memonitor peningkatakan nafsu selama 2 jam dengan nyenyak
makan pasien O: - Pasien tampak tenang
- Memonitor aktivitas di RS - Pasien tampak lebih sehat
- Pasien tampak sedang
(Auliyana) memakan roti bakpau
A: keletihan teratasi sebagian
P: - Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS

(Auliyana)
Sabtu, 20 April Shift pagi Pukul 14.30 WIB
2019 Pukul 11.30 WIB S:
- Memonitor istirahat pasien - Ibu pasien mengatakan dapat
- Memonitor peningkatakan nafsu tidur tadi malam
makan pasien - Ibu pasien mengatakan sudah
- Memonitor aktivitas di RS nafsu makan walaupun disuapin
O:
- Pasien tampak tidur siang
(Windah) - Pasien tampak malu dengan
senyum-senyum saat diajal
mengobrol
A: keletihan teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS

(Windah)
Shift siang Pukul 20.30
Pukul 15.00 S: ibu pasien mengatakan anaknya
1. Memonitor istirahat pasien sore ini bisa tidur namun sering
2. Memonitor peningkatakan terbangun karena kepanasan
nafsu makan pasien 0: - Pasien tampak tenang
- Pasien tampak lebih sehat
- Pasien tampak beristirahat di
3. Memonitor aktivitas di RS ranjang rumah sakit
A: keletihan teratasi sebagian
P: monitor istirahat pasien
(Ayu)

(Ayu)
Shift malam Pukul 07.30
Pukul 21.30 S: ibu pasien mengatakan anaknya
1. Memonitor istirahat pasien semalam bisa tidur nyenyak
2. Memonitor peningkatakan 0: - Pasien tampak tenang
nafsu makan pasien - Pasien tampak lebih sehat
3. Memonitor aktivitas di RS - Pasien tampak sedang makan
jatah dari RS
(Yunita) A: keletihan teratasi
P: Hentikan Intervesi

(Yunita)
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I diagnosa keperawatan: definisi dan klasifikasi 2018-
2020 edisi 11. Jakarta: EGC.

Moorhead, Sue, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi 5. Singapura:
Elsevier.

Bulechek, Gloria M, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) edisi 6.


Singapura: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai