S DENGAN
MASALAH DENGUE HAEMOREGIK FEVER
(DHF) DI RUANG AL-IKHLAS
PKU MUHAMMADIYAH
BANTUL
Disusun Oleh:
Kelompok D1
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
a. Efusi pleura DENGUE
a. Tirah baring.
b. Asikes HAEMORHAGIC
b. Pemberian makanan lunak.
c. Sepsis FEVER (DHF)
c. Pemberian cairan melalui infuse.
d. Kematian d. Pemberian obat-obatan: antibiotic,
antipiretik, anti konvulsi jika terjadi
PEMERIKSAAN PENUNJANG kejang.
ETIOLOGI a. Darah e. Monitor tanda-tanda vital
a. Virus dengue sejenis - Trombosit menurun (TD,N,S,RR)
arbovirus. - Hemoglobin meningkat lebih 20% f. Monitor adanya tanda-tanda renjatan.
b. Virus dengue tergolong - Hematokrit meningkat lebih 20% g. Monitor tanda-tanda pendarahan lebih
dalam family - Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3 lanjut.
- Protein darah rendah h. Periksa HB,HT,dan trombosit sitiap
- Ureum PH bisa meningkat hari.
b. Serology: HI (Hemaglutination inhibitin test)
- Rontgen thorax: Efusi pleura
- Uji test tourniket (+)
MIND MAP ASUHAN KEPERAWATAN
Potensial terjadinya
Bereaksi dengan antibody
pendarahan
anoreksia
Permeabilitas dinding
pembuluh darah
Intake nutrisi
kurang Kebocoran plasma intertisium
Gangguan
keseimbangan
Gangguan cairan dan elektrolit Penurunan jumlah cairan intravskuler
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Peningkatan viskositas isi pembuluh darah
Metabolisme anaerob
Nyeri Iritasi terhadap ujung-ujung
saraf oleh asam laktat
Penimbunan asam laktat di jaringan
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Data Identitas
Nama : An. S
Tempat/ tanggal lahir : Bantul, 05-04-2007
Usia : 12 tahun
Nama ayah/ibu : Tn.S , Ny. A
Pekerjaan ayah : Buruh Harian
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Prancak Dukuh RT 3
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan ayah : SLTA
Pendidikan ibu : SMP
Tanggal masuk : 18 April 2019
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Tinggal serumah
: Garis Keturunan
V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh anak dan alasannya
Ibu pasien mengatakan sejak kecil diasuh sendiri, karena saya pengangguran
kok mbak
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu pasien mengatakan memiliki hubungan baik dengan semua anggota
keluarga serta orang-orang dilingkungan tempat tinggalnya.
3. Hubungan dengan teman sebaya
Ibu pasien mengatakan memiliki teman dekat sejak kecil dan memiliki teman
baik dengan teman-teman sebayanya yang lain.
4. Pembawaan secara umum
Ibu pasien mengatakan cenderung memiliki sifat pemalu apalagi dengan orang
yang belum dikenal, namun dalam kehidupan sehari-hari pasien merupakan anak
yang periang. Pasien tampak hanya senyum saat ditanya perawat
c. Pemeriksaan urine
Kamis, 18 April 2019 pukul 22.39 WIB
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
U.Warna Kuning Kuning
U.Reduksi - Negatif
U.PH 5.5 7.0
U.Protein - Negative
U.BJ >1.025 1.010-1.030
U.Urobilinogen +3 Positif
U.Bilirubin - Negatif
U.Keton +2 Negatif
U.Nitrit - Negatif
U.Lekosit Esterase - Negatif
U.Lekosit 0-2 Negatif
U.Eritrosit - Negatif
U.Epitel - Negatif
U.Sed CA Oxalat - Negatif
U.Jamur - Negatif
U.Sil Granula - Negatif
U.Sed Nh4urat - Negatif
U.Sed Phospat Amorf - Negatif
U.Sed Sil Epitel - Negatif
U.Sed Sil Hyalin - Negatif
U.Sed Triphel Phosphat - Negatif
U.Sed Urat Amorf - Negatif
U.Trichomonas - Negatif
U.Bakteri Batang - Negatif
U.Bakteri Coccus + Negatif
U.Sed Asam Urat - Negatif
X. Analisis Data
Data Fokus Etiologi Masalah
DS Asupan diet Ketidak-
Ibu mengatakan sekarang masih mual- kurang seimbangan
mual, dan kemarin muntah 1 kali. nutrisi kurang
Ibu pasien mengatakan pasien tidak mau dari kebutuhan
makan, nafsu makan pasien menurun dan
ketika makan hanya 3-4 sendok saja
DO
Tidak ada makanan tambahan atau
vitamin yang dikonsumsi.
BB 22,5 kg
DS: Fisik tidak Keletihan
Ibu pasien mengatakan anak tampak bugar
lemas karena mual tapi gak keluar
Ibu pasien mengatakan sekarang hanya
tidur 6 jam sehari dan sering terbangun
Ibu pasien mengatakan aktivitas hanya di
tempat tidur karena badan lemes dan
hanya tidur.
Ibu pasien mengatakan melakukan
kegiatan dibantu seperti saat akan
kencing di gendong ayahnya, saat akan
makan mintanya di suapin karena jika
tidak di suapin tidak mau makan.
Ibu pasien mengatakan semua aktivitas
pasien dibantu oleh orangtuanya
DO:
Pasien tampak tertidur di tempat tidur
DS: - Risiko
Ibu mengatakan sekarang masih mual- defisiensi
volume cairan
mual, dan kemarin muntah 1 kali.
Ibu pasien mengatakan minum ±
sebanyak 2 gelas.
DO:
Mukosa bibir kering
Diagnosis
No. Hari, Tanggal Imlementasi Evaluasi (SOAP)
keperawatan
1. Ketidakseimbangan Kamis, 18 April Shift siang Pukul 20.30 WIB
nutrisi kurang dari 2019 Jam 16.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan sudah
kebutuhan 1. Mengkaji kebutuhan asupan dibawakan makanan namun
pasien dengan status gizi pasien belum mau makan
2. Mengidentifikasi adanya alergi O:
atau intoleransi makanan yang - Keadaan umum composmentis
dimiliki pasien - Pasien tampak belum mau makan
3. Menganjurkan keluarga untuk - Suhu 36,5 ºC
membawakan makanan favorit - Nadi 103 x/menit
pasien - RR 20 x/menit
4. Menganjurkan pemberian A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
makanan ringan yang padat gizi dari kebutuhan tubuh belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
(Yunita) - Berikan nutrisi yang seimbang
yang sesuai dengan kebutuhan
pasien selama dirumah sakit
- Berikan pengetahuan mengenai
gizi seimbang bagi ibu maupun
keluarga pasien ketika dirumah
(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00 WIB
Pukul 06.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan sudah mau
- Memberikan nutrisi yang makan walaupun hanya sedikit
seimbang yang sesuai dengan sekitar 2 sendok
kebutuhan pasien selama dirumah O :
sakit - Keadaan umum composmentis
- Memberikan pengetahuan - Pasien tampak mau makan
mengenai gizi seimbang bagi ibu - Suhu 36,8 ºC
maupun keluarga pasien ketika - Nadi 101 x/menit
dirumah - RR 20 x/menit
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh belum
(Ayu) teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk tetap
makan walaupun sedikit
- Motivasi ibu untuk selalu
mendorong anak agar makan
secara teratur
(Ayu)
Jumat, 19 April Shift pagi Pukul 14.30 WIB
2019 Pukul 10.00 WIB S : Ibu pasien mengatakan minta
- Memotivasi pasien untuk tetap dibelikan mie ayam dan habis
makan walaupun sedikit setengahnya
- Memotivasi ibu untuk selalu
mendorong anak agar makan O :
secara teratur - Keadaan umum composmentis
- Pasien tampak mau makan mie
ayam
(Windah) - Suhu 36,7 ºC
- Nadi 99 x/menit
Pukul 12.00 WIB - RR 20 x/menit
- Memonitor intake output nutrisi A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
pasien dari kebutuhan tubuh teratasi
- Memonitor tanda vital pasien sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk makan
(Windah) secara teratur
- Monitor intake output nutrisi
(Windah)
Shift siang Pukul 20.00
Pukul 15.00 S: ibu pasien mengatakan anaknya
- Memonitor keadaan umum habis 1 kue bakpau dan makan
- Memotivasi pasien untuk makan habis ½ porsi
secara teratur O:
- Memonitor intake output nutrisi - Keadaan umum composmentis
- Suhu36,7 ºC
- Nadi94 x/menit
(Yunita) - RR 20 x/menit
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk makan
secara teratur
- Monitor intake output nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
terkait asupan nutrisi pasien
(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00
Pukul 06.00 S: ibu pasien mengatakan belum
- Memonitor keadaan umum makan tadi pagi ini
- Memotivasi pasien untuk makan O:
secara teratur - Keadaan umum composmentis
- Memonitor intake output nutrisi - Suhu 36,8 ºC
- Nadi 95 x/menit
- RR 20 x/menit
(Auliyana) A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien untuk makan
secara teratur
- Monitor intake output nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
terkait asupan nutrisi pasien
(Auliyana)
Sabtu, 20 April Shift pagi Pukul 14.35 WIB
2019 Pukul 11.30 WIB S : Ibu pasien mengatakan makan
- Memonitor pasien untuk makan habis setengahnya saja
secara teratur O:
- Memonitor intake output nutrisi - Keadaan umum composmentis
pasien - Makan pasien tampak habis
setengahnya
- Suhu 36,5 ºC
(Windah) - Nadi 100 x/menit
- RR 20 x/menit
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake output nutrisi
- Monitor makanan yang masuk
(Windah)
Shift siang Pukul 20.30
Pukul 15.00 S : ibu pasien mengatakan anaknya
- Memonitor keadaan umum mau makan tapi tidak habis
- Memonitor intake output nutrisi O:
- keadaan umum cukup baik
- Memonitor makanan yang masuk - kesadaran composmentis
- Suhu : 36,6oC
- Nadi : 100x/menit kuat
(Ayu) - TD : 110/80 mmHg
- Akral hangat
- CRT<2detik
- Rash ( + )
- Gatal gatal (-)
- RL 20 tpm makro
- Makan : ¾ porsi
- Minum : 400cc
- Bak : 2 kali
- Bab :-
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake output nutrisi
- Monitor makanan yang masuk
(Ayu)
Shift malam Pukul 07.30
Pukul 21.00 S: ibu pasien mengatakan anaknya
- Memonitor keadaan umum sudah makan habis 1 porsi dan
- Memonitor intake output nutrisi semalam sebelum tidur minum ½
- Memonitor makanan yang masuk gelas susu
O: Keadaan umum composmentis
- Makan pasien tampak habis
(Yunita) setengahnya
- Suhu36,7 ºC
- Nadi94 x/menit
- RR 20 x/menit
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
P : Hentikan intervensi, besok pagi
boleh pulang
(Yunita)
2. Risiko kekurangan Kamis, 18 April Shift siang Pukul 20.30 WIB
volume cairan 2019 Pukul 16.00 WIB S : ibu pasien mengatakan belum
- Mengkaji intake output cairan banyak minum, hanya tambah ½
pasien gelas tadi
- Mengkaji keadaan umum O:
termasuk pemeriksaan fisik - Turgor kulit elastis
pasien - CRT < 2 detik
- Air mineral di gelas tampak
(Yunita) sisa ½ gelas
- Terpasang infus futrolit 20
tpm makro
A: Risiko kekurangan volume cairan
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
(Yunita)
Shift malam Pukul 20.30 WIB
Pukul 06.00 WIB S : ibu pasien mengatakan minum 2
- Memonitor intake output cairan gelas
- Memonitor keadaan membran O:
mukosa, turgor kulit dan respon - Turgor kulit elastis
haus pasien - CRT < 2 detik
- Terpasang infus futrolit 20
tpm makro
(Ayu) A: Risiko kekurangan volume cairan
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
(Ayu)
Jumat, 19 April Shift pagi Pukul 14.30 WIB
2019 Pukul 10.00 WIB S : ibu pasien mengatakan minum 1,5
- Memonitor intake output gelas
cairan O:
- Memonitor keadaan membran - Turgor kulit elastis
mukosa, turgor kulit dan - CRT < 2 detik
respon haus pasien - Terpasang infus futrolit 20
- Memotivasi pasien untuk tpm makro
minum banyak - Mukosa bibir tampak kering
A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
(Windah) P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
- Motivasi pasien untuk minum
banyak
(Windah)
Shift siang Pukul 20.00
Pukul 15.30 S: ibu pasien mengatakan anaknya
1. Monitor intake output cairan sudah mulai banyak minum 2 gelas
2. Monitor keadaan membran air putih dan ½ jus jambu
mukosa, turgor kulit dan respon O: - Turgor kulit elastis
haus pasien - CRT < 2 detik
3. Motivasi pasien untuk minum - Terpasang infus futrolit 20
banyak tpm makro
- Suhu: 36,7 OC
- TD: 96/64 mmHg
- Nadi: 94x/menit
A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
- Motivasi pasien untuk minum
banyak
(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00
Pukul 06.00 S: ibu pasien mengatakan baru
- Monitor intake output cairan minum ½ gelas air putih saja
- Monitor keadaan membran O: - Turgor kulit elastis
mukosa, turgor kulit dan respon - CRT < 2 detik
haus pasien - Terpasang infus futrolit 20
tpm makro
- Suhu: 36,5 OC
- TD: 98/63 mmHg
- Motivasi pasien untuk minum - Nadi: 93 x/menit
banyak A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
(Auliyana) - Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
- Motivasi pasien untuk minum
banyak
(Auliyana)
Sabtu, 20 April Shift pagi Pukul 14.35 WIB
2019 Pukul 11.30 WIB S : ibu pasien mengatakan minum 1,5
- Memonitor intake output cairan botol aqua sedang itu
- Memonitor keadaan membran O:
mukosa, turgor kulit dan respon - Turgor kulit elastis
haus pasien - CRT < 2 detik
- Memotivasi pasien untuk minum - Terpasang infus futrolit 20
banyak tpm makro
- Mukosa bibir tampak lembab
- Pasien tampak menghabiskan
(Windah) air mineral 500 cc
A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
- Motivasi pasien untuk minum
banyak
(Windah)
Shift siang Pukul 20.30
Pukul 15.00 S : ibu pasien mengatakan anaknya
- Memonitor cairan infus RL tidak panas dan ada merah merah
yang terpasang pada pasien di kaki.
diganti secara berkala sesuai O:
tetesan yaitu 20 tpm - keadaan umum cukup baik
- Memonitor intake dan output - kesadaran composmentis
pasien - Suhu : 36,6oC
- Memonitor TTV berkala - Nadi : 100x/menit kuat
- TD : 110/80 mmHg
- Akral hangat
(Ayu) - CRT<2detik
- Rash ( + )
- Gatal gatal (-)
- RL 20 tpm makro
- Makan : ¾ porsi
- Minum : 400cc
- Bak : 2 kali
- Bab :-
A : Risiko kekurangan volume cairan
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor keadaan membran
mukosa, turgor kulit dan
respon haus pasien
(Ayu)
Shift malam Pukul 07.30
Pukul 22.00 S: ibu pasien mengatakan anaknya
1. Monitor keadaan umum dan sudah habis 1 botol aqua ukuran
vital sign sedang karena cuaca panas jadi
2. Monitor intake output cairan haus terus.
3. Monitor keadaan membran O: - Turgor kulit elastis
mukosa, turgor kulit dan - CRT < 2 detik
respon haus pasien - Terpasang infus futrolit 20
4. Motivasi pasien untuk minum tpm makro
banyak - Suhu: 36, 5OC
- TD: 96/64 mmHg
- Nadi: 100x/menit
(Yunita) - TD: 97/64 mmHg
A: Risiko kekurangan volume cairan
teratasi
P: hentikan intervensi
(Yunita)
3. Keletihan Kamis, 18 April Shift siang Pukul 20.30 WIB
2019 Pukul 16.00 WIB S:-
- Mengkaji tingkat kelelahan O:
pasien - Pasien tampak lemes
- Mengkaji keadaan umum pasien - Pasien tampak tidak nafsu untuk
makan
(Yunita) A: keletihan belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00 WIB
Pukul 06.00 WIB S : ibu pasien mengatakan selalu
- Memonitor istirahat pasien terbangun, seperti tidak tenang
- Memonitor peningkatakan nafsu O:
makan pasien - Pasien tampak menggelengkan
kepala
- Pasien tampak tidak nafsu
(Ayu) makan
A: keletihan belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS
(Ayu)
Jumat, 19 April Shift pagi Pukul 14.30 WIB
2019 Pukul 10.00 WIB S : ibu pasien mengatakan sudah
- Monitor istirahat pasien mulai tenang dan dapat tidur
- Monitor peningkatakan nafsu O:
makan pasien - Pasien mulai nafsu makan
- Monitor aktivitas di RS dengan meminta mie ayam
- Pasien tampak tidur siang
(Windah) - Pasien tampak senyum-senyum
saat ditanya
A: keletihan teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS
(Windah)
Shift siang Pukul 19.30
Pukul 16.00 S:
1. Memonitor istirahat pasien - ibu pasien mengatakan
2.Memonitor peningkatakan nafsu anaknya sudah tidur siang
makan pasien selama 2 jam dan tertidur
3.Memonitor aktivitas di RS nyenyak
- Pasien mengatakan
aktivitasnya kalau di RS yaitu
(Yunita) melihat video melalui hp
O: - Pasien tampak tenang
- Pasien tampak lebih sehat
- Pasien tampak sedang
memakan roti bakpau
A: keletihan teratasi sebagian
P: - Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS
(Yunita)
Shift malam Pukul 07.00
Pukul 06.00 S: ibu pasien mengatakan sudah tidur
- Memonitor istirahat pasien mlama tidak terbangun dan siang
- Memonitor peningkatakan nafsu selama 2 jam dengan nyenyak
makan pasien O: - Pasien tampak tenang
- Memonitor aktivitas di RS - Pasien tampak lebih sehat
- Pasien tampak sedang
(Auliyana) memakan roti bakpau
A: keletihan teratasi sebagian
P: - Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS
(Auliyana)
Sabtu, 20 April Shift pagi Pukul 14.30 WIB
2019 Pukul 11.30 WIB S:
- Memonitor istirahat pasien - Ibu pasien mengatakan dapat
- Memonitor peningkatakan nafsu tidur tadi malam
makan pasien - Ibu pasien mengatakan sudah
- Memonitor aktivitas di RS nafsu makan walaupun disuapin
O:
- Pasien tampak tidur siang
(Windah) - Pasien tampak malu dengan
senyum-senyum saat diajal
mengobrol
A: keletihan teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor istirahat pasien
- Monitor peningkatakan nafsu
makan pasien
- Monitor aktivitas di RS
(Windah)
Shift siang Pukul 20.30
Pukul 15.00 S: ibu pasien mengatakan anaknya
1. Memonitor istirahat pasien sore ini bisa tidur namun sering
2. Memonitor peningkatakan terbangun karena kepanasan
nafsu makan pasien 0: - Pasien tampak tenang
- Pasien tampak lebih sehat
- Pasien tampak beristirahat di
3. Memonitor aktivitas di RS ranjang rumah sakit
A: keletihan teratasi sebagian
P: monitor istirahat pasien
(Ayu)
(Ayu)
Shift malam Pukul 07.30
Pukul 21.30 S: ibu pasien mengatakan anaknya
1. Memonitor istirahat pasien semalam bisa tidur nyenyak
2. Memonitor peningkatakan 0: - Pasien tampak tenang
nafsu makan pasien - Pasien tampak lebih sehat
3. Memonitor aktivitas di RS - Pasien tampak sedang makan
jatah dari RS
(Yunita) A: keletihan teratasi
P: Hentikan Intervesi
(Yunita)
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I diagnosa keperawatan: definisi dan klasifikasi 2018-
2020 edisi 11. Jakarta: EGC.
Moorhead, Sue, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi 5. Singapura:
Elsevier.