Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hardi Afriandi Kurnia

Nim : C1K017035
Kelas : A

Pengaruh Ekologi Terhadap kegiatan Budidaya ikan

Perkembangan kerapu macan di lampung cukup pesat, salah satunya


adalah di pantai ringgung kabupaten pesawaran. Berhubung dengan hal tersebut,
maka budidaya kerapu macan di pantai ringgung diprediksi akan terus meluas.

Menurut Dwi Saka Randy (2014) Analisis kesesuaian perairan yang tepat
merupakan indikator awal keberhasilan usaha budidaya sesuai dengan jenis
komoditas dan teknologi budidaya yang akan diterapkan. Ketersediaan informasi
mengenai lokasi ideal bagi pengembangan budidaya merupakan salah satu
kendala dalam budidaya. Aspek ekologis merupakan yang utama dalam penentuan
lokasi budidaya. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kesesuaian perairan
untuk keberlangsungan usaha budidaya yang akan dilakukan(odum, 1996).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di teluk cikunyinyi memiliki


prospek yang cukup baik untuk lokasi budidaya khususnya krapu macan. Analisis
tentang kesesuaian perairan pada penelitian tersebut menunjukkan beberapa
parameter yang di anggap penting seperti oksigen terlarut , kecepatan arus, suhu,
salinitas dan pH memiliki angka penilaian yang baik untuk budidaya kerapu
macan. Beberapa parameter seperti kedalaman perairan, kecerahan, kelimpahan
fitoplankton dan kandungan klorofil-α juga memiliki cukup baik.

Berdasarkan hasil penelitian Dwi Saka Randy (2014) dapat di simpulkan


bahwa dalam melakukan kegiatan budidaya ikan jenis apapun yang paling harus
perhatikan adalah kualitas tempat budidaya tersebut pada berbagai parameter,
seperti parameter fisika, parameter kimia dan biologi perairan tempat budidaya.
Namun perlu di ketahui bahwa jenis ikan yang berbeda juga memiliki kriteria
kualitas peraian yang berbeda juga.

Sedimentasi jiga merupakan masalah yang cukup serius dalam kegiatan


budidaya seperti pada ani widiyati (2012) yaitu melimpahnya limbah organik
yang berasal dari sisa pakan di duga mengakibatkan waduk cirata menghadapi
masalah yang cukup serius, antara lain proses sedimentasi yang tinggi dan
penurunan kualitas perairan. Hujan juga dapat menurunkan kualitas perairan
karena dapat menyebabkan terjadinya up welling. Menurut Prihadi (2005) Adanya
hujan terus menerus atau gerimis apalagi di ikuti dengan angin yang cukup
kencang, akan berakibat bembalikan massa air dari dasar perairan ke perairan
bagian atas, sehingga zat beracun yang sudah lama terakumulasi di dasar perairan
terangkat ke atas (up welling).

Dapat disimpulkan bahwa selain dari parameter fisik, kimia dan biologi
sedimentasi suatu perairan neniliki pengaruh yang sangat penting terhadap
kualitas perairan tersebut. Oleh karena itu aspek ekologi suatu perairan menjadil
mendasar yang harus perhatikan dalam melakukan budidaya.

DAFTAR PUSTAKA

Randy, Dwi S. 2014. Analisis Ekologi Teluk Cikunyinyi Untuk Budidaya


Kerapu Macan (Epinephelus Fuscoguttatus). E-Jurnal Rekayasa Dan Teknologi
Budidaya Perairan. Vol. 3 No. 1

Widiyati, Ani. 2012. Kajian Aspek Keberlanjutan Pada Pengelolaan


Perikanan Budidaya Keramba Jaring Apung Di Waduk Cirata (Jawa Barat). J. Ris.
Aquakultur. Vol. 7 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai