Anda di halaman 1dari 8

D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN LENTUR

PERHITUNGAN CBR LAPANGAN DENGAN DCP


(DINAMIC CONE PENETRATION)

1. PENDAHULUAN
1.1 Standarisasi Praktikum
SNI 1738-2011

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui nilai CBR asli di lapangan pada kedalaman
tertentu, sesuai dengan kondisi tanah dasar saat itu dan digunakan untuk
perencanaan tebal lapis perkerasan.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menggunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Mahasiswa mampu mengetahui nilai CBR asli di lapangan pada
kedalaman tertentu.

2. DASAR TEORI
Tanah dasar (subgrade) adalah permukaan tanah asli, permukaan galian, atau
permukaan tanah timbunan yang merupakan permukaan untuk perletakan bagian-
bagian perkerasan lainnya. Fungsi tanah dasar adalah menerima tekanan akibat beban
lalu lintas yang ada diatasnya oleh karena itu tanah dasar harus mempunyai kapasitas
daya dukung yang optimal sehingga mampu menerima gaya akibat beban lalu lintas
tanpa mengalami kerusakan.
Perkerasan jalan merupakan suatu konstruksi yang sangat dipengaruhi oleh
bearing capacity subgrade. Semakin tinggi nilai bearing capacity subgrade maka
akan semakin tipis tebal lapis perkerasan diatasnya.
Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui stratifikasi lapisan tanah
dan kapasitas dukung lapisan sub-permukaan tanah adalah Metode Dynamic Cone
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Penetrometer (DCP) dan California Bearing Ratio (CBR). DCP atau Dynamic Cone
Penetration adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya dukung tanah dasar
jalan langsung di tempat. Daya dukung tanah dasar tersebut diperhitungkan
berdasarkan pengolahan atas hasil test DCP yang dilakukan dengan cara mengukur
berapa dalam (mm) ujung konus masuk ke dalam tanah dasar tersebut setelah
mendapat tumbukan palu geser pada landasan batang utamanya. Korelasi antara
banyaknya tumbukan dan penetrasi ujung conus dari alat DCP ke dalam tanah akan
memberikan gambaran kekuatan tanah dasar pada titik-titik tertentu. Makin dalam
konus yang masuk untuk setiap tumbukan artinya makin lunak tanah dasar tersebut.
Pengujian dengan menggunakan alat DCP akan menghasilkan data yang setelah
diolah akan menghasilkan CBR lapangan tanah dasar pada titik yang ditinjau.
Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting dalam mendukung suatu
konstruksi seperti; jalan, bangunan gedung , jembatan dan sebagainya. Khusus untuk
perencanaan jalan raya kekuatan tanah dasar ditandai dengan meningkatnya nilai
California Bearing Ratio (CBR) dari tanah tersebut. Untuk mendapatkan nilai CBR
dari tanah dasar tersebut dapat digunakan alat Dinamic Cone Penetration (DCP),
yaitu alat yang digunakan untuk mengevaluasi nilai California Bearing Ratio (CBR)
pada pekerjaan konstruksi jalan.
Pengujian cara dinamis ini dikembangkan oleh TRL (Transport and Road
Research Laboratory), Crowthorne, Inggris dan mulai diperkenalkan di Indonesia
sejak tahun 1985 / 1986. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR
(California Bearing Ratio) tanah dasar, timbunan, dan atau suatu sistem perkerasan.
Pengujian ini akan memberikan data kekuatan tanah sampai kedalaman kurang lebih
70 cm di bawah permukaan lapisan tanah yang ada atau permukaan tanah dasar.
Pengujian ini dilakukan dengan mencatat data masuknya konus yang tertentu dimensi
dan sudutnya, ke dalam tanah untuk setiap pukulan dari palu/hammer yang berat dan
tinggi jatuh tertentu pula.
Pengujian dilaksanakan dengan mencatat jumlah pukulan (blow) dan penetrasi
dari konus (kerucut logam) yang tertanam pada tanah/lapisan pondasi karena
pengaruh penumbuk kemudian dengan menggunakan grafik dan rumus, pembacaan
penetrometer diubah menjadi pembacaan yang setara dengan nilai CBR.
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3 ANALISA DAN PERHITUNGAN


3.1. Peralatan dan Bahan
3.1.1. Peralatan yang digunakan

Gambar 2. Tang

Gambar 1. Satu set alat DCP

Gambar 3. Kunci inggris

3.2. Langkah kerja


1. Pilih titik pengujian yang akan dilakukan pengujian.
2. Letakkan alat pada posisi titik pengujian secara vertikal tegak lurus
terhadap permukaan tanah.
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3. Atur batang berskala sehingga menunjukkan angka 0 (nol) dan catat dalam
centimeter.
4. Naikkan palu geser sampai menyentuh bagian bawah pegangan, lalu
lepaskan sehingga palu jatuh secara bebas menumbuk landasan
penumbukan.

5. Catat jumlah pukulan dan kedalaman penetrasinya kedalam formulir


percobaan.
6. Hentikan pengujian jika kumulatif tumbukan mencapai 20 kali.
7. Cabut batang dan konus yang telah masuk kedalam tanah dengan cara
menumbuk palu geser ke atas hingga menyentuh pelat atas pemegang alat.
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

4. HASIL PRAKTIKUM
4.1. Data Hasil Praktikum
DCP
Tempat = Jalan Kalibokor
Sampel No. = 4
Tanggal = 06-Mar-19
Kelompok = 4
DCP DATA
Kumulatif Penetrasi
Banyaknya Tumbukan Kumulatif Tumbukan Penetrasi (mm)
(mm)
0 0 34 0
1 1 59 25
1 2 81 47
1 3 107 73
1 4 123 89
1 5 135 101
1 6 150 116
1 7 167 133
1 8 187 153
1 9 209 175
1 10 231 197
1 11 250 216
1 12 271 237
1 13 293 259
1 14 313 279
1 15 332 298
1 16 349 315
1 17 368 334
1 18 378 344
1 19 394 360
1 20 411 377

4.2. Analisis Data


1. Menghitung kumulatif penetrasi ke 1.
Kumulatif Penetrasi = penetrasi 1 – penetrasi 0 + kumulatif penetrasi 0
= 59 – 34 + 0
= 25 mm
2. Menghitung nilai DCP di tumbukan ke-1.
kumulatif penetrasi
DCP =
kumulatif tumbukan
25
=
1
= 25 mm
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3. Menghitung Log CBR di tumbukan ke-1.


Log CBR = 2.8135 – (1.313 x (Log DCP))
= 2.8135 – (1.313 x (Log 25))
= 0,978 mm
4. Menghitung nilai CBR di tumbukan ke-1.
CBR = 10Log cbr
= 100,978
= 9,506%

DAYA DUKUNG TANAH CBR

Kumulatif
Banyaknya Kumulatif Penetrasi DCP CBR
Penetrasi Log CBR
Tumbukan Tumbukan
(mm) (mm) (mm / tumbukan) (%)
0 0 34 0 0 0
1 1 59 25 25 0,978 9,506
1 2 81 47 23,50 1,013 10,311
1 3 107 73 24,33 0,993 9,850
1 4 123 89 22,25 1,044 11,078
1 5 135 101 20,20 1,100 12,577
1 6 150 116 19,33 1,125 13,322
1 7 167 133 19 1,134 13,630
1 8 187 153 19,13 1,131 13,513
1 9 209 175 19,44 1,121 13,222
1 10 231 197 19,70 1,114 12,998
1 11 250 216 19,64 1,116 13,053
1 12 271 237 19,75 1,112 12,954
1 13 293 259 19,92 1,107 12,807
1 14 313 279 19,93 1,107 12,802
1 15 332 298 19,87 1,109 12,855
1 16 349 315 19,69 1,114 13,009
1 17 368 334 19,65 1,115 13,044
1 18 378 344 19,11 1,131 13,526
1 19 394 360 18,95 1,136 13,680
1 20 411 377 18,85 1,139 13,773
RATA-RATA 20,361691 12,575442
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

5. Membuat grafik hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi.

6. Membuat grafik hubungan nilai DCP dengan CBR.

5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum di atas, dapat ditarik kesimpulan :
1. Dynamic Cone Penetrometer merupakan alat yang sederhana
dalam pengoprasiannya untuk mendapatkan harga CBR.
2. Dari Dynamic Cone Penetrometer ini dapat diketahui nilai CBR langsung
lapangan melalui grafik standar yang ada.
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3. Dari hasil praktikum CBR lapangan dengan DCP, kita dapat mengetahui
nilai CBR lapangan melalui grafik hubungan kumulatif tumbukan dan
kumulatif penetrasi, dan didapat nilai CBR dari pengujian 1 titik didapat
nilai CBR terbesar pada tumbukan ke 20 yaitu 13,773%.
4. Berdasarkan dari penelitian ini dapat digunakan untuk suatu data
perencanaan konstruksi jalan tanpa harus melakukan pengujian CBR lebih
lanjut di laboratorium.

5.2. Saran
1. Disarankan lebih teliti pada pengujian DCP agar alat tetap tegak lurus
terhadap lapisan tanah yang diuji dan mata konus selalu dalam keadaan
bersih sebelum penetrasi sehingga hasil lebih akurat.
2. Dalam pembacaan dial disarankan lebih teliti pada uji tekan bebas karena
berhubungan dengan waktu.

Anda mungkin juga menyukai