Anda di halaman 1dari 4

D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMANTAUAN KONDISI STRUKTUR BANGUNAN SIPIL
PERHITUNGAN REBAR LOCATOR

1. PENDAHULUAN
1.1 Standarisasi Praktikum
BS 1881 – part 204 ( British Standard for testing concrete, recommendations
for the use of electromagnetic covermeter).
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui jarak antar tulangan dan tebal selimut beton pada
elemen struktur yang ditinjau.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengetahui tebal selimut beton pada elemen struktur
yang ditinjau.
2. Mahasiswa mampu mengetahui letak tulangan yang terpasang pada
elemen struktur yang ditinjau.
3. Mahasiswa mampu mengetahui sketsa tulangan yang terpasang.

2. DASAR TEORI
Untuk mengetahui kondisi beton apakah masih baik atau perlu direnovasi dapat
menggunakan pengujian NDT. Pengujian ini adalah pengujian yang tidak merusak
Non Destructive Test (NDT) dengan menggunakan alat Concrete Covermeter Test
Rebar Locator. Concrete Covermeter Test Rebar Locator berfungsi untuk menguji
pengukuran pada beton dengan cara menempelkan alat scan pada beton, maka
bagian-bagian didalam beton akan langsung terlihat melalui angka. Setelah
melakukan pengujian langsung diberi tanda pada beton yang rusak tersebut.
Rebar Locator menggunakan prinsip kerja electromagnetic yang didasarkan
pada pengukuran perubahan medan magnet yang disebabkan oleh tulangan yang
tertanam di dalam beton. Medan magnet ditimbulkan oleh sistem muatan listrik
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

dalam coil. Apabila terdapat tulangan dalam medan magnetik tersebut, garis gaya
medan magnet akan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan perubahan
tegangan yang dapat dibaca oleh alat pengukur.
Rebar Locator terdiri dari Prober (search head) yang berupa coil tunggal atau
ganda, sebuah pengukur dan kabel penghubung. Prober diletakkan pada permukaan
beton dan pengukur menunjukkan respons perubahan medan magnet secara analog
atau digital. Instrumen ini bekerja pada frekuensi 1 kHz sehingga sangat peka
terhadap keberadaan besi atau baja yang ada disekitarnya.
Pada praktikum ini dilakukan pengujian rebar locator dengan menggunakan alat
profometer proceq 5+. Nilai yang didapat ketika dilakukan pengujian adalah cover
(selimut beton) dan diameter tulangan yang tertampilkan di layar profometer.
Sedangkan untuk jarak antar tulangan didapatkan dihitung dengan memetakan
tulangan – tulangan yang terdeteksi dengan spidol lalu di ukur secara manual.
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3. ANALISA DAN PERHITUNGAN


3.1. Peralatan dan Bahan
3.1.1. Peralatan yang digunakan

Gambar 1.
Gambar 2. Kain Lap
Profometer+rebar locator

3.1.2. Bahan yang digunakan


1. Pelat beton ukuran 1,0 m x 0,6 m x 0,15 m

3.2. Langkah kerja


1. Menyiapkan alat dan area beton yang akan diuji (Profometer 5 + rebar
locator dan pelat beton)
2. Membersihkan permukaan beton dari debu atau kotoran lain yang
menghalangi pelat menggunakan kain lap.
3. Nyalakan alat dan atur alat kearah memanjang pelat, kemudian jalankan
alat dari ujung beton kearah tengah beton dengan arah memanjang,
kemudian tandai beton apabila terdengar bunyi dari alat (alat berbunyi
menandakan terdapat tulangan pada titik tersebut).
4. Catat angka yang muncul pada alat. Angka tersebut menunjukkan jarak
tulangan hingga ke permukaan beton (tebal selimut beton).
5. Setelah alat selesai berjalan, ukur jarak antara titik yang telah ditandai
(jarak ini akan menjadi jarak antar tulangan arah memanjang)
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

6. Kemudian ulangi langkah no. 3,4,5 untuk mendapatkan konfigurasi


penulangan pelat arah melintang.
7. Hitung nilai rata-rata data yang telah dihasilkan meliputi jarak antar
tulangan memanjang dan melintang serta tebal selimut.

4. HASIL PRAKTIKUM
4.1. Data Hasil Praktikum

4.2. Analisis Data

5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum di atas, dapat ditarik kesimpulan :
1. Dynamic Cone Penetrometer merupakan alat yang sederhana
dalam pengoprasiannya untuk mendapatkan harga CBR.
2. Dari Dynamic Cone Penetrometer ini dapat diketahui nilai CBR langsung
lapangan melalui grafik standar yang ada.
3. Dari hasil praktikum CBR lapangan dengan DCP, kita dapat mengetahui
nilai CBR lapangan melalui grafik hubungan kumulatif tumbukan dan
kumulatif penetrasi, dan didapat nilai CBR dari pengujian 1 titik didapat
nilai CBR terbesar pada tumbukan ke 20 yaitu 13,773%.
4. Berdasarkan dari penelitian ini dapat digunakan untuk suatu data
perencanaan konstruksi jalan tanpa harus melakukan pengujian CBR lebih
lanjut di laboratorium.

5.2. Saran
1. Disarankan lebih teliti pada pengujian DCP agar alat tetap tegak lurus
terhadap lapisan tanah yang diuji dan mata konus selalu dalam keadaan
bersih sebelum penetrasi sehingga hasil lebih akurat.
2. Dalam pembacaan dial disarankan lebih teliti pada uji tekan bebas karena
berhubungan dengan waktu.

Anda mungkin juga menyukai