ABSTRAK
Objektif
Penelitian ini adalah tentang penentuan dan evaluasi kasus kanker payudara yang terdiagnosa
selama diagnosis awal dan program skrining selama tiga tahun dari gambaran mamografi
digital di Rumah Sakit Universitas Near East.
Hasil
Para wanita yang diskrining berusia antara 34-73 tahun dengan median 53,5 (SD = 27,5). 54
pasien yang dievaluasi dicurigai sebagai keganasan, 42 di antaranya didiagnosis BI-RADS 4,
12 pasien BI-RADS 5 dan 21 pasien terkoreksi kanker payudara berdasarkan pemeriksaan
histopatologis. 17 pasien menjalani operasi konservasi payudara dan 4 pasien dirawat dengan
mastektomi.
Kesimpulan
Kanker payudara yang terdeteksi pada tahap awal dengan tes skrining kanker payudara
cenderung lebih kecil dan masih terbatas pada payudara sehingga menghasilkan operasi yang
lebih sederhana dan pengobatan yang lebih berhasil. Mempromosikan program skrining dan
pelaporan kanker payudara di negara kita akan membantu mengendalikan penyakit di
wilayah kita.
Analisis statistik
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menghitung 460.000 kematian akibat kanker payudara di 182 negara pada tahun
2008. Kejadian kanker payudara menunjukkan perbedaan geografis yang serius. Insiden 102 /
100.000 di negara-negara Eropa Utara menurun menjadi 70 / 100.000 di selatan, dan menjadi
47 / 100.000 di timur. Kejadian kanker payudara di negara-negara seperti Belanda, Denmark,
Finlandia dan Inggris, negara-negara dengan populasi wanita yang lebih tua, lebih sedikit
wanita yang melahirkan dan penurunan jumlah kelahiran, sangat tinggi (masing-masing
secara berurutan 92, 86, 78 dan 75 dalam seribu) , sementara di beberapa negara Mediterania
dengan karakteristik kesuburan yang lebih konservatif dan kebiasaan makan dibandingkan
dengan negara-negara Eropa lainnya (48 dalam seratus ribu di Yunani dan Spanyol),
kejadiannya lebih rendah. Pengurangan 50% dalam kematian di Amerika Serikat, yang terjadi
dalam 25 tahun terakhir, dikaitkan dengan diagnosis dini dengan skrining dan pengobatan
yang efektif.
Hasil
Kisaran usia dalam penelitian kami adalah 34-73, dengan usia rata-rata 53,5 tahun
(SD = 27,5). Tiga wanita di bawah usia 40 tahun menjalani mamografi karena riwayat
keluarga kanker payudara. Gambar MMG bilateral dua arah (MLO, CC) diperoleh selama
skrining rutin. Pandangan tambahan diperoleh pada 143 kasus (perbesaran kompresi spot dan
spot), sebagai tambahan USG payudara bilateral dan axilla pada 502 kasus.
Tujuh ratus delapan puluh empat wanita (36%) adalah premenopause, sedangkan
1352 (64%) adalah post menopause. Delapan puluh persen wanita melahirkan setidaknya
sekali, dan 52,3% dari mereka menyusui anak-anak mereka selama setidaknya 6 bulan.
Ditemukan bahwa 37% wanita secara teratur melakukan SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri), 59% tidak tahu bagaimana melakukan pemeriksaan atau tidak melakukan,
dan 4% enggan untuk memeriksa diri mereka sendiri. Dalam penelitian kami, 31,8%
memiliki riwayat keganasan keluarga selain payudara dan 16,4% memiliki riwayat keluarga
dengan kanker payudara.
Sebanyak 54 pasien (2,5%) (32 MMG dan 22 USG payudara bilateral) memiliki
temuan mencurigakan yang mungkin terkait dengan keganasan payudara. Rentang usia
pasien ini adalah 40-72, dengan usia rata-rata 56 tahun (SD = 2.6). Lesi yang mencurigakan
adalah massa spiculated, massa spiculated pada 15 dari 32 pasien, massa spiculated dan
cluster microcalcification pada 9 pasien, hanya mikrokalsifikasi patologi pada 3 pasien, dan
radial scar pada 5 kasus. Delapan puluh enam persen pasien dengan kecurigaan keganasan
memiliki temuan ini hanya pada pencitraan mamografi dan 14,3% memiliki temuan sugestif
pada mamografi dan USG payudara bilateral. Empat puluh dua dari 54 pasien dengan lesi
payudara dievaluasi sebagai BI-RADS 4, dan 12 sebagai BI-RADS 5, dan diagnosis jaringan
direkomendasikan untuk pasien ini. Delapan belas kasus BI-RADS 4 tidak menerima tes
lebih lanjut, dan mangkir. Empat pasien dengan temuan mencurigakan dalam hal keganasan
yang menolak biopsi memiliki lesi stabil yang sedang ditindaklanjuti. Dua puluh pasien BI-
RADS 4 dan 12 pasien BI-RADS 5 menerima diagnosis jaringan.
Biopsi tru-cut yang dipandu USG diterapkan di 15 dari 32 kasus dengan massa teraba
pada pemeriksaan fisik. Ada 17 lesi yang tidak teraba, 14 pasien memiliki insersi kawat
panduan USG, dan 3 memiliki insersi yang dipandu MMG, diikuti oleh eksisi. Semua lesi
yang tidak teraba yang dieksisi dengan kawat penuntun dikonfirmasi oleh spesimen x-ray
(USG atau MMG) setelah eksisi. Sembilan pasien BI-RADS 4 dari 20 (45%) dengan
diagnosis jaringan, dan semua 12 pasien BI-RADS 5 (100%) didiagnosis menderita kanker
payudara pada pemeriksaan patologi (tabel 1). Empat pasien menjalani mastektomi dan 17
menjalani operasi konservasi payudara. Evaluasi patologi mengungkapkan karsinoma duktal
in situ pada 7 kasus, karsinoma duktal invasif pada 11 kasus, karsinoma lobular invasif pada
2 kasus, dan karsinoma mucinous pada 1 kasus. Angka kanker payudara yang didiagnosis
dengan skrining ditemukan 0,98%.