LARUTAN
Larutan :
Adalah sistem yang terdiri dari campuran dari 2 zat atau lebih yang
mempunyai komponen zat terlarut dan pelarut.
1. Larutan Homogen
Larutan yang terdiri campuran satu fase/ tidak ada bidang pemisah
1
2. Larutan Heterogen
Larutan lebih dari satu fase/memiliki bidang batas dalam campuran.
BENTUK-BENTUK LARUTAN
1. Larutan Cair
Campuran zat pelarut dan terlarut yang menghasilkan campuran dalam
bentuk cair dan tidak dapat dipisahkan lagi
2. Larutan Padat
Campuran zat pelarut dan terlarut dengan pemanasan suhu tinggi yang
menghasilkan campuran dalam bentuk padat dan tidak dapat dipisahkan.
Contoh :
- emas : Campuran 90% emas + 10% tembaga
- Kuningan : Campuran 67% tembaga + 33% seng
- Perunggu : Campuran 92% tembaga + 8% timah
- Petri : Campuran 67% timbal + 33% timah
3. Larutan Gas
Campuran zat pelarut dan terlarut yang menghasilkan campuran dalam
bentuk gas dan masing-masing zatnya dapat dipisahkan sesuai dengan
tekanan dan suhunya.
KEADAAN GAS
A. GAS
1. Variabel – variabel yang menentukan keadaan gas adalah :
Tekanan (P)
Volume (V)
Temperatur (T)
Jumlah mol (n)
a. Hukum Boyle
Hubungan timbal balik antara tekanan dan volum gas disebut hukum Boyle.
Hukum ini menyatakan bahwa, “ pada suhu tetap volum sejumlah tertentu gas
berbanding terbalik dengan tekanan “
Di sini C = tetapan perbandingan dan indek 1 adalah keadaan gas sebelum berubah.
Setelah tekanan dan volum berubah menjadi P2 dan V2 pada suhu tetap dan jumlah
gas sama, harga C harus masih tetap sama.
P2 V2 = C , sehingga
P1 V1 = P2 V2
Hukum suhu-volum gas yang sering disebut Hukum Charles yang menyatakan
bahwa “ volum gas pada tekanan tetap berbanding lurus dengan suhu kelvin “
Dapat dirumuskan sebagai berikut,
3
𝑉
= C , dengan ketentuan jumlah mol (n) dan Tekanan (P) tetap dan C adalah
𝑇
bilangan tetap.
c. Hukum Avogrado
"Jika dua macam gas (atau lebih) sama volumenya, maka gas-gas tersebut sama
banyak pula jumlah molekul-molekulnya masing-masing, asal temperatur dan
tekanannya sama pula".
Dirumuskan sebagai,
𝑉
= C , dengan ketentuan Suhu (T) dan Tekanan (P) tetap.
𝑛
Volum Molar Gas dalam Keadaan Tertentu dan Keadaan Mengacu pada Keadaan Gas Lain serta
Definisi Molaritas Larutan
1. Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan yang Diketahui
Volume gas pada suhu dan tekanan yang diketahui dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan gas yang disebut persamaan gas ideal. Persamaan gas
ideal, yaitu PV = nRT, untuk menentukan volume gas menjadi:
dengan:
atau
4
contoh:
V=49,692 liter
d. Pada suhu dan tekanan yang sama pada saat 0,5 mol gas oksigen volumenya 15 liter
Molaritas Larutan
Molaritas (M) adalah salah satu cara menyatakan konsentrasi atau kepekatan
larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Satuan molaritas (M) adalah mol/liter atau mmol/mL.
Contoh:
1. Menentukan Molaritas Larutan
Berapakah molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan 5,85 gram NaCl (Ar Na
= 23, Cl = 35,5) dalam 500 mL air?
Jawab:
6
PENGGUNAAN GAS
Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-
bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.
Biogas dan aktivitas anaerobik
Biogas yang dihasilkan oleh aktivias anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah
limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri
patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila
terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih
besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang
peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang
lebih berbahaya dalam pemanasan globalbila dibandingkan dengan karbon
dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer
oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah
jumlah karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.
Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari
limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi
mekanis pada tempat pengolahan limbah.
Gas landfill
Gas landfill adalah gas yang dihasilkan oleh limbah padat yang dibuang di landfill. Sampah
ditimbun dan ditekan secara mekanik dan tekanan dari lapisan diatasnya. Karena kondisinya
menjadi anaerobik, bahan organik tersebut terurai dan gas landfill dihasilkan. Gas ini
semakin berkumpul untuk kemudian perlahan-lahan terlepas ke atmosfer. Hal ini menjadi
berbahaya karena:
7
Rentang komposisi biogas umumnya
Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas
landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem pengolahan limbah maju
dapat menghasilkan biogas dengan 55-75% CH4 .
Komposisi biogas
Komponen %
Kandungan energi
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah
liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun
bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
Pupuk dari limbah biogas
Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk
organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-
unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk
kimia. Pupuk organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah dan
padi.
8
Siloksan dan gas engines (mesin berbahan bakar gas)
Pada internal combustion engines (mesin dengan pembakaran internal), deposit pada piston
dan kepala silinder bersifat sangat abrasif, hingga jumlah yang sedikit saja sudah cukup untuk
merusak mesin hingga perlu perawatan total pada operasi 5.000 jam atau kurang. Kerusakan
yang terjadi serupa dengan yang diakibatkan karbon yang timbul selama mesin diesel bekerja
ringan. Deposit pada turbin dari turbocharger akan menurukan efisiensi charger tersebut.
Stirling engine lebih tahan terhadap siloksan, walaupun deposit pada tabungnya dapat
mengurangi efisiensi.
Dalam bentuk ini, gas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas alam.
Pemanfaatannya seperti distribusi melalui jaringan gas, pembangkit listrik, pemanas ruangan
dan pemanas air. Jika dikompresi, ia dapat menggantikan gas alam terkompresi (CNG) yang
digunakan pada kendaraan
9
SENYAWA KIMIA
TEORI ELEKTRON
Apabila sebatang plastik/ebonit kita gosok dengan rambut, setelah itu kita dekatkan pada
potongan 2 kertas yang kecil, maka tertariklah pototngan-potongan kertas tersebut. Demikian
pula halnya jika sebatang kaca kita gosok dengan sutera, maka batang kaca tersebut dapat
menarik potongan-potongan kertas juga. Batangan plastik maupun kaca itu dapat menarik
potongan-potongan kertas tersebut oleh karenanya setelah digosok tersebut menjadi
bermuatan listrik. Untuk menjelaskan peristiwa ini telah disusun suatu teori yang dianggap
benar. Teori tersebut adalah teori elektron, yaitu :
1. Tiap-tiap zat terdiri atas molekul-molekul. Moekul-molekul itu masih
mempunyai sifat yang sama dengan zatnya. Molekul air mempunyai sifat
yang sama dengan air.
2. Atom adalah bagian yang lebih kecil lagi. Sifat-sifat atom sudah tidak sama
dengan sifat zat aslinya. Suatu molekul air terdiri dari 2 atom hidrogen (zat
air) dan 1 atom oksigen (zat asam). Sifat dari atom hidrogen maupun oksigen
sangat berlainan dengan sifat dari molekul air maupun air. Hidrogen dan
oksigen adalah gas yang apabila dicampur dan dinyalakan dapat meledak
dengan hebat disertai dengan pengeluaran panas yang tinggi.
3. Setiap atom terdiri dari atas inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron.
4. Inti atom mengandung tenaga listrik positip (bermuatan listrik positip).
5. elektron mengandung tenaga listrik negatip (bermuatan listrik negati).
6. Inti terdiri atas proton yang mengandung tenaga listrik positip, dan neutron
tak bermuatan listrik (netral).
7. Pada sebuah atom yang netral (tak bermuatan listrik) muatan listrik proton-
protonnya sama dengan muatan listrik elektron-elektronnya. Kenetralan
tersebut dapat terjadi karena sifat muatan listrik positip dan negatip yang
saling menentang dan sama besarnya menjadi terhapus.
8. Pada setiap atom, satu atau lebih elektron-elektron berputar mengelilingi
intinya dengan kecepatan yang luar biasa, yaitu 300.000.000 ms.
9. Bila karena sesuatu hal satu atau lebih elektron-elektron itu meninggalkan
atomnya maka atom ini elektronnya menjadi berkurang.
10.Bila karena sesuatu hal sebuah atom menerima satu atau lebih elektron-
elektron, maka atom ini menjadi kelebihan elektron. Dengan demikian maka
muatan listrik negatipnya lebih besar dari muatan positipnya. Atom yang
demikian menjadi atom yang bermuatan negatip.
11.Ada zat-zat yang elektronnya mudah pindah dari atom yang lain. Misalnya
kawat tembaga, perak dsb. Zat yang mempunyai sifat demikian itu disebut
konduktor (penghantar). Sedangkan zat-zat yang elektron-elektron pada
atomnya sukar perpindah dari satu atom ke atom yang lain seperti ebonit,
kaca dsb. Zat yang mempunyai sifat demikian itu disebut isolator (penyekat).
10
Dengan teori tsb sekarang dapat dijelaskan tentang peristiwa plastik digosok dengan rambut
dan kaca digosok dengan sutera tsb. Adapun kaca dan ebonit dapat bermuatan listrik tsb
karena ada perpindahan elektron-elektron diantara benda-benda yang digosok dan yang
digunakan untuk menggosok. Karena itulah plastik maupun kaca tersebut menjadi tidak netral
lagi yang kita saksikan dapat menarik potongan-potongan kertas kecil.
Struktur Lewis
Struktur Lewis dituliskan dengan terlebih dahulu menentukan kerangka atau struktur molekul
yang cukup rasional yaitu dengan membedakan atom pusat dan atom terminal. Atom pusat
merupakan atom yang terikat pada dua atau lebih atom lain sedangkan atom terminal hanya
terikat pada satu atom lain. Molekul air mempunyai atom pusat oksigen dan atom hidrogen
bertindak sebagai atom terminal setelah mengetahui atom pusat dan atom terminal maka
selanjutnya adalah memberikan elektron-elektron valensi sampai diperoleh rumus Lewis
yang juga cukup rasional.
Ikatan Logam
Kulit terluar unsur logam relatif kosong karena elektron valensinya berjumlah sedikit. Hal ini
memungkinkan berpindahnya elektron dari satu atom ke atom yang lain. Elektron valensi
mengalami penyebaran yang cukup berarti karena kemudahan untuk berpindah sangat besar.
Akibat penyebaran tersebut, elektron valensi menjadi berbaur dan menyeruapai awan
elektron atau lautan elektron yang membungkus ion positif di dalam atom. Sehingga struktur
logam dapat dibayangkan sebagai pembungkusan ion-ion positif oleh awan atau lautan
elektron.
Struktur yang demikian dapat digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat khas logam seperti
daya hantar listrik, daya tempa dan kuat tarik. Akibat awan elektron valensinya yang mudah
mengalir maka logam juga bersifat sebagai konduktor yang baik. Penyebaran dan pergerakan
11
elektron valensi yang cukup besar membuat logam ketika ditempa atau ditarik hanya
mengalami pergeseran pada atom-atom penysunnya sedangkan ikatan yang terbentuk tetap.
Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu
unsur bukan logam, mula-mula dituliskan nama logam tanpa modifikasi dan diikuti dengan
penamaan unsur bukan logam melalui pemberian akhiran 'ida'.
KCl : Kalium klorida
MgF2 : Magnesium fluorida
KO : Kalium oksida
Senyawa ion walaupun terdiri dari ion positif dan ion negatif tetapi secara keseluruhan
bermuatan nol. Satuan rumus harus mengandung ion positif dan ion negatif sedemikian
rupa sehingga jumlah muatan bersihnya : nol. Unsur-unsur tertentu dapat mempunyai lebih
dari satu bentuk ion. Untuk menyatakan perbedaan rumus dan nama-nama senyawa, dalam
hal ini kita tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur tersebut. Ada dua sistem penulisan yang
umum dipergunakan :
Penamaan senyawa biner kovalen yang terdiri dari unsur non-logam dengan unsur non-
logam, mula-mula dituliskan unsur dengan bilangan oksidasi positif. Misalnya kita
tuliskan HCl bukannya CIH. Penamaan dilakukan dengan dasar pemberian awal yang
menyatakan jumlah relatif tiap jenis atom dalam sebuah molekul pemberian awalan dengan
mempergunakan
mono 1 hepta 7
di (bis) 2 okta 8
tri (tris) 3 ona 9
tetra (tetrakis) 4 deka 10
penta (pentakis) 5 undeka 11
heksa (heksakis) 6 dodeka 12
Awalan yang berada dalam kurung kini jarang dipergunakan dan lebih banyak dipakai
dalam penamaan senyawa kompleks. Jadi untuk dua oksida utama belerang dapat kita tulis
S02 : belerang dioksida atau berdasarkan sistem stock : belerang (IV) oksida
SO, belerang trioksida atau berdasarkan sistem stock : belerang (VI) oksida
Sistem awalan dapat menunjukkan hubungan antara nama dan rumus dengan tepat,
sedangkan sistem stock ternyata tak selalu dapat menampakkan hubungan nama dan rumus.
Beberapa contoh penamaan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Ada segolongan senyawa biner kovalen yang dalam keadaan tertentu dapat melepaskan
ion-ion hidrogen (H+) sehingga senyawa tersebut dikenal sebagai suatu 'asam'. Asam-
asam biner penting sangat terbatas jumlahnya. Penamaannya berdasarkan gabungan dari
awalan 'hidro' dengan nama bukan logam yang diberi akhiran 'at'.
13
Contoh:
HF asam hidrofluorat (asam fluorida)
HBr asam hidrobromat (asam bromat)
H2S asam hidrosulforat (asam sulfida)
poliatomik terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama. Anion poliatomik
umumnya lebih banyak dibandingkan dengan jenis kation pliatomik. Unsur yang banyak
terdapat pada anion pliatomik adalah oksigen. Oksigen yang terikat dengan atom bukan
logam lainnyadisebut oksoanion.. Sejumlah unsur tertentu membentuk deret oksoanion yang
mengandung jumlah atom oksigen yang berbeda-beda. Tabel kation dan anion
Tabel Anion
14
14 SO42- Sulfat 32 HSO3- Bisulfit
18 PO43- Fosfat
Tabel Kation
15