UNIVERSITAS JAMBI
2019
Kromit merupakan satu-satunya mineral yang menjadi sumber logam kromium. Mineral
ini mempunyai komposisi kimia FeCr2O3, dengan sifat fisik terpenting antara lain berwarna hitam
dan bentuk kristal tidak beraturan. Mineral kromit terdapat dalam batuan basa dan ultrabasa
(peridotit dan serpentinit), terjadi dengan cara segresi magma pada waktu batuan terbentuk.
Potensi kromit di Indonesia lebih sedikit dibandingkan negara-negara lain di dunia seperti
Kazakhstan, Turkey, Kanada, Afrika Selatan, Finland, Brazil, India, dan Zimbabwe.
Proses penambangan biji kromit dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu tahap feed
preparation dan concentration. Pada tahap feed preparation digunakan chrusher, screens,
dan grinding mills, bertujuan memperkecil ukuran bahan mentah kromit dan memisahkan kromit
dari bahan lainnya sehingga mempermudah tahap concentration. Pada
tahap concentration digunakan hydrocyclones dan spiral untuk menghasilkan konsentrat krom.
Sisa air pada tahap concentration selanjutnya dapat melalui tahap penyaringan
menggunakan tailing dams (bendungan) (CDE Global, 2013).
Kromit digunakan antara lain dalam industri-industri stainless steel, gray cast iron,iron
free high temperature alloys, dan chromium plating untuk perlindungan permukaan. Di dalam
mineral industri, kromit diproses bergabung dengan magnesit seperti magenisa sintered, magnesia
calcined dan binders seperti clay, lime, gypsum, bauxite, dan corundum. Hasil yang diperoleh
berupa bahan yang tahan terhadap tekanan, tahan terhadap perubahan temperatur, baik sebagai
isolasi antara tembok bangunan terhadap asam. Selain itu, biji kromit juga digunakan untuk
pembuatan mortar, batu bata, dan cetakan untuk pengecoran