Problem
Laki-laki 52 tahun
- Nyeri, kaku, dan bengkak pada persendian metatarsophalang 1 kiri dan gejala mereda.
- 2 bulan kemudian terdapat pembengkakan multiple nodular pada pergelangn tangan dan siku.
History:
Hipertensi
Awal terasa nyeri 3 tahun lalu. Nyeri pada MTP 1 kiri di pagi hari setelah menghadiri acara
makan malam sebelumnya.
Suka makan seafood dan unggas
Sejarah trauma, kekakuan sendi di pagi hari dan demam tidak ada.
PE:
TB= 165 cm BB= 55kg
Vital sign (normal)
- BP= 120 mmHg
- T= 37,8 oC
- Pulse 82beats/min
- RR= 20x/min
Pemeriksaan leher, paru, dan abdomen normal
Extrimitas: nodul erythematous pada MTP kiri, proc. Olecranon kanan, bursa prepatelar kiri, tendon
Achilles bilateral; Bengkak, lunak, erythema di PIP dan sendi pada kedua kaki.
LE:
WBC 12500cell/mm3 dengan 92% leukosit MN, dan 2% membentuk band
LED 130mm pada akhir jam pertama
Asam urat 9 mg/dl
Kreatin 0,8 mg/dl
Gula darah acak 92mg/dl
Xphoto = pembengkakan jaringan lunak pada kaki kiri sekitar sendi MTP 1, erosi (-)
Cairan putih kental sepeti kapur dari aspirasi di pembengkakan nodular pada sendi MTP kiri,
ditemukan alkaline dengan banyak polymorph. WBC 25000 cell/mm3 dengan 90% polymorph,
10% lymphosit dengan kristal monosodium urat
Pasien menjalani arthroscopy pada lutut kiri dan biopsy synovial.
Arthroscope: Hipertrofi synofial dengan kristal gout yang melekat dan tersebar di sendi.
Biopsi synovial cocok dengan tophi gout pada synovium dengan struktur mirip rheumatoid
nodul.
Diberi colchisin, allopurinol, dan probenecid
Anatomi
Wrist
Metacarpophalangeal joint
Tipe: caondyloid ynovial
Artikulasi: caput metacarpal dengan basis proximal phalang
Ligament:
o Strong palmar lig.
o Deep transvers metacarpal lig.
o Lig.collateral
Pergerakan:
- Fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi, dan sirkumduksi pada digit ke 2-5
- Fleksi-ekstensi dari pollux dan abduksi-adduksi terbatas.
Vaskularisasi: a. digitalis profunda dari arcus Palmaris superfisial
Innervasi: n. digitalis dari n.ulnaris dan n. medianus
HISTOLOGI
Persendian
PAIN - NYERI
Definisi: Pemberi peringatan bahwa ada sesuatu yang salah, mendahului sinyal lain & berkaitan
dengan perasaan yang tidak menyenangkan
Reseptor :
Reseptor nyeri : nociceptor.
Free nerve ending merupakan nociceptor, terletak di periosteum, dinding arteri,
permukaan sendi dan falx (pada bagian kepala), dan lentorium pada cranial yang
berbentuk seperti kubah.
Rangsangan yang menimbulkan nyeri : pukulan, panas, inflamasi, injury, tusuk, iskemi &
bahan kimia
Impuls nyeri dihantarkan ke SSP oleh 2 sistem :
Sabut Aδ : diameter kecil, bermyelin, fast pain
Sabut C : tidak bermyelin, slow pain
Kedua sistem ini berakhir di kornu dorsalis yang merupakan tempat modifikasi
impuls.
Macam
Nyeri viscera
Berasal dari viscera (organ) , tak diketahui lokasinya
Sifat nyeri: reffered pain
Berlokasi di daerah jauh dari tempat terjadinya
Disertai dengan gejala otonom, nausea, mual, dapat menyebar dan dialihkan ke
daerah lain
Nyeri Somatic
Dimulai sejak adanya stimulus terhadap nociceptor
Terdapat pada ligament, tendon, tulang, pembuluh darah, fascia
Lokasinya tidak jelas
Contoh : kram dan sprain dan tulang yang patah
Nyeri superficial
Nociceptor terdapat di kulit atau jaringan superficial
Nyeri tajam, terlokalisir, sangat jelas lokasi asalnya
Contoh injury luka bakar minor dan luka minor superfisial
Biokimia
Kelas Tipe
Filamen bermanik VI
MINERALISASI TULANG
Tulang mengandung :
a. organik (protein) Kolagen tipe I adalah protein terbanyak. Kolagen tipe V jumlah kecil.
b. non organik (mineral) terutama adalah hidroksiapatit -Ca10 9PO4)6 (OH)2- bersama
dengan Na, Mg, Karbonat dan Flourida.
Tulang mengalami remodeling (resorpsi dan pengendapan jaringan tulang baru) untuk
beradaptasi terhadap sinyal fisik dan hormon.
Sel yang berperan :
a. Osteoklas
resorbsi (penyerapan) dan deposisi (pengendapan) tulang.
sel sel multinukleus yang berasal dari sel hematopetik pluripoten.
memiliki domain membran apikal dan memperlihatkan tepi bergelombang cruffled
border)
b. Osteosit (berasal dari osteoblast) pemiliharaan matriks tulang.
ATPase pemindah proton menurunkan pH lokal menjadi 4,0 melarutkan hidroksiapatit
Osteoblas mengontrol mineralisasi mengatur lewatnya ion Ca2+ dan fosfat melalui membran
permukaannya. Fosfat tersebut mengandung fosfatase alkali, yang digunakan untuk
menghasilkan ion fosfat dari fosfat organik.
Faktor-faktor yang berperan pada metabolism tulang:
1. Faktor yang merangsang osteoblas (mis. Hormon paratiroid dan 1,25-dihidroksil
koleklasiferol) dan yang lain menghambat (mis. Kortikosteroid)
2. Hormon paratiroid dan 1,25-dihidroksilkolekalsiferol juga merangsang osteoklas.
Sementara kaslitonin dan estrogen menghambatnya.
Gout Arthritis
A. Definisi
Penyakit metabolic bersifat heterogen ( terutama pada pria paruh baya, dan wanita post
menepouse) meliputi:
a. Peningkatan konsentrasi serum urat (hiperurisemia)
b. Serangan berulang dari arthritis akut dimana Kristal Monosodium Urat Monohydrate yg
tampak pada leukosit cairan synovial
c. Kumpulan dari Kristal Sodium Urat Monohydrate (tophi) terdeposit pada sekitar sendi
deformitas dan kelumpuhan
d. Gangguan ginjal yg melibatkan glomerulus, tubulus dan jaringan interstitial dan pemb.
Darah
e. Nefrolitiasis Asam Urat
Pathogenesis
Awalnya, sistem inflamasi mengabaikan kristal urat respon inflamasi gout akut
Serangan gout akut disebabkan : penurunan asam urat dalam serum secara cepat, penyakit
akut, alkohol, trauma, operasi dan makanan
Mekanisme terjadi perubahan pada protein yang melapisi kristal
- Setelah bertahun-tahun, inflamasi kronis terbentuk gumpalan kristal dan adanya tophi yg
menyebabkan kerusakan pada sendi dan tulang
- Melibatkan komponen sistem inflamasi
- In vivo, kristal urat dilapisi oleh protein menginduksi sistem inflamasi
Terutama apolipoprotein B : menghambat produksi dari inflamasi
- IgG pada permukaan kristal inisiasi interaksi dengan sistem inflamasi
- Kristal urat menginduksi fosforilasi dan mengaktivasi tyrosin kinase pelepasan IL-1 dari
monosit dan migrasi neutrofil ke sendi
- Pelepasan mediator selama inflamasi : factor kemotaktis, enzim lisosomal, eicosanoids, IL-1,
TNF, IL-6, IL-8, oksigen reaktif,kolagenase
- Adhesi ekspresi molekul (E selectin) pada sel endotel synovial meningkat
- Serangan gout dapat sembuh tanpa treatment, dengan menghentikan inflamasi daripada
menghilangkan kristal urat
Arthrocentesis:
- jarum steril untuk menyingkirkan cairan sendi untuk analisis.
- Cairan sendi untuk menyingkirkan gout, infeksi, dan penyebab lain dari arthritis.
- Penyingkiran cairan sendi dan injeksi kortikosteroid ke dalam sendi mengurangi nyeri,
bengkak, dan inflamasi.
Arthroscopy :
- teknik pembedahan dengan memasukkan viewing tube ke dalam celah sendi.
Arthroscope :
- sebuah sendok fiberoptic yang tipis dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam cairan sendi melalui
insisi kecil untuk meneruskan prosedur diagnosis dan treatment ke dalam joint.
a. Stress dan latihan berat hasil kenaikan asam urat yang salah (false +)
b. Banyak obat yang menaikkan / menurunkan asam urat
c. Diet kaya purin meningkatkan level asam urat
d. Tingginya level aspirin menurunkan level asam urat
e. Rendahnya intake purin, kopi, dan teh, menurunkan level asam urat
Phase contrast compensated polarized microscope (mikroskop fase kontras yang terpolarisasi):
- mikroskop cahaya terpolarisasi yang dilengkapi dengan 2 filter polarisasi yang mempunyai poros
tetap untuk transmisi cahaya.
- Polarisasi terletak di atas sumber cahaya, alnalyzer terletak diantara stage dan mata observer
- Untuk analisa kristal, kompensator merah diletakkan antara polarisasi dan analyzernya untuk
mengganti mikroskop yang terpolarisasi.
- Optik fase kontras ditambahkan untuk memperbaiki jarak penglihatan sitoplasmik granularity.
Birefringence
Memiliki dua mata pisau (biaxial).
Mata pisau objek jalur transmisi cahaya dalam keadaan tidak dibiaskan.
Cahaya kemudian dibiaskan menjadi 2 cahaya.
Cahaya yang dikeluarkan, mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dalam melalui objek.
Perbedaan derajat refraksi, serta ketebalan objek, menentukan kekuatan dari birefringence.
Tidak semua Kristal birefringent, dan tidak semua benda birefringent merupakan Kristal.
Kristal secara optic dibagi jadi birefringent positif atau negatif berdasarkan orientasi refraksi
cahaya cepat atau lambat terhadap mata pisau dari Kristal.
Mata pisau dari Kristal biaxial sesuai dengan panjang Kristal dan menyilang serong pada tengah
Kristal.
Cahaya cepat dari Kristal mebagi dua sudut akut dari mata pisau birefringent negatif.
Cahaya lambat dari Kristal mebagi dua sudut akut dari mata pisau birefringent positif.
Pengobatan yang efektif pada serangan akut tidak bergantung dari agent yang digunakan,
tetapi kecepatan inisiasi agent tersebut setelah permulaan serangan, mungkin menghilangkan
gejala dan mengakhiri serangan.Gejala-gejala mulai menghilang, pengobatan tetap dilanjutkan
dengan penurunan dosis selama 48-72 jam.
A. Non Medikamentosa
a. Penurunan Berat Badan
b. Rest
c. Exercise , Contoh : renang, jalan-jalan, bersepeda statis, dan light weight training.
d. Physical dan Occupational Terapi
Menggunakan alat bantu seperti splint, canes, walkers, dan braces (mengurangi stres
pada sendi)
e. Mechanical Support Devices
Menggunakan alat – alat untuk menopang sendi
Contoh :
a. Finger splint
b. Parafin wax dips, warm water soaks, dan nighttime cotton gloves
c. Neck collar, lumbar corset, atau a firm mattress
Komplikasi
Jika tidak diterapi, bisa mucul deposit tophaceous dan destructive arhropate
Nephrolitians
Gagal ginjal progressive
Prognosis
Sangat baik jika didiagnosa dan terapi lebih awal
Jika tidak diobati kerusakan ginjal dan destruktif yang butuh pembedajhan rekonstruktif
Serangan gout biasanya berlangsung 3 – 10 hari
Treatment harus dilakukan secepat mungkin
Serangan kedua mulncul pada 62 % individu setelah 1 tahun serangan awal, 78 % pada individu
2 tahun setelah serangan awal dan 93 % individu 10 tahun setelah serangan awal
Setelah serangan kedua penggunaan obat dilakukan untuk meningkatkan ekskresi asam urat
dan memblok produksi asam urat. Jika tidak dirawat kerusakan ginjal dan kerusakan sendi
3. PROBENECID
urikosurik menurunkan deposit urat
Farmakokinetik
- Reabsorpsi : tubulus ginjal , metabolism : perlahan dengan waktu paruh 5-8 jam. Oral
diberikan sekali atau 2 kali sehari
Farmakodinamik
- mengaktifkan tempat transpor aktif sehingga reabsorpsi asam urat pada tubulus
proksimal menurun.
- Peningkatan ekskresi asam urat, menurunkan deposit urat, tetapi kadar dalam plasma
mungkin tidak banyak menurun.
- Jika respons + redanya arthritis dan mineralisasi tulang.
- Meningkatkan pembentukan batu ginjal
Indikasi
- Mengobati penurunan ekskresi asam urat yg mengarah ke gout ketika allopurinol atau
febuxostat dikontraindikasikan atau saat timbul tophi.
- T idak boleh dimulai 2-3 minggu pascaserangan akut.
Adverse Effect
- Mengiritasi saluran cerna, sindrom nefrotik, dermatitis alergika
- Jarang : anemia aplastik.
KontraIndikasi
- Volume urin harus dipertahankan pada jumlah yg besar dan PH urin dipertahankan di
atas 6,0 dengan pemberian alkali mencegah batu ginjal
Dosis
- dimulai pada dosis 0,5 g per oral tiap hari dalam dosis terbagi, yang ditingkatkan sampai
1g per hari setelah 1 minggu
4. ALLOPURINOL
menurunkan beban asam urat dengan menghambat xantin oxidase.
Farmakokinetik
- absorpsi : oral, waktu paruh sebesar 1-2 jam.
- Dimetabolisme Aloxantin, tetap memiliki kemampuan untuk menghambat xantin
oxidase
- durasi kerja cukup lama cukup sekali sehari.
Farmakodinamik
- menghambat oksidasi xanthine menjadi asam urat kadar urat dalam plasma dan
deposit asam urat menurun, xanthin dan hiposxanthin yg lebih larut meningkat.
Indikasi
- Menjadi obat penurun kadar urat yang pertama kali, dan digunakan bersama colchicine.
Setelah colchicine dihentikan, allopurinol terus dilanjutkan.
- mencegah urikosuria masif pasca terapi diskrasia darah.
Adverse Effect
- Intoleransi saluran cerna,spt mual, muntah, dan diare.
- neuritis perifer dan vaskulitis nekrotikans, depresi elemen sumsum tulang, dan anemia
aplastik. – toksisitas hati, nefritis interstisial, reaksi alergi
- pada lensa menyebabkan katarak.
Interaksi
- Pemberian bersama kemoterapi merkaptopurin
- meningkatkan efek siklofosfamid
- menghambat metabolisme probenecid dan antikoagulan oral
- meningkatkan konsentrasi besi hati.
Dosis
- Dosis awal 100 mg/hari.
- Dapat ditritasi hingga pada 300 mg sampai kadar asam urat dalam serum normal.
1. Acute arthritis
infiltrasi neutrophil yang padat pada sinovium dan cairan synovial.
Kristal monosodium urat berbentuk seperti jarum, panjang, tipis, di sitoplasma neutrophil dan
tersusun dalam cluster kecil pada sinovium
Sinovium tampak edema, congenital, dan mengandung sel inflamasi mononuclear yang terpencar.
Ketika periode kristalisasi reda dan kristal kembali larut, serangan akut ini berhenti
4. Gouty nephropathy
Menunjukkan banyak perbedaan komplikasi renal yang berhubungan dengan deposit dari
urat yang bermacam – macam membentuk medullary tophi, endapan intratubular,dan
kristal asam urat besar dan calculi renal
Komplikasi sekunder seperti pyelonephritis terutama pada obstruksi system urin