Anda di halaman 1dari 19

FISIOLOGI HIDUNG

Pembimbing:
dr. Sri Rukmini, Sp. THT-KL

Oleh:
Shinta Julia Restivananda
2015.04.2.0132
PENDAHULUAN
Hidung
pintu gerbang saluran pernafasan
tanggung jawab ~ proses pernafasan
FUNGSI RESPIRATORIS
/ Conditioning the air

A. MENGATUR BANYAKNYA
UDARA YANG MASUK

B. MENYIAPKAN UDARA
AGAR SESUAI DENGAN
KEADAAN PARU-PARU

C. DESINFEKSI
A. MENGATUR BANYAKNYA UDARA YANG MASUK

Jalannya udara inspirasi dan ekspirasi dipengaruhi oleh:


1.Pengaturan arah oleh nares
2.Bentuk cavum nasi
3.Nares, bagian depan cavum nasi lebih kecil dari choane
INSPIRASI

Nares mengarahkan udara


ke atas cavum nasi

Udara mengalir ke posterior


dalam bentuk busur yang
lebar

Udara mengalami pusaran-


pusaran

Sehingga kontak sebanyak-


banyaknya dengan
permukaan cavum nasi
EKSPIRASI
• Arah udara ekspirasi berlawanan dengan inspirasi
 obstruksi relatif pada bagian anterior cavum
nasi  Udara lebih banyak mengalami pusaran
• Choncae nasi  Banyak mengandung jar
cavernosa maka dapat membesar dan mengecil
 sehingga cavum nasi dapat melebar dan
menyempit
B. Menyiapkan udara agar sesuai dg keadaan paru-paru

•Dilakukan dengan cara :


a. Menyaring
Partikel besar oleh rambut (vibricae) yang ada di vestibulum nasi
Partikel halus akan melekat pada selaput lendir dan didorong oleh Cilia ke belakang

b. Membasahi (mengatur kelembaban udara)


agar tidak merusak mukosa sal. pernafasan
lendir yang dikeluarkan oleh sel goblet
Bila udara kering, mukosa faring ikut membasahi
Bila udara dingin dan basah, dari hidung menetes air

c. Memanasi
chonca nasi (terdapat banyak pembuluh darah)
C. Desinfeksi
C. DESINFEKTAN
• Udara pernafasan yang berasal dari udara luar dapat mengandung banyak
kuman yang dapat membahayakan tubuh, sehingga perlu
membersihkannya.
• Dilakukan oleh :
a. Mukosa  melembabkan, menangkap partikel-partikel kecil dari
udara inspirasi
b. Lysozym enzim pada lendir mukosa
c. Suasana Asam (pH 6,5) tidak cocok untuk hidupnya kuman
d. Silia  Mengerakkan kuman dan kotoran yang melekat pada lendir ke
arah belakang  Pharynx  Dibatukkan atau Ditelan  lambung 
Asam di lambung akan membunuh kuman
e. Submukosa  Terdapat fagosit, limfosit dan histiosit
f. Kelenjar regional
Respiratori

Ekspirasi Inspirasi
Lewat Lewat
Hidung hidung

Pertukaran
Penyaringan
Gas di Ventilasi Normal : 6lt/mnt udara
alveoli

Faring
Laring
Penghangatan
Trakea
udara
Bronkus
Paru
Pelembapan
udara
FUNGSI OLFACTORIUS
Pada manusia fungsi pembauan dari Nervus Olfactorius bekerja
sama dengan syaraf pengecapan (Gustatorius) fungsi Gustatorius
sering disebut dilakukan oleh hidung karena 25% rasa enak
makanan dirasakan oleh lidah, tetapi 75% dicium oleh hidung.

Sistem olfaktorius terdiri dari :


1. Mukosa Olfaktorius
2. Bulbus Olfaktoria
3. Traktus Olfaktorius
4. Penerima Impuls ( Hipotalamus, sistem limbik,
hipokampus dan talamus )
Mukosa Olfaktorius
• Letaknya di superior cavum nasi dekat septum
• Terdapat sel receptor olfaktoria, sel penunjang, sel basal
• Kelenjar Bowman  Mukus yang melapisi mukosa olfaktoria
Mukosa Olfaktorius
Proses Pembauan
Partikel zat yang berbau

Cavum nasi (melalui inspirasi)

Mukosa olfactorius

Olfactorius hair + kel.bowman

Olfaktorius reseptor

Depolarisasi sel olfactorius

Potensial aksi

Bulbus olfactorius (melalui lamina kribosa)

Traktus olfactorius (serat bercabang 2 di trigomun olfaktorius) → atas & bawah


Impuls
Traktus
Olfaktorius

Strie Lateral Strie Medial

Sistem Limbik
& Hipotalamus
Hipokampus

Sistem Respon
Perilaku Primitif
FUNGSI RESONANSI SUARA

• Rongga cavum nasi + sinus paranasalis  Resonator


suara yang dihasilkan oleh larynx
• Jika ada obstruksi nasi  Suara sengau sehingga
disebut RHINOLALIA OCELUSA
FUNGSI DRAINASE-VENTILASI

• Jika ada sekret pada sinus paranasalis  keluar


melalui ostea ke dalam cavum nasi
• Udara dapat masuk ke dalam sinus paranasalis
melalui ostea ini.

Anda mungkin juga menyukai