Anda di halaman 1dari 6

RSKHUSUS PARU PENCUCIAN LINEN KOTOR

PROVINSI SUMATERA
SELATAN
NO.
NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN

DITETAPKAN,
KEPALA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
TANGGAL PROVINSI SUMATERA SELATAN
STANDAR PROSEDUR
TERBIT
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Asep Zainuddin, Sp. PK
NIP. 196609112000031001
Suatu proses pembersihan kotoran/noda-noda yang melekat pada linen,
PENGERTIAN
dengan menggunakan air dan bahan kimia pencuci linen
1.Untuk mencegah terjadinya infeksi nasokomial dirumah sakit
2. Untuk memenuhi kebutuhan unit kerja
TUJUAN 3. Untuk mendapatkan linen bersih, sehingga terasa nyaman saat
menggunakan.
1.Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44Tahun 2009 Tentang
KEBIJAKAN
Rumah Sakit.
3.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun
2001 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
1. Handle listrik di ON kan/ dinyalakan ,sehingga mesin dalam
keadaan menyala
2. Petugas memakai perlengkapan kerja,seperti: pakaian kerja, alat
pelindung diri (masker, sarung tangan,apron an sepatu boot).
PROSEDUR
3. Linen kotor dipisahkan,antara linen kotor infeksius dan linen kotor
non infeksius
4. Linen kotor direndam ± 15 menit dengan detergen sesuai dengan
takaran yang telah ditentukan.
1. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Rawat Inap
3. Laboraturium
RSKHUSUS PARU PENGAMBILAN LINEN KOTOR DI RUANGAN
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
NO.
NO. REVISI
DOKUMEN HALAMAN

DITETAPKAN,
KEPALA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
TANGGAL PROVINSI SUMATERA SELATAN
STANDAR PROSEDUR
TERBIT
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Asep Zainuddin, Sp. PK
NIP. 196609112000031001
Linen kotor adalah linen yang dipakai oleh pasien dan terkontaminasi
PENGERTIAN
dengan debu,cairan tuih serta fakses yang berasal dari pasien
Mencegah penularan penyakit dari pakaian linen bekas pasien ke
TUJUAN
pasien baru.
1.Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan.
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44Tahun 2009
KEBIJAKAN
Tentang Rumah Sakit.
3.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691
Tahun 2001 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
1.Mencuci tangan dengan Sabun anti bakteri 10 – 15 detik sebelum
dan sesudah melakukan pekerjaan
2.Gunakan APD
3.Linen kotor yang terinfeksi lalu dimasukan kedalam plastik
PROSEDUR
tertutup dan dimasukan kedalam ember tertutup berwarna merah
4.Untuk linen non infeksius masukan kedalam kedalam container
tertutup
5.Noda darah atau pases direndam dengan air dan diberi Klorin..
1. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Rawat Inap
3. Laboraturium
RSKHUSUS PARU PENGGUNAAN MESIN CUCI
PROVINSI SUMATERA
SELATAN

NO.
NO. REVISI
DOKUMEN HALAMAN

DITETAPKAN,
KEPALA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
TANGGAL PROVINSI SUMATERA SELATAN
STANDAR PROSEDUR
TERBIT
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Asep Zainuddin, Sp. PK
NIP. 196609112000031001
Proses penggunaan mesin cuci adalah alat yang digunakan untuk
PENGERTIAN
membersihkan pakaian linen pasien rumah sakit
TUJUAN Untuk mencuci linen
.Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44Tahun 2009
KEBIJAKAN
Tentang Rumah Sakit.
3.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691
Tahun 2001 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
1.Masukan Linen dan air ke mesin cuci
2.Putar was timer untuk mengatur waktu yang dipilih untuk mencuci
linen
3.Putar Pengatur wash program untuk memilih kecepatan mesin cuci
saat mencuci
PROSEDUR
4. Setelah proses mencuci berhenti putar drain selector untuk
membuang air yang kotor, setelah itu dilakukan kembali seperti
awal sampai 3x pembilasan
5. Setelah 3x pembilasan lalu dilakukan pemerasan di tabung yang ada
di sebelah kiri
UNIT TERKAIT Unit Laudry
RSKHUSUS PARU PENGGUNAAN SETRIKA
PROVINSI SUMATERA
SELATAN

NO.
NO. DOKUMEN
REVISI HALAMAN

DITETAPKAN,
KEPALA RUMAH SAKIT KHUSUS
PARU
STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT PROVINSI SUMATERA SELATAN
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Asep Zainuddin, Sp. PK


NIP. 196609112000031001
Setrika adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan kerutan
PENGERTIAN dan melicinkan pakaian dengan alat yang dipanaskan melalui aliran
listrik
Diharapkan untuk membersihkan pakaiajn linen dari infeksi dan
TUJUAN
pases rumah sakit.
1.Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan.
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44Tahun 2009
KEBIJAKAN
Tentang Rumah Sakit.
3.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691
Tahun 2001 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
1.Siapkan meja atau tempat untuk menyetrika

2.Periksa apakah kabel setrika yang rusak

3.Putar suhu penyetrikaan


PROSEDUR
4.Setrika bagian linen yang kusut sampai rapid an licin

5.Bila selesai digunakan, pastikan setrika dalam keadaan mati dan di

letakan pada tempat yang aman.

Unit Laudry
UNIT TERKAIT
RSKHUSUS PARU PENYETRIKAAN DAN PELIPATAN LINEN
PROVINSI SUMATERA
SELATAN

NO.
NO. DOKUMEN
REVISI HALAMAN

DITETAPKAN,
KEPALA RUMAH SAKIT KHUSUS
PARU
STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT PROVINSI SUMATERA SELATAN
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Asep Zainuddin, Sp. PK


NIP. 196609112000031001
Penyetrikaan dan pelipatan linen adalah proses untuk mendapatkan
PENGERTIAN
linen yang rapi dan bebas dari mikroorganisme pathogen
Untuk mencegah terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan
TUJUAN
bahan – bahan kimia.
1.Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan.
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44Tahun 2009
KEBIJAKAN
Tentang Rumah Sakit.
3.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691
Tahun 2001 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
PENYETRIKAAN

Penyetrikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapat


disewtel sampai dengan suhu 120 0C.Namun perlu diingat bahwa
linenmempunyai keterbatasan terhadap suhu antara 70-80 0C

PELIPATAN

Tujuan selain kerapian juga mudah digunakan pada saat penggantian


PROSEDUR linen di tempat tidur pasien.
Prosedur pelipatan.
1. Laken
- Dibutuhkan tempat luas yang dilakukan 2 orang petugas
- Pertemukan antara ujung linen menjadi ½ bagian.
- Lipat kembali pegangan pertengahan lipatan,temukan kedua ujung
menjadi ¼ bagian.
- Pinggiran jahitan posisinya dibawah.
- Keempat ujung linen dipertemukan menjadi 2 bagian.
- Selanjutnya samapai dengan 1/8 bagian, posisi label harus di atas
2. Sarung bantal
-. Dilakukan satu orang
- Posisi jahitan di dalam
- Lipat menjadi ½ bagian arah label di luar lipatan menjadi 1/3
bagian.
3.Sarung guling
- Posisi jahitan didalam
- Lipat menjadi ½ bagian arah label diluar lipat menjadi 1/3 bagian
5. Selimut
- Dilakukan satu orang
- Posisi jahitan diluar, posisi label dikanan
- Lipat lagi menjadi ½ bagian arah lebar selimut
- Lipat lagi ¼ bagian
- Lipat arah panjang selimut menjadi ½ bagian
- Lipat menjadi ¼ bagian
- Lipat arah panjang selimut menjadi ½ bagian
- Lipat manjadi ¼ bagian
- Lipat menjadi 1/8 bagian

PENYIMPANAN

Penyimpanan linen bertujuan selain melindungi linen dari kontaminasi


ulang baik dari bahaya seperti mikroorganisme juga untuk mengontrol
linen tetap setabil dan rapi.Linen dimasukankedalam map plastic
sesuai kamar dan no bed lalu di masukkan ke dalam lemari
penyimpanan.
UNIT TERKAIT Unit Laundry

Anda mungkin juga menyukai