Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK 2
Penentuan Kadar Klorida dengan Metode Mohr

Tanggal Praktikum : 14 April 2014

DISUSUN OLEH:

Petri Wahyusari

1112016200075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
Abstrak : Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar klorida dalam larutan
MgCl2 dengan menggunakan prinsip gravimetrik. Metode yang diterapkan dalam
percobaan ini yaitu metode Mohr. Prinsip dasar metode Mohr ialah pembentukan
endapan berwarna yang menunjukkan titik akhir titrasi. Berdasarkan hasil
percobaan terdapat ion klorida dalam larutan MgCl2, dan didapatkan molaritas
MgCl2 yang dipakai adalah 1 M.

Introduction

Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi Argentometri. Argentometri


merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl-, Br-, I-) atau anion
lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat (AgNO3) dan
membentuk endapan perak halida (AgX). (Cecep, 2011)
Dasar titrasi argentometri adalah reaksi pengendapan (presipitasi) dimana zat yang
hendak ditentukan kadarnya diendapkan oleh larutan baku AgNO3.
Berdasarkan indikator yang digunakan, titrasi argentometri dibedakan menjadi 3
metode, yaitu:

1. Metode Mohr : Pembentukan dari sebuah endapan berwarna

Persis seperti sistem asam-basa bisa dipergunakan sebagai indikator untuk


sebuah titrasi asam-basa, pembentukan satu endapan lain dapat dipergunakan
untuk mengindikasikan selesainya sebuah titrasi pengendapan. Contohnya titrasi
Mohr klorida dengan ion perak, dimana ion kromat dipergunakan sebagai
indikator. Kemunculan awal endapan perak kromat berwarna kemerah-merahan
diambil sebagai titik akhir dari titrasi.

2. Metode Volhard : Pembentukan komples berwarna

Metode Volhard didasari oleh pengendapan dari perak tiosianat dalam larutan
asam nitrit, dengan ion besi(III) dipergunakan untuk mendeteksi kelebihan ion
tiosianat. Metode ini dipergunakan untuk titrasi langsung perak dengan larutan
standar tiosianat atau untuk titrasin tidak langsung dengan dari ion-ion klorida,
bromida dan iodida. Metode Volhard dipergunakan secara luas untuk perak dan
klorida mengingat titrasinya dapat dijalankan dalam larutan asam.

3. Metode Fajans : Penggunaan indikator adsorpsi

Adsorpsi dari sebuah komponen organik berwarna pada permukaan sebuah


endapan dapat menyebabkan pergeseran elektronik dalam molekul yang
mengubah warnanya. Fenomena ini dapat dipergunakan untuk mendeteksi titik
akhir dari titrasi pengendapan garam-garam perak. Senyawa organik yang
dipergunakan untuk hal ini diacu sebagai indikator adsorpsi. (A.L. Underwood,
2001 hal. 227)

Materials & Methods


Alat dan Bahan

Gelas beaker, gelas ukur, corong, statif & klem, pembakar spirtus, tang krus,
erlenmeyer, kertas saring, cawan krus, oven, desikator, neraca, larutan MgCl2, asam
kromat, larutan AgNO3, larutan HNO3, larutan HCl.

Langkah Kerja

1. Masukkan 5 ml larutan MgCl2 ke dalam erlenmeyer, lalu tambahkan 2-3 tetes


asam kromat
2. Titrasi larutan tersebut dengan larutan AgNO3 0,1 M
3. Panaskan larutan selama ± 5 menit pada suhu 500C pada penangas air sambil
mengaduk
4. Hitung molaritas larutan MgCl2
Result & Discussion
 Data Pengamatan

Reaksi Pengamatan

5 ml MgCl2 + 3 tetes asam kromat Larutan berwarna kuning jernih

Larutan kuning jernih dititrasi


dengan larutan AgNO3 0,1 M Terbentuk endapan merah
sebanyak 50 ml

 Perhitungan

M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 5 ml = 0,1 M x 50 ml
M1 = 1 M

 Persamaan Reaksi

Ag+ + Cl- → AgCl


2Ag+ + CrO42- → Ag2CrO4
Ag2CrO4 + 2Cl- → 2AgCl + CrO42-
2AgNO3(aq) + H2CrO4(aq) → Ag2CrO4(s) + 2HNO3(aq)
MgCl2(aq) + 2AgNO3(aq) → 2AgCl(s) + MgNO3(aq)

Pembahasan

Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl-, Br-
, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat
(AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX). Tujuan dari praktikum
kali yaitu menentukan ion klorida dengan metode mohr, yang diawali dengan
pengendapan dan pemisahan yang kemudian dititrasi hingga larutan mengalami
perubahan warna yang menandakan titik akhir titrasi.

Penambahan AgNO3 terus-menerus akan membuat ion Cl- habis diikat oleh ion
Ag+ dari AgNO3. Apabila ion Cl- sudah habis bereaksi maka kelebihan ion Ag+
selanjutnya bereaksi dengan CrO42- yang berasal dari indikator H2CrO4 yang
ditambahkan dan membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata, yang
berarti titik akhir titrasi telah tercapai dan harus segera dihentikan.

Dalam proses standarisasi AgNO3 dengan MgCl2 sebanyak 5 ml dan larutan


AgNO3 0,1 M dengan volume titrasi 50 ml. Dengan rumus netralisasi maka
normalitas MgCl2 yang dipakai didapatkan sebesar 1M.

Conclution

1. Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi Argentometri.

2. Metode Mohr merupaka suatu metode titrasi argentometri yang titik


ekivalennya ditandai dengan sebuah endapan berwarna

3. Normalitas MgCl2 yang dipakai didapat sebesar 1 M

Referensi

JR, R.A. Day & Underwood, A.L. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga
Sya’bana, Cecep. Metode Mohr. http://chemistry.uii.ac.id/artikel/metode-mohr.html.
2011

Utami, Titis. 2009. Analisis Kadar Klorida pada Air dan Air Limbah dengan Metode
Argentometri. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13905/1/09E02375.pdf

Anda mungkin juga menyukai