Anda di halaman 1dari 7

Festival Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA Sederajat Se-Provinsi Bengkulu

Tahun 2019
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi Wajib
Mari Nak, Merapat pada Ibu
Evan Ys

Mari nak, merapat pada ibu,


Takkan ada yang melukaimu, kau selalu nyaman dalam dekapku. Takkan ada yang
mengancammu, kau selalu terlindung dalam hangatku. Takkan ada yang membentakmu, aku
selalu datang membelamu

Mari nak, merapat pada ibu,


Kita dendangkan risau lai dengan irama patah patah, rintih penuh luka yang ditikamkan hari tapi
selalu kupastikan kau tak terjamah sakit.

Mari nak, merapat pada ibu,


Kudekap dan kutimang sayang selalu meski punggungku sasaran panah bermata bisa tapi selalu
yakini bahwa kau akan tetap terjaga dalam dekap dan timangku.

Mari nak, merapat pada ibu,


Kudongengkan tentang si kancil yang cerdik dan selalu atasi persoalan dengan baik, tentang si
kancil yang tidak pernah kehilangan akalnya meski dalam situasi tersulit.

Mari nak, merapat pada ibu,


Kita tatah jalan yang mungkin berbeda dan janggal dalam pandang mata tapi kita akan sampai
pada tuju tanpa keluh dan kesah, lengkaplah hidup dengan kasih dan dekap hangatku selalu

Aku ibu, yang akan bentangkan jalan selalu dengan asa dan kasih yang murni.

****

16.02.17
#Dalam Antologi Puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2018 “A
Skyful of Rain”
Festival Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA Sederajat Se-Provinsi Bengkulu
Tahun 2019
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi Pilihan 1

MELODIA
Umbu Landu Paranggi

cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan


karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan
baiknya mengenal suara sendiri dalam mengarungi suara-suara luar sana
sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa langkah ke mana saja

karena kesetiaanlah maka jinak mata dan hati pengembara


dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya
membukakan diri, bergumul dan merayu hari-hari tergesa berlalu
meniup seluruh usia, mengitari jarak dalam gempuran waktu

takkan jemu-jemu napas bergelut di sini, dengan sunyi dan rindu menyanyi
dalam kerja berlumur suka duka, hikmah pengertian melipur damai
begitu berarti kertas-kertas di bawah bantal, penanggalan penuh coretan
selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan

rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana


di ruang kecil papa, tapi bergelora hidup kehidupan dan berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan

***
Festival Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA Sederajat Se-Provinsi Bengkulu
Tahun 2019
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi Pilihan 2

Ajari Kami, Bung Karno


Alda Muhsi

Membaca sajak-sajakmu dalam keresahan


adalah caraku mengutip keeping-keping rindu
mengeja makna kemerdekaan yang kau juang
bukan hanya menawan hati dari kisah yang tertulis

Atas nama bapak bangsa


nyala api dalam dada dibawa ke mana-mana
bukan memerangus napsu, melainkan saudara-saudara sendiri
yang kemudian saling melempar umpatan caci

Kau pernah bilang bahwa kita bergerak karena kesengsaraan


kini kami bergerak hanya mencari persinggahan
perpindahan dari kesengsaraan satu ke kesengsaraan baru
sebab apa? Tiada cinta di dada seperti cintamu padasesama

Bung Karno, jikalau kau bisa kembali, maka kembalilah


gelarkan sajadah, kita ibadah beramai-ramai
bentang podium untuk kau naiki sampai tinggi
sampai tiada yang sanggup mengibangi kepalamu
apalagi kepal tanganmu menembus langit
meneriakkan kemerdekaan

Ajari kami, yangsampai kini belum tamat


memaknai mantra peninggalanmu
terlalu puitiskah kau merumuskan
atau terlalu picik kami menerjemahkan

***

Medan, Januari 2018


Festival Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA Sederajat Se-Provinsi Bengkulu
Tahun 2019
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi Pilihan 3

Bumi Indah Raflesia


Ariany Isnamurti

Tak selepas pandang


Sepanjang pesisir pantai
Tak terpungkiri
Meski tubuhmu tergolong kota kecil
Tak sedikit kekayaan alam bisa dinikmati
Pantai Panjang laik menjadi ikon dirimu
Menyatu dalam deburan oambak sunyi

Ketika goresan sejarah di Benteng Marlborough


Terlukis kekuasaan Inggris pernah singgah
Walau kini hijau taman mengesankan suasana tenang

Juga nuansa islami yang begitu kental


Menyelimuti tubuhmu yang mungil
Bermunajat doa khusyu di Masjid Jamik

Tak luput Rumah Pengasingan


Bagian perjalanan kiprah sang proklamator

Oh, sejuta keinginan menjamahmu


Menjejakan kaki berulang di bumi raflesia, Bengkulu

****

Panglima Polim, 01012018


Festival Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA Sederajat Se-Provinsi Bengkulu
Tahun 2019
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi Pilihan 4
Menebar Impian
Riki Utomi

yang kau lukiskan bukan samudera.


tapi harapan yang berserak dari impian
di tiap kepala. kata-katamu menjadi jalan
panjang menyusuri gelap hutan kebodohan.

seperti yang kau katakan tentang pemuda.


mereka adalah pondasi yang kokoh
bagi negeri. mereka merupakan tingkap
yang terbuka bagi masuknya harapan.

kau tak pernah diam, mengaum di podium


kapal tangan menjulat adalah tanda
membela dari jumlah impian yang masih

berserak pada tiap kepala. mata tajam


adalah lambang kepastian dari hati yang
bimbang.

seperti yang kau katakan tentang negara.


Ia adalah rumahbagi kita. bernaung dari

kefanaan. berteduh dari deras dan arus


sengketa. dan harapan dari segala cinta
sampai mati, sampai ke sanubari mereka.

(selat panjang, 2018)


Festival Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA Sederajat Se-Provinsi Bengkulu
Tahun 2019
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Puisi Pilihan 5
Membaca Soekarno dalam Kitab Hujan
Heru Mugiarso

Membaca Soekarno dalam kitab hujan


Mencermati halaman demi halaman
Selalu kita temukan tanda baca yang tertata rapih
Antara koma dan tanda Tanya

Catatan kaki tentang tarian cinta perempuan


Terbubuh indah dalam bait romansa
Pada tebalnya huruf yang digarisbahwahi
Di era mialenia demi alenia bertajuk nurani

Membaca Soekarno dalam kitab hujan


Serupa membaca obsesi yang rapi tersimpan
Lalu Dia tembakkan lewat orasi-orasi
Retorika tajam dan menghujam

Atau simaklah percintaan demi percintaan berkelindan


Di mata kita, puisi menjelang subuh telah ia tuliskan.

2018
Festival Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA Sederajat Se-Provinsi Bengkulu
Tahun 2019
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai