Acara Percobaan
Kesanggupan/Daya Tahan/Endurance Tubuh (Physical Fitness)
Sistem peredaran darah manusia adalah sistem pokok dari seluruh sistem didalam
tubuh karena mengantarkan banyak zat guna kelangsungan seluruh sel-sel didalam tubuh
manusia. Beberapa zat yang diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh adalah Oksigen, zat
mineral, bahan bakar dalam proses metabolisme sel, mineral dan vitamin yang
berdasarkan dari zat yang diserap oleh sistem pencernaan manusia.
Selain mengedarkankan zat-zat yang diperlukan sel dalam tubuh sistem peredaran
darah juga membawa kembali hasil metabolisme sel untuk dikeluarkan dari tubuh melalui
sistem ekskresi. Seluruh sel bahkan organ memerlukan peran dari sistem peredaran darah
ini dari sistem syaraf, sistem, pencernaan, sistem ekskresi, sistem gerak, sistem
reproduksi dan lain lain.
Pada sistem peredaran dari pembuluh balik masuk kedalam atrium kanan yang
berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua
untuk mengantarkan darahnya ke paru-paru kiri. Darah tidak sulit untuk memasuki
pembuluh-pembuluh darah yang mengalir ke paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri
membelah menjadi arteriola dan akhirnya menjadi kapiler pulmonal yang mengitari di
dalam jaringan paru-paru untuk mengambil oksigen dan membuang karbondioksida.
Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi pembuluh darah balik dan darah
dikembalikan ke jantung oleh empat pembuluh vena pulmonalis. Dan darahnya
dimasukkan ke dalam ventrikel kiri. Darah ini kemudian mengalir masuk kedalam atrium
kiri.. atrium ini berkontraksi dan darah dipompa masuk kedalam aorta, lalu dimulai
dengan peredaran darah besar.
Pada sistem peredaran darah besar darah meninggal atrium kiri jantung melalui
aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri kecil yang
mengalirkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting
lebih kecil lagi sehingga sampai pada arteriola. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yang
berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya adalah
mempertahankan tekanan dalam arteri dan dengan jalan mengubah-ubah ukuran saluran
mengatur aliran darah dalam kapiler.
Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat dimunkinkan terjadinya pertukaran zat
antara plasma dan jaringan intestisial. Kemudian kapiler-kapiler ini bergabung dan
membentuk pembuluh yang lebih besaar yang disebut vena, kemudian bersatu menjadi
pembuluh darah balik atau vena, untuk mengantarkan darah kembali kejantung. Darah
yang berasal dari ventrikel kiri banyak mengandung oksigen. Darah ini melalui aorta dan
cabang-cabangnya beredar ke seluruh jaringan tubuh, kecuali paru-paru. Di dalam
jaringan, darah ini melepaskan oksigen dan mengambil zat-zat sisa seperti
karbondioksida, urea dan lain-lainnya, untuk selanjutnya diangkut ke alat pengeluaran.
Semua vena bersatu dan bersatu hingga terbentuk dua ve, yaitu vena kava inferior
yang mengumpulkan darah dari seluruh tubuh, dan ven kava superior yang
mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini
menunjang isi dari ventrikel kanan jantung.
Semua bentuk kegiatan manusia selalu memerlukan dukungan fisik, masalah
kemampuan fisik merupakan faktor dasar bagi setiap aktifitas manusia. Maka untuk
melakukan setiap aktifitas sehari-hari, minimal harus mempunyai kemampuan fisik yang
selalu mendukung aktifitas tersebut.
Daya tahan otot adalah seberapa lama energy otot dapat bertahan untuk
beraktivitas terus-menerus tanpa jeda. Misalnya berapa lama otot dapat mengangkat
beban 20 kilogram tanpa berhenti. Itulah daya tahan otot. Tidak hanya mengangkat
dengan tangan saja. Tetapi mengankat beban dengan pundak, dengan kepala, dengan
punggung juga melibatkan daya tahan oto tubuh seseorang. Ketahanan seseorang dalam
melakukan aktivitas olah raga misalnya berjalan dan berlari juga melibatkan daya tahan
daya tahan otot seseorang yaitu otot kaki. Berbeda dengan kekuatan otot. Kekuatan otot
adalah seberapa besar kekuatan otot seseorang mampu mengangkat suatu beban.
Misalnya 20 kg, 40 kg, atau bahkan 100 kg. Jadi yang namanya daya tahan otot tidak
sama dengan kekuatan otot. Daya tahan otot dapat terjadi apabila didukung oleh Jantung
yang sehat, paru-paru, dan peredaran darah yang lancar.
Berikut ini adalah komponen dan unsur-unsur kebugaran jasmani yang terbagi
atas sepuluh jenis, di antaranya adalah:
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan dapat dikatakan sebagai kondisi tubuh yang mampu
memepergunakan otot ketika dibebankan untuk menjalankan suatu aktivitas. Otot yang
kuat dapat diraih dengan latihan berat yang dilakukan secara rutin dan konsisten.
Salah satu cara untuk melatih kekuatan otot adalah dengan melakukan latihan
angkat beban. Beberapa bentuk latihan kebugaran jasmani lainnya untuk melatih
kekuatan otot adalah sebagai berikut:
4. Kecepatan (Speed)
6. Kelincahan (Agility)
7. Koordinasi (Coordination)
8. Keseimbangan (Balance)
9. Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan dalam mengendalikan gerakan sesuai dengan
sasaran. Sepak bola bowling, dan memanah merupakan cabang permainan olahraga
yang mengandalkan ketepatan. Beberapa latihan yang dapat dilakukan untuk melatih
ketepatan atau akurasi di antaranya adalah melempar bola pada keranjang atau sasaran
tertentu.
d. Bangku Harvard
2. Cara Kerja
5) Pada detakan keempat kaki yang masih diatas bangku diturunkan pula sehingga
OP berdiri tegak lagi di depan bangku.
6) Siklus tersebut diulang terus menerus sampai OP tidak kuat lagi tetapi tidak
lebih dari lima menit. Catatlah berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan
menggunakan stopwatch.
7) Segera setelah itu OP disuruh duduk. Hitung dan catatlah frekuensi denyut
nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing-masing dari 1’ – 1’30”, dari 2’ –
2”30” dan dari 3’ – 3’30”.
a. Cara lambat:
55 – 64 = kesanggupan sedang
65 – 79 = kesanggupan cukup
80 – 89 = kesanggupan baik
c. Dengan daftar
0 - 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
030-059 20 15 15 15 15 10 10 10 10 10 10
10 - 129 30 30 25 25 20 20 20 20 15 15 15
130-159 45 40 40 35 30 30 25 25 25 20 20
20 - 229 60 50 45 45 40 35 35 30 30 30 25
230-259 70 65 60 55 50 45 40 40 35 35 35
30 - 329 85 75 70 60 55 55 50 45 45 40 40
330-359 100 85 80 70 65 60 55 55 50 45 45
C. Percobaan Lorentz
3) Setelah duduk kembali tentukan frekuensi nadi setelah menit pertama, kedua,
ketiga dst (cukup dihitung tiap 30”) sampai kembali pada frekuensi denyut nadi
semula.
3) Hitung indeks jantung bila diketahui rata – rata curah jantung orang dewasa 4,5 L.
V. Hasil Percobaan
VI. Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diatas dapat dilihat bahwa kesanggupan
daya tahan tubuh setiap individu berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh faktor instrinsik
dan ekstrinsik yaitu pengaturan system peredaran darah, fisiologi sistem hormon, atau
kecepatan metabolisme seseorang. Kecepatan metabolisme tergantung pada kegiatan
seseorang atau faktor-faktor seperti ukuran tubuh, umur, jenis kelamin, iklim, jenis
pekerjaan.
Pada percobaan Harvard step test, percobaan menahan nafas, percobaan lorenz,
kesanggupan OP dapat dikelompokkan kedalam kesanggupan sedang. Hal ini disebabkan
pada saat melakukan percobaan dan setelahnya denyut jantung menjadi lebih cepat
karena melakukan aktivitas yang berat dan kecepatan metabolismenya akan berubah.
Kecepatan metabolisme diukur pada orang yang istirahat, tidur, sebelum makan dan
minum, pada malam hari, juga keadaan dimana pemasukan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida belum terganggu. Kecepatan metabolisme tergantung pada kegiatan
seseorang, apabila melakukan aktivitas yang berat kecepatan metabolisme meningkat.
Ketegangan saraf juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pernapasan dan
pekerjaan jantung. Fase istirahat diperlukan untuk mengembalikan denyut jantung pada
keadaan normal beberapa waktu setelah melakukan percobaan.
Pada percobaan test lari 1,5 mile Cooper dimana OP lari secepat-cepatnya dalam
waktu tertentu dengan jarak 1,5 mile. Dari percobaan ini OP memperoleh catatan waktu
11’ : 20” dengan nilai kesanggupan sedang. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kekuatan otot salah satunya yaitu umur dan jenis kelamin. Pada daya tahan
kardiovaskuler ditemukan, sejak usia anak – anak sampai umur 20 tahun, daya tahan
tersebut akan semakin menurun sejalan dengan semakin bertambahnya usia, namun
penurunan ini dapat berkurang, bila seseorang berolahraga secara teratur sejak dini.
Pada percobaan cold pressor test tekanan darah dipengaruhi oleh temperatur. Pada
percobaan ini OP termasuk dalam kategori hiporeaktor. Kapiler darah mempunyai tingkat
elastisitas yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi sirkulasi darah dalam tubuh.
Pergerakan cairan antara kapiler dan cairan intestinal terjadi dalam proses sirkulasi darah
yang menyebabkan adanya tekanan darah yang saling berlawanan yaitu tekanan
hidrostatik dan osmotik. Tetapi data yang ada kurang baik karena pada saat praktikum es
yang digunakan sudah mencair.
A. Kesimpulan
Setiap individu memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda, hal itu
disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu ukuran tubuh,
umur, jenis kelamin, iklim, jenis pekerjaan. Kecepatan metabolisme juga
mempengaruhi kerja denyut jantung dalam mengatur pemasukan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida.
B. Saran
Corwin, E.J., Buku Saku Patofisiologi, Subekti (Ed), Edisi 3, EGC, Jakarta, 2009