Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
Jalan Hasan Kepala Ratu, No. 1052, Sindangsari, Kotabumi, Kab. Lampung Utara
Tlp. (0724)22287, Kotak Pos 156, situs: www.umkb.ac.id, pos-el: humas@umkb.ac.id

RESUME ILMU FAAL OLAHRAGA


( IFO, Ergosistema, Pengaruh OR Terhadap Fungsi Kardiovaskular, Pengaruh OR
Terhadap Musculoskeletal )

Oleh
Fabian Nur Rizkia
1985201030

A. Ilmu Faal Olahraga / Fisiologi Olahraga

Ilmu Faal Olahraga adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang fungsi tubuh manusia
saat melakukan aktivitas fisik. Ilmu ini mencakup aspek fisiologis, biomekanis, psikologis, dan
sosial dari olahraga dan aktivitas fisik. Hal-hal yang diteliti dalam Ilmu Faal Olahraga meliputi
sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, sistem muskuloskeletal, serta aspek-aspek mental
seperti motivasi, konsentrasi, dan teknik dalam olahraga. Ilmu Faal Olahraga digunakan untuk
meningkatkan kinerja olahraga, mengurangi risiko cedera, dan memperbaiki kesehatan secara
umum.
Ilmu Fisiologi Olahraga adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tubuh
manusia merespon aktivitas fisik dan bagaimana tubuh merespon perubahan yang terjadi akibat
latihan fisik. Ilmu Fisiologi Olahraga mencakup aspek-aspek seperti sistem pernapasan, sistem
kardiovaskular, sistem muskuloskeletal, serta aspek-aspek metabolisme dan nutrisi. Ilmu
Fisiologi Olahraga menyelidiki bagaimana tubuh manusia merespon latihan fisik dan
bagaimana latihan fisik mempengaruhi kinerja olahraga. Ilmu ini juga membahas bagaimana
latihan fisik dapat meningkatkan kesehatan secara umum. Beberapa konsep penting dalam
Ilmu Fisiologi Olahraga adalah adaptasi tubuh terhadap latihan fisik, kapasitas aerobik dan
anaerobik, pemulihan tubuh setelah latihan, pengaruh nutrisi terhadap kinerja olahraga, dan
mekanisme cedera. Ilmu Fisiologi Olahraga juga digunakan dalam perancangan program
latihan untuk meningkatkan kinerja olahraga, mengurangi risiko cedera, dan memperbaiki
kesehatan secara umum. Ilmu ini juga sangat penting dalam pengembangan produk-produk
untuk meningkatkan kinerja olahraga dan kesehatan.
B. Ergosistema ( ES I, ES II, ES III )

Dalam ilmu faal olahraga Ergosistema merupakan sekumpulan strutur anatomis yang
secara Bersama-sama menjadi satu kesatuan fungsional (fisiologis) yang aktif saat bekerja atau
berolahraga.

Sistematika Anatomik
Skelet = kerangka
Muscular = otot
Nervorum = saraf
Hemo-hodro-limfatik = darah, cairan jaringan, getah bening
Respirasi = pernapasan
Karidovaskular = jantung – pembuluh darah
Termoregulasi = tata suhu tubuh
Digestivus = pencernaan
Ekskresi = pembuangan
Endokrin = hormon
Sensoris = pengindra
Reproduksi = pemulih generasi

Dalam menjalankan fungsinya sebagai satu ergosistema, Sistema-sistema anatomis tersebut


secara fisiologis dikelompokan menjadi tiga kelompok dan jadilah sistematika fisiologis, yaitu:

1. Perangkat pelaksana gerak, disebut Ergosistema Primer ( ES-I ) atau Sistema kerja primer
yang terdiri dari :
a. Sistema skelet
b. Sistema muscular
c. Sistema nervorum
2. Perangkat pendukung gerak disebut Ergosistema Sekunder ( ES-II ) atau Sistema kerja
sekunder yang terdiri dari :
a. Sistema hemo-hidro-limfatik
b. Sistema respirasi
c. Sistema kardiovaskular
3. Perangkat pemulih/pemelihara disebut Ergosistema Tersier ( ES-III ) atau Sistema kerja
tersier yang terdiri dari :
a. Sistema digestivus
b. Sistema ekskresi
c. Sistema reproduksi
ES-III ini berperan lebih dominan pada saat istirahat.
Ergosistema I
Fungsi Dasar dan kualitas penampilannya

Anatomis Fungsi Dasar (fisiologis) Kualitas


- Sistema skelet Pergerakan persendian Luas pergerakan
- Sistema muscular Kontraksi otot Kekuatan dan daya tahan Otot
- Sistema nervorum Penghantar rangsang Koordinasi fungsi otot

Contoh Penampilan Dasar


Meningkatkan kelincahan ( agility ), kita harus menganalisis komponen dasar fisiologis apa yang
Menyusun kelincahan. Dari analisi terhadap Gerakan kelincahan dapat dikemukakan bahwa untuk
dapat meningkatkan kelincahan diperlukan kualitas yang lebih baik dan karena itu perlu diberikan
Latihan khusus terhadap :
- Luas pergerakan perendian untuk meningkatkan kelentukan
- Kekuatan otot untuk meningkatkan kecepatan gerak
- Koordinasi fungsi otot untuk meningkatkan ketepatan gerak dan memelihara
keseimbangan.

Hal ini disebabkan kelincahan memerlukan


- Kelentukan (flexibility)
- Kecepatan gerak (speed)
- Ketepatan gerak (accuracy)

Ergosistema II
Fungsi Dasar dan kualitas penampilannya

Anatomis Fungsi Dasar (fisiologis) Kualitas


- Hemo-hidro-limfatik Transportasi : O2, CO2,
nutrisi, sampah, panas Daya tahan umum
- Respirasi Pertukaran gas : O2,-CO2
- Kardiovaskular Sirkulasi

Ketiga Sistema anatomis dari ES-II secara Bersama-sama menghasilkan satu kualitas
fungsional, yaitu dayatahan umum.
Daya tahan umum sering juga disebut sebagai (general endurance) ata kemampuan (kapasitas)
aerobik.
Dengan demikian maka komponen dasar kebugaran jasmani (KJ) menurut ilmu faal terdiri
dari :
1. Kemampuan/kualitas dasar ES-I :
• Luas pergerakan persendian – flexibility
• Kekuatan dan daya tahan otot
• Koordinasi fungsi otot.
2. Kemampuan/kualitas dasar ES-I :
• Daya tahan umum

Komponen kebugaran jasmani

- Endurance
- Biological function
- Biological composition
- Muscle strength
- Muscle eksplosif
- Muscle endurance
- Speed
- Agility
- Flexibility
- Reaction time
- Coordination
- Balance

C. Pengaruh olahraga terhadap fungsi kardiovaskular

Olahraga dan respon tubuh Olahraga merupakan kondisi yang menimbulkan stres pada
tubuh. Pada saat berolahraga, jaringan tubuh memerlukan oksigen dan nutrisi yang 20 x lebih
tinggi dari normal. Untuk mengangkut oksigen yang cukup dari paru-paru ke jaringan tubuh
diperlukan curah jantung yang meningkat 5 -6 x normal.

Maratoner dapat mencapai curah jantung 40 L/menit atau 7 -8 x lipat nilai normal.

Faktor-faktor yang meningkatkan curah jantung saat olahraga Olahraga -- > peningkatan
metabolisme otot rangka -> peningkatan penggunaan oksigen dan nutrisi -- > peningkatan hasil
metabolisme --> vasodilatasi lokal -> penurunan tahanan vaskular -- > peningkatan aliran darah
lokal -- > peningkatan alir balik vena (venous return) -- > peningkatan curah jantung (cardiac
output)
Pengaruh olahraga terhadap fungsi kardiovaskular. Olahraga dapat memperkuat sistem
kardiovaskular dengan cara:
- Meningkatkan kapasitas jantung: Olahraga dapat meningkatkan kapasitas jantung dengan
membuat jantung lebih besar dan lebih kuat, sehingga dapat mengalirkan darah dengan
lebih efisien.
- Meningkatkan sirkulasi darah: Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke jantung dan
otot-otot tubuh, yang akan membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah.
- Memperkuat sistem pembuluh darah: Olahraga dapat memperkuat pembuluh darah dengan
meningkatkan elastisitas dan mengurangi tekanan darah.
- Meningkatkan kondisi jantung dan paru-paru: Olahraga dapat meningkatkan kondisi
jantung dan paru-paru dengan meningkatkan oksigenasi dan mengurangi beban kerja
jantung.
- Meningkatkan kesehatan pembuluh darah: Olahraga dapat meningkatkan kesehatan
pembuluh darah dengan menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan
sensitivitas insulin.

D. Pengaruh olahraga terhadap musculoskeletal

Musculoskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, tulang, sendi, ligamen, dan tendon
yang digunakan untuk bergerak, memberikan stabilitas, dan menopang tubuh. Sistem ini
bertanggung jawab untuk gerakan tubuh dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk berdiri,
duduk, berjalan, dan berlari. Sistem musculoskeletal juga berperan dalam melindungi organ-organ
dalam tubuh dari cedera dan kerusakan. Tulang-tulang yang kuat dan otot-otot yang kuat dapat
mengurangi risiko cedera saat melakukan aktivitas fisik atau kegiatan sehari-hari. Sistem
musculoskeletal juga memiliki kaitan erat dengan sistem saraf, yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan gerakan tubuh. Sistem musculoskeletal juga berperan dalam mengatur suhu
tubuh dengan mengeluarkan panas saat bergerak. Sistem musculoskeletal dapat mengalami
masalah, seperti cedera, inflamasi, atau penyakit degeneratif. Beberapa masalah yang sering terjadi
meliputi osteoarthritis, osteoporosis, dan rheumatoid arthritis.

Saat kita berolahraga, sistem musculoskeletal mengalami beberapa perubahan yang dapat
memperkuat dan meningkatkan kesehatannya. Beberapa perubahan yang terjadi antara lain:
- Peningkatan kekuatan otot: Olahraga dapat meningkatkan kekuatan otot dengan melatih
dan memperkuat otot-otot tubuh.
- Peningkatan massa otot: Olahraga dapat meningkatkan massa otot dengan meningkatkan
jumlah otot yang ada.
- Peningkatan kesehatan tulang: Olahraga dapat meningkatkan kesehatan tulang dengan
meningkatkan densitas tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
- Peningkatan fleksibilitas: Olahraga dapat meningkatkan fleksibilitas dengan meningkatkan
mobilitas sendi dan otot.
- Peningkatan postur: Olahraga dapat meningkatkan postur dengan meningkatkan
keseimbangan dan control tubuh
- Peningkatan koordinasi: Olahraga dapat meningkatkan koordinasi gerakan tubuh dengan
mengkoordinasikan gerakan otot dan sendi.
- Peningkatan kondisi kardiovaskular: Olahraga dapat meningkatkan kondisi kardiovaskular
dengan meningkatkan aliran darah ke jantung dan otot-otot tubuh.
- Penurunan risiko cedera: Olahraga dapat menurunkan risiko cedera dengan meningkatkan
kekuatan otot dan tulang, dan memperkuat keseimbangan dan koordinasi.
Sebagai catatan, jika olahraga yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi fisik atau dilakukan
dengan cara yang salah, dapat menimbulkan risiko cedera pada sistem musculoskeletal.

Anda mungkin juga menyukai