Anda di halaman 1dari 19

A.

ERGOSISTEMA
B. METABOLISME
C. KETAHANAN & KELELAHAN
D. ANALISIS PENAMPILAN
OLAHRAGA
Disusun oleh Kelompok 1 :
1. M.Faza As-Shidiqy 228012
2. Esa Hedy Maulana 228046
3. Ardi Surya Dharma 228014
4. Nur Faizi 228017
5. Akhmad Arif Akbar F 228045
PENDAHULUAN
* Melatih suatu cabor o.r prestasi adalah meningkatkan
kemampuan fungsional raga yg
sesuai dgn tuntutan penampilan cabor itu
sampai ke tk yg maks pd aspek kemampuan fisik
dasar maupun pd aspek keterampilan teknik.
* Meningkatkan kemampuan hanya dpt dilakukan dgn
benar, baik & efisien bila pelatih memiliki
pengetahuan ttg mekanisme kerja & mekanisme
respon organ2 tbh thd latihan pembebanan dan
latihan keterampilan

ERGOSISTEMA
 Keseluruhan sistema tersebut berfungsi utk gerak, kerja,
mempertahankan hidup, mendapatkan kepuasan hidup. Oleh karena
itu, jasmani dpt disebut sbg suatu Sistema (untuk) Kerja atau Dalam
menjalankan fungsinya sbg suatu ES, sistema sistema anatomis tsb scr
fisiologis dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Perangkat Pelaksana gerak, disebut
Ergosistema Primer (ES-I) atau Sistema Kerja
Primer, tdd:
* Sistema skelet
* Sistema muskular
* Sistema nervorum2. Perangkat Pendukung gerak, disebut sbg
Ergosistema Sekunder (ES-II) atau Sistema
Kerja Sekunder, tdd:
 Sistema hemo-hidro-limfatik
 Sistema respirasi
 Sistema kardiovaskular
3. Perangkat Pemulih/Pemelihara, disebut sbg
Ergosistema tersier (ES-III) atau Sistema kerja
tersier, tdd:
 Sistema digestivus
 Sistema termoregulasi
 Sistema ekskresi
 Sistema reproduksi Sistema endokrin berfungsi sbg regulator
internal yg bersifat humoral (melalui cairan
jaringan)
fungsinya menyebar pada ketiga
ergosistema baik pd saat istirahat maupun
bekerja.
Sedangkan sistema sensoris berfungsi sbg
komunikator eksternal (exteroceptor)
maupun internal (propioseptor,
endoreceptor)
 Ergosistema yg lgs berhubungan dgn
gerak adalah ES-I dan ES-II.
 ES-I disebut primer o.k merupakan yg pertama mewujudkan gerak,
memiliki waktu yg terbatas, harus berhenti bila telah sampai bts
maksimal kelelahan.
 ES-II disebut sekunder o,k tidak mungkin aktif kecuali bila dirgs
oleh ES-I, yg berfungsi utk mendukung kelangsungan fungsi ES-I
shg dpt berlgs lbh lama.
 Ditinjau dari sudut Kebugaran Jasmani (Physical Fitness), ES-I dan
ES-II adalah komponen dasar Anatomical Fitness, sedangkan
komponen dasar Physiological Fitness-nya adalah fungsi-fungsi
dasar dari sistema-sistema(anatomis) penyusun ES-I & ES-II tsb.
METABOLISME
 OLAHDAYA(METABOLISME)
Olahdaya dibagi menjadi 2 yaitu anaerobik dan aerobik adalah
mekanisme penyediaan daya (energi, tenaga)
untuk mewujudkan gerak.
 Olahdaya anaerobik lgs mewujudkan gerak &
merupakan kemampuan endogen ES primer.
 Olahdaya aerobik, juga dilaksanakan oleh ES I
(otot), intensitas dan durasi tergantung drpd
kemampuan ES II.
 Makin tinggi kemampuan ES II makin tegar kelangsungan ES
I
 ES II pendukung kemampuan ES I
 Olahdaya aerobik pendukung olahdaya anaerobik
 Ketidakmampuan aerobik mengimbangi anaerobik
“zat kelelahan”
 Besar Olahdaya anaerobik menunjukkan besar
tuntutan/keperlluan O2 yg akan terwujud sbg berat
intensitas gerak/kerja

Setiap aktivitas selalu dimulai


dgn olahdaya anerobik dan
akan harus/selalu diikuti aerobik
Semua bentuk aktivitas tubuh memerlukan
olahdaya anaerobik dan olahdaya aerobik yang
ditentukan oleh 2 hal, yaitu:
 Intensitas, berarti besar olahdaya anaerobik yang
sedang terjadi
 Durasi, yang menunjukkan berapa besar peran
olahdaya aerobik yang menyertai
KETAHANAN & KELELAHAN
KETAHANAN (ENDURANCE)
PENGERTIAN KETAHANAN :
Ketahanan adalah kemampuan peralatan tubuh seseorang untuk
melawan kelelahan selama aktivitas berlangsung.
MACAM-MACAM KETAHANAN :
1. Ketahanan umum adalah kemampuan dalam melakukan kerja
dengan melibatkan beberapa kelompok otot atau seluruh kelompok
otot, sistem pusat syaraf, neuromusculer, dan kardiorespirasi dalam
jangka waktu yang lama.
2. Ketahanan khusus adalah ketahanan yang hanya melibatkan
sekelompok otot lokal Ketahanan umum melibatkan seluruh potensi
organ dalam tubuh sebagai dasar dari semua jenis ketahanan, sehingga
diperlukan oleh semua cabang olahraga sebagai dasar untuk
mengembangkan ketahanan khusus.
Ditinjau dari lamanya kerja, ketahanan
dibedakan menjadi:
1. Ketahanan jangka panjang : memerlukan waktu
lebih dari 8 menit, sehingga kebutuhan energi
dipenuhi oleh sistem aerobik.
2. Ketahanan jangka menengah : memerlukan waktu
antara 2 sampai 6 menit sehingga kebutuhan energi
dipenuhi oleh sistem anaerobik laktik dan aerobik.
3. Ketahanan jangka pendek : memerlukan waktu
antara 45 detik sampai 2 menit sehingga kebutuhan
energi dipenuhi oleh sistem anaerobik alaktik.
 Berdasarkan pada predominan sistem energi yang digunakan:
1. Ketahanan aerobik, yaitu kemampuan jantung dan sistem
pernapasan dalam mencukupi
oksigen pada otot untuk membakar glycogen agar menjadi
sumber energi
2. Ketahanan anaerobik (laktik dan alaktik), yaitu proses
pemenuhan kebutuhan tenaga di dalam
tubuh untuk membakar glycogen agar menjadi sumber tenaga
tanpa adanya bantuan oksigen dari luar (Levisohn dan Simon
(1984: 4)
KELELAHAN
PENGERTIAN :
Kelelahan umumnya didefinisikan sebagai
berkurangnya kinerja otot dibarengi sensasi rasa lelah .
Definisi lain dari kelelahan adalah ketidak mampuan untuk
mempertahankan power output otot. Kelelahan dapat pulih
asal dengan istirahat. Kelelahan adalah fenomena yang
kompleks. Kelelahan terjadi pada setiap orang yang
melakukan aktivitas olahraga dengan intensitas tinggi.
Kelelahan tidak bisa diatasi hanya dengan istirahat, sebab
kelelahan bisa terjadi karena sistem metabolisme energi.
Dalam penyedian energi saat beraktivitas olahraga yang
kurang sempurna. .
Kelelahan dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu lelah
mental dan lelah fisik. Lelah mental biasanya
disebabkan karena kerja mental sedangakan lelah
fisik karena pekerjaan otot.
Kelelahan bisa berdampak patal bagi atlet,fatal Baik
terhadap perkembagan prestasi ataupun kualitas fisik
atlet. kelelahan yang kronis, membutuhkan waktu
yang sangat lama untuk terapi pemulihan bagi atlet
Recovery (Pemulihan)
Pemulihan sangat penting setelah melaksanakan
program latihan atau pertandingan. Pemulihan
(recovery) adalah mengembalikan kondisi tubuh
sebelum pertandingan, pemahaman ini sangat penting
bagi atlet dan pelatih dalam melakukan program
pelatihan .
Untuk mendapatkan hasil atau prestasi yang
terbaik Pentingnya penyusunan program latihan dan
istirahat yang seimbang bagi seorang atlet. Pemulihan
juga harus menjadi bagian dari program latihan. Program
recovery dapat dilakukan dengan recovery aktif atau
recovery pasif.
A. Penampilan Total Maksimal Pelatih lebih
dulu harus membuat analisis penampilan
cabang olahraga yang dikelolanya agar
dapat memperhitungkan berapa banyak
perhatian perlu diberikan untuk masing-
masing komponennya dalam hubungan
dengan: - Waktu yang tersedia - Kondisi
fisik atlet saat itu - Sasaran kemampuan
yang harus dicapai

ANALISIS PENAMPILAN OLAHRAGA


Olahraga prestasi merupakan penampilan total maksimal setiap
olahragawan, baik secara fisik maupun secara psikhis, seperti
yang terlihat pada bagan di bawah ini.

Gambar: Bagan (skema) penampilan total maksimal


olahragaprestasi
Dari skema tersebut di atas terlihat jelas bahwa penampilan fisik
atau olahraga adalah penampilan Ergosistema yang dapat
merupakan penampilan :
 1. Kemampuan dasar a. ES-I b. ES-II 2. Kemampuan tekhnik
3. Kemampuan gabungan 1 dan 2 Dengan kuantitas dan
kualitas yang bervariasi sangat luas, dari mulai gerakan yang
sangat ringan dan/atau sederhana sampai kepada gerakan yang
sangat berat dan/atau complex. Analisa penampilan itu terdiri
dari: - Kemampuan dasar ES-I - Kemampuan dasar ES-II -
Keterampilan/tekhnik - Gabungan-gabungan dari 1, 2 dan 3
tersebut di atas, dengan kadarnya masing-masing sesuai
dengan cirri kecabangan olahraga yang bersangkutan.
 Dengan membuat skema itu, maka akan menjadi lebih jelas dan
mudah untuk memahami apakah olahraga itu masuk jenis anaerobik
atau atau aerobik, komponenkomponen dasar KJ-nya telah
mencapai standar minimal yang diperlukan untuk menampilakan
mutu tinggi cabang olahraga yang bersangkutan. Demikianlah pula
lebih mudah memahami perlunya selalu membuat pengukuran dan
pencatatan data kemajuan yang telah dicapai agar dapat selalu
mengatur kembali jadwal latihan selanjutnya. Bagan berikut ini
merupakan penjabaran kembali jadwal latihan selanjutnya. Bagan
berikut ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari analisa
penampilan fisik yang khususnya yang berhubungan dengan Ilmu
Faal Olahraga.
Karena dimulai,maka juga akan
diakhiri.Jika diakhiri Tanpa memulai itu
bukan presentasi tapi masalah hati.
Sekian Terimaksih Dan Mohon maaf
jika presentasi kami kurang
sempurna,karna yang seng sempurna
hanyalah kita yang dulu pernah
bersama.

Anda mungkin juga menyukai