Anda di halaman 1dari 28

OPTIMALISASI PENAMPILAN

DALAM FISIOLOGI LATIHAN &


AKTIVITAS
Eko Prabowo, S.Fis, M.Fis
LATIHAN & PRESTASI
PENDAHULUAN
Prestasi olahraga yang tinggi selalu jadi impian oleh setiap
atlet. Kemampuan prestasi ini tidak terlepas dari
perkembangan yang dicapai dalam bidang ilmu kesehatan
dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada
metode latihan yang dilakukan dengan berbagai alat bantu
yang sederhana sampai dengan kompleks. Hal itu
dilakukan guna untuk memperbaiki dan meningkatkan
prestasi olahraga. Suatu prestasi olahraga yang hendak
dicapai secara maksimal, sesuai dengan harapan yang
diinginkan akan dapat dicapai melalui pembinaan dan
pelatihan yang terarah serta dilakukan secara efektif dan
efisien.
LATIHAN & PRESTASI

Latihan

Prestasi
LATIHAN - > PRESTASI
 Latihan merupakan proses yang sistematis dari berlatih
yang dilakukan secara berulang ulang, dengan kian hari
kian menambah jumlah beban latihannya.
 Diperlukan fisik yang baik untuk dapat melakukan
kegiatan berulang-ulang, sehingga fisik perlu untuk
dilatih terlebih dahulu.
KOMPONEN FISIK
Komponen fisik tubuh manusia terdiri atas 10 bagian yaitu
1. Strength

2. Endurance

3. Muscular power

4. Speed

5. Flexibilty

6. Agility

7. Coordination

8. Balance

9. Reaction

10. Accuracy
KEKUATAN
(STRENGTH)
Kekuatan adalah kemampuan
dalam mempergunakan otot
untuk menerima beban sewaktu
bekerja. Kekuatan otot dapat
diraih dari latihan dengan beban
berat dan frekuensi sedikit. Kita
dapat melatih kekuatan otot
lengan dengan latihan angkat
beban, jika beban tersebut hanya
dapat diangkat 8-12 kali saja.
Contoh latihannya adalah
sebagai berikut:
 squat jump, melatih kekuatan
otot tungkai dan otot perut.
DAYA TAHAN (ENDURANCE)
Daya tahan adalah kemampuan
seseorang dalam mempergunakan sistem
jantung, paru-paru, dan peredaran
darahnya secara efektif dan efisien untuk
menjalankan kerja secara terus menerus.
Dengan kata lain berhubungan dengan
sistem aerobik dalam proses pemenuhan
energinya.
Latihan untuk melatih daya tahan
adalah kebalikan dari latihan kekuatan.
Daya tahan dapat dilatih dengan beban
rendah atau kecil, namun dengan
frekuensi yang banyak dan dalam durasi
waktu yang lama. Contoh latihan untuk
daya tahan:
 1. lari 2,4 km.

 2. lari 12 menit.
DAYA OTOT (MUSCULAR POWER)
Daya otot adalah kemampuan
seseorang dalam mempergunakan
kekuatan maksimum yang dikerahkan
dalam waktu sependek-pendeknya.
Dengan kata lain berhubungan dengan
sistem anaerobik dalam proses pemenuhan
energinya. Daya otot dapat disebut juga
daya ledak otot (explosive power).
Latihan yang dapat melatih daya ledak
otot adalah latihan yang bersifat cepat atau
berlangsung secepat mungkin. Contohnya:
 1. vertical jump (meloncat ke atas),
melatih daya ledak otot tungkai.
 2. front jump (meloncat ke depan),
melatih daya ledak otot tungkai.
 3. side jump (meloncat ke samping),
melatih daya ledak otot tungkai
KECEPATAN (SPEED)
Kecepatan merupakan
kemampuan seseorang
untuk mengerjakan gerakan
berkesinambungan dalam
bentuk yang sama dengan
waktu sesingkat-singkatnya.
Kecepatan sangat
dibutuhkan dalam olahraga
yang sangat mengandalkan
kecepatan, seperti lari
pendek 100 m dan lari
pendek 200 m.
DAYA LENTUR (FLEXIBILITY)
Daya lentur adalah
efektifitas seseorang dalam
menyesuaikan diri untuk
segala aktifitas dengan
penguluran tubuh yang luas.
KELINCAHAN (AGILITY),
Kelincahan adalah kemampuan
seseorang mengubah posisi di
area tertentu, dari depan ke
belakang, dari kiri ke kanan atau
dari samping ke depan. Olahraga
yang sangat mengandalkan
kelincahan misalnya bulu tangkis.
Kelincahan dapat dilatih dengan
lari cepat dengan jarak sangat
dekat, kemudian berganti arah.
Contoh latihannya adalah
 1. lari zig-zag

 2. lariu bolak-balik 5 m
KOORDINASI (COORDINATION)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang
mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda ke dalam
pola gerakan tunggal secara efektif. Contoh latihannya:
 1. memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan
kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri.
 2. memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kiri
kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kanan.
KESEIMBANGAN (BALANCE)
Keseimbangan merupakan
kemampuan seseorang
mengendalikan organ-organ
syaraf otot sehingga dapat
mengendalikan gerakan-gerakan
dengan baik dan benar. Senam
merupakan salah satu cabang
olahraga yang sangan
mengandalkan kesimbangan.
Contoh latihannya adalah
 1. berjalan di atas balok kayu
selebar 10 cm, sepanjang 10 m
 2. berdiri dengan satu kaki
jinjit
KETEPATAN (ACCURACY)

Ketepatan adalah kemampuan


seseorang untuk mengendalikan
gerak-gerak bebas terhadap suatu
sasaran. Sepak bola dan bola
basket merupakan olahraga yang
membutuhkan ketepatan yang
baik untuk memasukkan bola ke
gawang dengan kaki dan
memasukkan bola kek keranjang
dengan tangan. Contoh
latihannya:
 Melempar bola tenis ke
tembok, sebelumnya tembok
telah diberi sasaran
REAKSI (REACTION)
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera
bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang
ditimbulkan lewat indera. Contoh latihannya:
 Menangkap bola tenis yang dilempar ke kanan dan ke
kiri oleh orang lain
PRINSIP LATIHAN PADA ATLET
Prinsip – prinsip latihan pada atlet dibagi menjadi 5 yaitu :
 Overload

 Reversible

 Recovery

 Multilateral

 Spesialitis
OVERLOAD
Beban latihan yang
diberikan kepada atlit
haruslah secara periodik
dan progresif ditingkatkan.
Latihan berat harus
senantiasa diselingi dengan
hari-hari latihan ringan
guna memungkinkan
terjadinya regenerasi
organisme tubuh.
REVERSIBLE
Prinsip ini menggambarkan bahwa apabila tubuh kita
diberikan waktu istirahat yang tertalu lama, maka
kemampuan atau kesegaran tubuh yang sudah dimiliki
melalui proses latihan sebelumnya, akan kembali ke
tingkat semula, atau sama seperti ketika tidak melakukan
latihan. Istirahat yang dilakukan jangan terlalu lama,
karena kalau terlalu lama maka kondisi tubuh akan kembali
ke asal, dan sebaliknya bila tidak diberi istirahat sama
sekali, juga tidak akan meningkat.
RECOVERY
Recovery atau pemulihan merupakan faktor yg amat kritis
dlm pelatihan olahraga modern. Karena itu pelatih harus
dapat menciptakan kesempatan-kesempatan recovery
dalam sesi-sesi latihannya. Prinsip recovery harus dianggap
sama pentingnya dengan prinsip overload.Perkembangan
atlet tergantung pada pemberian istirahat yang cukup
seusai latihan, agar efek latihan dapat dimaksimalisasi. Hal
tersebut sesuai dengan prinsip recovery yang mengatakan
bahwa kalau kita ingin berprestasi maksimal, maka setelah
tubuh diberi rangsangan berupa pembebanan latihan, harus
ada “complete recovery” sebelum pemberian stimulus
berikutnya. Makin besar kelelahan yang dirasakan, makin
lama waktu yang dialokasikan untuk pemulihan.
MULTILATERAL (PERKEMBANGAN
MENYELURUH)
 Prinsip perkembangan multilateral didasarkan pada fakta
bahwa selalu ada interdependensi (saling
ketergantungan) antara semua organ dan sistem tubuh
manusia, dan antara proses – proses fisiologis dengan
psikologis.
 Pada tahap-tahap permulaan latihan, pelatih sebaiknya
menyusun program latihan yang memungkinkan
perkembangan fungsional yang menyeluruh dari tubuh.
SPESIALISASI
 Spesialisasi berarti mencurahkan
segala kemampuan, baik fisik
maupun psikis pada satu cabang
olahraga.
 Bompa menganjurkan bahwa
latihan harus didasarkan pada dua
hal, yaitu:
 – melakukan latihan-latihan
yang khas bagi cabang olahraga
spesialisasi tersebut
 – melakukan latihan-latihan
untuk mengembangkan
kemampuan-kemampuan
biomotorik yang dibutuhkan
oleh cabang olahraga tersebut.
GAMBARAN UMUM USIA ATLET MULAI
BERLATIH
KOMPONEN – KOMPONEN LATIHAN
 1. Volume Latihan
Jumlah serluruh kegiatan yang dilakukan dalam latihan, meliputi
waktu dan lama latihan berlangsung. Jarak yang ditempuh atau
berat yang diangkat/unit waktu. Jumlah ulangan suatu latihan
atau elemen teknik yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
 2. Intensitas Latihan

Fungsi dari kekuatan stimuli syaraf yang digunakan dalam


latihan, kekuatan dari stimuli/rangsang bergantung pada beratnya
beban, kecepatan melakukan suatu gerakan dan variasi interval
atau istirahat antar ulangan. Intensitas latihan usaha atau tenaga
yang diperagakan oleh atlet pada sesi latihan,intensitas latihan
adalah tingkat kesulitan daripada suatu latihan.
 3. Kompleksitas Latihan
Menyangkut tingkat kecanggihan olah gerak yang
dilaksanakan dalam latihan. Kerumitan suatu ketrampilan,
tuntutan koordinasinya merupakan suatu sebab penting dalam
penambahan intensitas dalam latihan, makin rumit suatu olah
gerak yang diperagakan dalam suatu proses latihan, makin
besar perbedaan individu dan efisiensi mekanika.
 4. Kepadatan Latihan

Frekuensi dimana seorang atlet terbuka terhadap serentetan


stimuli per unit waktu. Menyangkut hubungan yang tampak
dalam waktu antara kerja dan fase pemulihan dari latihan.
Kepadatan yang memadai akan menjamin efisiensi dari latihan.
ANY QUESTION ?
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai