Anda di halaman 1dari 25

KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN

TANAMAN DURIAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Keanekaragaman Hayati
Dosen Pengampu : Ir. Nurngaini, M.P.

Disusun oleh:

Nuraini Cahyaningrum 134160208


Zahrah Firyal Salma 134160225
Nur Fitria Ningsih 134160234

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari
ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga
menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of
Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang
menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya. Buah
durian merupakan buah yang cukup terkenal banyak orang yang tergugah
seleranya kalau mendengar nama buah durian. Buah yang berbau harum dan
memiliki rasa yang khas ini sangat amat disenangi di kalangan masyarakat.
Buah yang memiliki nama latin durio zibethinus. Ini banyak sekali
mengandung vitamin B,C,E dan Zat Besi. Selain itu, daging buah durian juga
mengandung banyak sekali zat gizi dan diataranya : Karbohidrat, lemak,
protein, serat, kalsium (Ca), Fosfor (P), Asam Folat, Magnesium (Mg),
Potasium atau kalsium (K).
Buah durian yang sudah matang dapat di konsumsi langsung atau dapat
juga diolah menjadi dodol, es krim, campuran es, bahan minuman dan lauk
pauk yang disebut tempoyak. Buah durian sudah sangat populer bagi
masyarakat Asia Tenggara, terutama Indonesia. Durian berasal dari daerah
Asia Tenggara, diduga sumber genetik utama durian adalah Kalimantan Timur
dan Kalimantan Selatan. Di Kalimantan dapat ditemukan berbagai jenis durian
luar sepertiDuriotestudinarium (kura-kura), Durio grudiflorus(mencit), Durio
Kutejensis (lai) dan berbagai tipe atau varietas Durio Zibethtinus (durian
budidaya). Kemudian durian menyebar di Srilanka, India Selatan, Papua
Nugini, Australia dan Zanzibar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan durian dan tumbuhan dikotil?
2. Bagaimana deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian
montong?
3. Bagaimana deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian
matahari?
4. Bagaimana deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian petruk?
5. Bagaimana deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian bawor?
6. Bagaimana deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian lai?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan durian dan tumbuhan dikotil.
2. Untuk mengetahui deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian
montong.
3. Untuk mengetahui deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian
matahari.
4. Untuk mengetahui deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian
petruk.
5. Untuk mengetahui deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian
bawor.
6. Untuk mengetahui deskripsi, syarat tumbuh, dan cara perbanyakan durian
lai.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Durian dan Tumbuhan Dikotil


1. Durian
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara dan merupakan salah satu jenis tumbuhan dikotil atau bijinya
berkeping dua, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini
diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam
sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala
buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun
banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak
dengan aromanya. Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di
muka, beberapa spesies selain durian benar (D. zibethinus) juga dianggap
sebagai durian. Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durio (dari
hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan. Durian yang
benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di
Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian
unggul. Selain itu terdapat pula ras-ras lokal yang dikenal baik namun
belum mengalami tahap seleksi untuk meningkatkan kualitasnya. Jenis-jenis
durian yang cukup populer di kalangan masyarakat, antara lain durian
mimang, durian montong, durian matahari, durian petruk, durian bawor, dan
durian lai.
Buah durian merupakan tanaman daerah tropis, karenanya dapat tumbuh
baik di Indonesia. Panjang buah durian yang matang bisa mencapai 30-45
cm dengan lebar 20-25 cm, dan berat antara 1,5-2,5 kg. Setiap buah berisi 5
juring yang di dalamnya terletak 1-5 biji yang diselimuti daging buah yang
berwarna putih, krem, kuning, atau kuning tua. Tiap varietas durian
menentukan besar kecilnya ukuran buah, rasa, tekstur, dan ketebalan daging.
Durian banyak disebutkan sebagai pohon hutan dan biasanya berukuran
sedang hingga besar yang tingginya mencapai 50 m dan umurnya dapat
mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Bentuk pohonnya (tajuk) mirip
segitiga dengan kulit batangnya berwarna merah coklat gelap, kasar, dan
kadang terkelupas. Buah durian memiliki alat kelamin jantan dan betina
dalam 1 bunga sehingga tergolong bunga sempurna. Aroma dari buahnya
cukup menyengat. Buahnya berduri dan bila dibelah di dalam buahnya
terdapat ruang-ruang yang biasanya berjumlah lima. Setiap ruangan berisi
biji (pongge) yang dilapisi daging buah yang lembut, manis, dan berbau
merangsang. Jumlah daging buahnya pun beragam tetapi ratarata 2-5 buah.
Warna buahnya bervariasi dari putih, krem, kuning sampai kemerahan.
Daun dari buah durian bervariasi sesuai dengan varietasnya. Varietas buah
durian antara yang satu dengan lainnya memiliki perbedaan dalam bentuk
daunnya. Bentuk daun pada buah durian ada yang berbentuk melonjong,
melanset, dan melonjong-melanset.
Perbanyakan durian pada umumnya menggunakan biji. Perbanyakan
dengan biji juga dilakukan untuk memperoleh batang bawah
dalam perbanyakan vegetatif. Biji durian bersifat rekalsitran atau hanya
dapat hidup pada kadar air yang tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa
perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum
akhirnya embrionya mati. Dengan demikian, biji harus segera disemaikan
setelah buahnya dibuka supaya biji tidak rusak. Pohon durian mulai berbuah
setelah 4-5 tahun, supaya hasilnya lebih cepat maka dapat melakukan
perbanyakan vegetatif. Cara melakukan perbanyakan vegetatif dapat dengan
melakukan pencangkokan, grafting atau teknik penyambungan, maupun
dengan okulasi atau penempelan mata tunas. Tercatat bahwa durian hasil
perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2-3 tahun. Durian juga
memungkinkan diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan).
Durian tumbuh dengan baik pada iklim tropika basah dengan curah hujan
lebih dari 2000 mm/tahun yang tersebar merata sepanjang tahun, dengan
lama bulan basah 9-10 bulan/tahun, dan 1-2 bulan kering sebelum
berbunga. Intensitas cahaya yang dikehendaki untuk budidaya durian
umumnya 40-50%, dengan suhu 22-30ºC. Ketinggian tempat yang baik
untuk membudidayakan tanaman durian antara 100-500 mdpl, jika ditanam
pada daerah yang lebih tinggi akan menurunkan mutunya. Hal tersebut
karena durian merupakan tanaman yang lebih cocok hidup pada dataran
rendah. Tanaman durian akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-
7 dan optimum pada pH 6-6,5. Kondisi drainase lahan harus baik, dengan
kedalaman air tanah antara 50-150 cm dan 150-200 cm, karena akar durian
sangat peka (busuk) bila terendam air. Tanah grumosol dan andosol cocok,
serta subur dan kaya akan kandungan bahan organic merupakan tanah yang
baik untuk tanaman durian.

2. Tumbuhan Dikotil
Secara sederhana, apa yang dimaksud dengan dikotil adalah tumbuhan
berbunga yang memiliki biji berkeping dua. Tumbuhan yang masuk ke
dalam kelompok dikotil ini mempunyai sepasang daun lembaga atau yang
kita kenal dengan sitilah kotiledon. Daun lembaga tersebut terbentuk sudah
sejak tahapan biji dengan demikian sebagian besar anggotanya memiliki
bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang
menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil dengan monokotil, yang
kepingan bijinya tunggal.
Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri, antara lain bijinya berkeping dua;
tidak memiliki tudung akar; memiliki jumlah kelopak bunga dua, empat,
lima, atau kelipatannya; mempunyai dua keeping lembaga atau kotiledon,
memiliki cambium; batangnya bercabang; tipe berkas pengangkutannya
kolateral terbuka; pada pembuluh pengangkutnya teratur dalam
cincin/lingkaran; akarnya tunggang tidak serabut; pola tulang daunnya
menjari, atau menyirip. Mayoritas Jenis Tumbuhan Yang Ada Di Sekitar
Kita Merupakan Jenis Tumbuhan Dikotil. Terdapat Sekitar 199.350 Spesies
Tumbuhan Dikotil. Mereka Dibagi Dalam Beberapa Elompok Yang Berbeda
Berdasarkan Struktur Tumbuhan Dikotil. Contoh kelompok tumbuhan
dikotil, antara lain Brassicaceae, Rubiaceae, Asteraceae, Euphorbiaceae,
Lauraceae, Scorphulariaceae, Casuarinaceae, Epacridaceae, Apiaceae,
Proteaceae, Rutaceae, Asteraceae, Myrtaceae, Lamiaceae,
Caryophyllaceae, Mimosaceae, Leguminosae.

B. Durian Monthong
1. Deskripsi
Durian ini berasal dari Thailand. Tanaman Durian monthong merupakan
tanaman genjah. Berdasarkan lampiran Surat Keputusan Menteri Pertanian
nomor : 9 / Kpts /TP. 240 /1 / 1987 deskripsi durian Varietas Monthong
yaitu:
Asal : Introduksi Dari Thailand
Tinggi pohon : 5 – 8 (Rata – Rata 6 m)
Leber Tajuk : 2 – 4 m (Rata – Rata 3 m)
Bentuk Tanaman :Menyerupai Payung Sampai
Kerucut
Percabangan : Rapat, Mulai Dari Ketinggian 1 m
Kedudukan Cabang : Mendatar Dengan Ujung , Condong
Ke Atas
Warna Batang : Kecoklatan
Keadaan Batang : Agak Halus
Bentuk Batang : Bulat
Bentuk Daun : Bulat Panjang , Ujung Meruncing
(Panjang 2,5 x Lebar)
Warna Permukaan Daun Atas : Hijau
Warna Permukaan Daun Bawah : Coklat Kekuningan
Kedudukan Daun : Mendatar , Sampai Condong Keatas
Bentuk Bunga : Bulat , Berkelompok (Tandan)
Warna mahkota Bunga : Putih Kekuningan
Warna Benang Sari : Kekuningan Sampai Kuning
Jumlah Bunga/Tandan : 1 -16 Kuntum
Jumlah Buah /Tandan : 1- 3 Buah
Bentuk Buah : Panjang, Bagian Ujung dan pangkal
Agak Meruncing Beralur 4 – 5 Buah
Warna Buah : Hijau Kekuningan
Bentuk Duri : Krucut , Kecil agak rapat
Sifat Buah : Sukar Di Belah
Bobot /Buah : 3 – 5 Kg
Ketebalan Kulit Buah : Sedang (4 – 6 mm)
Jumlah Juring / Buah : 4– 6 Buah
Jumlah Pongge / Buah : 5 - 15 Buah
Warna Daging : Kuning
Banyak Biji sempurna / Buah : 5 – 7 Buah
Bentuk Biji : Lonjong, Sedang
Keadaan Daging : Cukup tebal ,Kering , Kurang
Berlemak
Rasa Daging : Manis Sekali
Tekstur daging : Halus
Aroma Daging : Sedang,TidakTajam
Produksi Buah / Pohon : 20-30 Buah pada umur7 tahun
Ketahanan Terhadap Penyakit : Agak PekaTerhadap Penyakit
Busuk Akar (Fusorium sp)
Ketahanan Terhadap Hama : Agak PekaTerhadap Penggerak
Buah (Tirathoba sp)
Penampilan Tanaman : Cukup Menarik
Keterangan : Tanaman Mampu Berbuah
Beberapa Kali dalam setahun (Mulai Berbuah Umur 4 – 6 tahun)
2. Syarat Tumbuh dan Cara Perbanyakan
Tanaman durian ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian
1.000 m di atas permukaan laut. Namun, produksi terbaiknya dicapai jika
penanaman dilakukan pada ketinggian 400-600 m di atas permukaan laut.
Tanaman ini menyukai daerah yang beriklim basah atau tempat-tempat yang
banyak turun hujan. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhannya yaitu
tanah yang lembap, subur, gembur, tak bercadas, dan kedalaman air
tanahnya tidak lebih dari 1 m.
Perbanyakan durian umumnya dengan menggunakan biji dan juga
dilakukan untuk memperoleh batang bawah dalam perbanyakan vegetatif.
Pohon durian mulai berbuah setelah 4-5 tahun, namun dalam budidaya dapat
dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan vegetatif.
Teknik-teknik yang dipakai adalah pencangkokan (jarang dilakukan),
penyambungan celah (cleft grafting), atau okulasi (budding). Teknik yang
terakhir ini sekarang yang paling banyak dilakukan.
3. Manfaat dan Kandungan Gizi
Buah durian montong mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang
tinggi. Durian montong kaya akan kandungan Vitamin C, Vitamin B
kompleks seperti Vitamin B1, thiamin, riboflavin, dan niacin yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh alam kehidupan sehari-hari. Selain itu buah durian
montong juga mengandung berbagai macam mineral penting yang
dibutuhkan oleh tubuh seperti zat besi, kalsium, magnesium, sodium, seng,
dan fosfor. Durian juga mengandung senyawa antioksi dan seperti asam
kafeat, antosianin, dan quercetin. Durian pun merupakan sumber
karbohidrat, lemak, serat, dan protein yang baik. Tidak hanya itu saja, ada
juga kandungan mikro nutrient seperti polyphenol, phytosteron, trypophan,
dan phytonutrien yang cukup banyak.
Selain kandungan vitamin dan mineral, ternyata durian pun mempunyai
kandungan kalori dan gula alami yang melimpah. Dalam 100 gram buah
durian montong mengandung sekitar 147 kalori. Satu buah durian dengan
berat hampir 1 kg akan memberikan 1470 kalori. Mengonsumsi satu buah
durian sudah mencukupi sekitar 73% kebutuhan harian yang disarankan
orang dewasa yaitu 2000 kalori. Kandungan energi yang tinggi pada durian
dapat meningkatkan energi, sehingga durian dapat dijadikan sumber
energiKalori sangat dibutuhkan oleh tubuh kita sebagai sumber energi.
Selain itu durian juga mengandung 2 macam gula alami yaitu sukrosa dan
fruktosa yang juga berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh kita.
C. Durian Matahari
1. Deskripsi
Durian matahari adalah komoditas unggulan lokal yang dibudidayakan
oleh para petani Leuwidamar, Banten. Para petani di daerah tersebut
membudidayakan durian pada lahan miliknya sebab dapat menambah
penghasilan mereka. Keunggulan durian matahari ialah rasa buahnya manis
dan tanpa biji. Buah durian ini berbentuk bulat panjang dengan warna
kulitnya hijau kecokelatan-cokelatan serta tebalnya 0,5 hingga 1 cm.
Disamping itu tahan pula pada serangan hama dan penyakit tanaman. Mutu
buah durian matahari termasuk ke dalam golongan nomor wahid
dibandingkan dengan jenis durian lokal yang lainnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor
74/Kpts/TP.240/2/1995, deskripsi durian varietas matahari secara umum
yaitu:
Asal : Cimahpar, Bogor
Tinggi tanaman : 20 m
Lebar tajuk : 16 m
Bentuk tanaman : kerucut
Percabangan : rapat mulai ketinggian 1 m
Kedudukan cabang : condong ke atas
Warna batang : kecoklatan
Keadaan batang : halus
Bentuk batang : bulat (gilig)
Bentuk daun : bulat panjang dengan ujung
meruncing
Warna permukaan daun atas : hijau tua
Warna permukaan daun bawah : coklat kemerahan
Kedudukan/ letak daun : mendatar
Bentuk bunga : bulat dalam tandan
Warna mahkota bunga : putih
Warna benang sari : kekuningan
Jumlah bunga/ tandan : 6 – 14 bunga
Jumlah buah/ tandan : 1 – 3 buah
Bentuk buah : bulat panjang
Warna buah : hijau kecoklatan
Bentuk duri : besar, jarang, runcing, bengkok
Sifat buah : mudah dibelah (normal)
Berat/ buah : 2 – 3,5 kg
Ketebalan kulit buah : sedang (5 – 10 mm)
Jumlah juring/ buah : 5 buah
Jumlah pongge/ buah : 10 – 20 buah
Warna daging : kuning cerah
Banyak biji sempurna/ buah : 5 – 10 buah
Bentuk biji : lonjong, sedang
Ketebalan daging : tebal
Keadaaan daging : kering, berlemak
Rasa daging : manis
Tekstur daging : berserat halus
Aroma daging : sedang tidak tajam
Hasil/ pohon : 50 – 200 buah pada umur 20 tahun
Ketahanan terhadap hama : tahan terhadap penggerek buah
Tirathaba ruptilinea
Ketahanan terhadap penyakit : tahan terhadap busuk akar Fusarium
sp.
Keterangan : -penampilan tanaman kurang
menarik - warna, rasa, dan keringnya daging buah
Peneliti : Moh. Reza T., Wijaya, Danil
Efendi, Ahmad Riyadi Wastra, Asep Priatna, Abas Alibasyah, Dolly
Pandelaki, Umi Sri Rezeki, Nyi Suryati

2. Syarat Tumbuh dan Cara Perbanyakan


Durian matahari adalah jenis tanaman dataran rendah yang tumbuh subur
pada daerah dengan ketinggian 800 m dpl dengan temperatur sekitar 20 – 32
°C. Kondisi tanah yang sesuai untuk pembudidayaan durian lebih baik
tanah yang subur, gembur dan tanah lapisan bawahnya tidak mengandung
lapisan liat yang cenderung kedap air hingga kedalaman 3 meter. Dengan
melakukan perawatan yang rutin seperti pemupukan dan penyiraman air
secara rutin, makan tanaman ini akan mulai mengeluarkan buahnya dalam
masa tanam 3 hingga 5 tahun.
Pembibitan dapat dilakukan sendiri dari biji buah yang telah masak atau
dari okulasi (sambung pucuk). Tetapi dianjurkan dari hasil okulasi agar
mudah tumbuh dan menghasilkan buah. Pilih bibit yang benar-benar
berkualitas dengan ciri-ciri batangnya besar, kering dan kokoh, daunnya
tidak layu/kuning, hijau dan segar, bebas dari hama dan penyakit.
3. Manfaat dan Kandungan Gizi
Buah durian matahari bermanfaat untuk kesehatan antara lain : Manfaat
durian matahari yang pertama yaitu dapat membantu menguatkan tulang.
Didalam buah ini mengandung Kalsium, yang sangat bagus untuk tulang.
Manfaat durian matahari yang selanjutnya yaitu dapat memperlancar
pencernaan. Manfaat durian matahari yang keempat yaitu dapat
meningkatkan produksi sel darah merah. Kandungan zat besi yang
terkandung didalam buah durian ini sangat bagus dalam meningkatkan
produksi sel darah merah. Manfaat durian matahari yang kelima yaitu
sebagai anti oksidan.
Di dalam 100 gram buah durian matahari mengandung 147 kkal energi;
1,47 gram protein; 5,33 gram lemak; 3,8 gram karbohidrat; 27,09 gram
serat; 6 mg kalsium; 0,43 mg zat besi; 30 mg magnesium; 38 mg fosfor; 436
mg kalium; 1 mg natrium; 0,28 mg seng; 0,207 mg tembaga; dan 0,324 mg
mangan. Selain zat gizi makro dan mineral, durian matahari juga memiliki
kandungan beberapa jenis vitamin, di antaranya 45000 IU vitamin A; 19,7
mg vitamin C; 0,374 mg vitamin B1/ tiamin; 0,2 mg vitamin B2/ riboflavin;
1,074 mg vitamin B3/ niasin; 0,23 mg asam pantotenat; dan 0,316 mg
vitamin B6.

D. Durian Petruk
1. Deskripsi
Durian petruk berasal berasal dari Jepara dan Semarang. Durian petruk
dilepas sebagai buah unggul pada tahun 1984. Berdasarkan surat keputusan
Menteri Pertanian Nomor 896/Kpts/TP.240/11/1984, deskripsi dari durian
Varietas petruk yaitu:
Asal : lokal Randusari, Jepara
Tinggi pohon : 18 m
Lebar tajuk : 10 m
Bentuk tanaman : kerucut
Percabangan : cukup rapat, mulai dari ketinggian
1,5 m
Kedudukan cabang : condong ke atas
Warna batang : kecoklatan
Keadaan batang : halus
Bentuk batang : bulat (gilig)
Bentuk daun : bulat panjang, ujung runcing
Warna permukaan daun atas : hijau
Warna permukaan daun bawah : coklat kemerahan
Kedudukan daun : mendatar, ujung daun melengkung
ke atas
Bentuk bunga : bulat, dalam tandan
Warna mahkota bunga : putih
Warna benang sari : kekuningan
Jumlah bunga per tandan : 5 – 10 bunga
Jumlah buah per tandan : 1 – 2 buah
Bentuk buah : bulat telur terbalik
Warna buah : hijau kekuningan
Bentuk duri : kerucut, kecil, rapat
Sifat buah : agak sukar dibelah
Bobot per buah : ± 1,5 kg (1 – 2,5 kg)
Ketebalan kulit buah : tipis (kurang dari 3 mm)
Jumlah juring per buah : 5 juring
Jumlah pongge per buah : 5 – 10 buah
Warna daging : kuning
Jumlah biji sempurna per buah : 5 – 10 buah
Bentuk biji : lonjong, kecil
Ketebalan daging : sedang
Keadaan daging : agak lembek
Rasa daging : manis sekali
Tekstur daging : berserat halus
Aroma daging : sedang tidak tajam
Produksi buah per pohon : 50 – 150 buah per tahun, umur 150
tahun Ketahanan terhadap penyakit : tahan terhadap penyakit busuk akar
Fusarium sp
Ketahanan hama penggerek buah : tahan terhadap Tirathaba ruptilinea
Penampilan tanaman : menarik
Keterangan : kualitas buah sama dengan durian
luar negeri
Peneliti : Moh. Reza, Moh. Jamal dan
Hendro Sunarjono
2. Syarat Tumbuh dan Cara Perbanyakan
Tanaman durian dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.000
m di atas permukaan laut. Namun, produksi terbaiknya dicapai jika
penanaman dilakukan pada ketinggian 400-600 m di atas permukaan laut.
Tanaman ini menyukai daerah yang beriklim basah atau tempat-tempat yang
banyak turun hujan. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhannya yaitu
tanah yang lembap, subur, gembur, tak bercadas, dan kedalaman air
tanahnya tidak lebih dari 1 m dan tanah memiliki kemasaman (pH) 6-7.
Perbanyakan tanaman durian petruk dapat dilakukan melalui cara
generatif (dengan biji) atau vegetatif (okulasi, cangkokan). Pengadaan benih
dengan cara generatif dapat dilakukan dengan memilih biji-biji yang
tulen/murni dilakukan dengan mencuci biji-biji dahulu agar daging buah
yang menempel terlepas. Persyaratan biji durian yang akan diokulasi berasal
dari biji yang sehat dan tua, dari tanaman induk yang sehat dan subur, sistem
perakaran bagus dan produktif. Sedangkan untuk batang durian yang
dicangkok harus dipilih dari cabag tanaman yang sehat, subur, cukup usia,
dan pernah berbuah.
3. Manfaat dan Kandungan Gizi
Buah durian petruk bermanfaat untuk kesehatan antara lain:
Memperlancar dan melindungi kesehatan pencernaan berkat kandungan
seratnya. Memelihara kesehatan kulit sebab mempunyai kandungan vitamin
C. Mengurangi stres berkat isi piridoksin di dalam buahnya. Kaya akan
kalsium dan potassium yang baik untuk kesehatan persendian dan tulang.
Kandungan vitamin B1-nya bisa meningkatkan selera makan.

E. Durian Bawor
1. Deskripsi
Durian Bawor merupakan hasil riset yang memadukan 20 jenis varietas
Durian kualitas baik melalui teknik okulasi. Penamaan Bawor sendiri tak
lepas dari ikon rakyat Banyumas. Bawor adalah sebutan bagi sosok
punakawan Bagong, adik dari Petruk. Nama Petruk sendiri sudah terkenal
sebagai durian lokal asal Jepara. Nama-nama tersebut di Jawa Tengah
merupakan representasi dari nama rakyat sebagai 'perlawanan' nama
bangsawan. Sejarah penemuan Durian Bawor, tak lepas dari nama Sarno
Ahmad Darsono. Sarno adalah seorang guru sekolah dasar di Alas Malang,
Kemranjen, Banyumas. Sejak lahir Sarno sudah dianugerahi kemampuan
naluriah menilai durian.
Buah Durian Bawor ini memiliki ukuran buah yang cukup besar.
Beratnya sekitar 15 kilogram per butir. Daging buah pada Durian ini
berwarna kuning genteng yang menarik, dengan kulit buah yang tebal serta
tekstur buahnya yang lembut. Biji pada buah durian ini terbilang sangat
tipis. Rasanya pun manis dengan sedikit rasa pahit namun nikmat di lidah.
Sehingga akan sangat puas menyantap tiap butir buahnya. Dalam waktu tiga
tahun, Durian Bawor sudah mulai bisa panen pertama. Buah Durian
Bawor yang berwarna kuning rasanya tetap masih manis meskipun buahnya
belum terlalu matang. Dan yang berwarna kuning menyala rasanya
cenderung tawar jika buahnya belum terlalu matang. Dan jika sudah
mencapai kematangan, maka buahnya akan terasa sedikit pahit bercampur
legit. Keunikan lainnya terletak pada masa berbuahnya yang bisa
berproduksi sepanjang tahun.
2. Syarat Tumbuh dan Cara Perbanyakan
Keunggulan dari durian bawor dibanding dengan durian lainnya selain
dari rasa durian yang lezat yaitu pohon buahnya yang cenderung pendek.
Pohon durian bawor mudah dan cepat sekali tumbuh. Pohonnya juga sangat
kokoh walaupun ada banyak sekali buah durian di pohonnya, ini karena akar
pohon durian yang sangat banyak. Pohon durian bawor sangat tahan
terhadap berbagai macam cuaca. Pohonnya juga lebih tahan dengan cuaca
panas yang kering sehingga tidak perlu khawatir akan kondisi cuaca.
Penanaman tanaman durian bawor cocok pada tanah yang gembur dan tidak
terlalu kering atau lembab.
Untuk durian bawor karena pohon merupakan jenis hibrida maka anda
akan lebih mudah mendapatkan bibitnya dari toko ataupun petani durian
bawor. Bibit durian bawor di pasaran biasanya sudah berbentuk stek dan
siap tanam, sehingga sangat praktis dan juga tidak perlu bersusah payah
menyiapkan bibitnya. Selain itu bibit durian bawor juga dapat didapatkan
dari biji dengan memilih biji yang berukuran besar dan baik.

3. Manfaat dan Kandungan Gizi


Manfaat dan kandungan gizi dari durian bawor ini yaitu sekitar 100 g
daging buah durian mengandung 147 kalori yang termasuk tinggi
dibandingkan buah-buahan lain. Buah ini juga kaya potasium sehingga
mampu membantu mengurangi rasa lelah. Buah Durian bawor juga
mengandung tiga jenis gula alami sukrosa, fruktosa dan glukosa.
Berkombinasi dengan serat, durian secara instant, berkelanjutan dan nyata
memberikan tambahan energi bagi yang mengkonsumsinya. Penelitian
membuktikan bahwa hanya dengan dua pongge durian dapat menyediakan
energi untuk kerja 90 menit secara berterusan. Jika dibandingkan dengan
Apel, maka durian mengandung 4 kali protein, 2 kali karbohidrat, 3 kali
fosfor, 5 kali vitamin A dan zat besi, serta 2 kali untuk vitamin dan mineral
yang lain.
Durian mengandung potasium dalam jumlah tinggi dan sodium dalam
jumlah sedang. Durian mengandung triptofan, senyawa asam amino yang
dapat merangsang rasa kantuk secara alami. Selain itu durian juga
mengandung Kalium. Buah Durian Bawor kaya akan vitamin C yang
berfungsi sebagai senyawa antioksidan. Mineral penting seperti magnesium,
potasium, mangan, dan tembaga tersedia dalam durian. Durian menandung
asam folat tinggi yang diperlukan untuk produksi hemoglobin. Durian dapat
juga membantu orang yang berusaha berhenti merokok, karena mengandung
vit B6, B12, kalium dan magnesium yang membantu tubuh bertahan dari
efek ketagihan nikotin.
Buah Durian bawor juga tidak disarankan dikonsumsi oleh wanita hamil
karena durian mengandung asam arachidonat dan alkohol. Asam
arachidonat dapat memicu pembentukan prostaglandin atau senyawa yang
mampu merangsang kontraksi yang mengakibatkan keguguran pada awal
kehamilan dan kelahiran prematur pada usia kehamilan memasuki trimester
akhir. Sedangkan kandungan alkohol akan mengakibatkan gangguan pada
perkembangan janin sehingga mengakibatkan lahir prematur dengan berat
badan yang rendah saat kelahiran.
F. Durian Lai
1. Deskripsi
Lai adalah tumbuhan buah yang masih dalam satu dengan durian. Jenis
ini juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti durian kuning, durian
tinggang, durian pulu, nyekak, ruas, sekawi, pekawai dan lain-lain, dengan
nama ilmiah Durio kutejensis. tapi di Malinau buah ini disebut lai atau elai.
Asal : Desa Batuah, Kec. Loa Janan, Kab. Kutai
Kartanegara, Prov. Kalimantan Timur
Silsilah : Seleksi Pohon Induk
Golongan Varietas : Klon
Tinggi Pohon : 17 m
Bentuk Tajuk : Payung
Lebar Tajuk : 10 m
Percabangan : Menyebar
Tinggi Cabang : 1 m di atas permukaan tanah
Pertama
Warna Batang : Coklat Keputihan
Bentuk Penampang : Bulat
Batang
Bentuk Daun : Bulat Memanjang
Ukuran Daun : Panjang 22 – 28 cm, lebar 9 – 10 cm
Diameter Batang : 55 cm
Warna Daun Bagian : Hijau Tua
Atas
Warna Daun Bagian : Krem Keperakan
Bawah
Permukaan Daun : Halus
Bagian Atas
Permukaan Daun : Agak Kasar
Bagian Bawah
Tepi Daun : Rata
Ujung Daun : Meruncing
Tipe Tulang Daun : Selang Seling
Kedudukan Daun : Selang Seling pada Cabang
Panjang Tangkai : 1,0 – 1,5 cm
Daun
Warna Kelopak : Krem Keperakan dan terdapat bercak – bercak
Bunga kuning keperakan
Warna Mahkota : Merah Tua
Bunga
Warna Kepala Putik : Putih Kecoklatan
Warna Benang Sari : Putih Kekuningan
Bentuk Bunga : Bulat
Jumlah Bunga Per : 10 – 15 kuntum
Tandan
Waktu Berbunga : Agustus - September
Waktu Panen : Desember – Januari
Bentuk Buah : Bulat Bersegi Lima
Ukuran Buah : Tinggi 14 – 16 cm, diameter 13 – 15 cm
Warna Buah Muda : Hijau
Warna Buah Tua : Kuning tua
Warna Daging Buah : Kuning dengan semburat jingga ( marker )
Ketebalan Daging : 0,8 – 1,0 cm
Buah
Rasa Daging Buah : Manis agak berlemak
Tekstur Daging Buah : Agak keras
Bentuk Biji : Bulat Memanjang
Ukuran Biji : Panjang 4 – 5 cm, diameter 9,5 – 15,9 cm
Warna Biji : Coklat
Berat Biji :7–8g
Jumlah biji per buah : 10 – 15 biji
Berat daging buah : 35,5 – 37,0 g
dan biji
Jumlah juring per : 5 juring
buah
Jumlah pongge per : 4 – 6 pongge
juring
Ketebalan Kulit Buah : 6 – 7 mm
Duri Buah : Kecil, panjang dan rapat
Bentuk ujung duri : Runcing
Panjang duri : 7 – 9 mm
Ukuran Tangkai Buah : Panjang 8 – 9 cm, diameter 2,0 – 2,5 cm
Kekerasan Buah : Agak Keras
Sifat Buah : Mudah Dibelah
Berat per Buah : 1,0 – 1,2 Kg
Jumlah Buah per : 1 – 3 Buah
Tandan
Persentase Buah yang : 45 – 50 %
dapat dikonsumsi
Daya Simpan Buah : 7 – 8 Hari Setelah Panen
pada Suhu Kamar (27
– 30o C)
Hasil Buah : 70 – 228 Kg/Pohon/Tahun
Identitas pohon induk : Tanaman Malik Alimuddin, Desa Batuah, Kecamatan
tunggal Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi
Kalimantan Timur
Nomor Pohon Induk : Dr.Am-1/KTM/0.17/03/2009
Tunggal
Perkiraan umur pohon : 33 Tahun
induk tunggal

2. Syarat Tumbuh dan Cara Perbanyakan


Habitat asli tumbuhan lai alaminya ialah hutan lereng berbukit daerah
pedalaman Kalimantan Timur. Lai dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian tempat antara 50-200 m dpl dan penanaman sebaiknya dilakukan
pada daerah-daerah yang mempunyai 2 bulan kering dan 9-12 bulan basah
dengan curah hujan 1500-2500 mm per tahun merata sepanjang tahun.
Buah elai memiliki bahasa latin Durio kutejensis, yang kerap disilangkan
dengan tanaman buah durian dan menghasilakan tanaman silang yang bisa
disebut elai durian. Hasil variasi persilangan pada buah elai dapat juga
ditemukan memiliki warna yang bervariasi, mulai dari warna kuning hingga
merah. Berbagai varietas dari buah elia ini sudah dipatenkan dengan
dikeluarkannya surat keputusan kementrian pertanian. Musim panen buah
durian lai sendiri berkisar pada bulan Januari sampai Maret. Pohon buah
durian lai sendiri ukurannya cukup tinggi, sekitar 20-30 m tingginya dengan
habitat aslinya di hutan lereng di daerah Kalimantan Tengah. Keunggulan
buah elai memiliki daya simpan yang lebih lama daripada buah durian.
Tanaman ini bisa menjadi potensi komoditas yang bisa diandalkan
mendampingi durian untuk mendukung ekspor komoditi pertanian
Indonesia.
3. Manfaat dan Kandungan Gizi
Buah Lai atau elai diketahui tidak mengandung kolesterol dan rendah
akan kandungan alkohol, bahkan lebih rendah daripada buah durian asli.
Memiliki kandungan tryptophan yang tinggi untuk mempengaruhi mood di
dalam pikiran. Kandungan penting lainnya yang dimiliki oleh durian elai
adalah kandungan kalium, serat, vitamin C, dan vitamin B Kompleks yang
tinggi. Kandungan gizi inilah yang membuat manfaat buah elai, sangat baik
bagi tubuh yaitu : Buah elai memiliki kandungan serat yang cukup banyak
untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan serat. Kandungan serat untuk organ
pencernaan akan membuat kita terhindar dari sembelit dan memperlancar
proses BAB. Kandungan manfaat vitamin C dan memiliki sifat antioksidan
sangat penting bagi kebutuhan kulit akan mineral vitamin. Buah elai
memiliki kandungan potasium, kalium dan kalsium. Nutrisi tersebut
dibutuhkan untuk membentuk sel-sel tulang baru. Selain itu dengan makan
buah elai akan membuat lebih giat untuk beraktifitas, karena
kandungan manfaat vitamin B tepatnya vitamin B6. Kandungan penting
lainnya yang terdapat pada buah elai adalah kandungan thiamin dan vitamin
B1. Stimulus yang diberikan adalah akan membuat nafsu makan kita
meningkat. Kandungan folat atau bisa juga disebut Vitamin B9 yang
terdapat pada buah duruan elai sangat baik untuk membantu produksi sel
darah merah. Riboflavin yang merupakan vitamin B pada buah elai diyakini
mampu mengurangi sakit kepala atau pusing. Buah durian elai salah satu
buah yang memiliki kandungan riboflavin yang tinggi hingga 29%. Buah
elai yang cukup akan kandungan Vitamin B6-nya akan membantu terhindar
dari stress. Buah elai sama dikenal memiliki kandungan lemak dalam
karbohidrat yang banyak seperti pada manfaat buah durian. Buah elai juga
memiliki senyawa antacid yang efektif untuk mengatasi rasa nyeri pada
lambung.
Buah elai sama seperti buah durian lain yang memiliki kandungan gula
yang cukup tinggi dan tinggi akan lemak dalam karbohidrat, walaupun
sedikit buah elai juga memiliki kandungan alkohol. Perlu diperhatikan untuk
Ibu hamil agar tidak mengkonsumsi lebih dari 1 buah elai dalam sehari. Hal
ini bisa memicu kontraksi dan menyebabkan keguguran dan kelahiran
prematur, yang disebabkan oleh kandungan alkohol dan arachidonat yang
terdapat pada buah sebangsa durian ini. Selain itu, bagi yang sudah terkena
asam urat dan diabetes sebaiknya perlu rekomendasi dokter untuk bisa
mengkonsumsi buah ini.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi. Durian dapat dimanfaatkan sebagai makanan buah segar
maupun diubah menjadi olahan lainnya. Di Indonesia, tanaman durian
terdapat di seluruh Jawa dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian
Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, atau di sepanjang aliran sungai.
Durian termasuk tumbuhan dikotil atau memiliki biji berkeping dua dan
umumnya hidup pada dataran rendah hingga ketinggian maksimalya adalah
800 mdpl. Tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang, berkambium, dan
bentuk tulang daunnya menyirip. Buah durian memiliki kandungan gizi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin B, C, dan E, serta ada beberapa yang
mengandung alkohol. Kandungan gizi dalam buah durian memiliki berbagai
macam manfaat untuk tubuh. Durian menghendaki tanah yang subur, gembur,
tidak bercadas, kedalaman air tanah 1-2 meter, kemasaman (pH) tanah 6 –
7. Berbagai jenis atau varietas durian yang populer misalnya durian montong,
durian matahari, durian petruk, durian bawor, dan durian lai/elai.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarawa. 1996. Budidaya Durian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


Annonim, 2012. Cara Budidaya Durian Montong. http://tipspetani.blogspot.com/
2012/03/cara-budidaya-durian-montong.html
Anonim. 2018. Durian Bawor Varietas Unggul. https://kebunbibitbuah.com/dur
ian-bawor-varietas-unggul.html. Diakses pada 11 Februari 2019
pukul 14.43 WIB.
Arwani,Ali, 2018. Inilah 7 Keistimewaan Tanaman Buah Durian Montong, Si
Rajanya Buah Durian Dari Negeri Gajah Putih.
Anonim. 2019. Pengertian dan Ciri-ciri Tumbuhan Dikotil Beserta Contohnya
Secara Lengkap. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
dan-ciri-ciri-tumbuhan-dikotil-beserta-contohnya-secara-
lengkap/. Diakses pada 11 Februari 2019 pukul 14.36 WIB.
Ashari, S. dan Wahyuni, S. 2010. Kajian biologi reproduksi tanaman durian
(Durio zibethinus , Murray). Jurnal Hortikultura: 1-7.
Benard, T. dan Wiryanta. 2008. Bertanam Durian. PT Agro Media Pustaka.
Jakarta. 84 hal.
Chibi, Megaleni. 2016. Klasifikasi Buah Lai.
http://megaleniflorafaunakaltara.blogspot.com/2016/05/klasifikasi
-buah-lai.html. Diakses pada 11 Februari 2019 pukul 14.46 WIB.
Hasan. 2015. Syarat Tumbuh Tanaman Durian.
http://bibittanamandurianunggul.blogspot.com/2015/09/syarat-
tumbuh-tanaman-durian.html. Diakses pada 11 Februari 2019
pukul 14.45 WIB.
Inspirasi 2017. Durian Matahari, Durian Manis Tanpa Biji Dari Banten.
http://urbanina.com/inpirasi-sukses/durian-matahari-durian-
manis-tanpa-biji-dari-banten/. Diakses pada 11 Februari 2019
pukul 13.00 WIB.
Irawan, B. Kusmoro, J dan Rahayuningsih, S.R. 2007. Kajian Taksonomi Kultivar
durian di Kabupaten Subang Jawa Barat. Laporan Penelitian.
Jurusan Biologi. FMIPA UNPAD.
Jarot Santoso, Panca. 2012. Lai.
http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita-mainmenu-
26/13-info-aktual/345-lai. Diakses pada 11 Februari 2019 pukul
14.37 WIB.
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. 2000. Tentang Budidaya Pertanian
Durian ( Bombaceae sp).
Nasa, Sapari Dono. 2013. Budidaya Durian Bawor Montong.
http://www.supernasa.com/2013/01/budidaya-durian-bawor-
montong.html. Diakses pada 11 Februari 2019 pukul 14.40 WIB.
Nurbani. 2012. Durian Lai. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?op
tion=com_content&view=article&id=182&Itemid=59. Diakses
pada 11 Februari 2019 pukul 14.37 WIB.
Rukmana, R., 1996. Durian. Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
Sumeru, Ashari. 2017. Durian: King of the Fruits. Malang: UB Media
Tirtawinata, Apriyanti. 2016. DURIAN: Pengetahuan Dasar Untuk Pecinta
Durian. Jakarta: Agriflo
Urbania 2017. Durian Petruk, Durian Manis Tanpa Biji Dari Banten.
http://urbanina.com/inpirasi-sukses/durian-petruk-durian-unggul-
dari-jepara/. Diakses pada 11 Februari 2019 pukul 13.20 WIB.
BPTP Kaltim. Durian Lai. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?op
tion=com_content&view=article&id=182&Itemid=59
Baharsjah, Sjarifudin, 1995. Deskripsi Durian Varietas Matahar. Lampiran Surat
Keputusan Menteri Pertanian. http://varitas.net/dbvarietas/deskri
psi/3066.pdf
Affandi, Achmad, 1984. Deskripsi Durian Varietas Petruk. Lampiran Surat
Keputusan Menteri Pertanian. http://varitas.net/dbvarietas/deskrip
si/3044.pdf.

Anda mungkin juga menyukai