BAB I
PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI
A. Pendahuluan
Seorang mahasiswa yang akan menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) Amuntai diwajibkan membuat tugas akhir yaitu karya ilmiah
(skripsi) untuk memenuhi persyaratan penyelesaian studi. Melalui penyusunan karya
ilmiah (skripsi) seorang Sarjana STIA Amuntai diharapkan menguasai antara lain:
kaidah-kaidah ilmiah, pengetahuan dan metodologi sehingga mampu menemukan,
memahami, menjelaskan, menganalisis dan merumuskan temuan penelitian sesuai
bidang kajiannya.
Penyusunan skripsi disesuaikan dengan bidang konsentrasi atau mata kuliah pokok
yang dipilih oleh mahasiswa. Selama penyusunan skripsi mahasiswa harus berkonsultasi
dengan Pembimbing skripsi, namun bila ada kendala dapat berkonsultasi dengan Ketua
Program Studi atau pejabat yang ditunjuk.
B. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah tertulis yang disusun oleh seorang mahasiswa sarjana
(program strata 1) yang dihasilkan dari penelitiannya. Penulisan skripsi dimulai dengan
mengajukan masalah (problem). Yang dimaksud dengan ”problem” adalah suatu hal atau
pertanyaan yang harus dipecahkan atau diberi jawaban. Dengan perkataan lain
”problem” merupakan sebab akibat atau penggambaran peristiwa yang perlu dicari
pemecahannya (solusi) dan/atau pemaparan yang akan dideskripsikan, dianalisis,
dijelaskan, dijawab atau digambarkan dengan menggunakan data dari hasil penelitian
yang menggunakan metodologi penelitian tertentu.
Analisis/pembahasan skripsi didasarkan pada penelaahan pustaka, penelitian
lapangan atau terfokus pada materi tertentu dan pengetahuan yang dimiliki oleh yang
bersangkutan, baik yang diperoleh dalam pendidikan maupun hasil/buah pikiran
mahasiswa yang bersangkutan. Dengan demikian jenis penelitian di dalam penulisan
skripsi dapat bersifat eksploratif, deskriptif atau eksplanatif yang harus dilakukan dengan
analisis secara kuantitatif atau kualitatif.
Mahasiswa Program Strata Satu (S1) yang telah mengumpulkan jumlah 125 sks
dengan IPK paling rendah sama dengan 2,75 dan lulus mata kuliah prasyarat yang telah
ditentukan (MPS dan MPA) serta telah menghadiri seminar proposal skripsi mahasiswa
lain yang dibuktikan dengan formulir kehadiran terlampir, maka mahasiswa tersebut
dapat mengajukan permohonan penyusunan skripsi melalui Ketua Program Studi/Ketua
Jurusan/Pejabat yang ditunjuk.
Tahap pertama, mahasiswa mengajukan judul sesuai tema yang ditentukan akademik
yang disertai dengan fenomena atau masalah pada objek penelitian kepada ketua Prodi.
Berdasarkan pengajuan tersebut, Ketua Prodi menunjuk dosen yang akan membimbing
mahasiswa dalam pembuatan proposal skripsi. Proposal skripsi yang dibuat mahasiswa
harus didasarkan pada bidang konsentrasi yang dikuasai, atau masih dalam tataran
kajian ilmu administrasi negara yang lebih luas, serta ketersediaan data dan merujuk
pada hasil konsultasi dengan pembimbing.
Proposal skripsi diajukan setelah mahasiswa yang bersangkutan melakukan
penjajagan mengenai kemungkinan realisasinya, misalnya dengan penjajagan mengenai
tersedianya teori atau kajian pustaka untuk menganalisis dan membahas topik penelitian
secara teoritik serta kemungkinan perolehan data yang diperlukan.
Tahap berikutnya mahasiswa melaksanakan seminar proposal dengan dihadiri dosen
pembimbing dan mahasiswa lainnya sebagai peserta. Jika saat seminar proposal skripsi
terjadi revisi, maka mahasiswa wajib merubahnya sesuai arahan dari pembimbing.
Selanjutnya di bawah arahan pembimbing, mahasiswa menyusun skripsi sampai selesai.
Penyusunan skrispsi dilakukan mahasiswa maksimal dalam waktu 2 (dua) semester.
Mahasiswa yang telah menyelesaikan penyusunan skripsi dan disetujui dosen
pembimbing bisa mengikuti ujian skripsi. Jika saat ujian skripsi ada masukan/saran
perbaikan dari dosen penguji, maka mahasiswa wajib merevisi naskah skripsinya.
Apabila pembimbing dalam situasi/kondisi tertentu tidak memungkinkan untuk
melaksanakan proses bimbingan maka Ketua Program Studi mengajukan penggantian
kepada Wakil Ketua I.
Untuk lebih jelasnya prosedur penyusunan skripsi dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1
Flowchart Prosedur Penyusunan Skripsi
3
STIA Amuntai
Pelaksanaan
Perbaikan Proses
/Penyempurnaan Ujian Perbaikan Pelaksanaan
Bimbingan
Skripsi Skripsi Proposal Seminar
dan
Skripsi Proposal
Penyusunan
Skripsi
Skripsi
BAB II
SISTEMATIKA SKRIPSI
4
2. Halaman Judul
Halaman judul sama dengan tengah halaman sampul, namun dicetak pada kertas
HVS putih dengan tinta cetak warna hitam. Urutan tulisan pada halaman judul sama
dengan sampul, yaitu : judul skripsi ditulis secara lengkap dengan huruf kapital seperti
tertulis pada halaman sampul, diikuti tulisan SKRIPSI, kemudian dilengkapi dengan
keterangan khusus sebagai berikut : Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Jurusan/ Program Studi, tulisan Oleh : diikuti
nama mahasiswa, NPM, logo Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai,
tulisan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai, tulisan AMUNTAI, tulisan
TAHUN CETAK. Seperti halnya halaman sampul halaman ini juga dicetak dengan
komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara simetris. (Contoh lihat
lampiran 2 )
4
3. Halaman Persembahan (jika ada)
Halaman ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin mempersembahkan karyanya
kepada orang tertentu atau diisi kata–kata mutiara, cuplikan do’a, semboyan atau motto
yang diinginkan penulis. (Contoh lihat lampiran 3)
5
7. Abstrak
Abstrak merupakan ulasan singkat isi skripsi, tanpa tambahan penafsiran, kritik
maupun tanggapan penulisnya. Setiap skripsi harus mempunyai abstrak yang
membekali pembaca dengan inti tulisan yang bersangkutan, yang mencakup : (a)
masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya; (b) metode yang digunakan; (c)
hasil yang diperoleh; (d) saran. Abstrak ditulis tidak lebih dari 1 (satu) halaman.
Abstrak dibuat dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,
ditempatkan setelah halaman berita acara ujian skripsi, yang sedapat mungkin
digunakan kalimat aktif. Di dalam abstrak tidak boleh ada kutipan dari pustaka, jadi
6
merupakan hasil uraian murni dari penulis. Isi abstrak harus dapat dimengerti tanpa
harus melihat kembali pada materi karya ilmiah. (Contoh lihat lampiran 7 )
memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat mengetahui tabel apa
saja yang terdapat dalam skripsi berikut letak halamannya. (Contoh lihat lampiran 10)
Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata lampiran di tengah
bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor, tetapi ikut dihitung. Dalam
lampiran disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk skripsi, tetapi
akan menggangu kelancaran membaca bila dicantumkan di bagian utama skripsi.
4. Ralat (jika ada)
Apabila keseluruhan skripsi telah selesai diketik dan ternyata kemudian
terdapat beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu ralat. Nmaun apabila pada satu
halaman terdapat lebih dari tiga ralat, maka halaman tersebut diganti seluruhnya.
Ralat dibuat di halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan ditempatkan di
bagian akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.
BAB III
PENDEKATAN KUANTITATIF
A. Latar Belakang
Latar belakang penelitian merupakan kesenjangan antara harapan dan fakta
(daselin dan dasolen) dalam artian variabel, fakta dan teori. Karena itu dalam
menetapkan masalah perlu diperhatikan :
1. Tunjukkan kenyataan yang dipikirkan itu, misalnya diambil dari data sekunder
(laporan-laporan) atau mungkin dari lapangan langsung sebagai field study.
2. Tunjukkan harapan yang bersangkutan dengan kenyataan itu ; misalnya berupa
ketentuan-ketentuan, patokan-patokan, fakta, teori, hukum atau aksioma dan
referensi tertentu.
3. Tunjukkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu.
4. Tunjukkan mengenai pentingnya masalah itu untuk dipecahkan (jika tidak
dipecahkan akan mengganggu apa, atau berdampak bagaimana).
Setelah menunjukkan keempat hal tersebut disusun rumusan masalah dari yang
telah ditetapkan tersebut. Caranya dengan menyatakan masalah yang ditetapkan itu
dengan kalimat pernyataan. Agar masalah itu perlu dijawab (dipecahkan) rumusan
dalam bentuk pernyataan itu diubah ke dalam bentuk pertanyaan, sebagai pertanyaan
penelitian (research question).
B. Rumusan Masalah
Karena masalah penelitian yang dicerminkan dalam latar belakang masih bersifat
umum, maka perlu diidentifikasikan secara jelas dan tegas serta operasional. Setelah
masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti dan
bagaimana hubungan variabel satu dengan lain). Supaya masalah dapat terjawab secara
akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Seperti
11
telah diuraikan dalam bab latar belakang penelitian, sebaiknya rumusan masalah itu
dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.
Pertanyaan tersebut dinyatakan secara singkat, jelas, dan tegas, misalnya :
1. Apakah ada hubungan positif antara diklat (pendidikan dan latihan) dengan kinerja
pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara?
2. Faktor-faktor apa yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Hulu Sungai Utara? 11
D. Landasan Teori
Landasan teori merupakan BAB II skripsi, akan terdiri dari tinjauan teoritis, hasil
penelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran serta hipotesis. Penyajian
landasan teori disampaikan secara sistematis antar teoritis dengan hasil temuan
terdahulu. Peneliti harus mampu memadukan kedua aspek tersebut sehingga mampu
memberikan argumentasi yang kokoh terhadap permasalahan dan alternatif
12
E. Metode Penelitian
Merupakan BAB III, dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu :
1. Lokasi penelitian, dijelaskan di mana penelitian akan dilaksanakan dengan
penjelasan tentang alamat dari lokasi dan kapan pelaksanaanya.
2. Pendekatan penelitian.
13
Digunakan jika data analisis diperoleh melalui kuisioner yang bertujuan untuk
menguji apakah instrumen penelitian (item-item pertanyaan kuisioner) yang
digunakan mampu mengukur variabel secara tepat dan konsisten.
10. Teknik Analisis Data
Pendekatan ini umumnya menggunakan teknik-teknik statistik dan alat-alat
kuantitatif lainnya untuk menguji hipotesis yang diajukan. Khususnya dalam
statistika, terdapat dua (2) jenis alat statistik yang dapat digunakan untuk analisis
data, yaitu alat-alat statistik parametrik dan non parametrik. Penggunaan statistika
parametrik harus memenuhi seluruh aturan-aturan atau syarat–syarat yang melekat
pada statistika tersebut. Anatara lain : jenis data harus interval atau rasio serta data
terdistribusi normal (Bukti terpenuhinya asumsi-asumsi tersebut disertakan dalam
skripsi). Alat-alat statistika parametrik yang umum digunakan antara lain :
a. Independent sample t-test, related sampel t-test, dan anova jika akan menguji
hipotesis berbentuk komparatif (perbandingan)
b. Korelasi product moment, korelasi ganda, korelasi partial, dan analisis regresi
jka akan menguji hipotesis berbentuk hubungan (assosiatif)
c. Analisis faktor jika akan menguji unidimensional suatu set variabel (construct)
dengan melakukan pengujian atas beberapa faktor (dimensi) pembentukan
construct tersebut. Terdapat dua (2) jenis analisis faktor, yaitu :1) Confirmatory
Factor Analysis, 2) Ekploratory Fakcor Analysis.
d. Regresi (sederhana atau berganda), analisis diskriminan jika akan menguji
hipotesis berbentuk pengaruh (hubungan fungsional).
Alat statistik non parametrik harus digunakan jika :
a. jenis data adalah ordinal atau nominal
b. jenis data interval atau rasio namun pengujian menunjukkan data tidak
terdistribusi secara normal.
Alat-alat statistik non parametrik antara lain :
a. Uji Wilcoxon, Uji Sign, Uji Kruskal-Wallis, Uji Friedman, Uji Mann-
Whitney,Uji Kolmogrorov-Smirnov, dan sebagainya jika akan menguji hipotesis
berbentuk komparatif
b. Korelasi Rank Spearman, Korelasi Cramer, Koefisien Kontingensi, Korelasi
Partial Kendall jika akan menguji hipotesisi berbentuk hubungan
c. Log Linier Regresion jika hipotesis berbentuk pengaruh.
Baik menggunakan alat statistik parametrik maupun non parametrik peneliti
juga harus menyajikan data hasil olahan statistik deskriptif, guna menyajikan
pendeskripsian variabel penelitian berupa tabel distribusi frekuensi, rata-rata,
standar deviasi dan sebagainya sebagai suatu kebutuhan.
16
adalah komprehensif dan tidak keluar dari konteks yang dituliskan dalam tujuan
penelitian sehingga alur bahasannya konsisten dengan judul.
G. Penutup
Penutup merupakan BAB V skripsi yang terdiri dari Kesimpulan dan saran.
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil
penelitian dan jawaban terhadap permasalahan penelitian yang berkorespondensi
dengan tujuan penelitian. Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis
yang diperuntukkan bagi : 1) peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan
penelitian lanjutan, 2) kebijakan praktis, umumnya diperuntukkan bagi
organisasi/instansi di mana penelitian dilakuka. Saran harus dibuat se-operasional
mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut. Saran juga
harus berkorelasi dengan rumusan masalah.
BAB IV
PENDEKATAN KUALITATIF
A. Latar Belakang
Secara garis besar merupakan uraian mengapa permasalahan penting untuk
diteliti. (lihat pembahasan pada pendekatan kuantitatif)
B. Fokus Penelitian
Mendeskripsikan inti permasalahan yang menunjukkan bahwa dari sejumlah
variabel atau faktor yang menyebabkan munculnya masalah penelitian tersebut hanya
akan difokuskan pada suatu hal tertentu saja yang dianggap relevan
C. Rumusan Masalah
Lihat pembahasan pada bab sebelumnya. Contoh rumusan masalah kualitatif
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Implementasi Program Raskin (Beras Miskin) Pada Kecamatan
Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara?
2. Apa Saja Faktor-Faktor yang mempengaruhi implementasi program Raskin Pada
Kecamatan Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara?
E. Landasan Teori
Landasan teori merupakan BAB20II penyajiannya disampaikan secara sistematis
antar teoritis dengan hasil temuan terdahulu. Peneliti harus mampu memadukan kedua
19
F. Metode Penelitian
Merupakan BAB III, dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu :
1. Lokasi penelitian
Dijelaskan dimana penelitian akan dilaksanakan dengan penjelasan tentang alamat
dari lokasi dan kapan pelaksanaanya.
2. Pendekatan penelitian
Dijelaskan jenis pendekatan yang digunakan adalah kualititatif.
3. Tipe penelitian
Untuk pendekatan kualitatif tipe penelitian yang umum digunakan adalah deskriptif
kualitataif dengan desain studi kasus.
4. Data dan Sumber Data
Dijelaskan apa saja jenis data (primer dan sekunder) yang digunakan dalam
Penelitian dan siapa saja yang dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian serta
disampaikan siapa yang menjadi informan kunci secara spesifik.
5. Desain Operasional Penelitian
Desain operasional penelitian berisi penjabaran variabel yang ditetapkan untuk
diteliti. Dari variabel tersebut diberikan definisi operasional dan selanjutnya
ditentukan indicator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan
menjadi butir-butir pertanyaan.
b. Pengamatan tidak terlibat, dijelaskan apa yang diobservasi pada objek penelitian
yang mempunyai kaitan erat permasalahan tanpa melibatkan diri didalamnya.
c. Wawancara bentuknya antara lain :
1. wawancara mendalam (in-depth interview), terutama digunakan untuk
melakukan wawancara dengan informan kunci.
2. Wawancara terstruktur, wawancara kepada informan penelitian dengan
menggunakan panduan.
3. Wawancara tidak terstuktur, wawancara yang dilakukan kepada informan
penelitian tanpa menggunakan panduan wawancara.
d. Focus Group Discussion (FOG), merupakan metode wawancara yag dilakukan
dengan sekelompok orang (umumnya terdiri dari 4-10 orang)
e. Dokumentasi, dijelaskan jenis data yang akan diambil dan dijelaskan tempat
memperolehnya.
7. Teknik Analisis Data
Utamanya analisis data kualitatif menggunakan kata-kata yang umumnya
disusun ke dalam teks diperluas. Analisis kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam
kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data
dari pada setelah pengumpulan data.
a. Analisis sebelum di lapangan, peneliti melakukan analisis data sebelum
memasuki lapangan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
b. Analisis data di lapangan, peneliti bisa menggunakan model analisis data yang
dikembangkan oleh para ahli. Analisis data yang bisa digunakan oleh peneliti
diantaranya adalah model Miles dan Huberman atau Model Spradley. Model
Miles dan Huberman membagi analisis data dalam tiga aktivitas yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Model Spradley membagi analisis
data dalam tiga tahapan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis
kompenensial dan analisis tema kultural.
8. Uji kredibilitas Data
Teknik penentuan kredibilitas penelitian adalah dengan memperpanjang masa
observasi, pengamatan yang terus menerus, trianggulasi, pembicaraan dengan orang
lain, menganalisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan mengadakan
member check.
21
H. Penutup
Terdiri dari kesimpulan dan saran, lihat pembahasan pada bab sebelumnya.
BAB V
FORMAT DAN PENATAAN SKRIPSI
3. Spasi
a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah dua spasi;
b. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk bab (misalnya
PENDAHULUAN) adalah dua spasi;
c. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama yang ditulis atau antara
tajuk bab dengan tajuk anak bab 24
(misalnya latar belakang) adalah 2 spasi;
d. Jarak antara tajuk anak bab (misalnya latar belakang) dengan baris pertama teks
adalah 2 spasi dan alinea teks diketik menjorok ke dalam satu TAB;
e. Jarak antara baris akhir teks dengan tajuk anak bab berikutnya adalah 2 spasi;
f. Jarak antara teks dengan tabel, gambar grafik, diagram adalah 2 spasi;
g. Alinea baru diketik menjorok ke dalam 1 (satu) TAB dari margin kiri teks;
h. Penunjuk bab ( misalnya BAB I) ditempatkan pada halaman baru;
b. Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan (sebelum
titik dua tidak diberi spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru, diberi jarak 1
ketukan;
c. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di
tengah-tengah bagian atas halaman;
d. Sub-bab diketik dipinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf
pertama pada setiap kata diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu baris
kalimat harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
6. Abstrak
a. Pengetikan Abstrak
1) Jarak spasi dalam pengetikan abstrak adalah satu spasi;
2) Jarak antara judul abstrak dengan teks pertama abstrak adalah 2 (dua) spasi;
24
3) Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah satu spasi;
4) Alinea baru diketik menjorok ke dalam 1 (spasi) Tab dari margin kiri teks.
b. Isi Abstrak
1) Susunan abstrak dimulai dengan nama mahasiswa, tahun, judul skripsi, nama
pembimbing I dan II;
2) Panjang dan isi abstrak dan ditetapkan sekitar 200-300 kata. Abstrak penelitian
empiris sekurang-kurangnya berisi hal-hal berikut:
a) Masalah yang diteliti;
b) Tujuan;
c) Metode penelitian;
d) Hasil penelitian;
e) Saran.
3) Format ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
diagram bersangkutan. Jika diambil dari suatu sumber, maka sumber tersebut
dituliskan dibawah judul gambar. Jarak spasi antara gambar atau diagram dengan
nama gambar dua (2) spasi.
5. Gambar tidak boleh dipenggal; jika terpaksa karena ukuran gambar lebih luas dari 1
halaman, maka gambar dapat dilipat rapi. Bila gambar dilukis memanjang halaman
naskah, maka bagian atas gambar diletakkan di sebelah kiki di sisi jilidan.
C. Penomoran Halaman
1. Halaman Bagian Awal
a. Penomoran awal skripsi, mulai dari halaman abstrak sampai dengan halaman
daftar lampiran menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, dan seterusnya).
b. Halaman judul dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi nomor urut
halaman.
c. Nomor halaman diletakkan pada pias tengah bawah halaman, berjarak tiga
spasi dari margin bawah.
2. Bagian Inti
Pembagian nomor halaman pada bagian ini skripsi ditetapkan sebagai berikut :
a. Pada halaman tajuk BAB, mulai BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V, dan
BAB IV, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis ditengah-tengah,
berjarak tiga spasi dari margin bawah.
b. Penomoran selain halaman yang menunjukkan tajuk BAB (BAB I, BAB II,
BAB III, BAB IV, BAB V dan BAB VI) menggunakan angka Arab (1,2,3 dan
seterusnya), diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak tiga spasi dari
margin atas (baris pertama teks pada halaman itu).
3. Bagian Akhir
Pembagian nomor halaman pada bagian inti skripsi ditetapkan sebagai berikut:
a. Bagian akhir penomoran skripsi dimulai dari DAFTAR PUSTAKA, sampai
dengan LAMPIRAN tetap diperhitungkan sebagai halaman namun tidak
dituliskan.
b. Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor halaman bagian
inti.
26
D. Pengabjadan Singkatan
Singkatan diabjad berdasarkan cara menuliskan singkatan: jika berupa akronim,
maka diperlakukan sebagai kata. Jika singkatan dituliskan dengan titik atau spasi
(inisial), maka huruf singkatan harus diperlakukan sebagai satu kata yang berhuruf satu.
Contoh: Akronim inisial: A.B.R.I., P.D.H.I., P.S.S.I., ditulis ABRI, PDHI, PSSI.
E. Ortografi
Ortografi menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan system pengejaan
dalam suatu bahasa, misalnya penulisan kata, lambang, bilangan, istilah asing, dan
sebagainya.
1. Kata asing
Kata dan istilah asing dieja sesuai dengan bahasa sumbernya dicetak miring,
misalnya: social responsibility; performance; ability; et al; op.cit; curing; starter dan
sebagainya kecuali nama dan merek dagang diketik tegak, misalnya: AMD (Advanted
Micro Device); Teorem Norton; Great Barrier Reff; dan sebagainya.
2. Singkatan kata
Istilah dan angka dua (2) untuk penanda ulangan kata tidak boleh dipakai. Contoh:
dan sebagainya: dsb; tersebut: tsb; ikan lumba2; kadang2.
Ada tiga kelompok singkatan yang boleh dipakai, yaitu:
a. Singkatan yang lazim digunakan dalam ilmu pengetahuan, misalnya: df (degree of
freedom= derajat kebebasan), e.g. (exempli gratia = sebagai contoh), i.e. (id est=
yakin, yaitu), cf (confer=bandingkan).
b. Singkatan satuan, lambang, dan unsur kimia, misalnya: mg= milligram, kg =
kilogram, m = meter, T= suhu, O= oksigen, H=hidrogen)
c. Singkatan nama unsur atau lembaga, yang akan disebut dalam teks lebih dari satu
kali, misalnya: disebut dalam teks lebih dari satu kali, misalnya: Hulu Sungai
Utara (HSU) selanjutnya: HSU.
3. Tanda baca harus digunakan secara cermat untuk menghindari salah pengertian.
Beberapa aturan pokok berdasarkan EYD diuraikan berikut ini:
a. Tanda titik (.)
27
Tanda baca ini dipakai pada akhir suatu kalimat yang bukan kalimat seru atau
kalimat Tanya. Sesudah tanda Tanya (?) dan tanda seru (!) tidak dibubuhkan tanda
titik. Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama Negara (USA, bukan
U.S.A.); badan pemerintah, swasta, atau internasional (RSCM, WHO, buka
R.S.C.M., W.H.O.); dan akronim ( ABRI, bukan A.B.R.I.). Tanda titik tidak
dibubuhkan di akhir judul bab, makalah, atau buku; judul gambar, table, atau
lampiran; satuan, lambang, atau unsur kimia (TNT; Cu;kg;mm).
b. Tanda titik dipakai dalam hal-hal berikut: Untuk memisahkan jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu,misalnya: pukul 1.35.20, yang dibaca sebagai
pukul satu lewat tiga puluh lima menit dua puluh detik. Untuk memisahkan angka
ribuan, jutaan, dan seterusnya, yang menunjujjan jumlah, misalnya: 1.950 ekor
sapi. Contoh lain: “ia lahir tahun 1950 dan telah membaca 1200 halaman buku
itu” ditulis tanpa titik.
c. Tanda koma (,)
Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan, yang
mengakhiri suatu pernyataan, misalnya “Peralatan yang digunakan ialah
komputer, LCD, dan buku. “Dalam kalimat, tanda koma dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya, yang
didahului kata tetapi, melainkan. Contoh: Saya akan membeli buku-buku puisi,
tetapi kau yang memilihnya. Tanda koma juga digunakan untuk mengapit
keterangan tambahan dan keterangan aposisi, misalnya: “Dalam kondisi demikian,
yaitu suhu 280C, organisme tersebut dapat hidup subur”.
d. Tanda titik koma(;)
Digunakan di antara unsur-unsur pemerincian atau pembilangan yang sudah
mengandung tanda koma atau yang unsur perinciannya panjang, misalnya:…
Kelas A, 7%; Kelas B, 13%; dan Kelas C, 30%. Tanda titik koma juga digunakan
untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frase atau
kelompok kata dan sebelum perincian terakhir tidak digunakan kata dan.
Misalnya:
Syarat-syarat perimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
(1) Berkewarganegaraan Indonesia;
(2) Berijazah sarjana (S1) sekurang-kurangnya;
(3) Berbadan sehat;
28
G. Perincian ke Bawah
Jika pada penulisan naskah skripsi ada perincian yang harus disusun ke bawah, maka:
1. Sebagai tanda urut rincian dipakai angka atau huruf abjad sesuai dengan derajat
rinciannya, diikuti oleh tanda titik atau diapit tanda kurung;
2. Huruf atau angka tanda urut rinciannya ditulis pada ketukan ke-6 dari batas tepi kiri;
3. Jika rincian tidak cukup ditulis dalam 1 baris, maka huruf pertama baris kesua dan
seterusnya ditulis tepat di bawah huruf pertama baris pertama.
BAB VI
CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA
DAN KUTIPAN
A. Sumber Pustaka
Suatu karya ilmiah yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber
informasi. Sumber informasi tersebut dapat dikumpulkan dalam suatu daftar acuan yang
disebut daftar pustaka. Daftar Pustaka adalah daftar sumber informasi yang telah
digunakan dalam skripsi. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis dicantumkan dalam
daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir skripsi. Ragam sumber data atau
informasi yang dicantumkan dalam daftar acuan dapat berupa:
1. Buku seluruhnya;
2. Bab atau bagian suatu buku;
3. Monografi;
4. Makalah dalam majalah atau yang berasal dari suatu symposium atau pertemuan
ilmiah lainnya;
5. Laporan atau naskah yang diterbitkan suatu badan atau lembaga resmi;
6. Informasi elektronik;
7. Laporan atau naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan (harus diberi
keterangan “sedang dicetak”). Sedangkan, untuk naskah yang belum diterbitkan dan
sedang dalam persiapan percetakan dapat dicantumkan dengan membubuhkan
keterangan (sedang dicetak). Untuk sumber data atau informasi yang tidak
32
c. Berupa dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983. Laporan Penilaian Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta : Depdikbud.
d. Berupa makalah
Kartadinata, S. 1989. “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia”.
Makalah pada Konvensi 7 IPBI Denpasar.
2. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu
diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir ketiga berikut;
3. Penulisan kutipan langsung, jika lebih dari lima baris maka penulisannya dimasukkan
lima (5) ketuk ke dalam naskah dari baris terluar kiri. Kutipan dicetak dengan jarak
satu spasi dan ditulis diantara dua (2) tanda petik (“), Contoh:…..terhadap tantangan
pimpinan atas kompleksitas budaya organisasi dimasa yang akan datang, Sonnenfeld
(1992) dalam Devis (1998:141) mengatakan:
”… tahun 2010, pimpinan harus menangani keanekaragaman budaya yang lebih
kompleks dan besar. Pimpinan harus memahami bahwa karyawan tidak berpikir yang
sama mengenai hal-hal mendasar seperti ‘menanggani konfrontasi’ atau bahkan apa
arti melaksanakan tugas hari ini dengan baik”
4. Kutipan berbahasa asing dicetak miring
5. Kutipan dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung
Contoh kutipan langsung :
Akibat dari peningkatan populasi dan aktivitas yang semakin berkembang, terjadilah
perluasan wilayah untuk menampung kelompok manusia di dalamnya (Golany,
1995:56-57 )
Contoh kutipan tidak langsung :
Lynch (1981: 187-190) melihat bahwa tranportasi dan komunikasi merupakan asset
utama dalam daerah perkotaan. Jika tidak semua kata dikutip, maka kutipan kalimat
dapat diringkas dengan mencantumkan tiga titik di awal kutipan dan ditulis di antara
dua tanda petik (“). Contoh :
“… lokasi yang memberi kemudahan interaksi antara kegiatan ekonomi, memiliki
citra yang baik, sarana transportasi dan komunikasi yang paling baik dari semua
lokasi di kota”.
6. Pengutipan referensi dari tubuh buku atau makalah menggunakan metode kutipan:
penulis-tahun-halaman sedangkan kutipan dari jurnal atau hasil penelitian terdahulu
menggunakan metode kutipan: penulis-tahun.baik kutipan dari buku teks maupun
jurnal nama penulis yang ditulis adalah hanya nama belakang (family name). adapun
aturan lebih lanjut pengutipan adalah sebagai berikut:
a. jika nama penulis muncul sebagai bagian dari narasi dan tahun publikasi dikutip
dalam tanda kurung.
Contoh:
35
BAB VII
PUBLIKASI ILMIAH
P ublikasi ilmiah merupakan ringkasan penelitian dari keseluruhan isi laporan penelitian.
Tujuannya untuk menyampaikan kepada khalayak akademik hasil penelitian dalam
bentuk resume. Publikasi ilmiah wajib dibuat oleh seluruh mahasiswa yang telah
menyelesaikan dan lulus ujian mempertahankan skripsi.
Naskah publikasi ilmiah diketik dengan spasi 1,5 dengan fond Times New Roman
dengan layout dua kolom pada kertas A4 maksimal 20 halaman dan serahkan dalam bentuk
cetak (print out) komputer sebanyak 1 eksemplar beserta CD. File naskah pada CD dibuat
menggunakan program olah kata Microsoft Word. Sistematika publikasi ilmiah penelitian
memuat:
1. Halaman cover berisi cover luar dan cover dalam (contoh lampiran 15) :
2. Batang tubuh Publikasi ilmiah berisi:
a. Judul Penelitian
b. Abstrak. Dibuat dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
c. PENDAHULUAN: Berisi latar belakang, Perumusan Masalah dan Tujuan
Penelitian (2-4 halaman).
d. TINJAUAN PUSTAKA. Berisi teori yang terkait langsung dengan variabel
penelitian, kerangka pemikiran, model penelitian dan hipotesis (Jika ada). (2-3
halaman).
e. METODE PENELITIAN. Berisi pendekatan, tipe, populasi dan sampel,
pengumpulan data, teknik analisis data (1-2 halaman).
f. HASIL DAN PEMBAHASAN. (5-7 halaman).
g. KESIMPULAN DAN SARAN (1/2 halaman).
37
h. DAFTAR PUSTAKA.
Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan format essai disertai
judul sub-bab masing-masing bagian. Penulisan tidak menyertakan Bab, sehingga Peringkat
judul bab, dan sub bab dinyatakan dengan angka atau huruf dan menggunakan kenis huruf
yang berbeda.
Contoh Sistematika:
PENDAHULUAN 39
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A Kemampuan
a. Kemampuan Konseptual
b. Kemampuan Perilaku
B Kinerja Pegawai
Tata cara penyajian kutipan, rujukan, table dan gambar mengikuti ketentuan dan
pedoman penulisan skripsi STIA Amuntai. Penggunaan tanda baca mengikuti kaidah
pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Bahasa yang dipakai untuk
penulisan publikasi ilmiah adalah bahasa Indonesia ragam baku dengan gaya bahasa
keilmuan yang berciri antara lain sebagai berikut:
1. Bernada formal, nalar dan obyektif.
2. Lugas, jelas, ringkas dan tepat. Istilah atau ungkapan yang dipakai tidak bermakna
ganda.
3. Lazim dipakai titik pandang nara ketiga dengan kalimat berbentuk pasif.
4. Dihindari ungkapan-ungkapan yang berlebihan, mubazir, dan emosional.
38
DAFTAR PUSTAKA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pada Jurusan Administrasi Negara
O LE H
FITRIANI
NPM : 11.13.02655
AMUNTAI
2015
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pada Jurusan Administrasi Negara
O LE H
FITRIANI
NPM : 11.13.02655
2015
Karya ini
kupersembahkan kepada pemberi cinta tak terbatas:
Ayah dan Bunda
42
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN SKIRIPSI
Nama : FITRIANI
NPM : 11.13.02655
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skiripsi yang saya tulis ini adalah hasil karya
sendiri bukan hasil jiplakan atau plagiat dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
Sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
penulis atau terbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini disebut
daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari ternyata saya terbukti
melakukan pelanggaran akademik tersebut di atas, saya bersedia menerima sanksi dicabut
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul :”PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK PADA
KANTOR KEC. SEI. TABUKAN KAB. HSU” oleh SUPIANI, telah diterima dan diuji oleh Tim
Penguji pada:
HARI : Selasa
TIM PENGUJI
BERITA ACARA
UJIAN MEMPERTAHANKAN SKRIPSI
Nomor : 251.3/STIA-Amt/PP/08.2015
Pada hari ini Selasa, tanggal 18 Agustus 2015, telah dilaksanakan ujian mempertahankan skripsi
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amuntai Nomor : 05/Kep/STI-
Amt/PP/2002 tanggal 14 Agustus 2002 tentang Petunjuk Penyelenggraan Skripsi bagi mahasiswa
STIA Amuntai untuk mencapai gelar sarjana (S1) :
Nama : Supiani
NPM : 11.13.02397
Jurusan : Ilmu Administrasi
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Dengan mengambil tempat di ruang sidang STIA Amuntai dan yang bersangkutan dinyatakan :
LULUS/TIDAK LULUS
Dikeluarkan di : Amuntai
Pada tanggal : 18 Agustus 2015
Mahasiswa yang bersangkutan,
Supiani
ABSTRACT
FITRIANI, NPM:11.13.02655 Title " ROLE of HEAD IN IMPROVING
PERFORMANCE ON DUTY the MARKET, HYGIENE AND URBAN PLANNING of
REGENCY PATE UPSTREAM OF NORTH RIVER under the guidance of Drs.DELI
46
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang segala puji dan syukur
penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau serta
pengikutnya hingga akhir zaman. Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah yang
diberikan oleh Allah SWT sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul ”
PERAN PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS
PASAR, KEBERSIHAN DAN TATA KOTA KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA”.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, banyak sekali sumbangan pikiran dan pemberian data
yang penulis dapatkan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak H.Zainal Arifin, S.Sos.,M.AP selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
(STIA) Amuntai .
2. Bapak Drs.Deli Anhar, M.AP selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak membantu,
memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Akhmad Riduan, S.Sos.,M.AP selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
membantu, memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak Drs.H.Hasmi Rivai, M.Si selaku Kepala Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota
Kabupaten Hulu Sungai Utara yang memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian dan mau berpartisipasi memberikan informasi serta data-data yang ada di Dinas
Pasar, Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Hulu Sungai Utara.
5. Seluruh dosen beserta staf tata usaha beserta jajarannya yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) Amuntai.
6. Seluruh pegawai yang ada di Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Hulu
Sungai Utara, terutama yang memberikan data serta informasinya kepada penulis.
7. Seluruh keluarga dan teman-teman di STIA Amuntai terima kasih atas dukungan motivasi
serta do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh pihak yang terkait dalam penyelesaian skripsi ini yang tak bisa penulis sebutkan
satu per satu.
48
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, namun penulis berharap
semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan. Kritik dan saran serta
tanggapan yang bersifat membangun akan penulis terima demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
49
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian...................................................................... 36
Tabel 4.1 Nama-Nama Pegawai Beserta Golongan Dan Jabatan Pada
Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota Kab.HSU.................... 51
Tabel 4.2 Sarana dan Fasilitas Kerja Pada Dinas Pasar, Kebersihan
dan Tata Kota Kab.HSU................................................................. 56
DAFTAR GAMBAR
52
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
53
Amirullah, Doddy, 2005. Sistem Pelayanan Satu Pintu Dalam Rangka Meningkatkan
Pelayanan Publik (Studi tentang Pengurusan Izin pada Kantor Pelayanan
Perizinan Kota Kendari). Tesis Magister Ilmu Administrasi Publik, Program
Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang.
Ariany, Ria, 2008. Peningkatan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram.
Disertasi Doktor, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang.
Aswan, Muhammad, 2008. Penerapan Total Quality Service (TQS) dalam Pelayanan Publik
(Studi Penerapan TQS guna Mewujudkan Kepuasan Penerima Layanan Asuransi
Kesehatan Sosial Di RSUD Kota Banjarbaru). Disertasi Doktor, Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang.
Denhardt & Denhardt, 2003. The New Public Service. New York: M.E. Sharpe.
Dwiyanto, Agus, et al, 2006. Mewujudkan Good Governance melalui Pelayanan Publik.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Deputi Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan (Direktorat Aparatur Negara), 2003.
Pelayanan Publik Di Era Desentralisasi (Studi Tentang Variasi Cakupan dan
Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Publik)”. Jurnal Info Kajian
BAPPENAS Vol. 1 No. 2 Oktober 2004
Jha, S.N. & Marthur, P.C. 2006. Decentralization and Local Politics: Reading in Indian
Government and Politics-2. Sage Publications: New Delhi London.
Kaho, Josef Riwu, 2007. Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik Indonesia. PT Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Leach, Steve, John Stewart, Kieron Walsh, 2005. The Changing Organization and
Management of Local Government. MacMillan Press Ltd: London.
PHOTO
54
Nama : JUMAIDI
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
a. Ayah : Norjani
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln. Veteran RT.01 No.11 Desa Murung Sari
b. Ibu : Norhayati
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Veteran RT.01 No.11 Desa Murung Sari
Tabel 4.2
PUBLIKASI ILMIAH
56
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Jurusan
Administrasi Negara
OLEH
OLEH :
SARI ANITA
NPM :12.14.02941
Oleh :
JUMAIDI
NPM.09.11.01706
Telah diujikan
Pada tanggal 20 April 2015
DOSEN PEMBIMBING
Catatan:
Penelitian terdahulu yang dikutip minimal dari 2 peneliti
Penelitian yang dikutip maksimal 5 tahun kebelakang
Tabel 3.1
Disposisi 1.Komitmen
2. Kejujuran