PROVINSI BENGKULU
DI SUSUN OLEH :
PT. NAPAL PUTIH
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
2. KEBIJAKAN K3
3. PERENCANAAN
3.1 Identifikasi bahaya, Penilaian Resiko, dan Pengendaliaanya
3.2 Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan lainnya
3.3 Sasaran dan Program
3.4 Pengendalian Operasional K3, Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 dan
Tinjauan Ulang Kinerja K3
3.5 Struktur Organisasi Unit K3
3.6 Kesigapan dan Tanggap Darurat
PENDAHULUAN
Kebijakan Khusus
► UMUM
1 Mobilisasi
a. Mobilisasi alat Area proyek, Alat berat - Kondisi jalan tidak kondusif Menimpa 1 3 3 P
berat dengan trailer tergelincir untuk dilalui alat berat pengendara a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
menggunakan dari trailer (mudah amblas, tidak rata, lainnya (patah b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
trailer berbukit, dll) tulang, dan
luka serius) c. Engineering Controls :
- Pengendara trailer tidak
memperhatikan aspek - Sisi kanan, kiri, depan, & belakang flat deck trailer dipasangi/
keselamatan saat memiliki guarding (pengganjal), agar alat berat tertahan & tidak
mengendarai tergelincir
- Sistem pengamanan tidak
memenuhi standar - Alat berat diikat dengan menggunakan rantai
d. Administrative Controls:
- Membuat traffic management (menentukan rute yang aman untuk
dilalui, dan rencana pengendalian jika melewati jalur padat)
b. Mobilisasi Area proyek, Kendaraan - Pengaturan/ peletakan Gangguan 3 1 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
kendaraan dan mobil pick up slip peralatan proyek tidak teratur jalan umum
persiapan (perlengka- - Barang yang dimuat dalam (kemace- tan) b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
perlengkapan pan proyek kendaraan melebihi kapasitas c. Engineering Controls:
pekerjaan berjatuhan di kendaraan
jalan) - Memberikan penutup untuk barang-barang yang dibawa dan diberi
- Pengendara tidak mematuhi pengaman (diikat) dengan kuat
peraturan lalu lintas d. Administrative Controls:
- Memberikan rambu peringatan 'hati-hati jaga jarak' pada bagian
belakang kendaraan
- Memberikan safety briefing kepada supir agar mematuhi rambu-
rambu yang ada
- Melakukan pengawasan saat memuat barang, agar tidak melebihi
kapasitas kendaraan
e. APD: Tidak ada
c. Mobilisasi personil, Jalan umum, Menabrak/ - Supir kurang berhati-hati dan Cidera pada 3 2 6 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
dari kantor ke mobil/ motor tertabrak tidak mematuhi rambu- beberapa
proyek atau kendaraan rambu di jalan raya bagian b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
sebaliknya lain c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
- Mobil hilang kendali (rusak)
- Supir mengalami kelelahan d. Administrative Controls:
- Memastikan bahwa supir memiliki SIM sesuai kendaraan yang
dikendarai dan masih berlaku
- Memberikan induksi keselamatan berkendaraan di jalan raya sebelum
bertugas
- Memastikan bahwa supir dan pengendara menggunakan seat belt
(jika mengendaraai mobil)
- Melakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisi mesin
- Memasang tanda 'hati-hati keluar masuk kendaraan proyek' pada
pintu masuk dan pintu keluar proyek
e. APD: helm (sesuai standar) bagi pengendara motor
Tabrakan - Pengguna jalan tidak tertib Meninggal 2 3 6 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
antar (tidak mematuhi aba- aba dari
kendaraan flagman, & rambu-rambu b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penetapan Pengendalianya
Lokasi Risiko Awal Risiko Sisa
Peralatan Deskrips Deskripsi Kemun Kepara Tingkat Kemung Keparah Tingkat Pengendalian
No. Aktivitas Potensi Penyebab gkinan han Risiko Pengendalian yang Ada kinan an Risiko
Perkakas Bahaya Konsekuensi P/T P/T Tambahan
Material (KM) (KP) KMxKP (KM) (KP) KMxKP
yang ada) c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
d. Administrative Controls :
- Kurangnya rambu peringatan
- Memasang rambu-rambu 'hati-hati ada pekerjaan proyek' sebelum
area proyek/ area flagman
- Memasang spanduk untuk sosialisasi kepada masyarakat
lingkungan sekitar proyek
- Bekerja sama dan berkoordinasi dengan petugas kepolisian
daerah setempat
- Penempatan flagman pada area-area persimpangan (rawan
kecelakaan)
e. APD: seat belt
Fatigue pada - Kurangnya waktu istirahat Sakit, tidak 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
flagman karena tenaga flagman dapat bekerja b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
terbatas selama
beberapa hari c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
- Cuaca terik
d. Administrative Controls:
- Pengaturan shift kerja flagman
- Penertiban jam kerja flagman agar tidak bekerja secara overtime
- Pemeriksaan kondisi kesehatan flagman
- Penyediaan air minum tidak jauh dari tempat flagman bertugas
e. APD: tidak ada
► Drainase
1 Galian untuk (excavator) Terkena - Jarak pandang operator Cidera fatal 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
Selokan Drainase swing terbatas/ terhalang (patah tulang,
dan Saluran Air excavator pendarahan) b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
c. Engineering Controls:
- Kurangnya pengawasan - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
- Kurangnya rambu peringatan
d. Administrative Controls:
- Kurangnya penerangan
(malam hari) - Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi
operator sebelum bekerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi,
kemudi, kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja
lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area
kerja (terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator
terhalang pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu
lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
Tertabrak - Jarak pandang operator Meninggal 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penetapan Pengendalianya
Lokasi Risiko Awal Risiko Sisa
Peralatan Deskrips Deskripsi Kemun Kepara Tingkat Kemung Keparah Tingkat Pengendalian
No. Aktivitas Potensi Penyebab gkinan han Risiko Pengendalian yang Ada kinan an Risiko
Perkakas Bahaya Konsekuensi P/T P/T Tambahan
Material (KM) (KP) KMxKP (KM) (KP) KMxKP
excavator terbatas/ terhalang b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya pengawasan c. Engineering Controls:
- Kurangnya rambu peringatan
- Kurangnya penerangan - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
(malam hari) d. Administrative Controls:
- Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi
operator sebelum bekerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi,
- Tidak mematuhi rambu kemudi, kaca spion, dll)
peringatan yg ada
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja
lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area
kerja (terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
- Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi dengan baik
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator
terhalang pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu
lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
► Pekerjaan Tanah Dan Geo Sintetik
1. Galian biasa untuk
timbunan
Galian
menggunakan alat (excavator) Terkena - Jarak pandang operator Cidera fatal 1 3 3 P
berat swing terbatas/ terhalang (patah tulang,
excavator pendarahan)
a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya pengawasan
b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya rambu peringatan
- Kurangnya penerangan c. Engineering Controls:
(malam hari)
- Memberikan pagar pembatas pada area kerja
d. Administrative Controls:
- Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi
operator sebelum bekerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi,
kemudi, kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja
lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area
kerja (terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator
terhalang pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu
lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
Tertabrak - Jarak pandang operator Meninggal 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
excavator terbatas/ terhalang
- Kurangnya pengawasan b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya rambu peringatan c. Engineering Controls:
- Kurangnya penerangan
3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penetapan Pengendalianya
Lokasi Risiko Awal Risiko Sisa
Peralatan Deskrips Deskripsi Kemun Kepara Tingkat Kemung Keparah Tingkat Pengendalian
No. Aktivitas Potensi Penyebab gkinan han Risiko Pengendalian yang Ada kinan an Risiko
Perkakas Bahaya Konsekuensi P/T P/T Tambahan
Material (KM) (KP) KMxKP (KM) (KP) KMxKP
(malam hari) - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
d. Administrative Controls:
- Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi
- Tidak mematuhi rambu operator sebelum bekerja
peringatan yg ada
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi,
kemudi, kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja
lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area
kerja (terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
- Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi dengan baik
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator
terhalang pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu
lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
2. Galian biasa untuk (excavator) Terkena - Jarak pandang operator Cidera fatal 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
dibuang swing terbatas/ terhalang (patah tulang, b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
excavator - Kurangnya pengawasan pendarahan) c. Engineering Controls:
- Kurangnya rambu peringatan
- Kurangnya penerangan - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
(malam hari) d. Administrative Controls:
- Tidak mematuhi rambu - Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi
peringatan yg ada operator sebelum bekerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi,
kemudi, kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja
lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area
kerja (terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator
terhalang pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu
lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
Tertabrak - Jarak pandang operator Meninggal 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
excavator terbatas/ terhalang b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya pengawasan c. Engineering Controls:
- Kurangnya rambu peringatan - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
- Kurangnya penerangan d. Administrative Controls:
(malam hari) - Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi
- Tidak mematuhi rambu operator sebelum bekerja
peringatan yg ada - Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi,
kemudi, kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja
lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area
kerja (terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
- Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi dengan baik
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator
terhalang pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu
3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penetapan Pengendalianya
Lokasi Risiko Awal Risiko Sisa
Peralatan Deskrips Deskripsi Kemun Kepara Tingkat Kemung Keparah Tingkat Pengendalian
No. Aktivitas Potensi Penyebab gkinan han Risiko Pengendalian yang Ada kinan an Risiko
Perkakas Bahaya Konsekuensi P/T P/T Tambahan
Material (KM) (KP) KMxKP (KM) (KP) KMxKP
lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
3 Galian Struktur Excavator Terkena - Jarak pandang operator Cidera fatal 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
swing terbatas/ terhalang (patah tulang, b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
excavator - Kurangnya pengawasan pendarahan) c. Engineering Controls:
- Kurangnya rambu peringatan
- Memberikan pagar pembatas pada area kerja
- Kurangnya penerangan
(malam hari) d. Administrative Controls:
- Tidak mematuhi rambu - Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi
peringatan yg ada operator sebelum bekerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi,
kemudi, kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan
- pekerja lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area
kerja (terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator
terhalang pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu
lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
Tertabrak - Jarak pandang operator Meninggal 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
excavator terbatas/ terhalang b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya pengawasan c. Engineering Controls:
- Kurangnya rambu peringatan
- Kurangnya penerangan - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
(malam hari) d. Administrative Controls:
- Tidak mematuhi rambu - Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi
peringatan yg ada operator sebelum bekerja
- Tidak ada lock out tag out - Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda
pada kendaraan yang - Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja
diparkir/ berhenti lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area
kerja (terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
- Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi dengan baik
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator
terhalang pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu
lintas)
- Memasang lock out tag out pada alat yang rusak atau parkir
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
4 Timbunan biasa Excavator Tertimbun - Ketinggian timbunan tanah Meninggal 2 3 6 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
dan timbunan tanah sudah tidak sesuai b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
pilihan c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
d. Administrative Controls:
- Memasang barikade rambu atau stop log sebagai pembatas roda kendaraan
angkut material di lokasi galian
- Memberikan penjelasan kepada pekerja mengenai potensi baha yang
mungkin terjadi, antara lain bahaya longsor dan cara penyelamatan diri
- Tidak diperkenankan meletakan hasil galian terlalu dekat
- dengan pinggir galian. Jarak aman min. 2 (dua) feet atau 0,65 m dari batas
tepi galian
- Memasang barikade di sekitar timbunan, dan pemasangan rambu "Dilarang
melintas" atau "awas bahaya longsor"
e. APD: helm dan sepatu keselamatan
5 Galian perkerasan Alat berat Terkena - Jarak pandang operator Patah tulang 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
beraspal (Excavator swing terhalang & luka luar b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
breaker) excavator - Kurangnya rambu peringatan pada c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penetapan Pengendalianya
Lokasi Risiko Awal Risiko Sisa
Peralatan Deskrips Deskripsi Kemun Kepara Tingkat Kemung Keparah Tingkat Pengendalian
No. Aktivitas Potensi Penyebab gkinan han Risiko Pengendalian yang Ada kinan an Risiko
Perkakas Bahaya Konsekuensi P/T P/T Tambahan
Material (KM) (KP) KMxKP (KM) (KP) KMxKP
breaker - Tidak mematuhi rambu beberapa d. Administrative Controls:
peringatan yang sudah bagian tubuh - Memasang pembatas (safety line) pada area yang terkena/terjangkau swing
terpasang excavator
- Kurangnya pengawasan saat - Memasang rambu peringatan 'Awas Ada Pekerjaan Excavator'
excavator beroperasi - Melaksanakan PPP K3L-018 pengoperasian peralatan berat mekanis
- Pekerja tidak menggunakan
rompi reflector - Meningkatkan pengawasan saat pengoperasian excavator
e. APD:
- Helm keselamatan
- Sepatu keselamatan
- Rompi reflektor
Kebisi- ngan - Kurangnya perawatan pada Gangguan 2 2 4 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
alat berat pendengar-an b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
d. Administrative Controls:
- Pengaturan agar perawatan dan peremajaan mesin alat dilakukan
secara rutin (membuat jadwal & evaluasi perawatan alat)
- Melakukan pengukuran tingkat kebisingan yang ditimbulkan alat saat sedang
beroperasi
- Melakukan pengaturan shift kerja sesuai tingkat kebisingan yg ditimbulkan alat
e. APD:
- Ear plug/ ear muff (bila kebisingan ≥ 85 Dba)
Debu - Area kerja kering (banyak Gangguan 3 1 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
debu) Pernapasan
- Kondisi angin kencang b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- c. Engineering Controls:
- Penyiraman jalan
d. Administrative Controls:
- Melakukan briefing sebelum pekerjaan di mulai, dan
menginformasikan mengenai bahaya yang ada
- Memasang rambu "area wajib menggunakan masker
e. APD:
- Masker debu
6 Penyiapan Motor grader Tertabrak - Jarak pandang operator Meninggal 1 3 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
Badan Jalan Vibro roller Motor grader terbatas/ terhalang
/Vibro Roller - Kurangnya pengawasan b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya rambu peringatan c. Engineering Controls:
- Kurangnya penerangan
(malam hari) - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
- Tidak mematuhi rambu d. Administrative Controls:
peringatan yg ada
- Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi operator
sebelum bekerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi, kemudi,
kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area kerja
(terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah bekerja
- Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi dengan baik
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator terhalang
pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
► Perkerasan Aspal
1 Lapisan perekat Aspal sprayer, Tertabrak - Jarak pandang operator Meninggal 2 3 6 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
(Aspal Cair) Tandem alat berat terbatas/ terhalang
Roller - Kurangnya pengawasan b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya rambu peringatan c. Engineering Controls:
- Kurangnya penerangan
(malam hari) - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
- Tidak mematuhi rambu d. Administrative Controls:
peringatan yg ada
- Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi operator
sebelum bekerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi, kemudi,
kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area kerja
(terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah bekerja
- Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi dengan baik
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator terhalang
pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
2 Pengaspalan Aspal Terkena - Hembusan angin kencang Tangan/ kaki 2 2 4 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
distributor percikan luka bakar
aspal - Kurangnya pemahaman (melepuh) b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
mengenai aspek keselamatan c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
- Tidak menggunakan APD
d. Administrative Controls:
- Pelajari arah angin sebelum melaksanakan penyemprotan aspal
- Memberikan induksi pada pekerja mengenai bahaya pengaspalan
- Memberikan pembekalan yang cukup mengenai tahapan proses kerja
pengaspalan yang aman
- Meningkatkan pengawasan saat pekerjaan berlangsung
e. APD:
- Baju lengan panjang
- Sarung tangan
3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penetapan Pengendalianya
Lokasi Risiko Awal Risiko Sisa
Peralatan Deskrips Deskripsi Kemun Kepara Tingkat Kemung Keparah Tingkat Pengendalian
No. Aktivitas Potensi Penyebab gkinan han Risiko Pengendalian yang Ada kinan an Risiko
Perkakas Bahaya Konsekuensi P/T P/T Tambahan
Material (KM) (KP) KMxKP (KM) (KP) KMxKP
- Sepatu keselamatan
- Kacamata keselamatan
Bekerja - Suhu terlalu panas (melebihi Terjadi 2 3 6 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
dengan yang dibutuhkan) ledakan
suhu tinggi (meninggal) b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
(Panas) c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
d. Administrative Controls:
- Menjaga keseimbangan panas
- Semua pekerja pengaspalan harus mendapatkan induksi mengenai bahaya
pengaspalan dan pembekalan mengenai prosedur kerja yang aman
(khususnya bahaya bahan kimia yang digunakan untuk pencampuran aspal)
- Meningkatkan pengawasan saat proses kerja berlangsung
e. APD:
- Baju lengan panjang
- Sarung tangan
- Sepatu keselamatan
- Kacamata keselamatan
► Struktur
1. Baja Tulangan Alat Potong Jari - Tidak mengetahui cara kerja Jari tangan 2 3 6 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
(pemotongan) Baja Terpotong yang aman/ SOP nya luka/cacat
- Bercanda/ tidak konsentrasi b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
alat
dalam bekerja/merokok c. Engineering Controls:
- Memasang guarding pada alat
d. Administrative Controls:
- Sebelum bekerja, operator diberikan pembekalan mengenai cara bekerja
yang aman & bahaya-bahaya dari pekerjaan tersebut
- Melakukan pengawasan saat pelaksanaan pekerjaan
- Dibuatkan peraturan larangan merokok di area kerja &
menyediakan area khusus merokok
- Memasang rambu larangan merokok, wajib APD
e. APD:
- Sarung tangan keselamatan
Mata - Posisi wajah terlau dekat Iritasi Mata 2 2 4 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
terkena dengan pengoperasian alat
b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
percikan
besi c. Engineering Controls:
- Memasang guarding pada alat
d. Administrative Controls:
- Sebelum bekerja, operator diberikan pembekalan mengenai cara bekerja
yang aman & bahaya-bahaya dari pekerjaan tersebut
- Memasang informasi mengenai postur kerja yang aman
e. APD:
- Kacamata Keselamatan
- Menggunakan baju lengan panjang
- Sarung tangan Keselamatan
- Penempatan material besi Luka gores/ 3 1 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
beton tidak beraturan/rapi tusuk pada b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kesalahan posisi penanganan tangan/ kaki c. Engineering Controls:
material (cara membawa, - Memisahkan/ menyediakan lokasi khusus penyimpanan material
memegang) d. Administrative Controls:
- Tidak menggunakan APD - Pelaksanaan housekeeping
- Memasang rambu area wajib menggunakan APD
e. APD:
- Sarung tangan keselamatan
- Sepatu keselamatan
3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penetapan Pengendalianya
Lokasi Risiko Awal Risiko Sisa
Peralatan Deskrips Deskripsi Kemun Kepara Tingkat Kemung Keparah Tingkat Pengendalian
No. Aktivitas Potensi Penyebab gkinan han Risiko Pengendalian yang Ada kinan an Risiko
Perkakas Bahaya Konsekuensi P/T P/T Tambahan
Material (KM) (KP) KMxKP (KM) (KP) KMxKP
3. Pembongkaran Alat berat Tertabrak - Jarak pandang operator Meninggal 2 3 6 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
Rangka Baja Alat Berat terbatas/ terhalang b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kurangnya pengawasan c. Engineering Controls:
- Kurangnya rambu peringatan
- Kurangnya penerangan - Memberikan pagar pembatas pada area kerja
(malam hari) d. Administrative Controls:
- Tidak mematuhi rambu - Operator memiliki SIO yang masih berlaku & pemeriksaan kondisi operator
peringatan yg ada sebelum bekerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum bekerja (rem, roda gigi, kemudi,
kaca spion, dll)
- Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai (operator dan pekerja lainnya)
- Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
- Memasang lampu penerangan pada alat berat dan disekitar area kerja
(terutama pada malam hari)
- Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang bekerja, dan sesudah bekerja
- Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi dengan baik
- Menetapkan petugas untuk memandu operasi alat (jika operator terhalang
pandangannya, bekerja di area sempit, atau padat lalu lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes, rompi reflektor
Kebisi-ngan - Kurangnya perawatan pada Gangguan 2 2 4 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
alat berat pendengar-an b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
d. Administrative Controls:
- Pengaturan agar perawatan dan peremajaan mesin alat dilakukan
secara rutin (membuat jadwal & evaluasi perawatan alat)
- Melakukan pengukuran tingkat kebisingan yang ditimbulkan alat saat sedang
beroperasi
- Melakukan pengaturan shift kerja sesuai tingkat kebisingan yg ditimbulkan alat
e. APD:
- Ear plug/ ear muff (bila kebisingan ≥ 85 Dba)
Tertimpa - Penempatannya tidak Meninggal 3 1 3 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
Material beraturan/rapi b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
- Kesalahan posisi penanganan c. Engineering Controls:
material (cara membawa,
memegang) - Memisahkan/ menyediakan lokasi khusus penyimpanan material
- Tidak menggunakan APD d. Administrative Controls:
- Pelaksanaan housekeeping
- Memasang rambu area wajib menggunakan APD
e. APD:
- Sarung tangan keselamatan
- Sepatu keselamatan
► Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain-lain
1 Marka Jalan Alat pembuat Tertabrak - Ada pengendara yang tidak Meninggal 2 3 6 P a. Eliminasi : Tidak dapat dilakukan
Thermoplastic marka jalan kendaraan tertib lalulintas b. Substitusi : Tidak dapat dilakukan
umum - Kurangnya rambu peringatan c. Engineering Controls: Tidak dapat dilakukan
sebelum flagman d. Administrative Controls:
- Flagman melamun/ tidak - Memasang rambu-rambu 'hati-hati ada pekerjaan proyek' sebelum area
fokus dalam bekerja (sms proyek/ area flagman
atau mendengarkan musik - Memasang spanduk untuk sosialisasi kepada masyarakat
saat bekerja) - Memberikan briefing kepada petugas flagman, agar fokus
- Memberikan informasi mengenai emergency response
- Bekerja sama dan berkoordinasi dengan petugas kepolisian
e. APD: rompi reflector, safety helmet, safety shoes, masker debu
3.2 PEMENUHAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA
LEGISLASI
Daftar Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
I. UNDANG-UNDANG RI
No. UNDANG-UNDANG RI TEMA
1 UU No. 3 tahun 1969 Hygiene Dalam Perniagaan & Kantor-Kantor
2 UU No. 14 tahun 1969 Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
3 UU No.1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
4 UU No.3 Tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga Kerja
5 UU No.23 Tahun 1992 Kesehatan
6 UU No. 18 tahun 1999 Jasa Konstruksi
7 UU No. 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan
8 UU No. 24 Tahun 2007 Penanggulangan Bencana
9 UU No. 30 Tahun 2007 Energi
10 UU No. 22 Tahun 2009 Lalu Lintas dan A ngkutan Jalan
V. INSTRUKSI MENTERI RI
No. INSTRUKSI MENTERI RI TEMA
27 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
INST05/MEN/BW/1997
28 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No Ins Pengawasan Alat Pelindung Diri
11/M/BW/1997
1. SASARAN K3
a. Sasaran Umum
Zero Accident
1) Meninggal / Cacat Tetap (0%)
2) Kehilangan Jam Kerja akibat Kecelakaan kerja maksimal 1 %
3) Kehilangan jam kerja akibat sakit maksimal 5 %
b. Pemenuhan Undang-undang dan Peraturan SMK3
c. Pemahaman dan Kesadaran K3 Seluruh Karyawan
1) Penggunaan APD 95 %
2) Laporan kerja K3 minimal 1 kali dalam sebulan
d. Sasaran Khusus
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian risiko yang disusun
guna tercapainya Sasaran Umum, sebagaimana Tabel Penyusunan Sasaran dan
Program K3. Sebagi berikut :
SASARAN KHUSUS PROGRAM K3
1 Mobilisasi
a Mobilisasi alat berat dengan Sisi kanan, kiri, depan, & belakang flat deck (Peralatan kerja flat Sebelum Alat dan bahan yang
menggunakan trailer dipasangi/ memiliki guarding (pengganjal), deck, trailer dan pelaksanaan dimobilisasi sampai
Checklist Pegawai K3/Mandor
trailer agar alat berat rambu sesuai pekerjaan harus di lokasi pekerjaan
kebutuuhan) sudah disiapkan dengan baik
Seluruh peralatan
Alat berat diikat dengan menggunakan rantai Pemasangan (Peralatan kerja flat
dipastikan
Administrative Controls peralatan sesuai deck, trailer dan
memenuhi
dengan standard rambu sesuai
persyaratan teknis
kebutuuhan)
Membuat traffic management (menentukan rute SDM; sesuai dengan
yang aman untuk dilalui, dan rencana kebutuhan dan
pengendalian jika melewati jalur padat) kapasitas
b Mobilisasi personil, dari kantor Memberikan intruksi keselamatan berkendaraan Sebelum Tenaga yang
Seluruh operator menjalankan Alat: Kendaraan yang
ke proyek atau sebaliknya di jalan raya sebelum bertugas pelaksanaan dimobilisasi sampai Pegawai
operator/drier pekerjaan sesuai digunakan layak Checklist
pekerjaan harus di lokasi pekerjaan K3/Mandor/Driver
memenuhi syarat dengan syarat pakai
sudah disiapkan dengan baik
SDM ; sesuai dengan Pegawai
klasifikasi pekerjaan K3/Mandor/Driver
Memastikan bahwa supir dan pengendara
menggunakan seat belt (jika mengendaraai
mobil)
Melakukan pemeriksaan berkala terhadap
kondisi mesin
Sebelum Tenaga yang
Memasang tanda 'hati-hati keluar masuk penggunaan rambu- penggunaan alat Alat: Alat yang
pelaksanaan dimobilisasi sampai Pegawai
kendaraan proyek' pada pintu masuk dan pintu rambu yang bantu dan ramu digunakan sesuai Checklist
pekerjaan harus di lokasi pekerjaan K3/Mandor/Driver
keluar proyek dibutuhkan sesuai kebuutuhan kriteria kebutuhan
sudah disiapkan dengan baik
c Pembuatan Basecamp memastikan semua Sebelum
APD : Safety shoes, masker debu, obat anti Basecamp dapat
Penggunaan pekrja menggunan SDM; sesuai bidang pelaksanaan
malaria, rompi safety, jas hujan Safety belt (bila diselesaikan sesuai Checklist Pegawai K3/Mandor
masker dan APD APD sesuai keahlian pekerjaan harus
diperlukan) rencana
kebutuuhan sudah disiapkan
3 Pekerjaan Drainase
Galian Selokan untuk drainase memastikan semua Sebelum
hasil galian dapat
dan saluran air Penggunaan APD pekrja menggunan SDM; sesuai bidang pelaksanaan
Menggunakan alat APD sesuai kebutuuhan diselesaikan sesuai Checklist Pegawai K3
sesuai kebutuhan APD sesuai keahlian pekerjaan harus
rencana
kebutuuhan sudah disiapkan
memastikan semua
pekrja menggunan
APD sesuai APD : Safety shoes,
kebutuuhan
SASARAN KHUSUS PROGRAM K3
pemandu
adanya petugas
Menetapkan petugas untuk memandu operasi melaksanakan
yang dapat
alat (jika operator terhalang pandangannya, pekerjaan sesuai
memandu operator
bekerja di area sempit, atau padat lalu lintas) dengan kondisi dan
alat
kebutuuhan
pelaksnaan lapis
perekat- aspal cair
Memasang rambu 'Area dilarang untuk umum'
dapat dilaksanakan
sesuai rencana
mamastikan adanya
Sebelum
Memasang lampu penerangan pada alat berat adanya alat penerangan ada
SDM; sesuai bidang pelaksanaan
dan disekitar area kerja (terutama pada malam penerangan yang malam hari, Checklist Pegawai K3
keahlian pekerjaan harus
hari) cukup khususnya pada
sudah disiapkan
lokasi yang sempit
Mengadakan pemandu Sebelum
Inspeksi sebelum, melaksanakan pelaksanaan pelaksnaan lapis
SDM; sesuai bidang
saat sedang pekerjaan sesuai pekerjaan harus perekat- aspal cair Checklist Pegawai K3
keahlian
bekerja, dan dengan kondisi dan sudah disiapkan dapat dilaksanakan
sesudah bekerja kebutuuhan sesuai rencana
pemandu
Sebelum
adanya petugas melaksanakan
Menetapkan petugas untuk memandu operasi SDM; sesuai bidang pelaksanaan
yang dapat pekerjaan sesuai
alat (jika operator terhalang pandangannya, keahlian pekerjaan harus Checklist Pegawai K3
memandu operator dengan kondisi dan
bekerja di area sempit, atau padat lalu lintas) sudah disiapkan
alat kebutuuhan
b Pengaspalan Memberikan
pembekalan yang
Pelajari arah angin sebelum melaksanakan cukup mengenai
penyemprotan aspal tahapan proses
kerja pengaspalan
yang aman
pelaksnaan
Memberikan
pengaspalan dan
pembekalan yang Sebelum
pekerja konstruksi penetrasi
Meningkatkan pengawasan saat pekerjaan cukup mengenai SDM; sesuai bidang pelaksanaan
menggunakan APD macadam dapat Checklist Pegawai K3
berlangsung tahapan proses keahlian pekerjaan harus
sesuaikebutuhan terlaksana sesuai
kerja pengaspalan sudah disiapkan
rencana
yang aman
SASARAN KHUSUS PROGRAM K3
2. PROGRAM K3
a. Program Pencegahan Kecelakaan
1) Dalam merencanakan kegiatan SMK3, lakukan/tinjau dulu: Identifikasi Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Risiko. Pengendalian risiko harus memprioritaskan upaya meniadakan
bahaya, mengurangi bahaya, mengisolasi sumber bahaya, mengikuti prosedur yang
selamat, dan upaya yang terakhir memakai alat pelindung diri,seperti diuraikan sebagai
berikut :
Peniadaan bahaya (eliminasi) yaitu mencegah secara langsung, misalnya menutup
sumber bahaya, memberi pagar pelindung dari jatuh, dan sebagainya.
Penggantian bahan, metode, alat, proses menjadi yang lebih kecil bahaya dan
risikonya, misalnya penggunaan beton precast, penggantian asbes dengan
gypsum, dan sebagainya.
Pengendalian rekayasa, misalnya dengan memberi pelindung pada bukaan, metode
kerja/metode pelaksanaan yang lebih selamat, penggunaan alat bantu mekanis
dan sebagainya.
Pengendalian administrative, misalnya membuat prosedur kerja, ijin kerja, pelatihan,
pemberian rambu-rambu dan sebagainya.
Penggunaan alat pelindung diri (APD), antara lain pelidung kepala dari benturan
(helmed), pelindung kaki (safety shoes), pencegah jatuh (safety harness), pelindung
mata (google), pelindung.
2) Apabila akan mulai melaksanakan pekerjaan dilakukan terlebih dahulu analisis
keselamatan pekerjaan langsung meninjau tempat/lokasi pekerjaannya (Job Safety
Analysis), untuk memastikan jenis bahaya apa yang sesungguhnya ada dan bagaimana
upaya pengendalian yang paling tepat.
3) Program pengendalian yang langsung berpengaruh pada pencegahan kecelakaan di
tempat kerja adalah:
Mengendalikan perilaku pekerja agar tidak terpapar bahaya dan risiko serta,
Mengendalikan kondisi tempat, alat, bahan, lingkungan dengan segera memperbaiki
atau melengkapi sarana K3 nya agar tidak kondisi yang membahayakan.
b. Safety Induction
Setiap orang yang baru masuk pertama kali ke lokasi proyek, apakah pegawai, pengguna
jasa, konsultan, subkontraktor, tamu dan sebagainya, harus mendapatkan safety induction,
yaitu penjelasan tentang :
Peraturan Keselamatan dan kesehatan kerja di proyek
Potensi bahaya terkait dengan pekerjaan atau lokasi yang akan dihadapi
Upaya pencegahan kecelakaan yang harus dilakukan ketika berada di tempat berbahaya
Petunjuk keselamatan yang harus diikuti
Tindakan darurat, yang harus disadari, dipahami dan dilakukan bila terjadi keadaan
darurat.
c. Safety Talk (Biasa Disebut Safety Morning Talk)
Safety talk adalah kegiatan mengumpulkan semua pekerja di lapangan sebelum mulai
bekerja, untuk menyampaikan himbauan/komitmen bersama melindungi dan menjaga
keselamatan dan kesehatan diri masing-masing dan orang-orang yang berada di dekat-nya
dengan mematuhi peraturan K3 dan berperilaku selamat dan hati-hati. Untuk proyek ini akan
3.3 SASARAN DAN PROGRAM K3
1. Pengendalian Operasional
Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian
pada bagian C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2.2 (sasaran dan program
K3).
3. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan dengan kategori
sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada tabel 2. Sasaran dan
Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
3.5 STRUKTUR ORGANISASI UNIT K3
KETUA UNIT
K3
SKRETARIS
K3
PELAKSANA
HARIAN K3
BAMBANG IRAWAN
Direktur Utama