1 Latar Belakang
Pembahasan tentang manajemen stratejik selalu berangkat dari fenomena organisasi,
yakni bahwa organisasi tidak beroperasi di dalam suatu kevakuman, tetapi memberi
pengaruh terhadap lingkungannya dan juga sebaliknya lingkungan memberi pengaruh kepada
organisasi lainnya, bahkan dengan masyarakat secara umum. Pada saat yang sama, organisasi
dapat berfungsi sebagai alat dalam perubahan sosial, bahkan dapat menghambat perubahan,
baik yang berguna maupun yang berbahaya. Karena itu, setiap organisasi selalu dihadapkan
pada dua jenis lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Makin besar
suatu organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam
menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut.
Dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha, salah satu tantangan yang dihadapi
perusahaan adalah bagaimana untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi
perusahaan. Tantangan ini selalu ada karena manajemen perusahaan memerlukan sumber
daya untuk mencapai tujuan perusahaan, tetapi manajemen harus menghadapi situasi
kelangkaan sumber daya (scarce of resources). Oleh karena itu, perusahaan harus membuat
pengembangan kemampuan konsep dalam audit strategik
yang tepat dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Representasi skematis dari matriks SWOT dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
WEAKNESS (W)
SW
OPPORTUNITY (O)
Gambar 5.2
Matriks SWOT
Matriks SWOT terdiri dari 9 sel. Ada 4 sel untuk key success factors, 4 sel untuk strategi
dan satu sel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas). Keempat sel strategi
berlabelkan SO, WO, ST, dan WT untuk resultant strategy yang dikembangkan melalui key
success factors pada sel yang berlabelkan S, W, O, dan T.
Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana penentuan strategi dibangun
melalui matriks SWOT. Tahapan yang dimaksud adalah :
Perlu diketahui bahwa kegunaan dari setiap alat pada matching stage adalah
untuk membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan, bukan untuk
memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik. Jadi, tidak semua strategi
dikembangkan di dalam matriks SWOT.
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa suatu perusahaan harus cermat dan tepat
dalam membuat pengembangan kemampuan konsep dalam audit strategik yang tepat dalam
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengembangan kemampuan
konsep 4 komponen utama, yaitu Strategi Inti, Sumber daya Strategik, Antarmuka Pelanggan,
Jaringan Nilai. Dalam pelaksanaan penyelidikan strategis (Audit) yang akan dilakukan, data
yang akan diuji, dan teknik yang akan diterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya.
Tahapan pelaksanaan pemeriksaan strategis (audit) pada umumnya ada 7 tahapan.
Selanjutnya dalam Metode pemecahan kasus audit manajemen yang sering digunakan dalam
perusahaan disebut metode matriks SWOT. Matriks SWOT (Strengths-Weakness-
Oppotunities-Threats) merupakan metode pencocokan (matching tool) yang penting untuk
membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi.
3.2 Saran
1. Diharapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran Manajemen
Strategik.
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena masih
banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya manajemen strategi dalam suatu
perusahaan.