Aditi, S.E. dkk (2015). Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akper terhadap
Pencegahan Infeksi Nosokomial Phebitis. Bandung.
Agustini, C. dkk (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Phelibitis pada Pasien yang Terpasang Infus di Ruang Medical
Chrysani Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru. Riau.
Ahmad, I.E. (2015)
Alexander, et al. (2011). Infusion Nursing Standards of Practice, Vol. 34, No.1,
Februari 2011
Aziz, W.A. dkk (2016). Pengaruh teknik steril, terapi cairan intravena terhadap
kejadian flebitis di ruang perawatan RSUD Sinjai.
Darmadi, (2008). Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Salemba
Medika. Jakarta.
Departemen Kesehatan. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan prosedur Rekam
Medis Rumah Sakit di Indonesia. http://www.depkes.go.id. Diakses
Oktober 2015.
Departemen Kesehatan. (2008) ,Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Firiyanti, S. (2015). Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Flebitis di Rumah Sakit
Bayangkara TK.II. H. S. Samsoeri Mertojoso Surabaya. Jurnal Berkala
Epidemiologi
Hartini, S., Fatimah, S. (2016) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Flebitis
di Ruang Anak RSUD DR. R. Soetrisn. Rembang.
Intravenous Nurse Society (INS). (2006). Setting The Standard For Infusion Care.
http://insl.org. Diakses Oktober 2015
Kasrin, R., Putra. Y. ( 2013) . Faktor-faktor yang Mempenaruhi Kejadian Flebitis di
Ruang Rawat Inap Interne RSUD. DR. MA. Hanafiah SM Batusangkar.
Komaling, M. Kumaat, L. Onibala, F. (2014). Hubungan Lama Pemasangan Infus
Intravena dengan kejadian Flebitis pada pasien di Irina F Blu RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado
Lestari, D.D. dkk (2016). Hubungan Jenis Cairan dan lokasi pemasangan Infus
dengan Kejadian Flebitis pada Pasien Rawat Inap di RSU Pancaran Kasih
GMIM. Manado.
Marsella.(2013). Faktor-faktor Risiko Kejadian Flebitis pada Pasien yang
Menggunakan Kateter Intravena Periver di Rumah Sakit Umum
Bahteramas. Skripsi. Program Dtudi Pendidikan Dokter Universitas Halu
Oleo. Kendari
Nassaji, W., Zavareh, M. 2012. Pengetahuan Perawat tentang Terapi Infus
Memengaruhi Kejadian Flebitis dan Kenyamanan Pasien. Depok
Notoadmojo, P.D. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rieneka
Cipta.
Pangalila, F. (2014). Pemasangan Akses Vena Perifer dan Sentral. Kertas Keja
pada Materi PIN XII PAPDI 2014. Surabaya.
Risky, W. (2016). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Flebitis
pada Pasien yang Terpasang Kateter Intravena di Ruang Bedah Rumah
Sakit Ar. Bunda Prabumuli. Yogyakarta
Risky. W., Supriyatiningsih. (2014). Surveilance Kejadian Flebitis pada
Pemasangan Kateter Intravena pada Pasien Rawat Inap di RS Ar. Bunda
Prabumulih. Jurnal Ners Kebidanan Indonesia
RSU Kota Kendari. (2017). Pengedalian dan Pencegahan Infeksi . Kendari
Sudarmika. I.G.A. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
flebitis di Ruang Rawat Inap BLUD RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara. Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Avicenna. Kendari
Saryono., Anggriana. (2011). Hubungan pengetahuan perawat tentang terapi infus
dengan kejadian flebitis dan kenyamanan pasien di ruang rawat inap
ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu.
Sepvi. (2017). Faktor yang mempengaruhi terjadinya flebitis di Rumah Sakit
Bhayangkara TK II.H.S. Samsoeri Mertojoso. Surabaya
Suyantao. (2011) Metodelogi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Ed 2. Nuha
Medika. Yogyakarta.
Uslusoy., Mete. (2008). Predisposing Factors to Flebitis in Patients with Peripheral
Intravenous Catheter: a decriptive
WHO, 2002. Prevention of hospital-acquired infections World Health Organization,
Departemen of Communicable Disease, Survellance and Response