yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.
Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang
diusulkan.
RINGKASAN
Hipertensi adalah penyebab utama kematian dan morbiditas penyakit kardiovaskular di
seluruh dunia, dan penurunan tekanan darah tinggi mengurangi risiko komplikasi penyakit
kardiovaskular. Seorang pasien dikatakan menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi jika
pada saat pemeriksaan tekanan darah menunjukkan tekanan darah sistolik lebih dari atau
sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Masih tingginya kasus penyakit hipertensi di Kota Kendari khususnya di wilayah kerja
Puskesmas Poasia, memerlukan suatu penanganan serius dengan cara meningkatkan peran
Puskesmas melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
khususnya meningkatkan peran kader Posbindu PTM dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit hipertensi. Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat
dalam kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor risiko Penyakit Tidak
Menular secara mandiri, rutin, terpadu, dan berkesinambungan. Hasil wawancara dengan
mitra /Kepala Puskesmas, menunjukkan bahwa di wilayah kerja Puskesmas Poasia, semua
Desa/Kelurahan sudah memiliki Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu
PTM) akan tetapi dari 22 kader baru 7 kader yang pernah mengikuti pelatihan, kemampuan
dan ketrampilan dalam pelaksanakan Konseling Faktor Risiko PTM masih relative rendah,
kader belum berani untuk secara mandiri memberikan edukasi kepada masyarakat, angka
kunjungan masyarakat yang masih rendah < 20%, pencatatan dan pelaporan kasus PTM yang
masih belum berjalan. Fakta ini kemudian relevan dengan angka kejadian penyakit hipertensi
yang masih tinggi di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Berdasarkan prioritas
masalah, ada tiga permasalahan yang dihadapi oleh mitra yakni (1) kemampuan dan
ketrampilan dalam pelaksanakan Konseling Faktor Risiko PTM masih relative rendah, (2)
angka kunjungan masyarakat yang masih rendah. Bertolak pada fenomena tersebut maka tim
Pengabdian, memberikan solusi berupa (1) Meningkatkan kapasitas kader Posbindu PTM
dalam mencegah dan mengendalikan penyakit hipertensi melalui bimbingan teknik online
dan pendampingan pelayanan offline, (2) Melaksanakan sosialisasi tentang faedah pelayanan
Posbindu PTM ke masyarakat. Hasil pengabdian ini akan dipublikasi pada jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat : Journal of Community Engagement in Health, dengan ISSN online :
2620-3766, URL: https://jceh.org/index.php/JCEH
SOLUSI PERMASALAHAN
Solusi yang ditawarkan terkait untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kapasitas kader Posbindu PTM dalam mencegah dan mengendalikan
penyakit hipertensi melalui bimbingan teknik online dan pendampingan pelayanan
offline
Kader-kader Posbindu PTM akan diberikan pelatihan sebelum menjalankan peran serta
dan tugasnya. Pelatihan kader dilaksanakan oleh tim pengabdian Universitas Halu Oleo,
bekerja sama dengan Puskesmas Poasia dan Dinas Kesehatan Kota Kendari. Tujuan
pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam mengelola
Posbindu PTM. Kader akan diberikan buku panduan Posbindu PTM, formulir-formulir
pelaporan (kartu menuju sehat [KMS] faktor risiko PTM [FR-PTM] dan buku pencatatan
hasil kegiatan Posbindu PTM), dan lembar balik sebagai media penyuluhan PTM. Para
Kader juga diberikan tentang cara memberikan konseling yaitu memberikan edukasi
tentang penyakit yang ditemukan, memberikan edukasi tentang faktor risiko yg
ditemukan, memberikan konseling cara-cara pencegahan agar penyakit yang sudah ada
agar tidak bertambah buruk, memberikan konseling agar faktor risiko yang ada tidak
menimbulkan penyakit, merujuk ke Puskesmas, menyarankan pemeriksaan lanjutan
lainnya, menjadwalkan kunjungan ulang/Kontrol Jika saat posbindu bisa dengan online,
materi materi penyuluhan bisa diakses melalui web surveilans PTM. Diharapkan setelah
kegiatan ini para kader dapat memberikan kontribusi yang baik dan bekerjasama dengan
Puskesmas Poasia
Melalui pendampingan saat pelayanan, kader akan diperkenalkan kembali tata cata atau
tahapan dalam pelayanan di Posbindu PTM, mulai dari persiapan sampai dengan
monitoring evaluasi pelayanan. Tak kalah penting adalah pendampingan saat
pelaksanaan sehingga para kader paham penggunaan alat standar pelayanan di Posbindu.
Untuk standar minimal Posbindu PTM terdiri dari lima set meja dan kursi, pengukur
tinggi badan, timbangan berat badan, pita pengukur lingkar perut, dan tensimeter serta
buku pintar kader tentang cara pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengukuran
lingkar perut, alat ukur analisa lemak tubuh dan pengukuran tekanan darah dengan
ukuran manset dewasa dan anak dan media bantu edukasi. Untuk standar lengkap
diperlukan tambahan alat ukur kadar gula darah dan alat ukur kadar kolesterol total.
Untuk pelaksanaan pencatatan hasil pelaksanaan Posbindu PTM diperlukan kartu menuju
sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR-PTM) dan buku pencatatan.
Untuk mendukung kegiatan edukasi dan konseling diperlukan media KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi) yang memadai, seperti serial buku pintar kader, lembar balik,
leaflet, brosur, model makanan (food model) dan lainnya.
Indikator capaian:
1. Semua kader mengikuti pelatihan yang diadakan secara online
2. Semua kader mengikuti pendampingan
3. Kader melaksanakan pelayanan sesuai panduan
4. Pengetahuan kader tentang pelayanan Posbindu PTM meningkat
b. Melaksanakan sosialisasi program Posbindu ke masyarakat
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang faedah pelayanan Posbindu PTM, akan
berimplikasi pada rendahnya minat dan kesadaran masyarakat sekitar untuk berkunjung
ke Posbindu PTM. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat
dalam kegiatan Posbindu PTM, maka tim pengabdian akan melaksanakan sosialisasi
bekerja sama dengan pihak Puskesmas, Dinas Kesehatan dan kader. Selain kegiatan
sosialisasi, tim pengabdian beserta dengan pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan akan
mengadvokasi pihak kelurahan terutama Lurah dan Ibu untuk turut menjadi pengelola
Posbindu PTM.
Keberhasilan program Posbindu PTM sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat
dalam pelayanan, oleh karena itu sudah menjadi tugas kader untuk memberikan
informasi pelaksanaan pelayanan di Posbindu PTM pada masyarakat. Prinsip dari
pemberian pelayanan di Posbindu adalah waktu pelaksanaannya harus dibicarakan
dengan tokoh masyarakat, kapan pelayanan akan dilaksanakan sehingga waktu pelayanan
yang dipilih benar benar disetujui oleh masyarakat. Selain pemilihan waktu pelaksanaan
pelayanan Posbindu PTM, hal yang sangat urgen untuk dilaksanakan adalah berusaha
untuk mendengarkan keinginan masyarakat terkait bentuk pelayanan di Posbindu PTM.
Indikator capaian :
1. Meningkatnya angka kunjungan masyarakat ke posbindu PTM rata-rata > 50%
2. Pengetahuan masyarakat tentang faedah pelayanan Posbindu PTM meningkat
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau
langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi
permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2
(dua) bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau
langkah-langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik
yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang
meliputi layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di
lapangan setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
METODE PELAKSANAAN
1. Tahap persiapan
Melakukan survey pendahuluan di lokasi pengabdian untuk mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi terkait pelayanan posbindu PTM. Metode yang dipakai
untuk mengidentifiksi masalah antara lain melakukan wawancara dengan pihak
puskesmas dalam hal ini Kepala Puskesmas Poasia Kota Kendari, wawancara dengan
mitra untuk mengetahui situasi mitra, wawancara dengan masyarakat setempat apa
yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat dari posbindu PTM.
Proses identifikasi kasus PTM dilakukan dengan cara mengakses informasi online
terkait profil kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari dan Puskesmas
Poasia, dengan hasil diperolehnya data data kesakitan akibat penyakit PTM
Setelah teridentifikasi masalah, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan proposal
pengabdian dan meminta kesediaan pihak puskesmas untuk menjadi mitra dalam
pengabdian kepada masyarakat
2. Tahap pelaksanaan
Sosialisasi faedah pelayanan Posbindu PTM ke masyarakat. Kegiatan ini dilakukan di
Wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Kegiatan ini direncanakan untuk satu
tahun anggaran. Lama waktu pelaksanaan kegiatan adalah 8 bulan setelah proposal
disetujui. Pelaksanaan kegiatan meliputi sebagai berikut. Sosialisasi dan diskusi
dengan pihak Puskesmas, kader dan masyarakat untuk pelaksanaan pengabdian di 4
Posbindu PTM. Masyarakat akan dilibatkan secara penuh dalam implementasi
pengabdian. Sosialisasi program akan dilaksanakan secara bertahap yaitu di
Puskesmas Poasia selaku pihak yang akan berkaitan erat dengan kegiatan Posbindu
PTM, kemudian sosialisasi kepada masyakarat Poasia melalui perangkat desa.
Selanjutnya perangkat desa dapat menyebarkan informasi ke seluruh masyarakat di
Kecamatan Poasia, harapannya masyarakat dapat berkomitmen dalam melaksanakan
program Posbindu PTM.
Selanjutnya pelatihan kader Posbindu PTM. Kader-kader Posbindu PTM akan
diberikan pelatihan sebelum menjalankan peran serta dan tugasnya. Pelatihan kader
dilaksanakan oleh tim pengabdian Universitas Halu Oleo, bekerja sama dengan
Puskesmas Poasia dan Dinas Kesehatan Kota Kendari. Tujuan pelatihan ini adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam mengelola Posbindu PTM.
Kader akan diberikan buku panduan Posbindu PTM, formulir-formulir pelaporan
(kartu menuju sehat [KMS] faktor risiko PTM [FR-PTM] dan buku pencatatan hasil
kegiatan Posbindu PTM), dan lembar balik sebagai media penyuluhan PTM.
Pelaksanaan pendampingan kegiatan Posbindu PTM. Melalui program ini, para kader
akan didampingi oleh tim pengabdian, pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan saat
memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga diharapkan pada kader dapat
mandiri dalam memberikan pelayanan di Posbindu PTM.
3. Partisipasi Mitra
Di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Kota Kendari, Puskesmas Poasia
berkontribusi dalam hal memulai optimalisasi Posbindu PTM melalui sosialisasi
program, melatih kader Posbindu PTM, melakukan pendampingan bersama tim
pengabdian, memonitor dan mengevaluasi kinerja kader, serta melakukan pelaporan
ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Kendari terkait kegiatan Posbindu PTM.
Masyarakat Kecamatan Poasia dilibatkan penuh untuk mendukung program
optimalisasi Posbindu PTM ini yaitu: 1) Menyumbangkan tenaga kader Posbindu
PTM yang akan menjadi ujung tombak kegiatan penanggulangan PTM, 2)
Peningkatan kesadaran untuk pencegahan PTM bagi diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan.
4. Monitoring dan Evaluasi
Seluruh kegiatan Posbindu PTM akan dimonitor oleh Puskesmas Poasia dan
dilakukan evaluasi program. Puskesmas Poasia memberikan lembar pelaporan kasus
kepada kader untuk diisi dan dikumpulkan kembali kepada Puskesmas Poasia setiap
bulannya. Lembar pelaporan tersebut menjadi salah satu media monitoring kegiatan
Posbindu PTM. Setiap tiga bulan sekali, kader akan dikumpulkan di Puskesmas
Poasia dan dilakukan evaluasi kegiatan Posbindu PTM dan adanya penambahan ilmu
jika diperlukan. Demi mewujudkan Posbindu PTM yang mandiri dan berkelanjutan,
sangat diperlukan komitmen masyarakat Kecamatan Poasia, kader Posbindu PTM,
Puskesmas Poasia, dan Dinas Kesehatan Kota Kendari dalam pelaksanaan kegiatan
Posbindu PTM. Adapun monitoring dan evaluasi program secara keseluruhan akan
dilakukan oleh tim dari tim Pengabdian Universitas Halu Oleo, Puskesmas Poasia dan
Dinas Kesehatan Kota Kendari.
5. Keberlanjutan Program
Dengan dilaksanakannya program kemitraan masyarakat ini diharapkan masyarakat di
Kecamatan Poasia, dapat menjadi mandiri dalam penanggulangan PTM, dan
selanjutnya dapat menjadi contoh bagi pengembangan di kabupaten atau kota lain di
Provinsi Sulawesi Tenggara, yang juga sering terkendala masalah serupa. Selain itu
diharapkan pula setelah program ini selesai dapat terbentuk jaringan yang saling
mendukung antara Puskesmas Poasia, Dinas Kesehatan Kota Kendari, Universitas
Halu Oleo khususnya Fakultas Kedokteran dan mitra lain yang berkepentingan untuk
penanggulangan PTM. Kader-kader yang sudah dilatih dan partisipasi aktif dari
masyarakat diharapkan dapat meneruskan kegiatan-kegiatan penanggulangan PTM
yang berkelanjutan. Oleh karena itu, keberlanjutan program ini akan terus dipantau
oleh pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Kendari melalui mekanisme
monitoring dan evaluasi yang diperoleh dari pelaporan kader Posbindu PTM
Jadwal pelaksanaan PKM disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL
Bulan
No Nama Kegiatan 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12
1 Tahap persiapan
Survey lapangan
Koordinasi dengan pihak mitra
Penyusunan proposal pengabdian
Perizinan
2 Tahap pelaksanaan
Bulan
No Nama Kegiatan 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12
Sosialisasi program kegiatan
Pelaksanaan pelatihan kader
Pendampingan kader di 4 Posbindu
PTM
Monitoring evaluasi
Koordinasi dengan pihak mitra dan
dinkes kota kendari
3 Tahap pelaporan akhir
Penyusunan laporan hasil pengabdian
Penyusunan laporan pertanggung
jawaban keuangan
Penggandaan laporan
Daftarpustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
GAMBARAN IPTEK
Ilmu pengetahuan yang diterapkan atau diberikan kepada mitra sasaran adalah berupa sharing
ilmu pengetahuan yang dikemas dalam bentuk sosialisasi program pelayanan posbindu PTM,
pelatihan para kader, dan pendampingan pelayanan. Dalam pelaksanaan kegiatan, akan
dilaksanakan oleh tim pengabdian sebanyak 3 orang dosen, dan 2 mahasiswa, dimana dosen
yang terlibat memiliki kompetensi yang berbeda karena harus disesuaikan dengan masalah
yang dihadapi oleh mitra sasaran yakni 1 dosen manajemen keperawatan, 1 dosen
Epidemiologi dan 1 dosen ahli jantung dan pembuluh darah. Tugas ketua adalah
melaksanakan sosialisasi program Posbindu ke masyarakat. Tugas anggota 1 adalah
memberikan bimbingan teknik online untuk meningkatkan kapasitas kader Posbindu PTM
dalam mencegah dan mengendalikan penyakit hipertensi. Tugas anggota 2 adalah
memberikan pendampingan pelayanan Posbindu PTM secara offline.
Jarak dari Kantor Rektorat Universitas Halu Oleo ke lokasi Mitra berjarak kurang lebih 5 km
yang ditempuh dengan kendaraan roda 4 sekitar 12 menit.