id 1
Oleh :
Vinda Meydina B 1840312255
Preseptor :
dr. Fachzi Fitri, Sp THT-KL(K),MARS
telinga yang kering dan memiliki perforasi, Bila sekret telah kering tetapi peforasi
gelombang suara menabrak oval window masih ada stelah di observasi selama 2 bulan,
dan round window secara simultan, sehingga maka idealnya dilakukan miringoplasti atau
menunda efek keduanya. Pada kasus yang timpanoplasti. Operasi ini bertujuan untuk
sudah lama, koklea bisa rusak karena menghentikan infeksi secara permanen,
penyerapan toksin dari oval window dan memperbaiki membran timpani yang perforasi,
round window dan penurunan pendengaran mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan
berubah menjadi tipe campuran. pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki
3. Perforasi. Selalu sentral, bisa terjadi di pendengaran.
anterior, posterior ataupun inferior dari Bila terdapat sumber infeksi yang
lengan malleus. Bisa kecil, sedang maupun menyebabkan sekret tetap ada, atau terjadinya
besar atau melebar sampai ke annulus infeksi berulang, maka sumber infeksi itu harus
(subtotal). diobati terlebih dahulu, mungkin juga perlu
4. Mukosa telinga tengah. Hal ini terlihat ketika melakukan pembedahan, misalnya
perforasinya besar. Normalnya berwarna adenoidektomi dan tonsilektomi.
pink pucat dan lembab, ketika inflamasi Prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah
warnanya akan terlihat merah, udem dan pembedahan, yaitu mastoidektomi. Jadi, bila
bengkak. Terkadang bisa terlihat polip. terdapat OMSK tipe bahaya, maka terapi yang
tepat ialah dengan melakukan mastoidektomi
2.2.7 Pemeriksaan Penunjang3 dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi
1. Pemeriksaan mikroskopis. Pemeriksaan ini konservatif dengan medikamentosa hanyalah
dierlukan pada setiap kasus yang merupakan terapi sementara sebelum dilakukan
membutuhkan informasi mengenai adanya pembedahan. Bila terdapat abses subperiosteal
jaringan granulasi, pertumbuhan epitel retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya
squamous dari pinggir perforasi, status rantai dilakukan tersendiri sebelum mastoidektomi.
ossicular, timanosklerosis dan adhesi.
2. Audiogram. Audiogram memberikan 2.2.9 Komplikasi OMSK6
informasi mengenai derajat penurunan Komplikasi pada otitis media supuratif
pendengaran dan tipenya. Biasanya, tipe kronik terbagi dua yaitu komplikasi intratemporal
konduksi namun sensorineural bisa terjadi. (ekstrakranial) dan intrakranial. Komplikasi
3. Kultur dan uji sensitivitas sekret. intratemporal meliputi mastoiditis, petrositis,
Pemeriksaan ini berguna untuk memilih labirintitis, paresis nervus fasialis dan fistula
antibiotik yang sesuai. labirin. Komplikasi intrakranial terdiri dari abses
4. Foto rontgen mastoid/ CT scan tulang atau jaringan granulasi ekstradural, tromboflebitis
temporal. Mastoid biasanya sklerotik tapi sinus sigmoid, abses otak, hidrosefalus otik,
bisa juga pneumotik dengan air cells yang 8,9,10
meningitis dan abses subdural.
keruh. A. Komplikasi di telinga tengah
1. Perforasi membran timpani persisten
2.2.8 Tatalaksana1 2. Erosi tulang pendengaran
Prinsip terapi OMSK tipe aman adalah 3. Paralisis nervus fasialis
konservatif atau dengan medikamentosa. Bila B. Komplikasi di telinga dalam
sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan 1. Fistula labirin
obat pencuci telinga, berupa larutan H2O2 3% 2. Labirinitis supuratif
selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang, maka 3. Tuli saraf (sensorineural)
terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes C. Komplikasi ekstradural
telinga yang mengandung antibiotika dan 1. Abses ekstradural
kortikosteroid. Secara oral diberikan antibiotika 2. Trombosis sinus lateralis
dari golongan ampisilin, atau eritromisin (bila 3. Petrositis
pasien alergi ampisilin), sebelum hasil ts D. Komplikasi ke susunan safar pusat
resistensi penyebabnya telah resisten diterima. 1. Meningitis
Pada infeksi yang dicurigai karena penyebabnya 2. Abses otak
telah resisten terhadap ampisilin dapat diberikan 3. Hidrosefalus
ampisilin asam klavulanat. Saat terjadi komplikasi, gejala biasanya
berkembang dengan cepat. Demam menandakan