Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Case Report Session yang berjudul “ Kolestasis
Andalas.
membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada Dr.dr. Yusri Dianne
Jurnalis, Sp.A(K) sebagai preseptor dan residen pembimbing yang telah bersedia
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca terutama dalam
Penulis
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I. PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Batasan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Metode Penulisan 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Definisi 5
2.2 Epidemiologi 6
2.3 Etiologi 6
2.4 Patofisiologi 8
2.5 Manifestasi Klinis 13
2.6 Diagnosis 13
2.7 Diagnosis Banding 16
2.8 Tatalaksana 18
2.9 Komplikasi 21
2.10 Prognosis 21
BAB III. LAPORAN KASUS 23
BAB IV. DISKUSI 50
DAFTAR PUSTAKA 55
PENDAHULUAN
sering menjadi penyebab bayi cukup bulan dirawat kembali dalam minggu
bilirubin. Kuning akan tampak pada sklera dan kulit. Pada masa transisi
setelah lahir, hepar belum dapat berfungsi secara optimal, sehingga proses
penumpukan bilirubin tak terkonjugasi dalam darah. Hal ini umumnya normal,
mg/dL. Pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI, kadar bilirubin puncak
berjumlah 7 – 14 mg/dL dan penurunan terjadi lebih lambat dari bayi cukup
bulan yang mendapat susu formula yaitu kadar puncak 6 – 8 mg/dL pada hari
ke-3 kehidupan dan menurut cepat dalam 2 – 3 hari, dan menurun lambat 1
darah berjumlah 5 – 7 mg/dL. Namun, ikterus tidak timbul segera setelah lahir
janin, sehingga ikterus dalam keadaan normal baru tampak saat bayi berusia 3
hari.2
Prolonged Neonatal Jaundice didefinisikan sebagai ikterus yang bertahan
hingga lebih dari 14 hari pada bayi cukup bulan. Secara etiologi, penting
kejadian fisiologis. 3
Ikterik kolestasis terjadi pada 1 diantara 2500 bayi lahir hidup dan harus
dicurigai pada semua bayi ikterik dengan keadaan feses yang pucat dan urin
yang berwarna gelap. Untuk menegakkan diagnosis dini kolestasis, bayi yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Ikterus adalah deskolorasi kuning pada kulit, membran mukosa dan sklera
akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Pada neonatus, kuning tampak
kadar bilirubin konjugasi serum yang memanjang lebih dari 14 hari pertama
kolestasis intrahepatik.4,5
2.2 Epidemiologi
Ikterik kolestasis terjadi pada 1 dari 2500 bayi lahir hidup. Pada banyak
perempuan : anak laki – laki adalah 2 : 1, dan rasio ini berbanding terbalik pada
hepatitis neonatal. 5
2.3 Etiologi
atau kerusakan fungsional dari fungsi eksresi hepar dan eksresi empedu. Lesi
mekanik meliputi striktur atau obstruksi dari duktus bilaris komunis. Atresia
dari sekresi empedu dapat terjadi akibat dari defek kongenital atau kerusakan
Atresia Bilier adalah obliterasi dari duktus hepatikum atau duktus biliaris
komunis pada sebuah titik dari porta hepatikum hingga duodenum dengan
atresia bilier belum diketahui, namun diduga karena alterasi dari remodelling
lempeng duktus pada trimester pertama janin, dapat berkaitan dengan infeksi
Pasien dengan atresia bilier biasanya datang dengan keluhan kuning pada
minggu kedua hingga keenam disertai buang air besar yang pucat.7
neonatal adalah infeksi cytomegalovirus (CMV) yang dapat ditularkan dari ibu
sebelum, saat dan sesudah kehamilan. Transmisi virus dapat muncul saat
kehamilan. Berbeda dengan orang dewasa, duktus biliaris janin atau bayi baru
2.4 Patofisiologi
yang sebanyak 75% berasal dari hemoglobin dan 25% dari heme di hepar
yang terdiri dari dua bentuk utama. Bentuk pertama terdapat di hepar dan
Besi yang dilepas tadi bisa kembali digunakan oleh tubuh. Hasil akhir
bayi yang lebih banyak, serta umur eritrosit yang lebih pendek yaitu 90
Bilirubin tidak larut dalam air sehingga untuk transportasi bilirubin harus
dimana produksi albumin pada bayi yaitu 3 – 3,5 gr/dL. 1 molekul albumin
2.4.1.3 Konjugasi
asam
GA). Hasil
konjugasinya dalah ester dengan atau tanpa rantai samping asam propionat
pada cincin B dan C pirol bilirubin. Enzim yang bertanggung jawab untuk
glucuronasyltransferase (BUGT).2
intestinum.2
klinis ikterik, buang air besar berwarna pucat, urin berwarna pekat dan
hepatomegali. Pada atresia bilier, bayi mungkin tidak mengalami ikterik dari
mekonium saat lahir dan buang air besar berwarna kuning tampak setelahnya,
pada 60% kasus. Meskipun pada bayi dengan obstruksi bilier komplit, feses
akholik terlihat lebih pucat disebabkan karena sekresi enterik dan sekresi
dan bayi akan mengalami splenomegali dan asites sekunder akibat hipertensi
dan vitamin larut lemak yaitu Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E dan Vitamin K.
yang berat atau telah terjadinya sirosis dan penyakit hepar stadium akhir.6
adalah iktrerik yang bertahan lebih dari normal, sklera ikterik, feses akholik,
gejala ensefalopati hepatikum. Namun hal ini sulit dibedakan karena gejalanya
kurang spesifik yaitu gangguan tidur dan susah makan yang overlapping
dengan gejala sepsis yang merupakan salah satu penyebab umum kolestasis.9
2.6 Diagnosis
2.6.1 Anamnesis
Pada bayi yang datang dengan keluhan ikterik yang memanjang melebihi
sekaligus menanyakan kapan pertama kali bayi buang air besar karena
kistik.10
kolestasis atau tidak, sebab pada bayi dengan gejala klinis kuning setelah 14
dilakukan adalah pemeriksaan kadar bilirubin total dan bilirubin direk. Bayi
dikatakan kolestasis apabila kadar bilirubin direk lebih dari 20% kadar
feses. Dokter dapat meminta orangtua bayi untuk mengumpulkan feses bayi
selama sehari dalam 3 periode masing – masing 8 jam. Feses yang berasal dari
3 waktu yang berbeda disebut tinja 3 porsi. Pada pasien dengan atresia bilier
seringkali meningkat, berkisar 100-300 IU/L. Secara umum, nilai batas GGT >
250 U/L mempunyai sensitivitas 83,3% dan spesifisitas 70,6% untuk diagnosis
atresia bilier. Apabila mempertimbangkan usia, pada usia <4 minggu, nilai
batas 150 U/L memiliki sensitivitas 91,7% dan spesifisitas 88% untuk atresia
masih normal pada awal penyakit, tetapi abnormal pada keadaan lanjut. 12
dipuasakan 12 jam jika dicurigai atresia bilier, tetapi bayi perlu mendapatkan
empedu yang kecil atau tidak terlihat. Pada saat diberi minum, pada
empedu sama dengan saat puasa), Selain itu hilus hati tampak gambaran
empedu yang terjadi di dalam hati. Pada bayi biasanya terjadi pada 3
dan
dempul.10
2.8 Tatalaksana
Portoenterostomi Hepatikum atau disebut juga Prosedur Kasai merupakan
bilier. Pada prosedur kasai, duktus bilier ekstrahepatik dipotong dan dibuang,
empedu inisial dicapai 80% pada bayi berumur kurang dari 8 minggu saat
dioperasi, namun hanya tercapai 20% jika operasi ditunda hingga umur bayi
ase. Namun, jarang dipakai pada bayi karena efek sedasi dan
hiperkolesterolemia.13
Dosis : 0,25 – 0,5 gram/ kgbb/ hari. Efek samping : Konstipasi,
2.9 Komplikasi
Hepatoit adalah sel utama yang bertanggung jawab untuk sintesis dan
transportasi asam empedu. Hepatosit menjadi rusak bila terjadi retensi asam
perubahan luas pada jalur pensinyalan sel dan ekspresi gen. Retensi asam
empedu yang lama di dalam hati mengakibatkan aktivasi sel Kuffer dan sel
dengan adanya bukti penyakit hepar yang masih berlangsung dalam proporsi
yang bervariasi paska operasi. Lebih dari setengah pasien dengan operasi yang
sukses memiliki fungsi hati yang kurang sempurna. Banyak pasien akan tetap
memiliki kolestasis dan menderita sirosis bilier sekunder, hipertensi portal dan
Identitas Pasien
Nama : NS
Umur : 6 Bulan 14 hari
Jenis kelamin : Perempuan
No MR : 01.03.70.36
Nama ayah / ibu : Tn. YP / Ny. NR
Alamat : Jorong taluan dalam, Alahan Panjang, Lembah
Gumanti
Tanggal masuk : 7 Januari 2019
Anamnesis
Keluhan Utama
sakit
berobat ke bidan.
Riwayat Persalinan
cc
o Buah biskuit : -
o Bubur susu : -
o Nasi tim :-
Kesan: Kuantitas dan kualitas minuman baik
Riwayat Imunisasi
Pasien belum pernah mendapatkan imunisasi sejak lahir hingga sekarang
Riwayat Keluarga
Ayah Ibu
Nama Tn. YP Ny. NR
Umur 29 tahun 28 tahun
Pendidikan S1 S1
Pekerjaan Wiraswasta Pegawai Honorer
Penghasilan Rp 5.000.0000 Rp 2.500.000
Perkawinan 1 1
Penyakit yang pernah diderita Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Umum
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Sadar
Tekanan darah : 80/50 mmHg
Frekuensi nadi : 132 x/menit
Frekuensi napas : 40 x/menit
Suhu : 37,2°C
Edema : Tidak ada
Ikterus : Ada
Anemia : tidak ada
Sianosis : tidak ada
Berat badan : 4.500 gram
Panjang badan : 62 cm
Lingkar lengan atas : 7 cm
BB/U : < - 3 SD
PB/U : - 2 SD s/d 2 SD
Status gizi : Gizi buruk tanpa komplikasi
Khusus
Kulit : Tampak ikterik, teraba hangat, Perdarahan kulit
tidak ada
Kelenjar getah bening : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
Kepala : bulat, simetris, Lingkar kepala 32cm
Rambut : Hitam, tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+),
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : Nafas cuping hidung ada
Tenggorok : Tonsil dan tenggorokan sukar dinilai
Gigi dan mulut : Sianosis sirkum oral tidak ada
Toraks
o Paru
Inspeksi : normochest, retraksi (+)
Palpasi : fremitus sulit dinilai
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : suara napas bronkovesikuler, ronki basah halus
nyaring (+/+), Wheezing (-/-)
o Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di LMCS RIC V
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : irama reguler, bising tidak ada
Abdomen
o Inspeksi : distensi (+)
o Palpasi : tegang, hepar dan lien sukar teraba. Asites (+)
o Perkusi : Undulasi dan Shifting Dullness
o Auskultasi : Bising usus (+) normal
Punggung : tidak ada kelainan
Genitalia : A1M1G1
Anggota gerak : Akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi (7/1/2019)
Hb : 10,0 g/dL
Leukosit : 25.650 / mm3
Eritrosit : 3,5 juta
Trombosit : 267.000 /mm3
Hematokrit : 31%
Retikulosit : 3,4%
Hitung jenis : 0 / 5 / 3 / 47 / 41 / 3
Kesan : anemia, leukositosis dengan neutrofilia shift to the right
Kimia Klinik (7/1/2019)
GDS : 116 mg/dl
Kalsium : 8,6 mg/dl
Natrium : 132 Mmol/L
Kalium : 4,9 Mmol/L
Klorida serum : 108 Mmol/L
Total protein : 5,2 g/dl
Albumin : 1,9 g/dl
Globulin : 3,3 g/dl
Bilirubin total : 21,1 mg/dl
Bilirubin direk : 14,7 mg/dl
Bilirubin indirek : 6,4 mg/dl
SGOT : 373 u/l
SGPT : 219 u/l
Makroskopis
o Warna : Kuning
o Kekeruhan : Negatif
o BJ : 1.015
o pH : 6,0
Mikroskopis
o Leukosit : 0-1/ LPB
o Eritrosit : 0-1/LPB
o Silinder : Negatif
o Kristal : Negatif
o Epitel : Gepeng
Kimia
o Protein : Negatif
o Glukosa : Negatif
o Bilirubin : Positif tiga (+++)
o Urobilinogen : Positif
Kesan : Bilirubinuria
Pemeriksaan Feses (11/1/2019)
Makroskopis
o Warna : Coklat
o Konsistensi : Lunak
o Darah : Negatif
o Lendir : Negatif
Mikroskopis
o Leukosit : 0-1/LPB
o Eritrosit : 0-1/LPB
o Amuba : Negatif
o Ascaris Lumbricoides : Negatif
o Ancylostoma Duodenale : Negatif
o Oxyuris Vermicularis : Negatif
o Trichuris trichiura : Negatif
Trakea di tengah
Mediastinum superior tidak melebar. Aorta baik
Jantung posisi normal, ukuran kesan tidak membesar
Tampak perselubungan homogen di paru kanan atas
Tampak infiltrat di lapangan paru kanan
Diagfragma kanan dan kiri licin. Sinus kostofrenikus kanan dan kiri lancip
Tulang kesan intak
Kesan :
Aspirasi Pneumonia
Daftar Masalah
Sesak napas
Batuk berdahak
Distensi abdomen
Kuning
BAB pucat
Diagnosis Kerja dan Diagnosis Banding
Bronkopneumonia
Suspek kolestasis ekstrahepatal dd/ kolestasis intrahepatal
Penatalaksanaan
Nutrisi : Sementara dipuasakan
IVFD KA-EN 1B 16 tpm mikro
Medika mentosa : Oksigen 2L/menit
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg IV
Rencana Pemeriksaan
USG Abdomen
Kultur dan Sensitivity test
IgG dan IgM TORCH
CT Scan Abdomen
Hasil Pemeriksaan
A. USG Abdomen (18/1/2019)
gambaran triangular cord pada 2 fase dan vaskuler intrahepatik tidak melebar.
Kesan :
Kolestasis Ekstrahepatal ec Stenosis Bilier
Hepatomegali disertai Asites ( Sirosis Hepatis) dan Gall Stone
Ileus
Kesan :
Pernah terpapar atau terinfeksi Toxoplasma
Kemungkinan adanya infeksi CMV lampau
Follow Up
Hari ke -1, 7 Januari 2019
Subjektif Kuning ada, sesak napas ada, demam tidak ada, kejang
tidak ada.
BAB putih dempul
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 110x/meni 40x/meni 37°
sedan t t
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Tegang, Asites, Hepar dan Lien sulit diraba
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 16 tpm mikro
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Ambroxol 3 x 5 mg PO
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Tansfusi albumin 20% 25 cc dalam 4 jam
Hari ke -2, 8 Januari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh, sesak berkurang dari
sebelumnya. Demam tidak ada. Kejang tidak ada. BAB
kuning pucat.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 40x/meni 36,8
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Hepar ½ - ½ . Lien tidak teraba
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Jadwalkan USG Abdomen
Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 14 tpm mikro
ASI 8 x 15 cc/NGT
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Ambroxol 3 x 5 mg PO
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Hari ke-3, 9 Januari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh, sesak berkurang dari
sebelumnya. Demam ada, hilang timbul. Kejang tidak ada.
BAB tidak ada.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 110x/meni 36x/meni 38°
sedan t t
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Shifting dullnes (+)
Lingkar perut = 48 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 12 tpm mikro
ASI 8 x 15 cc/NGT
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Ambroxol 3 x 5 mg PO
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Transfusi albumin 20% 25 cc habis dalam 4 jam
Hari ke -4, 10 Januari 2019
Subjektif Anak tidak tampak sesak. Demam naik turun. Tidak kejang.
Anak belum BAB 2 hari. BAK ada.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 36x/meni 39°
sedan t t
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Shifting dullnes (+)
Lingkar perut = 49 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema +/+
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 8 tpm mikro
ASI 8 x 25 cc/NGT
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Ambroxol 3 x 5 mg PO
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Transfusi Albumin 20% 25 cc habis dalam 4 jam
Transfusi FFP 75cc + lasix 5 mg IV ditengah transfusi
Hari ke-5, 11 Januari 2019
Subjektif Anak tampak masih sesak, bertambah dari sebelumnya.
Perut tampak membuncit. Demam naik turun. BAB sudah
keluar berwarna kuning.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 46x/meni 37°
sedan t t
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Shifting dullnes (+)
Hepar dan lien sulit teraba
Lingkar perut = 49 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema +/+
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Kultur darah
Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 8 tpm mikro
ASI 8 x 25 cc/NGT
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Ambroxol 3 x 5 mg PO
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Hari ke-6, 12 Januari 2019
Subjektif Anak tampak masih sesak, berkurang dari sebelumnya.
Perut tampak membuncit. Demam tidak ada. BAB berwarna
kuning.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 112x/meni 40x/meni 36,1
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Shifting dullnes (+)
Hepar dan lien sulit teraba
Lingkar perut = 49 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema +/+
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 2 tpm mikro
ASI 8 x 25 cc/NGT
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Ambroxol 3 x 5 mg PO
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Transfusi FFP 75cc + lasix 5 mg IV ditengah transfusi
Hari ke-7, 13 Januari 2019
Subjektif Anak tampak masih sesak, berkurang dari sebelumnya.
Perut tampak membuncit. Demam tidak ada. BAB berwarna
kuning.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 112x/meni 40x/meni 36,1
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Shifting dullnes (+)
Hepar dan lien sulit teraba
Lingkar perut = 49 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema +/+
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 8 tpm mikro
ASI 8 x 25 cc/NGT
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Ambroxol 3 x 5 mg PO
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Transfusi FFP 75cc + lasix 5 mg IV ditengah transfusi
Hari ke-8, 14 Januari 2019
Subjektif Anak tampak masih sesak. Perut tampak membuncit,
berkurang dari sebelumnya. Demam tidak ada. Intake
masuk, toleransi baik. BAB berwarna kuning.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 30x/meni 37°
sedan t t
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki +/+, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Shifting dullnes (+)
Hepar dan lien sulit teraba
Lingkar perut = 46 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 8 tpm mikro
ASI 8 x 25 cc/NGT
Ganti NGT/ 7hari
Feeding Tube
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Hari ke-9, 15 Januari 2019
Subjektif Anak tampak kuning. Perut tampak membuncit. Demam
tidak ada. Batuk tidak ada. BAB berwarna pucat. BAK
berwarna kuning muda.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 112x/meni 40x/meni 36,7
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN bronkovesikuler, Rhonki +/+, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Shifting dullnes (+)
Hepar dan lien sulit teraba
Lingkar perut = 42 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema +/+
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 6 tpm mikro
ASI 8 x 30-35 cc/NGT
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Transfusi FFP 75cc + lasix 5 mg IV ditengah transfusi
Hari ke-10, 16 Januari 2019
Subjektif Anak masih tampak kuning, berkurang dari hari
sebelumnya. Demam tidak ada. Batuk tidak ada. BAB
kuning. BAK kuning biasa.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 100/7 80x/menit 24x/meni 36,9
sedan 0 t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Distensi (+)
Undulasi (+), Shifting dullnes (+)
Hepar dan lien sulit teraba
Bising usus (+) Normal
Terpasang drainase asites ± 100 cc
Ekstremitas : Akral hangat
Assesmen Bronkopneumonia
t Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
dd/ stenosis bilier
Planning Oksigen 2L/menit
IVFD KA-EN 1B 2 tpm mikro
ASI/SF 8 x 40 cc/NGT
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Transfusi FFP 75cc + lasix 5 mg IV ditengah transfusi
Hari ke-11, 17 Januari 2019
Subjektif Anak masih tampak kuning. Demam tidak ada. Batuk tidak
ada. BAB kuning ada. BAK kuning biasa.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 100/7 80x/menit 24x/meni 36,9
sedan 0 t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (-) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar dan lien sulit teraba
Bising usus (+) Normal
Pasien terpasang drainase abses ± 100 cc
Ekstremitas : Akral hangat
Assesmen Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
t dd/ stenosis bilier
Planning Cek Serologi TORCH
ASI 8 x 30-35 cc/NGT
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vit K 5 mg dalam 50 cc Nacl 0,9% habis dalam 2 jam
Hari ke-12, 18 Januari 2019
Subjektif Anak terpasang drainase asites, cairan di drain tidak
bertambah dari sebelumnya. Kuning masih ada, berkurang
dari sebelumnya. Intake masuk, toleransi baik. Tidak
demam. Tidak sesak. BAK cukup.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 28x/meni 36,8
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (-) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar dan lien sulit teraba
Lingkar perut = 43 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-
Assesmen Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
t dd/ stenosis bilier
Planning USG Abdomen pagi ini
ASI 8 x 50 cc/NGT
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
PRC + lasix 5 mg IV
Hari ke-13, 19 Januari 2019
Subjektif Anak terpasang drainase asites, cairan di drain tidak
bertambah dari sebelumnya. Kuning masih ada, berkurang
dari sebelumnya. Intake masuk, toleransi baik. Tidak
demam. Tidak sesak. BAK cukup.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 28x/meni 36,8
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (-) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar dan lien sulit teraba
Lingkar perut = 43 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-
Assesmen Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
t dd/ stenosis bilier
Planning ASI/SF 8 x 50 cc/NGT
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Lasix 1 x 5 mg
Hari ke-14, 20 Januari 2019
Subjektif Anak terpasang drainase asites, cairan di drain tidak
bertambah dari sebelumnya. Kuning masih ada, berkurang
dari sebelumnya. Intake masuk, toleransi baik. Tidak
demam. Tidak sesak. BAK cukup.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 28x/meni 36,8
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (-) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba
Lingkar perut = 42 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-, CRT < 2 detik
Assesmen Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
t dd/ stenosis bilier
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Lasix 1x 5 mg IV
Hari ke-15, 21 Januari 2019
Subjektif Anak terpasang drainase asites,tadi malam dikeluarkan ±
150 cc. Tidak muntah. Tidak demam. Tidak sesak. Intake
masuk, toleransi baik. BAB belum keluar.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 28x/meni 36,8
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (-) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba
Lingkar perut = 42 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-. CRT < 2 detik
Assesmen Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
t dd/ stenosis bilier
Planning Tunggu jadwal CT Scan abdomen
ASI 8 x 50 cc/NGT
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Lasix 1 x 5 mg
Dulcolax suppos pediatrik
Hari ke-16, 22 Januari 2019
Subjektif Anak terpasang drainase asites. Tidak muntah. Tidak
demam. Tidak sesak. Intake masuk, toleransi baik. BAB
warna dempul ada, agak keras. BAK lancar, warna kuning
biasa.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 28x/meni 36,8
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (-) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba
Lingkar perut = 42 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-. CRT < 2 detik
Assesmen Asites ec Kolestasis Ekstrahepatal ec suspek atresia bilier
t dd/ stenosis bilier
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Lasix 1 x 5 mg
Hari ke-17, 23 Januari 2019
Subjektif Anak tampak kuning, tidak bertambah dari sebelumnya.
Tidak demam. Tidak sesak. Cairan asites keluar ± 200 cc.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 28x/meni 36,8
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (-) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba
Lingkar perut = 41 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-. CRT < 2 detik
Assesmen Kolestasis Ekstrahepatal ec stenosis bilier
t
Planning Tunggu hasil CT Scan abdomen
ASI/SF 8 x 50 cc/NGT
IVFD KaEN 1B 6 tpm makro mulai pukul 02.00
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Lasix 1 x 5 mg
Hari ke-18, 24 Januari 2019
Subjektif Anak terpasang drainase asites,pagi ini keluar ± 100 cc.
Anak masih tampak kuning. Tidak demam. Tidak kejang.
Tidak sesak. Intake ASI + SF toleransi baik.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 28x/meni 37°
sedan t t
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (-) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Supel, Hepar dan lien sulit teraba
Lingkar perut = 41 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-. CRT < 2 detik
Hasil CT Scan : Kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier,
Hepatomegali + asites (sirosis), Gallstone
ileus
Assesmen Kolestasis Ekstrahepatal ec stenosis bilier
t
Planning Rencana tindakan kolangiografi
ASI SF 8 x 50 cc/NGT
Ampisilin 4 x 100 mg IV
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Lasix 1 x 5 mg
Hari ke-19, 25 Januari 2019
Subjektif Anak tampak kuning, tidak bertambah dari sebelumnya.
Tidak demam. Tidak sesak. Intake ASI, toleransi baik.
Cairan asites keluar dari drain ± 200 cc.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 100x/meni 24x/meni 36,7
sedan t t °
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar 1/3 – 2/3
Lingkar perut = 41 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-. CRT < 2 detik
Assesmen Kolestasis Ekstrahepatal ec stenosis bilier
t Sirosis Hepatis
Planning Kolangiografi (28/1/2019)
ASI 8 x 50 cc
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Lasix 1 x 5 mg IV
Meropenem 3 x 150 mg IV
Hari ke-20, 26 Januari 2019
Subjektif Anak tampak kuning, tidak bertambah dari sebelumnya.
Tidak demam. Tidak sesak. Intake ASI, toleransi baik.
Objektif KU Kesadara TD HR RR T
n
Sakit Sadar 80/50 90x/menit 24x/meni 37°
sedan t
g
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Thorax : Retraksi (+) epigastrium
SN vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Irama jantung teratur, bising jantung tidak ada
Abdomen : Hepar 2/3 – 1/3 . Lien tidak teraba
Lingkar perut = 41 cm
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Edema -/-. CRT < 2 detik
Assesmen Kolestasis Ekstrahepatal ec stenosis bilier
t Sirosis Hepatis
Planning Kolangiografi (28/1/2019)
ASI 8 x 50 cc
Paracetamol 3 x 50 mg IV jika demam
Vit A 1 x 5000 IU
Vit D 1 x 600 IU
Vit E 1 x 100 IU
Vit K 1 x 2,5 mg PO selang hari
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Lasix 1 x 5 mg IV
Meropenem 3 x 150 mg IV
FFP 50 cc
PRC 50 cc
28 Januari 2019
Subjektif Pasien terpasang ventilator modus PSIMV PEEP 5 PIPIO, RR
25x/menit, FiO2 50%, I : E = 1:2
Tidak ada demam maupun kejang
Terpasang kateter, NGT dan ETT dari OK
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit GCS 9 127/42 137x/menit 32x/menit 36,7°
berat
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (+)
Luka post operasi tertutup perban
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec atresia bilier +
post biopsi hepar
Planning Sementara Puasa
IVFD KaEN 1B 420cc/hari
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
29 Januari 2019 (07.00)
Subjektif Pasien sudah weaning ventilator, sekarang terpasang nasal kanul
oksigen 2L/menit. Desaturasi tidak ada.
Tidak ada demam, kejang dan muntah
Pasien masih dipuasakan
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit sadar 111/60 132x/menit 50x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi tidak ada.
Luka post operasi tertutup perban
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec sludge empedu
post biopsi hepar
Asites
Planning Sementara Puasa
IVFD KaEN 1B 420cc/hari
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
29 Januari 2019 (15.50)
Subjektif Pasien sebelumnya tampak sesak napas, cepat dan dangkal
Tidak ada demam maupun kejang
Pasien rencana dicoba minum hari ini
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit sadar 111/67 127x/menit 30x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (+)
Luka post operasi tertutup perban
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu post biopsi hepar
Asites
Planning Sementara Puasa
IVFD KaEN 1B 420cc/hari
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Diamox 40 mg IV
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
30 Januari 2019
Subjektif Anak terpasang simple mask oksigen 5L/menit, saturasi dimonitor
100%. Anak sudah coba diberi minum 5 cc tiap 3 jam, toleransi
baik. Anak masih kuning. BAB warna dempul.
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 93/56 82x/menit 26x/menit 37°
berat
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Supel, hepar sulit dinilai, lingkar perut = 41 cm
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Planning Cairan 8 x 5 cc
IVFD KaEN 1B 420cc/hari
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
31 Januari 2019
Subjektif Anak terpasang simple mask oksigen 5L/menit, saturasi dimonitor
100%. Tidak perdarahan, intake masuk toleransi baik. Anak masih
tampak kuning. BAB pagi belum ada.
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 110/64 80x/menit 26x/menit 37°
berat
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), hepar ½- ¼ , Lien tidak teraba
Lingkar Perut = 43 cm
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Asites
Planning ASI 8 x 5 cc
IVFD KaEN 1B 420cc/hari
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
1 Februari 2019
Subjektif Anak pindah dari PICU, masih terpasang alat bantu napas
menggunakan nasal kanul.
Demam tidak ada, kejang tidak ada
Kuning masih tampak membayang seluruh tubuh
Intake per NGT
BAB belum sejak kemarin
BAK ada
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 110/64 130x/menit 34x/menit 37,4°
berat
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (+), hepar ½- ¼ , Lien tidak teraba
Lingkar Perut = 43 cm
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Asites
Planning ASI 8 x 30 cc
IVFD KaEN 1B 6tpm
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
2 Februari 2019
Subjektif Anak masih tampak kuning. Tidak ada sesak napas menggunakan
nasal kanul.
Tidak ada demam dan kejang
Anak mendapat TPN karena masih dipuasakan
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 110/64 118x/menit 24x/menit 37°
berat
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-)
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Asites
Planning ASI 8 x 30 cc
IVFD D 12,5%
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
3 Februari 2019
Subjektif Anak masih tampak kuning.
Tidak ada demam maupun kejang.
Sesak napas tidak bertambah
Intake peroral ½, toleransi baik
BAB ada
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 110/64 124x/menit 24x/menit 37°
berat
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (+), hepar dan lien sulit dinilai
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Asites
Planning ASI 8 x 30 cc/NGT
IVFD 2A 7,5 cc/jam
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
4 Februari 2019
Subjektif Anak masih tampak kuning seluruh tubuh
Tidak ada demam, sesak, maupun kejang
Muntah tidak ada
BAB ada, warna kuning pucat
BAB ada
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 110/64 110x/menit 30x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (+) berkurang, hepar dan lien sulit dinilai
Lingkar perut = 48 cm, BB = 5 kg
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Asites
Planning ASI 8 x 30 cc/NGT
IVFD 2A 7,5 cc/jam
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
5 Februari 2019
Subjektif Anak terpasang drainase asites
Tidak ada demam maupun kejang, sesak napas
Intake masuk, toleransi baik
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 110/64 100x/menit 24x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Post drainase bilier
Planning ASI 8 x 30 cc/NGT
IVFD 2A 7,5 cc/jam
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
6 Februari 2019
Subjektif Anak terpasang drainase asites, keluar 200 cc
Sesak napas masih ada
Tidak ada demam maupun kejang
Intake masuk, toleransi baik
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 90/50 103x/menit 29x/menit 37°
berat
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Post drainase bilier
Planning ASI 8 x 30 cc/NGT
IVFD 2A 7,5 cc/jam
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 4 x 50 mg IV
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
7 Februari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh
Sesak tidak bertambah dibanding sebelumnya
Tidak ada demam maupun kejang
Terpasang drainase asites
BAB dan BAK ada
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 90/50 120x/menit 32x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Post drainase bilier
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 50 mg IV (T ≥ 38,5°C)
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
FFP 50cc
8 Februari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh
Perut terpasang drain, produksi cairan masih aktif
Sesak tidak bertambah dibanding sebelumnya
Tidak ada demam maupun kejang
BAB kuning pucat
BAK kuning warna dan jumlah biasa
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 90/50 126x/menit 34x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Post drainase bilier
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 50 mg IV (T ≥ 38,5°C)
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
9 Februari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh
Perut terpasang drain, produksi cairan masih aktif
Sesak tidak bertambah dibanding sebelumnya
Tidak ada demam maupun kejang
BAB kuning pucat
BAK kuning warna dan jumlah biasa
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 90/50 126x/menit 34x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Post drainase bilier
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 50 mg IV (T ≥ 38,5°C)
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
10 Februari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh
Perut terpasang drain, produksi cairan masih aktif
Sesak tidak bertambah dibanding sebelumnya
Tidak ada demam maupun kejang
BAB kuning pucat
BAK kuning warna dan jumlah biasa
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 90/50 126x/menit 34x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Post drainase bilier
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 50 mg IV (T ≥ 38,5°C)
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
11 Februari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh
Perut terpasang drain, produksi cairan 100cc
Tidak ada demam maupun kejang
BAB kuning pucat
BAK kuning warna dan jumlah biasa
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 90/50 100x/menit 28x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase (+),
Lingkar Perut = 29 cm
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Asites
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 50 mg IV (T ≥ 38,5°C)
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
12 Februari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh
Perut terpasang drain, produksi cairan 100cc
Tidak ada demam maupun kejang
BAB kuning pucat
BAK kuning warna dan jumlah biasa
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 90/50 120x/menit 28x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase (+),
Lingkar Perut = 29 cm
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Asites ec sirosis hepatis
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 50 mg IV (T ≥ 38,5°C)
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
13 Februari 2019
Subjektif Anak tampak kuning seluruh tubuh
Perut terpasang drain, produksi cairan 100cc
Tidak ada demam maupun kejang
BAB kuning pucat
BAK kuning warna dan jumlah biasa
Objektif KU Kesadaran TD HR RR T
Sakit Sadar 90/50 110x/menit 26x/menit 37°
sedang
Kulit : Ikterik seluruh tubuh
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik +/+
Thorax : Simetris kiri = kanan
Abdomen : Distensi (-), terpasang drainase (+),
Hepar ½-½, lien tidak teraba
Lingkar Perut = 38 cm
Ekstremitas : CRT < 2 detik, akral hangat
Assesment Post kolangiografi a/i kolestasis ekstrahepatal ec stenosis bilier +
sludge empedu
Asites ec sirosis hepatis
Planning ASI 8 x 50 cc/NGT
Meropenem 3 x 150 mg IV
Paracetamol 50 mg IV (T ≥ 38,5°C)
Urdafalk 3 x 30 mg PO
Vitamin A 1 x 5000 unit PO
Vitamin D 1 x 400 unit PO
Vitamin E 1 x 100 unit PO
Vitamin K 1 x 2,5 mg PO
KCL 3 x 100 mg PO
BAB IV
DISKUSI
oleh keluarga ke RSUP dr. M. Djamil dengan keluhan utama sesak napas
yang meningkat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas
Sesak napas dan batuk pada bayi dapat disebabkan karena pneumonia dan
pada bayi dicurigai ketika terdapat napas cepat yang dapat disertai dengan tarikan
dinding dada ke dalam atau saturasi Oksigen < 90 %. Pada pemeriksaan fisik
(sesak napas) jika napas > 50 kali/ menit. 17 Pada pasien, tidak didapatkan sesak
napas. Saat pemeriksaan dinding dada, didapatkan adanya tarikan dinding dada ke
mg/kgbb setiap 6 jam minimal selama 5 hari.18 Pada pasien dengan berat
kultur dan sensitivity test yang telah dilakukan didapatkan hasil resisten
sejak berumur 3 hari dan masih bertahan hingga saat ini disertai BAB berwarna
pucat seperti dempul sejak lahir. BAK berwarna kuning pekat dan perut
membuncit yang timbul sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit dan meningkat
Kuning pada neonatus, normal timbul saat usia 3 hari dan bertahan setelah
8 hari pada bayi cukup bulan.1 Pada pasien, kuning bertahan hingga berusia 6
bulan, sehingga termasuk kedalam ikterus non fisiologis. Pada bayi yang memiliki
bilirunin direk dan indirek, dimana bilirubin direk 69% dari jumlah bilirubin total.
Peningkatan bilirubin direk, disertai dengan BAB pucat seperti dempul dan BAK
sering lahir dengan berat lahir rendah), bertumbuh baik dan tampak sehat
kerja pada pasien ini adalah kolestasis ekstrahepatal et causa suspek atresia
stenosis bilier.
menit, dimana indikasi KA-EN 1B adalah sebagai larutan awal bila status
dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam, sengatan panas atau
< 24 jam. Dosis lazim 500 – 1000 cc untuk sekali pemberian intravena
dengan kecepatan 50 – 100 cc per jam dan pada bayi tidak boleh lebih dari
100 cc/jam. Pasien juga diberikan vitamin larut lemak yaitu vitamin A 1 x
5000 IU, vitamin D 1 x 600 IU, Vitamin E 1 x 100 IU dan vitamin K 1x2,5
mg IV.
Pada pemeriksaan urin, didapatkan hasil bilirubinuria. Hal ini dapat timbul akibat
eksresi bilirubin terkonjugasi ke dalam urin.5 Tinja yang berwarna dempul terjadi
yang memasuki usus.5 Pada pemeriksaan USG didapatkan gambaran bentuk dan
ukuran hepar membesar. Permukaan hepar reguler. Tampak pelebaran sistem bilier
ekstrahepar (yang tidak sesuai dengan tampakan pada atresia bilier), tidak terdapat
triangular cord dan vaskuler intrahepatik tidak melebar sehingga kesan kolestasis
IgG positif dan IgM negatif menandakan pernah terpapar atau terinfeksi
toxoplasma. Serta anti CMV IgG positif dan IgM negatif yang menandakan
Setelah hari ke 8 perawatan dan setelah hasil USG didapat, maka pasien
dalam 2 jam dan Transfusi FFP 75cc + lasix 5 mg IV ditengah transfusi. Lasix
merupakan alat diagnostik yang penting untuk mendeteksi atresia biliaris, dilatasi
koledukus kongenital dan komplikasi bilier dalam transplantasi hepar pada anak –
anak.
irigasi sludge (batu endapan) empedu. Diagnosa paska operasi pada pasien
hepatis.
terpasang ventilator selama 1 hari dan dipuasakan selama 1,5 hari. Setelah
operasi, kuning pada kulit dan sklera tidak menghilang. BAB masih
kuning pucat, namun BAK sudah berwarna kuning biasa, tidak pekat. Hari
100 – 200 cc/hari. Hari ke-10 paska operasi, hasil biopsi menunjukkan