Latar belakang
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan dilaporkan
terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini sering menyebabkan
kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Dalam satu tahun sekitar 760.000
anak usia balita meninggal karena penyakit ini (World Health Organization (WHO), 2013b).
Didapatkan 99% dari seluruh kematian pada anak balita terjadi di negara berkembang.
Sekitar ¾ dari kematian anak terjadi di dua wilayah WHO, yaitu Afrika dan Asia Tenggara.
Kematian balita lebih sering terjadi di daerah pedesaan, kelompok ekonomi dan pendidikan
rendah. Sebanyak ¾ kematian anak umumnya disebabkan penyakit yang dapat dicegah,
seperti kondisi neonatal, pneumonia, diare, malaria, dan measles (WHO, 2013b).
Permasalahan
- masih banyaknya penderita diare anak yang belum mendapatkan pengobatan maksimal
- masih kurangnya kesadaran masyarakat betapa pentingnya sanitasi yang bersih demi
mencegah diare pada anak
PERENCANAAN
1. Konsultasi medis
Tim medis melakukan konsultasi kepada anak yang terkena diare. Jadwal konsultasi
disepakati bersama antara pasien dan tim medis.
2. Edukasi Pasien beserta keluarga pasien
Edukasi ini bertujuan agar keluarga pasien memahami mengenai pentingnya
mencegah penularan penyakit diare pada anak dengan membuat sanitasi yang baik
PELAKSANAAN
Latar belakang
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan dilaporkan
terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini sering menyebabkan
kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Dalam satu tahun sekitar 760.000
anak usia balita meninggal karena penyakit ini (World Health Organization (WHO), 2013b).
Didapatkan 99% dari seluruh kematian pada anak balita terjadi di negara berkembang.
Sekitar ¾ dari kematian anak terjadi di dua wilayah WHO, yaitu Afrika dan Asia Tenggara.
Kematian balita lebih sering terjadi di daerah pedesaan, kelompok ekonomi dan pendidikan
rendah. Sebanyak ¾ kematian anak umumnya disebabkan penyakit yang dapat dicegah,
seperti kondisi neonatal, pneumonia, diare, malaria, dan measles (WHO, 2013b).
Permasalahan
- masih banyaknya penderita diare anak yang belum mendapatkan pengobatan maksimal
- masih kurangnya kesadaran masyarakat betapa pentingnya sanitasi yang bersih demi
mencegah diare pada anak. Terutama pengetahuan akan pentingnya cuci tangan pakai
sabun
PERENCANAAN
1. Konsultasi medis
Tim medis melakukan konsultasi kepada anak yang terkena diare. Jadwal konsultasi
disepakati bersama antara pasien dan tim medis.
2. Edukasi Pasien beserta keluarga pasien
Edukasi ini bertujuan agar keluarga pasien memahami mengenai pentingnya
mencegah penularan penyakit diare pada anak dengan membuat sanitasi yang baik,
terutama dengan handwashing yang benar
PELAKSANAAN
yang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. Hal ini dapat
menimbulkan kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke (terjadi pada otak dan
kerusakan pembuluh darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada otot
Umumnya penyakit hipertensi terjadi pada orang yang sudah berusia lebih
dari 40 tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang nyata dan pada
stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatan
penderitanya (Gunawan, 2012). Hal ini serupa seperti yang dikemukakan oleh
Yogiantoro (2006),hipertensi tidak mempunyai gejala khusus sehingga sering tidak
disadari oleh penderitanya.
Pada tahun 1980 jumlah orang dengan hipertensi ditemukan sebanyak 600 juta dan
mengalami peningkatan menjadi hampir 1 milyar pada tahun 2008 (WHO, 2013).
Hasil riset WHO pada tahun 2007 menetapkan hipertensi pada peringkat tiga sebagai
faktor resiko penyebab kematian dunia. Hipertensi telah menyebabkan 62% kasus
Permasalahan
Banyaknya kejadian hipertensi diwilayah kerja puskesmas selayo akibat pola makan
akan garam yang tinggi
PERENCANAAN
1. Konsultasi medis
Tim medis melakukan konsultasi kepada pasien yang terkena hipertensi. Jadwal
konsultasi disepakati bersama antara pasien dan tim medis.
2. Edukasi Pasien beserta keluarga pasien
Edukasi ini bertujuan agar pasien dapat memahami bagaimana gizi yang baik untuk
pasien hipertensi terutama membatasi konsumsi garam
PELAKSANAAN
Permasalahan
Pengetahuan akan pencegahan penyakit Tinea cruris kurang
Perencanaan
1. Konsultasi medis
Tim medis melakukan konsultasi kepada pasien yang terkena Tinea cruris . Jadwal
konsultasi disepakati bersama antara pasien dan tim medis.
2. Edukasi Pasien beserta keluarga pasien
Edukasi ini bertujuan agar pasien dapat memahami bagaimanacara mencegah
penularan Tinea cruris
PELAKSANAAN
Latar Belakang
Tuberculosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit infeksi yang
prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health
Organitation (WHO, 2012) sepertiga populasi dunia yaitu sekitar dua milyar
penduduk terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis. Lebih dari 8 juta populasi
terkena TB aktif setiap tahunnya dan sekitar 2 juta meninggal. Lebih dari 90%
kasus TB dan kematian berasal dari negara berkembang salah satunya
Indonesia
(Depkes RI, 2012)
Permasalahan
1. Konsultasi medis
Tim medis melakukan konsultasi kepada pasien yang terkena TB. Jadwal konsultasi
disepakati bersama antara pasien dan tim medis.
2. Edukasi Pasien beserta keluarga pasien
Edukasi ini bertujuan agar pasien dapat memahami pentingnya konsumsi OAT secara
rutin tanpa putus
PELAKSANAAN