Anda di halaman 1dari 5

KISI DIFRAKSI DAN SPEKTROMETER

PENGERTIAN KISI DIFRAKSI


Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya. Alat ini terdiri dari
sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat dengan cara
memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat gelas dengan mesin terukur berpresisi
tinggi. celah diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu
bertindak sebagai celah-celah yang terpisah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per
sentimeter. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Pembelokan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut difraksi
gelombang.Kisi difraksi bermanfaat untuk mengukur panjang gelombang cahaya, yang terdiri
dari sejumlah besar garis atau celah yang berjarak sama pada permukaan datar.Kisi difraksi
terdiri atas banyak celah dengan lebar yang sama. Lebar tiap celah pada kisi difraksi disebut
konstanta kisi dan dilambangkan dengan d. Jika dalam sebuah kisi sepanjang 1 cm terdapat N
celah konstanta kisinya adalah:

Pola terang oleh kisi difraksi diperoleh jika:

d sin θ = n λ, dengan n =0, 1, 2, 3, …

dengan d adalah konstanta kisi dan θ adalah sudut difraksi.

Interferensi minimum (garis gelap) terjadi jika

d sin θ = (n – ½ )λ, dengan n =1, 2, 3, …

Gambar 7. Skema difraksi oleh kisi.


CONTOH SOAL
Cahaya mempunyai panjang gelombang 540 nm didifraksikan oleh kisi yang mempunyai
2400 garis/cm. Tentukan sudut difraksi orde kedua!
Pembahasan
Diketahui :
Panjang gelombang = 540 nm = 540 x 10-9 m = 5,40 x 10-7 m
d = 1 / (2400 garis/cm) = 0,0004 cm = 4 x 10-4 cm = 4 x 10-6 m
n = 2 (orde kedua)
Ditanya : sudut difraksi orde kedua (n = 2)
Jawab :

 PENGERTIAN SPEKTROMETER
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa
yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di
dalam kuvet.

Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya
pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Secara
garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a. Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,
ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut
terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah
panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
b. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi
beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang bebeda (terdispersi).
c. Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau
cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic
dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di
daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat
dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk
pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya
akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.
Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk menentukan
konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer akan
mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas cahaya
sebelum melewati sampel (Io). Rasio disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam
persentase (% T) sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T
(Underwood 2002).

DAFTAR PUSTAKA
Alonso. 1994. Dasar – Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua . Jakarta : Erlangga
Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia
Lea, Prasetio. 1989. Mengerti Fisika. Yogyakarta : Andi
Halliday, D dan Resnick . 1997. Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
Soedojo, Peter. 1992. Asas – Asas Ilmu Fisika Jilid 3. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press
TUGAS FISIKA

KISI DIFRAKSI DAN


SPEKTROMETER
OLEH KELOMPOK 3
1.MINARTI
2.INDO’ NURUL
3.NURUL ARISKA
4.HAJRAH
5.HASTUTI
6.NURLIANTI
7.NURMIATI
8.ASDANIA WADANI
9.USRI TAMRIN

Anda mungkin juga menyukai