Anda di halaman 1dari 6

A.

Definisi Model Problem Based Learning PBL

Model pembelajaran problem based learning (PBL) merupakan suatu model

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi

siswa untuk belajar tentang tata cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan

masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi

pelajaran. Model ini dapat mengoptimalkan semua potensi yang ada pada diri siswa

secara aktif, baik aktif secara fisik maupun mental. Pembelajaran PBL dapat melatih

siswa aktif dan berpikir kritis, selain itu adanya kerjasama dalam kelompok untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang sama dan siswa memperoleh pengalaman sendiri

untuk menyelesaikan suatu masalah.

Nur (2011) mengatakan bahwa problem based learning adalah proses berpikir

tentang masalah kehidupan Nyata di sekitar siswa. Dalam mencapai tujuannya, PBL

memiliki trik/cara. Salah satu trik tersebut terletak pada permasalahan baik yang

diberikan oleh guru maupun yang ditemukan dan diselesaikan oleh siswa sendiri.

Permasalahan ini tentunya permasalahan dalam konteks riil. ”Suatu pembelajaran yang

berlangsung dalam konteks riil berpeluang besar menjadi pembelajaran bermakna dan

dalam pembelajaran bermakna inilah kemampuan berpikir berpeluang besar

diberdayakan” (Corebima, 2010). Permasalahan dalam konteks riil yaitu permasalahan

yang terjadi di sekitar siswa dan masih baru-baru terjadi/menimpa masyarakat sekitar.

Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan pembelajaran

yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar

tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk

memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi

pelajaran. Guru dalam pembelajaran berbasis masalah berperan dalam menyajikan

masalah, memberikan pertanyaan, mengadakan dialog, membantu menemukan


masalah dan memberi fasilitas penelitian. Selain itu guru juga menyiapkan dukungan

dan dorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inquiri dan intelektual siswa

(Sudarman, 2007).

Fungsi guru dalam pembelajaran PBL yaitu menjadi fasilitator untuk

menciptakan kondisi yang memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk

mengkonstruksi pengetahuan yang dipelajarinya.Dalamhalini guru memberikan

kesempatan siswa untuk mandiri dalam belajar, berdiskusi, mencari sumber

pembelajaran, membuat laporan serta mempresentasikan permasalahan baik yang

disajikan maupun yang ditemukan sendiri oleh siswa. Langkah-langkah dalam

PBLyaitu orientasi siswa terhadap masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar,

membimbing penyelidikan individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan

hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Nur, 2011).

Model pembelajaran Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis

masalah merupakan model pembelajaran yang berfokus kepada peserta didik atau

student centre. Model pembelajaran berbasis masalah tersebut berciri khaskan

mengenai masalah-masalah pada kehidupan nyata dan merupakan pembelajaran yang

menekankan kepada aktivitas penyelidikan dalam memecahkan masalah tersebut.

Dalam hal ini diharapkan, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

berpikirnya karena ia akan memperoleh informasi dari berbagai sumber belajar

mengenai materi yang sedang dipelajari. Selain itu, model pembelajaran berbasis

masalah ini membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok dengan

permasalahan yang berbeda-beda pada masing-masing kelompok. Pembagian

kelompok juga dilakukan secara heterogen sehingga diharapkan dapat memotivasi

siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain walaupun bukan peer groupnya,

meningkatkan partisipasi, saling membantu, dan saling bekerjasama dalam berdiskusi


memecahkan permasalahan yang mereka dapatkan serta berperan aktif di dalam

pembelajaran (Aditya, 2016).

Hamzah (2015), memaparkan bahwa pada model PBL memiliki karakteristik

atau ciri utama yang membedakan dengan model pembelajaran yang lain, yakni sebagai

berikut:

a. Mengorientasikan siswa pada masalah autentik;

b. Berfokus pada keterkaitan antara disiplin lainnya;

c. Penyelidikan autentik;

d. Menghasilkan produk dan melakukannya.

B. Sintax Model Problem Based Learning PBL

Adapun lima langkah utama yang mencangkup perilaku guru dan peserta didik

dalam Rusman 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini :

Tabel 1.1 Sintaks Model Problem Based Learning

Fase Perilaku Guru

Fase 1: Guru membahas tujuan pelajaran, mengajukan

Orientasi mengenai fenomena atau demonstrasi mengenai cerita yang

masalah kepada peserta memunculkan masalah dan memotivasi siswa dalam

didik memecahkan masalah.

Fase 2: Guru membentuk kelompok peserta didik untuk

Mengorganisasikan diminta menemukan solusi yang diberikan,

peserta didik untuk membantu peserta didik untuk mendefinisikan

belajar tugas-tugas belajar yang terkait dengan

permasalahannya.
Fase 3: Guru mendorong peserta didik untuk

Membimbing mengumpulkan informasi yang dibutuhkan,

peneylidikan melaksanakan penyelidikan, dan mencari solusi.

mandiri dan

kelompok

Fase 4: Guru membantu peserta didik dalam merencanakan

Mengembangkan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai, seperti

dan laporan, rekaman video, dan membantu peserta didik

mempresentasikan dalam menyampaikan hasil dari karyanya.

hasil karya

Fase 5: Guru membantu peserta didik untuk melakukan

Menganalisis dan refleksi terhadap penyelidikan mereka dan proses-

mengevaluasi proses proses yang digunakan.

mengatasi masalah

C. Kelebihan Model Problem Based Learning PBL

Kelebihan model Problem Based Learning (PBL) menurut Mudhorif dan Evi

(2016:) diantaranya :

1) Pemecahan masalah dapat merangsang kemampuan siswa untuk menemukan

pengetahuan yang baru dan mengembangkan pengetahuan baru tersebut.

2) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis,

inovatif, meningkatkan motivasi dari dalam diri siswa untuk belajar

danmengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan

yang baru.
3) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam dunia nyata.

4) Pemecahan masalah dapat mendorong siswa untuk belajar sepanjang hidupnya.

5) Pemecahan masalah tidak hanya memberikan kesadaran kepada siswa bahwa belajar

tidak tergantung pada kehadiran guru namun tergantung pada motivasi intrinsik peserta

didik.

D. Kekurangan Model Problem Based Learning PBL

Menurut Mudorif dan Evi (2016) mengatakan bahwa dalam model

pembelajaran yakni memiliki kesulitan mencari masalah yang relevan

1) Apabila siswa tidak memiliki minat dan memandang bahwa masalah yang akan

diselidiki adalah sulit, maka mereka akan merasa enggan untukmencoba.

2) Membutuhkan waktu untuk persiapan, apabila guru tidak mempersiapkan secara

matang model pembelajaran ini, maka tujuan pembelajaran tidaktercapai.

3) Pemahaman siswa terhadap suatu masalah di masyarakat atau di dunia nyata

terkadang kurang, sehingga proses pembelajaran berbasis masalah terhambatoleh

faktor ini.
DAFTAR PUSTAKA

Aditya Surya Pratama. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada mata Pelajaran Sosiologi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Nur, Muhammad. 2011. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Pusat Sains
Dan Matematika Sekolah UNISA.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan profesionalisme Guru. Edisi


ke-2. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudarman. 2007. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2 (2). Problem Based Learning: suatu model
pembelajaran untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah.

Anda mungkin juga menyukai